Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN KASUS GAWAT DARURAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS H. SUNARDI, A.Md.Kep


BABAI NIP. 198604061984031012

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah proses penilaian dan pengelolaan pasien
yang membutuhkan pertolongan segera atas kondisinya yang mengancam jiwa.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan penanganan kasus gawat darurat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Babai Nomor ... Tahun 2018 tentang
Penanganan Pasien Darurat dan Gawat Darurat.
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan Keperawatan Gawat
Darurat di RS. 2005.
2. Palang Merah Indonesia. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat.
Yogyakarta. 2012.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Prosedur 1. Petugas menerima pasien.
2. Petugas mencuci tangan.
3. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan (seperti: handscoon,
masker).
4. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan.
5. Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasikan pasien berdasarkan
prioritas penanganan (pasien gawat darurat, pasien darurat tidak gawat, pasien
tidak darurat).
6. Petugas menilai kesadaran pasien.
7. Petugas mengecek airway (kelancaran jalan nafas) dan melakukan tindakan bila
terjadi sumbatan jalan nafas.
8. Petugas memastikan pernafasan tidak terganggu, apabila terjadi gangguan,
petugas memberikan bantuan nafas.
9. Petugas mengecek adanya perdarahan, jika ada perdarahan, petugas melakukan
tindakan untuk menghentikan perdarahan.
10. Jika terjadi tanda-tanda kekurangan cairan, petugas memasang IV line.
11. Jika terjadi henti jantung, petugas melakukan resusitasi jantung paru pada usia >
1 tahun rasio pijat : nafas = 30 : 2, bayi < 1 tahun rasio pijat : nafas = 15 : 2, setelah
tiga siklus pijat nafas, evaluasi sirkulasi.
12. Petugas memeriksa pada seluruh tubuh penderita untuk melihat tanda-tanda
kegawatan yang mungkin tidak terlihat.
13. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien.
14. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil.
15. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, apabila
diperlukan.
16. Petugas mendokumentasikan alat dan bahan habis pakai yang digunakan.
17. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis.

18. Diagram
Petugas menerima pasien Petugas mencuci tangan
Petugas menempatkan pasien pada Petugas memakai alat pelindung
tempat yang disediakan diri (APD) sesuai kebutuhan

Jika pasien lebih dari satu, petugas Petugas menilai kesadaran


mengidentifikasikan pasien pasien
berdasarkan prioritas penanganan

Petugas memastikan pernafasan Petugas mengecek airway (kelancaran


tidak terganggu, apabila terjadi jalan nafas) dan melakukan tindakan
gangguan, petugas memberikan bila terjadi sumbatan jalan nafas
bantuan nafas

Petugas mengecek adanya Jika terjadi tanda-tanda kekurangan


perdarahan, jika ada perdarahan, cairan, petugas memasang IV line
petugas melakukan tindakan untuk
menghentikan perdarahan

Jika terjadi henti jantung, petugas


Petugas memeriksa pada seluruh melakukan resusitasi jantung paru pada
tubuh penderita untuk melihat usia > 1 tahun rasio pijat : nafas = 30 : 2,
tanda-tanda kegawatan yang bayi < 1 tahun rasio pijat : nafas = 15 : 2,
mungkin tidak terlihat setelah tiga siklus pijat nafas, evaluasi
sirkulasi

Petugas memberikan obat Petugas memastikan pasien


sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi stabil

Petugas mendokumentasikan alat Petugas melakukan rujukan ke fasilitas


dan bahan habis pakai yang kesehatan yang lebih tinggi, apabila
digunakan diperlukan

Petugas mendokumentasikan
kegiatan dalam rekam medis

19. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
20. Unit Terkait Unit Balai pengobatan Umum
Unit Balai pengobatan Gigi
Unit Kesehatan Ibu Anak dan keluarga Berencana
21. Dokumen terkait
22. Rekam historis
perubahan Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai