Anda di halaman 1dari 3

PEMASARAN SOSIAL

SKRINING AWAL PENYAKIT KANKER SERVIK

DENGAN METODE IVA TEST

I. LATAR BELAKANG
Kanker leher rahim (Carsinoma servik uteri) adalah kanker yang dapat
menyerang pada wanita yang pernah melakukan hubungan seksual dengan
faktor pencetus adanya Human Papiloma Virus (HPV). Menurut data WHO
kanker leher rahim merupakan pembunuh terbesar kedua setelah jantung.
Angka kejadian kanker servik 15.000 kasus baru/tahun.
Kanker servik sebenarnya termasuk jenis kanker yang mudah dicegah dan
diobati, namun karena biasanya pasien datang berobat dengan kondisi stadium
lanjut, sehingga angka kematiannya menjadi tinggi. Untuk mendeteksi secara
dini dapat menggunakan metode pap smear, namun metode ini dirasa masih
terlalu mahal untuk sebagian besar anggota masyarakat di negara berkembang.
Untuk itu dr Rengaswamy Sankaranarayanan dan rekan menguji metode IVA
(inspeksi visual dengan asam asetat 4%). Menurut penelitian sensivitas IVA
untuk mendeteksi kanker adalah sebesar 75%, sedangkan spesifitasnya sebesar
85%. Selain berbiaya murah metode IVA dapat dilaksanakan di tingkat
puskesmas, rumah sakit, rumah bersalin, dan bidan desa.

II. METODE PENDEKATAN


Sebagai bidan kami berusaha untuk menjaga kesehatan setiap wanita agar
terhindar dari penyakit kanker servik. Untuk itu kami berupaya melakukan
pendekatan agar dapat merubah perilaku dengan cara:
A. Legal Approach
Iva test adalah salah satu upaya skrining awal untuk mendeteksi penyakit
kanker servik. Iva test merupakan sautu upaya kesehatan yang diatur
dalam UU Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 1 ayat 11-13.
B. Technological Approach
Skrining awal penyakit kanker servik salah satunya dengan metode IVA
TEST. IVA adalah pemeriksaan dengan cara mengamati secara langsung
servik yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%).
C. Economic Approach
Iva test merupakan cara yang sederhana dan tidak memerlukan biaya yang
mahal. Dibandingkan dengan pap smear yang dirasa masih terlalu mahal
untuk kalangan ekonomi bawah. Untuk itu setiap wanita dari berbagai
status ekonomi bisa mengikuti program iva test karena biaya nya murah.
Bahkan pemerintah telah menjadwalkan pemeriksaan iva test gratis secara
berkala yang dilakukan di puskesmas.
D. Information Approach
Pendekatan ini kami lakukan dengan kampanye atau memberikan
informasi secara langsung(penyuluhan) kepada masyarakat khususnya
wanita tentang kanker servik beserta skriningnya. Kami lakukan
penyuluhan ini pada kegiatan kader, di arisan pkk, atau kegiatan-kegiatan
lain di masyarakat.

III. PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN


A. Cognitive Change
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya wanita tentang
penyakit kanker servik dan salah satu skrining awalnya yaitu metode iva
test.
B. Action Change
Perubahan perilaku yang diharapkan dalam hal ini adalah masyarakat
menjadi sadar akan pentingnya skrining iva test sebagai upaya
pendeteksian terhadap penyakit kanker servik
C. Behavior Change
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kanker servik,
sehingga masyarakat tidak akan melakukan pernikahan di usia muda, pola
sex setia pada satu pasangan (tidak berganti-ganti pasangan).
D. Value Change
Dengan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya skrining awal, maka
akan menggeser paradigma masyarakat yang dulu mengobati setelah
terjadi penyakit, sekarang akan berubah menjadi preventif(pencegahan)
lebih baik dari pada kuratif(pengobatan).

Anda mungkin juga menyukai