Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Hipertensi pulmonal adalah suatu penyakit yang jarang didapat namun


progresif oleh karena peningkatan resistensi vaskuler pulmonal yang
menyebabkan menurunnya fungsi ventrikel kanan oleh karena peningkatan
afterload ventrikel kanan (Trenton D, Nauser MD, 2009)
Hipertensi pulmonal adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri paru-paru yang
menyebabkan sesak nafas, pusing dan pingsan pada saat melakukan aktivitas.
Berdasar penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi penyakit berat yang
ditandai dengan penurunan toleransi dalam melakukan aktivitas dan gagal jantung
kanan. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Dr Ernst von Romberg pada tahun
1891.
Hipertensi pulmonal (HP) adalah suatu kondisi dimana tekanan pada
sirkulasi pulmo abnormal, dengan tekanan rata-rata a. pulmonalis lebih tinggi dari
25 mmHg, terlepas dari mekanisme yang mendasari. HP punya andil yang besar
dalam kegagalan jantung kanan, yang pada gilirannya punya andil yang besar
dalam morbiditas dan mortalitas pasien. Pada beberapa kasus HP berujung pada
keharusan transplantasi jantung dan atau paru untuk menyelamatkan pasien. HP
primer tidak diketahui penyebabnya dan HP sekunder diketahui penyebabnya
seperti penyakit jantung bawaan sianotik maupun asianotik. HP sekunder juga
dapat disebabkan oleh penyakit paru maupun tromboemboli (Pena E, 2012).
Klasifikasi klinis hipertensi pulmonal (HP) telah diperbarui pada Fourth
World Symposium on Pulmonary Hypertention di California pada tahun 2008.
Karena interaksi kompleks antara jantung kanan, paru-paru, dan jantung kiri
sebagai unit fungsional kardiorespirasi, diagnosis klinis dan klasifikasi menurut
WHO menjadi penting. Dari sudut pandang diagnostik, perbedaan hemodinamik
antara hipertensi pulmonal prekapiler dan hipertensi pulmonal postkapiler mungkin
lebih praktis, terutama untuk penggunaan klinis. Hipertensi pulmonal prekapiler
termasuk hipertensi arteri pulmonalis (WHO kelas 1). Hipertensi pulmonal lainnya
adalah hipertensi pulmonal yang berhubungan dengan penyakit jantung (WHO
kelas 2), hipertensi pulmonal karena penyakit parenkim paru (WHO kelas 3),
hipertensi pulmonal tromboembolik kronis (WHO kelas 4), dan lain-lain penyebab
(WHO kelas 5). Postkapiler hipertensi pulmonal termasuk hipertensi vena
pulmonalis yang berhubungan dengan penyakit jantung kiri (Pena E, 2012).
Hipertensi pulmonal primer sering didapatkan pada usia muda dan
usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada perempuan dengan perbandingan
2:1, angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan mean
survival dari awitan penyakit sampai timbulnya gejala sekitar 2-3 tahun. Kriteria
diagnosis untuk hipertensi pulmonal merujuk pada National Institute of Health; bila
tekanan sistolik arteri pulmonalis lebih dari 35 mmHg atau “mean” tekanan arteri

Referat Hipertensi Arteri Pulmonal 1


pulmonalis lebih dari 25 mmHg pada saat istirahat atau lebih 30 mmHg pada
aktifitas dan tidak didapatkan adanya kelainan valvular pada jantung kiri, penyakit
myokardium, penyakit jantung kongenital dan tidak adanya kelainan paru (Trenton
D, Nauser MD, 2009).
Hipertensi pulmonal (Pulmonary hypertension) atau selanjutnya disebut
hipertensi paru adalah jenis penyakit fatal yangmenyerang banyak orang pada
usia produktifnya. Angka kejadian pada perempuan dua setengah kali lipat
dibanding laki-laki. Pada kasus hipertensi paru primer, penyakit ini diturunkan,
atau terkait faktor genetik. Meski diakui, meluasnya penyakit hipertensi paru saat
ini kurang diketahui, namun diperkirakan sekitar 1-2 juta orang per tahun
terdiagnosis menderita penyakit ini. Bahkan, angka yang sebenarnya diprediksi
lebih tinggi mengingat diagnosis penyakit ini masih minim (Sudoyo, 2007).

Referat Hipertensi Arteri Pulmonal 2


DAFTAR PUSTAKA

1. Barbosa EJ, Gupta NK, Torigian DA, Gefter WB. Current Role of Imaging in the
Diagnosis and Management of Pulmonary Hypertension. AJR. 2012;198: 1320-
31.
2. Barst RJ. Recent advances in the treatment of pediatric pulmonary artery
hypertension. Dalam: Berger S, Davis C, penyunting. The pediatrics clinics. Edisi
ke-2. Philadelphia: W.B. Saunders Company, 1999. h. 331-46.
3. Nauser TD, Stites SW. Diagnosis and treatment of pulmonary Hypertension.
American Family Physician. 2001;63(9):1789-98.
4. Pena E, Dennie C, Veinot J, Muniz SH. Pulmonary Hypertention: How Radiologist
Can Help. Radiographics.rsna.org. 2012;32(4):9-32.
5. Peter Jerat. What Causes Pulmonary Atrial hypertension. 2009.

http//www.healt information.com.

6. Ronald J audiz, MD FACP FACC. Pulmonary Hypertension Primar. 2009.

http//www.emedicine.com.

7. Trenton D ,Nauser MD. Diagnosis And Treatment Of Pulmonary Hypertesion.

2012. http//www.American family physician.com.

Referat Hipertensi Arteri Pulmonal 3

Anda mungkin juga menyukai