Dermatitis Atopik (D.A.) atau eczema atopik adalah penyakit inflamasi
kulit kronis dan residif yang gatal dan ditandai dengan eritema, edema, dan mandidans pada stadium akut dan penebalan (likenifikasi) pada stadium kronik. 1 umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-anak dan cenderung menurun (sembuh) pada usia 30 tahun, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita (D.A., rinitis alergik, dan atau asma bronkial). Gejala yang timbul pada pasien ini sesuai dengan gejala D.A. dimana keluhan utama yang timbul berupa gatal yang dirasakan lebih hebat terutama pada malam hari. Pada pasien juga didapatkan riwayat atopi pada keluarga Rhinitis yang merupakan kriteria mayor Hannifin dan Rajka. Regio Antebrachii Sinistra, tampak macula eritematous, multipel, ukuran 0,1 cm – 0.1 cm x 0,2 cm – 0.4cm, tersebar diskret, beberapa di atasnya tampak krusta cokelat dan hitam. Disertai skuama halus. Gambaran lesi yang terdapat pada pasien ini pada Regio Antebrachii Dextra, tampak eritem, multipel, ukuran 0.2 cm – 0.3 cm x 0.3 cm – 0.4 cm, tersebar diskret, disertai excorasi diatasnya dan terdapat skuama, Regio Cruris Sinistra, tampak patch hiperpigmentasi, bentuk lesi tidak teratur, ukuran 4 x 9 cm. Disertai diatasnya terdapat skuama,krusta diskret dan excorasi ukuran 2.9 cm x 2.7 cm dan likenifikasi . Diagnosis pada pasien ini didasarkan pada kriteria Hanifin dan Rajka untuk dermatitis atopic yaitu telah memenuhi 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor. Dermatitis Atopik dapat didiagnosis banding dengan neurodermatitis sirkumskripta dan dermatitis kontak alergik. Terapi yang dapat diberikan pada dermatitis atopik meliputi edukasi, terapi sistemik maupun terapi topikal. Prognosis dermatitis atopik umumnya baik, berkaitan dengan penyebab pruritus dan status psikologik serta tergantung dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat.