Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PRINSIP SAINS KEPERAWATAN

GAYA DAN MEKANIKA

OLEH

KELOMPOK 5

FAKULTAS KEDOKTERAN

ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan segala aktivitas dalam

merampungkan sebuah makalah ini yang berjudul “Peranan hutan dalam perbaikan kualitas

lingkungan”.

Dalam penulisan makalah ini, berbagai kesulitan dan hambatan penulis hadapi

namun berkat bimbingan dan petunjuk beserta dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun

materil sehingga laporan penelitian ini dapat penulis selesaikan dengan sempurna tepat pada

waktunya.

Olehnya itu pada kesempatan ini dari lubuk hati yang paling dalam penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak,ibu dan keluarga saya yang selalu memberikan bantuan materil maupun doanya.

2. Ns Nurfadilah, selaku dosen prinsip-prinsip sains untuk keperawatan universitas hasanuddin

yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada kami.

3. Serta teman-teman yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

Akhirnya tiada harapan selain Ridha Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-

Nya sehingga semuanya dapat berjalan sebagai mana mestinya. Dan marilah kita semua

senantiasa berdoa dan terus berdoa demi sebuah cita-cita kita di masa depan yang sempurna

seperti yang kita impikan, serta kita dambakan dan merupakan sebuah cita-cita yang hakiki,

AMIN….

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam penulisan

makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan yang disebabkan oleh keterbatasan
penulis baik dari segi ilmu pengetahuan, tenaga dan materi sehingga masih memerlukan

penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran

maupun kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Akhir

kata, penulis berharap semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan yang

berharga bagi semua pihak. Amin...

Makassar,01-Agustus-2016

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memindahkan pasien merupakan salah satu aktivitas terpenting yang dilakukan oleh perawat dan

berpotensi menimbulkan bahaya. Hal ini disebabkan oleh cedera punggung bagian bawah yang

sering terjadi pada perawat, kadang bahkan menyebabkan karier sebagai perawat berhenti.

Adanya manual Handling Operations Regulations dan pendekatan yang lebih ergonomis untuk

memindahkan dan memegang benda merupakan salah satu kemajuan penting. Oleh karena kita

sebagai perawat harus mengetahui prinsip gaya, pusat gravitasi, gaya gesek/friksi, dan sistem

pengungkit.

B. Tujuan Pembelajaran

 Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan gaya

 Menyatakan hukum-hukum mengenai gaya

 Menjelaskan pentingnya gravitasi sebagai gaya dan pentingnya pusat gravitasi

 Menjelaskan gaya gesek antar permukaan sebagai suatu tahanan terhadap gerakan

 Mendeskripsikan bagaimana tubuh ( rangka dan anggota gerak ) berfungsi sebagai

sistem pengungkit
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda.

Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa

mengalami percepatan.

Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Gaya yangbekerja pada

tubuh (gaya berat tubuh) dan gaya yang bekerja di dalam tubuh (gaya otot jantung, gaya otot

paru-paru).

Gaya pada tubuh ada 2 tipe :

1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis

2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis

1. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis

Gaya-gaya yang di kenakan kepada batang-batang mekanisme mesin selalu di kalikan

dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut berada dalam domain operasional spesifik yaitu

doman waktu. Bila gaya selama domain waktu tertentu bisa (magnitude) dan arah vektornya

tetap konstan adalah gaya statis, sebaliknya bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap

waktu merupakan gaya-gaya dinamis.

Gaya statis terjadi memang beban yang dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu.

Dalam hal ini massa konstan, dan percepatan adalah merupakan gradien percepatan terhadap

waktu. Untuk kondisi statis berarti diam atau kecepatan Nol (0).
Statis : Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan

nol.

Ada 3 kelas sistem pengumpil :

a. Kelas pertama

Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot

Contoh : kepala dan leher

b. Kelas kedua

Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.

Contoh : tumit menjinjit

c. Kelas ketiga

Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.

Contoh : otot lengan

2. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis

Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan

kesetimbangan ketika bergerak. Untuk harga yang konstan, maka gaya saat akhir domain waktu :

gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat.

Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem

sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal

(otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/ diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik,

basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan

eksternal. Dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan,

kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.


Gaya dapat bekerja pada tubuh dengan salah dari berbagai cara berikut:

 gaya dapat mengubah kondisi sebuah objek secara keseluruhan.

 jika tubuh berjalan dalam suatu gerakan yang seragam pada sebuah garis lurus, gaya yang

dikenakan padanya dapat menyebabkan objek melambat, semakin melaju, berubah

arah(misalnya untuk mempercepat).Contoh khusus dari gaya adalah gaya gravitasi.

Contoh kasus:

a. Menempatkan kantong drainase dalam lokasi lurus untuk menampung cairan yang berasal dari

rongga dalam tubh, misalnya kandung kemih.

b. Kantong semacam ini sering kali ditemukan tergeletak di atas tempat tidur pasien bukannya

digantung di bawah tinggi tubuh dan tempat tidur.

c. Hal tersebut sudah pasti mencerminkan kurangnya pengetahuan perawat tentang konsep

gravitasi dan penerapannya.

 Gaya Gravitasi Selalu Bergerak Ke Bawah Atau Menuju Pusat Bumi

comtoh yang berkaitan dengan tubuh:

1. Jika kita ingin menurunkan pasokan darah ketungkai untuk mengurangi perdarahan, tungkai

tersebut kita tinggikan posisinya. Dengan kondisi tersebut, gravitasi akan bekerja berlawanan

dengan jantung sehingga pasokan darah ke tungkai yang di angkat itu berkurang.

2. Kepala seseorang yang pingsan diposisikan lebih rendah dari tinggi jantung untuk

meningkatkan pasokan darak ke kepala.

 Efek Negatif Gravitasi

1. Jika seseorang dalam posisi berdiri, area tubuh yang berada di atas jantung harus memperoleh

darah yang dipompakan jantung melawan gaya gravitasi bumi. Untuk mengalahkan gaya

gravitasi tersebut jantung harus meningkatkan gaya kontraktilnya untuk mendorong gaya ke atas.
Jika daya dorong jantung tidak cukup besar melakukan hal tersebut, pasokan darah yang

mencapai otak tidak akan cukup yang terkadang menyebabkan orang menjadi pingsan. Situasi

disebut sebagai Hipotensi Postural.

2. Seseorang yang harus berdiri cukup lama terkadang memperlihatakan pembuluh darah yang

melebar di ekstriminitas bagian bawah, dan edema dapat terlihat.

 Masalah ini juga disebabkan oleh kurangnya gerakan sehingga terjadi perpindahan cairan

dari pembuluh ke ruang pada jaringan disekitarnya.

 Kondisi tersebut tampak sebagai edema.

Solusi:

Dalam situasi tertentu, menggerak-gerakkan jari dan telapak kaki dalam Sepatu pun dapat

membantu, dan tentara dapat diinstruksikan untuk melakukannnya saat upacara untuk

mengurangi resiko pingsan.

 Gerakan tersebut menyebabkan otot meremas dan melepaskan vena, mndorong darah

keluar dari kakai dan kembali ke jantung.

 Jika volume darah yang cukup idak kembali kejantung, curah jantung akan berkurang

yang dapat dengan cepat mempengaruhi area seperti otak.

B. Menyatakan Hukum-Hukum Mengenai Gaya

 Hukum Newton 1

”Tubuh yang diam akan tetap diam tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam

kecepatan uang serupa kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang”

Aplikasi dalam keperawatan:


1. Cedera benturan disebabkan oleh kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum

tersebut.Penjelasan: Jika sebuah kendaraan menabrak dari belakang, badan pengendara akan

tersentak dengan keras ke depan karena ia berkontrak dengan tempat duduknya. Namun, kepala

cenderung tidak bergerak (jika tidak ada bantalan untuk kepala) dan tersentak ke dalam pososi

yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat [ada badan, maka kepala akan terbentur dengan

keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks.

2. Cedera pada tinju dan football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam proses yang

serupa. Otak cenderung berada dalam kondisi istirahat walaupun tengkorak tersentak ke

belakang. Benturan yang terjadi kemudian dapat merusak jaringan otak yang rapuh.

 Hukum Newton ll

“ percepatan tubuh sudah proporsional dengan gaya yang diterapkan, asalkan massanya

tetap sama”.

Aplikasi dalam keperawatan, jika perawat kesulitan memindahkan sebuah troli yang

berat/ tempat tidur, ia mungkin akan meminta bantuanperawat lain. Dari upaya tersebut akan

diperoleh gaya yang lebih besar sehingga percepatan juga lebih besar.

 Hukum Newton lll

Hukum Newton lll mengatakan bahwa: “untuk setiap aksi terdapat reaksi sebaliknya

yang setara dan berlawanan arah” dan hal ini membantu menjelaskan ide keseimbangan gaya

yang telah disebutkan.

Bayangkan pasien yang berbaring diatas tempat tidur. Kita menyadari bahwa tempat tidur

menyokong pasien. Tanpa tempat tidur, pasien akan jatuh kelantai. Pasien akan jatuh karena

adanya gaya gaya tarik ke bawah oleh gaya gravitasi. Pasien tidak jatuh karena adanya tempat
tidur yang menahan ke atas dengan gaya yang setara dan berlawanan arah. Gaya ini saling

meniadakan, sehingga pasien tidak bergerak ke atas maupun ke bawah.

Aplikasi dalam keperawatan, seorang pasien yang mencoba melangkah atau bergerak dari

sandaran kursi roda ke lantai atau ke tempat tidur, pasti ia akan mengalami kecelakaan jika rem

tidak difungsikan. Saat ia mendorong dengan kakinya, kursi roda pasti akan mundur dan

meningalkannya sendirian tanpa tumpuan.

C.Menjelaskan pentingnya gravitasi sebagai gaya dan pentingnya pusat gravitasi

 Pentingnya Gravitasi

Evek buruk gravitasi merupakan poin penting dalam pendidikan kesehatan bagi beberapa

pekerjaan pramuniaga, orang dengan gangguan sirkulasi/ beresiko mengalaminya seperti ibu

hamil dan lansia.

 Pedidkan kesehatan dapat menekankan pentingnya:

1. Perubahan posisi, mengangkat kaki melebihi tinggi jantung, berjalan, merentangkan kaki dan

tungkai.

2. Menghindari pakaian yang ketat/ formal seperti pengikat stoking/ celana ketat, sepatu ketat,

ikat pinggang/ jins yang ketat.

3. Menopang pembuluh darah yang lebih rendah dengan menggunakan pakaian dalam/ balutan

penopang.

Alasan:

 Dapat meningkatkan pengembalian vena yang lebih baik

 Mengurangi beban kerja yang berlebih pada jantung

 Mencegah pengumpulan darah dalam pembuluh yang lebih rendah


 Mencegah munculnya tekanan yang lebih tinggi pada pembuluh tersebut yang harus

dikalahkan oleh jantung agar darah bisa tetap mengalir

Efek Gravitasi dalam Penerapan dalam keperawatan

Aplikasi dalam keperawatan Penjelasan

Botol infus lV harus terletak lrbih tinngi dari Gaya gravitasi akan menjadi gaya yang cukup

pasien memungkunkan aliran larutan ke vena (drip

cairan salin, transfuse darah

Drainase pasien Jika hendak mengalirkan cairan dari pasien

pastikan bahwa arahnya ke bawah (jadi

kantung penampung terletak di bawah titik

drainase tubuh pasien, misalnya kantung urin

pada kateterisasi, dialissperotenial)

Mengurangi perdarahan vena dengan Jantung harus memompa darah ke atas

meninggalkan kaki melawan gaya gravitasi dan menurunkan suplai

darah

Prosedur meningkatkan sirkulasi darah pada Membaringkan pasien datar dan meninggikan

pasien piungsan kaki akan membantu aliran darah ke otak yang

awalnya kekurangan oksigen sebelum pasien

pingsan

Tempat tidur listrik Dapat menaikkan dan menurunkan tubuh

pasien untuk meningkatkan sirkulasi ke dan

dari bagian ekstrimitas (misalnya pada bayi


premature) atau untuk membantu turun

naiknya diafragma dalam pernapasan

(misalnya pada penderita polio)

Pasien pasca operasi diposisikan miring/ Memudahkan aliran sekresi/ mutahan untuk

tengkureap keluar dari mulut guna menghindari aspirasi

Posisi duduk untuk pasien operasi bedah otak Untuk mengurangi bahaya hemoragi

Pasien pembedahan abdomen dicondongkan Untuk memfalisitasi pembedahan organ

tubuhnya tertentu karena gravitasi membantu menjaga

agar organ yang lain tidak menghalangi

 Pusat Gravitasi Tubuh

1. Merupakan titik yang digunakan gaya gravitasi pada tubuh

2. Merupakan bagian pusat massa

Pada manusia, pusat gavitasi biasanya terletak diregio pelvis dekat bagian dasar medulla

spinalis, sekitar vertebrata sakral kedua. Pusat gravitasi sejajar dengan tulang belakang dan

berada dalam bagian pelvis jika tengah duduk atau berdiri dengan tegak. Lokasi tersebut

merupakan beban yang paling rendah untuk otot tubuh dan jumlah energy yang dibutuhkan unuk

mempertahankan tubuh dalam posisi tegak sangat sedikit.Pada manusia, otot paha dan tulang

belakang berlawanan dengan kerja gravitasi.

Gaya berat yang bekerja menuju arah pusat gravitasi pada tubuh diseimbangkan dengan

gaya yang berlawanan yang seimbang kearah atas yang dikeluarkan oleh bumi atau oleh objek lai

yang didudukinya.Gaya ke atas tersebut sangat penting bagi tubuh agar dapat mempertahankan

posisinya terhadap gaya gravitasi; jika tidak, tubuh pasti akan tenggelam, seperti yang terjadi
pada pasir hidup. Gaya tersebut dikatakan berada dalam kondisi ekuilibrium (seimbang satu

sama lain).

Pentingnya Ekuilibrium

Perawat penting memahami konsep ekuilibrium baik yang berkaitan dengan postur yang

bak maupun dengan metode tepat untuk mengangkat pasien atau objek.

Postur yang baik menjamin pusat gravitasi berada tepat di atas pusat area kaki sehingga

keseimbangan lebih mudah dipertahankan dan gaya gravitasi dikalahkan. Pusat gravitasi berubah

seiring perubahan postur.Contoh: Postur membungkuk menyebabkan pusat gravitasi berpindah

ke depan sehingga orang menjadi tidak begitu stabil dan seterusntya. Otot harus mengatasi

keadaan tersebut dengan memperbanyak jumlah otot yang terlibata atau memperbanyak jumlh

serabut dalam suatu otot, atau dengan mempertahankan kondisi ekuilibrium tubuh atau dengan

meminta lebih banyak energi, lebih banyak oksigen, nutrient dan volume darah. Walaupun

seorang tidak sadar terhadap keterlibatan ekstra beberapa otot dalam mempertahankan posisi

tubuh, ketegangan dibebankan pada otot terutama pada otot punggung. Hal ini tampak jelas

dengan timbulnya kelelahan, nyeri oinggung dan ketidakmampuan mempertahankan posisi tegak

dengan nyaman saat berdiri atau duduk selama periode waktu.

D. Menjelaskan gaya gesek antar permukaan sebagai suatu tahanan terhadap gerakan

Gata gesek gaya yang melawan pergeseran dua permukaan. Gaya gesek kadang

diperlukan, namu pada keadaan lain merupakan hambatan yang harus diatasai. Pada setiap

keadaan di mana satu permukaan bergerak terhadap permukaan lain maka akan terjadi gesekan.

Gaya gesek antar permukaan terjadi karena tidak ada dua permukaan yang benar-benar

licin (walaupun telah disemir atau disepuh) dan adanya sifat kasar suatu permukaan

menyebabkan kedua permukaan saling mengunci.


Tanpa adanya efek gesekan, kita tidak mungkin dapat berjalan karena pegangan antar

sepatu dan lantai itu penting- juga penting untuk menghindari lantai yang licin di rumah sakit!

Gesekan antara kedua permukaan akan berkurang dengan efek pelumasan menggunakan cairan

(ingatlah bahwa molekul suatu cairan akan bergeser dengan mudahnya!) jadi adanya tumpahan

cairnan dapat meningkatkan risiko terpeleset.

Gaya gesek antarpermukaan yang saling berhubungan akan berkurang begitu setiap

permikaan menjadi semakin licin atau terkikis akibat pemakaian/gesekan berulang.

 Mengurangi efek gesek

Jika kita menginginkan pergeseran permukaan yang halus, maka gaya gesek merupakan

faktor negatif. Gaya gesek dapat mengakibatkan efek yang tidak diinginkan tahanan terhadap

gerakan dan pengikisan akibat pemakaian.

Penggunaa roda merupakan cara tersering untuk mengurangiu efek gesekan. Bandikan

benda yang digeser sepanjang lantai dengan menggerakkan benda tersebut menggunakan troli

yang beroda. Tahana akibat gesekan akan sangat berkurang jika menggunakan troli.

Lubrikasi (pelumasan) merupakan cara lain mengurangi gesekan, misalnya:

 Dalam tubuh, lender (paru, jantung, dan usus) dan saliva (untuk pencernaan makanan)

merupakan lubrikan (pelumas) yang penting dalam tubuh.

 Cairan snovial mengurangi gesekan dan pengikisan antara tulang rawan pada sendi

synovial

 Penggunaan lubrikan (seperti K-Y jelly) saat memasukkan suatu alat dan kateter ke

dalam tubuh

 Jika gaya Tarik ke bawah suatu benda yang bergeser meningkat, maka gaya gesekjuga

meningkat- maka pada saat pijat digunkan losion dan minyak pijat pada kulit.
Pada perawatan pasien, lebih sering dilakukan pemindahan pasien secara horizontal daripada

secara vertical dengan mengangkat pasien. Oleh karena itu, peralatan seperti seprai geser, banana

board, dan papan transfer sering digunakan di bangsal perawatan. Teknik ‘bergeser’ ini bekerja

dengan prinsip penggunaan permukaan dengan gesekan yang rendah dengan agar

memungkinkan pasien berpindah dengan mudah (hanya sedikit gaya yang dibutuhkan pasien

atau perawat untuk bergeser).

E. Bagaimana tubuh ( rangka dan anggota gerak ) berfungsi sebagai sistem pengungkit

dan jika digunakan dengan benar, dapat memindahkan benda dengan aman dan efisien

Pengungkit adalah alat mekanik sederhana (mesion) yang memungkinkan kita

memberikan gaya pada suatu titik dan melihat efeknya pada titik lainnya. Anggota gerak

manusia (kaki, tangan) bekerja sebagai sistem pengungkit saat kita bergerak atau memegang

suatu benda. Ilustrasi suatu pengungkit sederhana adalah jungkat-jungkit. Dengan melihat

bagaimana jungkat-jungkit bekerja akan memungkinkan kita untuk memahami berbagai istilah

yang ada dan bagaimana kerja pengungkit yang lebih kompleks.

Jika suati gaya amembuat suatu benda berputar (berotasi) terhadap suatu titik tumpu

(seperti pada jungkat-jungkit), maka besarnya gaya pembalik/turning force (momentum) akan

meningkat sebanding dengan besar gaya dan jarak dari titik tumpu. Gaya pembalik ini dapat

dihitung dengan mengalihkan gaya dengan jarak dari titik tumpu:

Gaya pembalik (momentum)= gaya yang diberikan x jarak dari titik tumpu

Gaya sebesar satu newton yang diberikan 1 meter titik tumpu akan memberikan gaya pembalik

sebesar 1 newton meter (Nm).

Persamaan di atas menunjukkan bahwa semakin jauh jarak antara titik gaya diberikan

dengan titik tumpu, maka momentum akan semakin besar. Jadi, dengan menambah jarak dari
titik tumpu, dengan besar gaya yang sama akan dihasilkan gaya pembalik yang lebih besar –

maka mesin tersebut sangat berguna!


BAB lll

PENUTUP

 Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda.

Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda

bermassa mengalami percepatan.

 Memindahkan pasien merupakan salah satu aktivitas terpenting yang dilakukan oleh

perawat dan berpotensi menimbulkan bahaya. Hal ini disebabkan oleh cedera punggung

bagian bawah yang sering terjadi pada perawat, kadang bahkan menyebabkan karier

sebagai perawat berhenti. Adanya manual Handling Operations Regulations dan

pendekatan yang lebih ergonomis untuk memindahkan dan memegang benda merupakan

salah satu kemajuan penting. Oleh karena kita sebagai perawat harus mengetahui prinsip

gaya, pusat gravitasi, gaya gesek/friksi, dan sistem pengungkit.


DAFTAR PUSTAKA

James joyce, Colin Baker, Hlen Swain, prinsip-prinsip sains untuk keperawatan, Erlangga, 2005

Anda mungkin juga menyukai