SKABIES
Oleh:
04054821719014
Pembimbing:
Diskusi Kasus
SKABIES
Oleh:
Ayu Laisitawati, S.Ked
04054821719014
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode 4 Juni – 8 Juli 2018.
Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Skabies”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Yuli Kurniawati, Sp.KK (K),
FINSDV, FAADV selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Penulis
3
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama : An. NR
Usia : 12 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku bangsa : Sumatera Selatan
Alamat : Batu Raja Timur
No. RM : 1065835
Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan
Venereologi RSMH Palembang, 6 Juni pukul 13.15 WIB.
4
Kisaran 1 hari lalu, bintil merah bertambah banyak. Gatal
bertambah sering dan digaruk sehingga lecet bertambah banyak. Pasien
kemudian berobat ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH.
5
III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 6 Juni 2018 pukul 13.15 WIB)
Status generalikus
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36,70 C
Pernafasan : 20x/menit
Panjang badan : 147 cm
Berat badan : 39 kg
Keadaan spesifik
Kepala
Wajah : Simetris, tidak ada facial pallor.
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik.
Hidung : Tidak ada sekret
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang.
Mulut : Tidak ada cheilitis. Faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1.
Thorak
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur
dan gallop tidak ada.
Paru-paru : Suara napas vesikuler, ronkhi dan
wheezing tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus normal.
Ekstremitas : Tidak edema
Status dermatologikus
Regio dorsum pedis dextra et sinistra; interdigitalis pedis dextra et sinistra,
interdigitalis manus dextra et sinistra;abdominal, kruris dextra et sinistra,
6
femoralis dextra et sinistra, genitalia :papul eritem, multipel, milier, diskret;
erosi- ekskoriasi, multipel, lentikuler, linear, iregular.
1a 1b
1c 1d
7
1e 1f
1g 1h
Gambar 1. Gambaran klinis. (a) regio dorsum pedis dextra et sinistra; interdigitalis pedis
dextra et sinistra, (b) regio interdigitalis manus dextra et sinistra, (c) regio abdominal, (d) regio
femoralis dextra et sinistra, (e) dan (f) regio kruris dextra et sinistra, (g) dan (h) regio genitalia.
8
Gambar 2. Hasil pemeriksaan lesi di regio interdigitalis manus sinistra dengan
menggunakan lampu Wood
3a 3b
Telur Parasit
Sarcoptes Sarcoptes
scabiei scabiei
Gambar 3 a, b. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan pemberian KOH 10%.
V. RESUME
An. NR, Laki-laki, 12 tahun datang ke Poliklinik rawat jalan
Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang dengan keluhan papul
merah di sela jari tangan, di sela jari kaki, di paha, di badan dan kaki yang
bertambah banyak sejak 1 pekan yang lalu. Kisaran 2 pekan lalu, timbul
papul eritem, multipel, milier, diskret, di regio pedis dextra et sinistra
disertai pruritus terutama pada malam hari. Kisaran 1 pekan lalu, timbul
papul eritem, multipel, milier, diskret di regio kruris dextra etsinistra,
femoralis dextra et sinistra, genitalia , abdomen dan interdigiti manus
dextra et sinistra. Pruritus terutama pada malam hari. Kisaran 1 hari yang
lalu papul dirasakan semakin bertambah banyak. Pruritus semakin
bertambah sehingga sering digaruk yang menyebabkan erosi sampai
ekskoriasi. Pasien kemudian berobat ke Poliklinik Dermatologi dan
Venereologi RSMH Palembang. Keluhan yang sama dirasakan pada teman
sekamar pasien. Pasien tidur sekamar bersama 10 temannya di pesantren
9
dan sering memakai pakaian dan handuk bersama dengan teman-temanya.
Pasien mencuci sarung bantal dan kasur lebih dari 3 bulan. Status
dermatologikus pada regio dorsum pedis dextra et sinistra; interdigitalis
pedis dextra et sinistra, interdigitalis manus dextra et sinistra;abdominal,
kruris dextra et sinistra, femoralis dextra et sinistra, genitalia :papul eritem,
multipel, milier, diskret; erosi-ekskoriasi, multipel, lentikuler, linear,
iregular. Pemeriksaan lesi dengan menggunakan lampu Wood didapatkan
terowongan pada lesi papul yang dioleskan tetrasiklin 2%. Pemeriksaan
kerokan kulit dengan KOH 10% didapatkan telur dan parasit Sarcoptes
scabiei.
IX. PENATALAKSANAAN
Umum
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit disebabkan oleh infeksi
tungau.
Menjelaskan tentang cara penularan penyakit melalui kontak personal
langsung dari kulit ke kulit atau melalui kontak tidak langsung, seperti
pakaian, handuk, sprei, bantal.
10
Menjelaskan kepada pasien untuk merendam pakaian, sprei, handuk di
air panas agar tungaunya mati. Dapat juga dimasukkan dalam kantong
plastik, dibiarkan 1 pekan maka tungau akan mati.
Menjelaskan cara mencegah penularan penyakit, yaitu pakaian,
handuk, sprei, bantal perlu dicuci setiap 5 hari sekali dengan air panas.
Menjelaskan bahwa seluruh individu yang berkontak dengan pasien
harus diberikan terapi yang sama walaupun gejalanya belum ada.
Menjelaskan tata cara pengobatan penyakit, yaitu dengan krim
permetrin 5% yang dioleskan ke seluruh badan kecuali wajah sebelum
tidur dan diamkan selama 10 jam, lalu dibilas besok paginya dan
diulangi 1 minggu kemudian apabila keluhan masih ada, kemudian
minum obat tablet cetirizin sehari sekali.
Khusus
Topikal : Krim Permetrin 5%
Sistemik : Cetirizin tablet 10 mg tiap 24 jam
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
11