Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH SOFT SKILL’S TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN) SISWA KELAS XI


PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
SMK NEGERI 6 MALANG TAHUN AJARAN 2017/2018

ABSTRAK

Soft skill’s merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri seseorang yang dapat
dikembangkan maksimal dan nantinya dibutuhkan siswa SMK dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui seberapa
baik kemampuan soft skill’s yang dimiliki siswa; 2) Mengetahui seberapa baik prestasi Praktik
Kerja Industri siswa; dan 3) Mengetahui pengaruh kemampuan soft skill’s terhadap prestasi
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) siswa Kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 68 siswa
kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang Tahun Ajaran
2017/2018. Sampel penelitian ditetapkan dengan teknik total sampling, sehingga sampel penelitian
berjumlah 68 siswa. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas Soft Skill’s (X) dan variabel
terikat Prestasi Prakerin (Y). Pengumpulan data variabel Soft Skill’s (X) dilakukan menggunakan
kuisioner yang diuji validitas dan reliiabilitasnya, sedangkan variabel Prestasi Prakerin (Y)
ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada sertifikat Prakerin
siswa. Metode analisis data menggunakan distribusi frekwensi dan regresi linier sederhana yang
dilanjutkan dengan uji signifikansi t-test.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI Program Studi Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018 memiliki nilai Soft
Skill’s sebesar 209,74 yang berada pada interval antara 193,75 ≤ X ≤ 213,5 (Cukup Baik).
Sementara rata-rata siswa memiliki nilai Prestasi Prakerin sebesar 87,23 yang berada pada
interval antara 86,80 ≤ X ≤ 96,15 (Baik). Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan soft skill’s terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang
ditunjukkan oleh persamaan regresi linier Y = 66,326 + 0,100X dengan nilai Koefisien Determinasi
(R2) sebesar 0,536. Pengujian t-test menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel (8,736 >1,996)
yang berarti bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel Soft Skill’s terhadap Prestasi Prakerin.
Atas dasar kesimpulan tersebut maka pihak SMKN 6 Malang hendaknya lebih meningkatkan
soft skill’s siswa dengan pembelajaran kepada siswa baik di dalam kelas atau di luar kelas dengan
mengedepankan aspek-aspek soft skill’s siswa seperti berpikir kritis, sikap tanggung jawab, daya
juang, kerjasama, komunikasi, ketahanan mental, dan sebagainya.

Kata Kunci : Pengaruh, Soft Skill’s, Prestasi, Prakerin, Kuisioner, Interval.

mereka harus memiliki stamina yang tinggi,


PENDAHULUAN menguasai bidang keahliannya dan dasar-
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu
Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa berkomunikasi sesuai dengan tuntutan
pendidikan kejuruan bertujuan untuk pekerjaannya, serta memiliki kemampuan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, mengembangkan diri (Permendiknas No. 22
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan Tahun 2006).
peserta didik untuk hidup mandiri dan Berdasarkan pernyataan ini maka dapat
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan
dengan program kejuruannya. Agar dapat merupakan pendidikan untuk mempersiapkan
bekerja secara efektif dan efisien serta tenaga kerja, maka dengan sendirinya
mengembangkan keahlian dan keterampilan, orientasi pendidikan kejuruan tertuju pada
kualifikasi output atau lulusannya. Akan
65
tetapi, keberadaan Sekolah Menegah Kemampuan soft skill’s bisa diasah
Kejuruan (SMK) dalam menyiapkan tenaga dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman
kerja masih disangsikan dengan masyarakat belajar, sehingga perlu paradigma berfikir
karena lulusan SMK masih belum dapat baru dan bertindak dari fokus pada hard
memenui tuntutan lapangan kerja secara skill’s saja menjadi mensinergikan antara
maksimal sesuai dengan spesifikasinya. hard skill’s dengan soft skill’s.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan salah satu lembaga pendidikan Negeri 6 Malang merupakan salah satu SMK
yang bertujuan untuk menciptakan Sumber di Kota Malang yang memiliki visi
Daya Manusia (SDM) yang memiliki “Terwujudnya lulusan yang unggul dalam
kemampuan, keterampilan, dan keahlian. iman dan taqwa, ilmu dan teknologi, karakter,
Lulusan SMK diharapkan dapat wirausaha, mampu meletarikan lingkungan,
mengembangkan diri apabila terjun dalam dan siap bersaing di era global.” Pada tahun
dunia kerja. 2014 sekolah SMKN 6 Malang mejadi salah
Salah satu bentuk pendidikan kejuruan satu Sekolah Beprestasi Tingkat Nasional dan
adalah sistem magang bagi peserta didik Sekolah Rujukan pada tahun 2015. Salah satu
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Sistem upaya mewujudkan visi ini SMKN 06 Malang
magang di Jerman disebut dual system dan juga melaksanakan kegiatan dengan
untuk negara Australia disebut dengan memperhatikan aspek soft skill’s sebagai
Apprentice System. Sementara di negara pendukung hard skill’s. Praktek Kerja
Indonesia sistem magang khususnya bagi para Industri (PRAKERIN) diselenggarakan
siswa SMK biasanya disebut dengan dengan mengintegrasikan secara tersistem
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau lebih pendidikan dunia usaha dan industri dengan
dikenal dengan sebutan Praktik Kerja Industri harapan mampu menghilangkan perbedaan
(PRAKERIN) (Sugihartono, 2014). standar nilai sekolah dan dunia kerja serta
Hasil pengamatan empirik yang sekaligus mendekatkan supply dan demand
dilakukan Depdiknas (2004:1) menunjukkan ketenagakerjaan.
bahwa sebagian besar lulusan SMK di Atas dasar permasalahan tersebut maka
Indonesia bukan saja kurang mampu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
menyesuaikan diri dengan perkembangan seberapa baik kemampuan soft skill’s dan
ilmu dan teknologi, tetapi juga kurang mampu prestasi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN),
mengembangkan diri dan karirnya di tempat serta mengetahui pengaruh kemampuan soft
kerja. Kualifikasi calon tenaga kerja yang skill’s terhadap prestasi Praktik Kerja Industri
dibutuhkan dunia kerja di samping syarat (PRAKERIN) siswa Kelas XI Program Studi
keilmuan dan keterampilan juga serangkaian Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
kemampuan non-teknis yang tidak terlihat Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018.
wujudnya (intangible) namun sangat
diperlukan yang disebut sebagai soft skill’s. TINJAUAN PUSTAKA
Soft skill’s didefinisikan sebagai perilaku Soft Skill’s
personal dan interpersonal yang Permintaan dunia kerja terhadap kriteria
mengembangkan dan memaksimalkan kinerja calon pekerja dirasa semakin tinggi saja.
humanis, termasuk di antaranya kemampuan Dunia kerja tidak hanya memprioritaskan
berkomunikasi, bersosialisasi, bekerja dalam pada kemampuan akademik (hard skill’s)
tim, ketahanan mental, disiplin, tanggung yang tinggi saja, tetapi juga memperhatikan
jawab, dan atribut soft skill’s lainnya. Selama kecakapan dalam hal nilai-nilai yang melekat
ini peserta didik di SMK lebih banyak pada seseorang atau sering dikenal dengan
mendapatkan hard skill’s dan lupa terhadap soft skill’s. Soft skill’s merupakan
soft skill-nya, sehingga kelemahan lulusan kemampuan yang disebut juga dengan
SMK dalam mengisi peluang kerja pada kemampuan non teknis yang tentunya
umumnya adalah masalah personal skill’s memiliki peran tidak kalah pentingnya dengan
(dari http://www.dikti. go.id/index.php). kemampuan akademik.

2
Pengertian soft skill’s, menurut Elfindri kemampuan mengekspresikan pendapat
(2012:17) didefinisikan ketrampilan dan atau perasaan secara lisan maupun tertulis
kecakapan hidup, baik untuk sendiri, dengan jelas dan mudah dipahami orang
berkelompok, atau bermasyarakat, serta lain.
dengan Sang Pencipta. Dengan mempunyai 2) Organization Skill’s
soft skill’s membuat keberadaan seseorang Organization skill’s sebagai salah satu
akan semakin terasa ditengah masyarakat. atribut soft skill’s dapat diartikan sebagai
Keterampilan akan berkomunikasi, kemampuan mengorganisasikan atau
keterampilan emosional, keterampilan mengatur waktu dan mengelola semangat
berbahasa, keterampilan berkelompok, dalam bekerja dengan menggunakan
memiliki etika dan moral, santun dan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai
keterampilan spiritual. tujuan tertentu. Organization skill’s disini
Sailah (2007:11) menyatakan bahwa terdiri atas dua komponen, yaitu
soft skill’s adalah perilaku hubungan antar manajemen waktu dan peningkatan
pribadi dengan pribadinya sendiri motivasi.
dikembangkan dan kinerja manusianya 3) Leadership
dioptimalkan (misalnya, forum pelatihan, Leadership sebagai salah satu atribut soft
kerja sama dalam tim, prakarsa/inisiatif, skill’s dapat diartikan sebagai kemampuan
pengambilan keputusan, komunikasi, seseorang untuk mempengaruhi dan
kemampuan beradaptasi, conflict solution, mengarahkan orang lain dengan
kepemimpinan dan pemecahan masalah). mengerahkan sejumlah sumber daya untuk
Atribut soft skill’s ini dimiliki oleh setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
orang dengan kadar yang berbeda-beda, sesuai dengan aturan dan memotivasi
dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, orang lain agar dapat melakukan yang
bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini terbaik.
dapat berubah jika yang bersangkutan mau 4) Logic
mengubahnya dengan cara berlatih Logic merupakan upaya-upaya
membiasakan diri dengan hal-hal baru. penyelesaian masalah yang dilakukan
Soft skill’s memiliki beberapa melalui berfikir secara rasional dan kreatif.
komponen yang saling berkaitan antara satu 5) Effort
dan yang lainnya. Komponen tersebut seperti Effort dapat diartikan sebagai kegiatan
rangkaian organ yang membentuk sistem dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau
organ dalam tubuh yang memiliki sumberdaya yang ada dan mau
fungsi/tugas tertentu, saling berkaitan, dan mempelajari hal baru untuk mencapai
saling mendukung antara yang satu dengan tujuan dan mampu menghadapi berbagai
lainnya. tekanan. Effort terdiri atas komponen
Putra dan Pratiwi (2005) memaparkan kemampuan dan kemauan belajar,
pengkategorian soft skill’s yang disebut ketahanan menghadapi stres, dan asertif.
winning characteristics sebagaimana 6) Group Skill’s
pendapat Patrick S. O'brien dalam buku Group skill’s diartikan sebagai
“Making College Count” sebagaimana berikut kemampuan dalam bekerjasama dengan
ini. Soft skill’s diketegorikan ke dalam 7 orang lain dalam sebuah tim dan memiliki
(tujuh) area keahlian, yakni sebagai berikut: interpersonal yang baik dengan sesama
keahlian komunikasi (communication skill’s), anggota tim. Group skill’s disini terdiri
keahlian berorganisasi (organization skill’s), atas dua komponen, yakni kerjasama tim
kepemimpinan (leadership), kemampuan dan kemampuan interpersonal.
berfikir logis (logic), kemampuan semangat 7) Ethics
juang (effort), kemampuan berkelompok Etics dalam kaitannya dengan soft skill’s
(group skill’s), dan etika (ethics). maka etika berperan penting dalam
1) Communication Skill’s beberapa atribut soft skill’s, dua
Communication Skill’s sebagai salah satu diantaranya yaitu decision making dan
atribut soft skill’s dapat diartikan sebagai conflict management.

3
Pembelajaran soft skill’s sangatlah 4) Mendekatkan dan menjembatani
penting untuk diberikan kepada siswa sebagai penyiapan peserta untuk terjun kebidang
bekal mereka nanti untuk masuk dalam dunia tugasnya setelah menempuh program
pekerjaan dan industri, khususnya bagi
pelatihan tersebut (Oemar Hamalik,
sekolah kejuruan yang mencetak lulusannya
siap pakai di dunia kerja dengan tuntutannya 2007:93).
lebih menekankan pada keterampilan soft Depdiknas (2008:7) menyatakan bahwa
skill’s. Praktik Industri memberikan beberapa
keuntungan bagi para siswa yaitu antara lain:
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) 5) Hasil peserta didik akan lebih bermakna,
Firdaus (2012:400) menjelaskan Praktik
karena setelah tamat akan betul-betul
Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan
bagian dari pendidikan sistem ganda yang memiliki bekal keahlian profesional
merupakan inovasi pendidikan SMK yang untuk terjun ke lapangan kerja sehingga
mana peserta didik melakukan magang dapat meningkatkan taraf kehidupannya
(appreticeship) di industri yang relevan dan untuk bekal pengembangan dirinya
dengan kompetensi keahliannya selama kurun secara berkelanjutan.
waktu tertentu. 6) Rentang waktu (lead time) untuk
Tujuan pendidikan sistem ganda atau
mencapai keahlian professional menjadi
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) secara
rinci menurut Pedoman Pelaksanaan Praktik lebih singkat, karena setelah tamat
Kerja Industri (2013:3) adalah: praktik kerja industri tidak memerlukan
1) Menghasilkan tenaga kerja yang waktu latihan lanjutan untuk mencapai
memiliki keahlian profesional; tingkat keahlian siap pakai.
2) Memperkokoh link and match antara 7) Keahlian profesional yang diperoleh
sekolah dengan dunia kerja. melalui praktik kerja industri dapat
3) Meningkatkan efisiensi proses meningkatkan harga dan rasa percaya diri
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja tamatan yang pada akhirnya akan dapat
yang berkualitas profesional. mendorong mereka untuk meningkatkan
4) Memberi pengakuan dan penghargaan keahlian pada tingkat yang lebih tinggi.
terhadap pengalaman kerja sebagai Dari beberapa pendapat dapat
bagian dari proses pendidikan. disimpulkan bahwa Pratik Industri bermanfaat
Adapun manfaat Pratik Industri untuk untuk siswa didalam mengembangkan
siswa atau para peserta menurut adalah maupun menambah ilmu pengetahuan,
sebagai berikut: (Oemar Hamalik, 2007:93) keterampilan dan pengalaman bekerja dalam
1) Menyediakan kesempatan kepada peserta suasana yang nyata sehingga akan menambah
rasa percaya diri siswa, yang nantinya akan
untuk melatih keterampilan-
digunakan siswa untuk terjun ke dunia kerja.
keterampilanmanajemen dalam situasi
lapangan yang aktual. Hal inipenting METODE PENELITIAN
dalam rangka belajar menerapkan teori Jenis Penelitian
atau konsep atau prinsipyang telah Penelitian ini menggunakan pendekatan
dipelajari sebelumnya. kuantitatif dengan menekankan analisanya
2) Memberikan pengalaman-pengalaman pada data-data numerical (angka) yang diolah
praktis kepada peserta sehingga hasil dengan metode statistika. Penelitian ini
pelatihan bertambah luas. mengungkapkan peristiwa yang telah terjadi
dan melihat berbagai faktor yang terkait
3) Peserta berkesempatan memecahkan
dengan peristiwa tersebut. Pada penelitian ex
berbagai masalah manajemen di lapangan post facto, variabel bebas diprediksi
dengan mendayagunakan kemampuan. mempunyai pengaruh tertentu pada variabel
terikat. Dalam penelitian ini juga bertujuan

4
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemampuan dalam mengetahui dan
antara satu variabel dengan variabel yang lain memahami beberapa hal tentang Soft Skill’s.
yaitu variabel Soft Skill’s terhadap variabel Instrumen ini berupa tes keterampilan Soft
Prestasi Praktik Kerja Industri. Skill’s menggunakan metode angket dengan
4 (empat) alternatif jawaban, yakni Sangat
Populasi dan Sampel
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Populasi dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Populasi adalah keseluruhan dari obyek Pengujian validitas instrumen soft
atau subyek yang diteliti yang memiliki skill’s dengan teknik korelasi Product
karakteristik yang sama. Populasi dalam Moment menunjukkan tidak semua koefisien
penelitian ini adalah 68 siswa kelas XI korelasi rxy lebih besar dari rtabel product
Program Studi Keahlian Teknik Gambar moment. Butir kuisioner yang dinyatakan
Bangunan SMK Negeri 6 Malang Tahun tidak valid karena memiliki nilai rxy< rtabel
Ajaran 2017/2018. product moment, yakni butir-2 (0,049 <
Sampel 0,239); butir-4 (0,033 < 0,239); butir-14
Penentuan ukuran sampel, teknik (0,016 < 0,239); dan butir-60 (0,040 < 0,239),
sampling yang dipergunakan adalah total sedangkan selebihnya valid dan representatif
sampling (sensus) yaitu total subjek dalam sebagai instrumen pengumpul data penelitian.
populasi dikenakan menjadi subyek Pengujian reliabilitas kuisioner teknik Alpha
penelitian. Sampel penelitian ini merupakan Cronbach’s menghasilkan nilai Cronbach's
keseluruhan jumlah populasi yakni68 siswa Alpha = 0,943 (lebih besar dari 0,6). Dengan
kelas XI Program Studi Keahlian Teknik demikian butir kuisioner dinyatakan reliabel
Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang sebagai instrumen pengumpul data penelitian.
Tahun Ajaran 2017/2018. Instrumen Prestasi Praktek Kerja Industri
Metode Pengumpulan Data Instrumen prestasi Praktik Kerja
Pengumpulan data merupakan cara yang Industri ini mengambil nilai Prakerin pada
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan sertifikat Prakerin yang diperoleh siswa kelas
data penelitian. Metode pengumpulan data XI SMK Negeri 06 Malang Tahun Ajaran
dilakukan dengan metode dokumentasi dan 2017/2018 yang telah selesai melaksanakan
angket (kuisioner). Angket dalam penelitian kegiatan Prakerin.
ini terdiri dari daftar butir-butir pernyataan Metode Analisis Data
yang dibagikan kepada responden dan
dipergunakan untuk mengumpulkan data yang Statistik Deskripstif
Analisis data tersebut meliputi
berkaitan dengan variabel Soft Skill’s yang
penyajian data terkecil dan terbesar, rentang
dimiliki siswa.
data, mean, tabel distribusi frekuensi, diagram
Variabel Penelitian dan tabel kecenderungan masing-masing
Variabel dalam penelitian ini dibedakan variabel.
menjadi variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent). Variabel bebas Statistik Inferensial
merupakan variabel yang mempengaruhi Uji Persyaratan Analisis
variabel terikat, sedangkan variabel terikat Ghozali (2015:89) menyatakan bahwa
merupakan variabel tergantung yang model regresi linier yang disajikan supaya
keberadaannya dipengaruhi variabel bebas. dapat dianalisis dan memberikan hasil yang
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini representatif, maka model tersebut harus
adalah Prestasi Prakerin (Y), sedangkan memenuhi asumsi dasar yaitu data
variabel bebas adalah Soft Skill’s (X). berdistribusi normal (normalitas) dan linier
(linieritas).
Instrumen Penelitian
Pengujian Hipotesis
Instrumen Soft Skill’s
Hipotesis adalah dugaan yang bersifat
Instrumen ini bertujuan untuk
sementara sehingga perlu diuji kebenarannya.
memperoleh informasi dari responden tentang

5
Rumusan umum dalam pengujian hipotesis of significance (α) = 5%. Jika Probabilitas
yaitu: Hitung > Level of Significance () maka tidak
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang ada pengaruh signifikan variabel bebas
signifikan variabel Soft Skill’s(X) terhadap variabel terikat.Jika Probabilitas
terhadap Prestasi Praktik Kerja Hitung < Level of Significance () maka ada
Industri (Y) siswa kelas XI Program pengaruh signifikan variabel bebas terhadap
Studi Keahlian Teknik Gambar variabel terikat.
Bangunan SMK Negeri 6 Malang
Tahun Ajaran 2017/2018. HASIL PENELITIAN

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan Karakteristik Responden


Responden yang berjumlah 68 siswa
variabel Soft Skill’s (X) terhadap
terbagi dua kelompok kelas belajar, yakni
Prestasi Praktik Kerja Industri (Y)
kelas XI Gb-1 dan XI Gb-2 dengan jumlah
siswa kelas XI Program Studi
masing-masing sama, yakni 34 siswa. Siswa
Keahlian Teknik Gambar Bangunan
dengan jenis kelamin laki-laki secara
SMK Negeri 6 Malang Tahun Ajaran
keseluruhan berjumlah 44 siswa (64,71%),
2017/2018.
sedangkan untuk siswa perempuan sebanyak
Persamaan Regresi 24 siswa (35,29%). Siswa laki-laki masing-
Model matematika persamaan garis masing berada di kelas XI Gb-1 berjumlah 20
regresi linier sederhana adalah sebagai siswa (29.41%) dan kelas XI Gb-2 sebanyak
berikut: 24 siswa (35,29%). Siswa perempuan masing-
Y = α + βX masing 14 siswa (20,59%) di kelas XI Gb-1
Keterangan: dan kelas XI Gb-2 sebanyak 10 siswa
Y = Subjek variabel terikat (14,71%). Kelompok kelas dan jenis kelamin
α = Harga Y ketika harga X = 0 responden tidak dijadikan pertimbangan
β = Angka arah atau koefisien regresi. dalam pengumpulan data penelitian dan
X = Subjek pada variabel bebas. semua responden memiliki bobot yang sama
dalam memberikan pernyataan kuisioner
Koefisien determinasi (R2) antara X sehingga tidak berpengaruh terhadap hasil
dengan Y penelitian.
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model Deskripsi Data
dalam menerangkan variasi variabel Deskripsi data merupakan upaya
independen. menampilkan data agar data tersebut dapat
dipaparkan secara baik dan di interpretasikan
Pengujian Signifikansi dengan uji-t secara mudah. Deskripsi data meliputi
Uji-t dilakukan untuk menguji tingkat penyusunan data dalam bentuk tampilan yang
signifikansi regresi sederhana dengan rumus mudah terbaca secara lengkap. Deskripsi data
sebagai berikut: dalam penelitian ini merupakan paparan data
𝑟 𝑛−2 penelitian berupa data variabel Soft Skill’s (X)
𝑡= dan variabel Prestasi Prakerin (Y) dari
1 − 𝑟2
sebanyak 68 siswa selaku sampel penelitian.
Keterangan: Data variabel Soft Skill’s (X) diperoleh
t = Nilai thitung melalui kuisioner yang terdiri dari 70 butir
r = Koefisien korelasi antara variabel X pernyataan, sedangkan data variabel Prestasi
dan Y Prakerin (Y) diperoleh dari dokumentasi nilai
n = Jumlah responden hasil praktik kerja industri sebagaimana
r2 = Koefisien determinasi antara diterbitkan dalam sertifikat Prakerin.
variabel X dan Y Deskripsi data masing-masing variabel
Pengambilan keputusan: penelitian, yakni variabel bebas Soft Skill’s
Pengambilan keputusan dilakukan (X) dan variabel terikat Prestasi Prakerin (Y)
dengan membandingkan Sign. t dengan level disajikan sebagaimana Tabel 1.

6
Tabel 1. Pengkategorian data Soft Skill’s (X)
Deskripsi Data Penelitian digambarkan sebagaimana histogram berikut
ini.
Soft Skill’s Prestasi
Descriptive
(X) Prakerin (Y)
Total Skor (∑𝑥𝑖 ) 14.262 5.931,46
Mean (𝑋) 209,73 87,28
Median (Me) 208 87,38
Modus (Mo) 191 90,38
Standard Deviasi
18,86 2,58
(SD)
Rentang Data (R) 79 10,38
Skor Terkecil (Xt) 174 81,61 Gambar 1.
Histogram Kategori Soft Skill’s (X)
Skor Terbesar (Xr) 253 92
Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
Jumlah Data (n) 68 68
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018
Data-data penelitian sebagaimana Tabel memiliki
1 selanjutnya akan dipergunakan sebagai Tabel 4.
dasar dalam penentuan distribusi frekuensi Distribusi Frekuensi Data Variabel
untuk masing-masing variabel penelitian. Prestasi Prakerin (Y)
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Data Variabel Soft Interval Frekwensi Persentase
Skill’s (X) 81,00 - 82,50 2 4,41%
82,51 - 84,01 15 4,41%
Interval Frekwensi Persentase
84,02 - 85,52 9 19,12%
170 – 180 2 2.94%
85,53 - 87,03 18 20,59%
181 – 192 15 22.06%
87,04 - 88,54 8 16,18%
193 – 203 9 13.24%
88,55 - 90,05 9 19,12%
204 – 214 18 26.47%
90,06 - 91,56 5 11,76%
215 – 225 8 11.76%
91,57 - 93,07 2 4,41%
226 – 237 9 13.24%
Jumlah 68 100%
238 – 248 5 7.35%
249 – 259 2 2.94%
Frekuensi penggolongan data variabel
Jumlah 68 100% Prestasi Prakerin (Y) dapat dilihat pada Tabel
5.
Frekuensi penggolongan data variabel Tabel 5.
Soft Skill’s (X) dapat dilihat pada Tabel 3. Pengkategorian Data Variabel Prestasi
Tabel 3. Prakerin (Y)
Pengkategorian Data Variabel Soft Skill’s
(X) Interval F % Kategori

Interval F % Kategori X ≥ 96,15 36 52.94% Sangat Baik

X ≥ 233,25 7 10% Sangat Baik 86,80 ≤ X ≤ 96,15 32 47.06% Baik

213,5 ≤ X ≤ 233,25 17 25% Baik 77,46 ≤ X ≤ 86,80 - - Cukup


193,75 ≤ X ≤ 213,5 27 40% Cukup X < 77,46 - - Tidak Baik
X < 193,75 17 25% Tidak Baik
Total 68 100%
Total 68 100%

7
Pengkategorian data variabel Prestasi menggunakan uji F dengan taraf signifikansi
Prakerin (Y) dapat digambarkan sebagaimana 5% (α = 0,05). Model regresi yang dihasilkan
histogram berikut ini. dianggap telah memenuhi asumsi linearitas
jika nilai Sig.Linearity lebih kecil dari taraf
signifikansi 5% (Sig.Linearity < 0,05) atau
nilai Sig. Deviations from Linearity lebih
besar dari taraf signifikansi 5%
(Sig.Deviations from Linearity > 0,05). Hasil
pengujian linearitas data dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 7.
Hasil Pengujian Linieritas Data

Gambar 2.
Histogram Kategori Prestasi Prakerin (Y)
Hasil pengujian linearitas data
Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
menunjukkan bahwa nilai Sig. Linearity =
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
0,000 dan nilai signifikansi deviation from
Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018
linearity = 0,521. Hal ini menegaskan bahwa
memiliki prestasi prakerin yang baik (87,23).
Sig. Linearity lebih kecil dari taraf
Pengujian Persyaratan Analisis signifikansi 5% (0,000 < 0,05) dan Sig.
Pengujian Normalitas Data deviation from linearity lebih besar dari taraf
Pengujian normalitas data dalam signifikansi 5% (0,521> 0,05). Dengan
penelitian ini menggunakan uji sampel demikian dapat disimpulkan bahwa pola
Kolmogorov-Smirnov (K-S). hubungan antara variabel Soft Skill’s (X) dan
Tabel 6. variabel Prestasi Prakerin (Y) adalah linier
sehingga pesyaratan linieritas data telah
Hasil Pengujian Normalitas Data
terpenuhi.
Hasil Persamaan Regresi Sederhana
Ikhtisar output penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 8.
Ikhtisar Output Regresi Linier Sederhana

Hasil pengujian menunjukkan bahwa


data variabel Soft Skill’s (X) dan variabel Prestasi
Prakerin (Y) memiliki Asymp. Sig lebih besar
Hal ini memberikan pemahaman bahwa
dari α (0,424 > 0,05) dan (= 0,767 > 0,05).
persamaan regresi linier sederhana tersebut
Dengan demikian maka data kedua variabel
adalah Y = 66,326 + 0,100X. Konstanta
dinyatakan berdistribusi normal.
sebesar 66,326 menunjukkan besarnya nilai
Pengujian Linearitas Data Prestasi Prakerin (Y), jika Soft Skill’s (X)
Pengujian linearitas data bertujuan sebesar 0,100 sebesar 0 (nol).Soft Skill’s (X)
untuk mengetahui pola hubungan antara memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar
variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini 0,100 menjelaskan bahwa setiap kenaikan
dimaksudkan apakah garis regresi antara data satu satuan Soft Skill’s maka akan
variabel Soft Skill’s (X) dan variabel Prestasi berpengaruh pada peningkatan Prestasi
Prakerin (Y) membentuk garis linier atau Prakerin sebesar 0,100.
tidak. Uji Linearitas dapat diketahui dengan

8
Hasil Pengujian Koefisien Diterminasi (R2) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang
Hasil pengujian korelasi dan koefisien signifikan variabel Soft Skill’sterhadap
diterminasi dapat dilihat berikut ini. Prestasi Prakerin. Dengan demikian hipotesis
Tabel 9. penelitian yang menyatakan terdapat
Ikhtisar Output Koefisien Determinasi (R2) pengaruh signifikan variabel Soft Skill’s
terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri siswa
kelas XI Program Studi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang
Tahun Ajaran 2017/2018 dapat diterima atau
teruji kebenarannya.
Ikhtisar hasil pengujian menunjukkan
Koefisien Korelasi (R) positif sebesar 0,732. PEMBAHASAN
Hal ini memberikan pemahaman bahwa
Kemampuan Soft Skill’s Siswa SMKN 06
antara variabel Soft Skill’s (X) dan Prestasi
Malang
Prakerin (Y) mempunyai hubungan searah.
Artinya peningkatan Soft Skill’s (X) akan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
diikuti oleh Prestasi Prakerin (Y) yang rata-rata siswa kelas XI Program Studi
semakin tinggi. Sementara itu, nilai Koefisien Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Determinasi (R2) sebesar 0,536 memberikan Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018
pemahaman bahwa variabel Prestasi Prakerin memiliki soft skill’s yang cukup. Hal ini
(Y) dapat dipengaruhi oleh Soft Skill’s sebesar mendukung hasil penelitian Bagaswana
53,6%, sedangkan 46,4% dipengaruhi oleh (2014) yang menyatakan bahwa kemampuan
faktor lain yang tidak dilakukan pengukuran soft skill’s siswa jurusan teknik gambar
dalam penelitian ini. bangunan termasuk dalam kategori baik.
Pentingnya soft skill’s ditekankan oleh yang
Hasil Pengujian Signifikansi dengan t-test
menyatakan bahwa soft skill’s merupakan
Uji-t dilakukan untuk menguji tingkat
kunci menuju hidup yang lebih baik, sahabat
signifikansi pengaruh Soft Skill’s (X) terhadap
lebih banyak, sukses lebih besar, dan
Prestasi Prakerin (Y). Pengambilan keputusan
kebahagiaan yang lebih luas (Sucipta, 2009).
dilakukan dengan membandingkan nilai Sig.
Soft skill atau soft competency
dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
merupakan kompetensi dasar yang
Variabel Soft Skill’s (X) dinyatakan
menggambarkan bagaimana seseorang
berpengaruh signifikan terhadap Prestasi
berperilaku agar dapat melaksanakan
Prakerin (Y) apabila nilai Sig. hitung lebih
pekerjaannya dengan baik (Parulia Hutapea
kecil dari taraf signifikansi (Sig.< α = 0,05).
dan Nurianna Thoha, 2008). Kompetensi ini
Hasil penghitungan t-test dapat dilihat berikut
menekankan pada perilaku produktif yang
ini.
harus dimiliki serta diperagakan oleh
Tabel 10.
seseorang dalam melaksanakan suatu
Ikhtisar Output Uji Signifikansi t-test
pekerjaan agar dapatberprestasi dengan baik.
Jika seseorang memiliki kompetensi ini
dengan baik, maka seseorang itu akan
berprestasi lebih unggul dibandingkan dengan
seseorang yang tidak memiliki kompetensi
soft skill’s. Soft skill’s pada dasarnya
merupakan ketrampilan personal, yaitu
ketrampilan khusus yang bersifat non teknis,
Hasil penghitungan menunjukkan nilai tidak berwujud, dan kepribadian yang
thitung = 8,736 dengan nilai Sig. = 0,000. menentukan kekuatan seseorang sebagai
Sementara itu nilai ttabel dengan jumlah n = 68 pemimpin, pendengar, nagosiator, dan media
dan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah konflik. Bisa juga dikatakan sebagai
1,996. Hal ini menegaskan bahwa thitung lebih kemampuan interpersonal seperti kemampuan
besar dari ttabel (8,736 >1,996) atau Sig. lebih berkomunikasi dan bekerja sama dengan
kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05) kelompok.

9
UU No 20 Tahun 2003 dan PP No 19 berada di industri. Penilaian ini terutama
tahun 2005 menyebutkan bahwa kurikulum berisi tentang bagaimana menentukan
dikembangkan secara berdiversifikasi oleh tingkatan keberhasilan siswa yang menguasai
satuan pendidikan dengan mengacu standar isi kemampuan dan perilaku selama
sesuai Permendiknas No 32 tahun 2005 melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri.
bahwa semua matadiklat harus berorientasi Menurut kurikulum SMK pedoman penilaian
pada life skill. Ini merupakan tantangan menjadi wewenang penuh pihak penilai
manajemen sekolah, kurikulum, pembelajaran industri, selama pelaksanaan Praktik Kerja
yang berorientasi dan mengandung unsur life Industri, sekolah hanya menerima hasil
skill sehingga mampu meningkatkan mutu, penilaian dari industri untuk kemudian
relevansi serta daya saing lulusan. Dalam life dikonversikan terhadap mata pelajaran yang
skill terdapat kecakapan akademik dan terkait dengan Praktik Kerja Industri.
kecakapan vocational (hard skill’s) dan
Pengaruh Kemampuan Soft Skill’s
kecakapan personal, kecakapan sosial (soft
terhadap Prestasi Prakerin di SMK Negeri
skill’s).
06 Malang
Prestasi Prakerin Siswa SMKN 06 Malang Hasil penelitian ini menemukan bahwa
Hasil penelitian ini juga menyebutkan soft skill’s memiliki pengaruh signifikan
bahwa rata-rata siswa kelas XI Program Studi terhadap Prestasi Prakerin siswa SMK. Hal
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK ini ditunjukkan dengan adanya nilai thitung
Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018 lebih besar dari ttabel (8,736 >1,996) atau Sig.
memiliki prestasi Prakerin yang baik. Hal ini lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 <
konsisten dengan penelitian Bagaswana 0,05). Hasil penelitian ini sejalan dengan
(2014) yang menyimpulkan bahwa Prestasi penelitian Bagaswana (2014) yang
Praktik Kerja Industri (Prakerin) siswa menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
Jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas XII soft skill’s berpengaruh signifikan terhadap
Tahun Ajaran 2013/2014 SMK N 2 Depok variabel Prestasi Praktik Kerja Industri
masuk dalam kategori baik. (Prakerin). Hasil penelitian ini seiring dengan
Tujuan pendidikan di SMK antara lain hasil penelitian Wijiyanti (2016) yang
mencakup: (1) menyiapkan peserta didik agar menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
menjadi manusia produktif, mampu bekerja positif dan signifikan antara soft skill’s
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang terhadap prestasi belajar mata pelajaran
ada di dunia usaha dan dunia industry sebagi kewirausahaan. Sedangkan hal ini tidak
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan sejalan dengan penelitian Nuryana dan
kompetensi dalam program keahlian yang Triwahyudiyanto (2014) yang menyebutkan
dipilihnya; (2) menyiapkan peserta didik bahwa soft skill’s tidak berpengaruh secara
agar mampu memilih karier, ulet dan gigih positif dan secara signifikan terhadap kinerja
dalam berkompetisi, beradaptasi di siswa Prakerin SMK.
lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap Soft skill’s merupakan kemampuan
profesioanl dalam bidang keahlian yang yang melekat dalam diri seseorang dapat
diminatinya; (3) membekali peserta didik berperan dalam mengingkatkan kinerja siswa
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, untuk melaksanakan pekerjaan selama berada
agar mampu mengembangkan diridi di dunia industri. Salah satu aspek penilaian
kemudian hari baik secara mandiri maupun yang terdapat pada sertifikat siswa nantinya
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik
(4) membekali peserta didik dengan Kerja Industri adalah aspek penilaian non
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan teknis yang didalamnya mencangkup bagian
program keahlian yang dipilih (Kurikulum, dari beberapa komponen Soft skill,
2004). diantaranya adalah disiplin kerja, kerjasama,
Penilaian Praktik Kerja Industri insiatif, tanggung jawab menyelesaikan
khususnya di SMK mencakup penilaian pekerjaan.
proses dan hasil pekerjaan siswa selama

10
KBBI (2003) menerangkan angka yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian
tertera pada sertifikat nilai siswa selama ini adalah factor ketiga, yaitu kesiapan untuk
mengikuti Praktik Kerja Industri meupakan memasuki dunia kerja ditinjau dari aspek
hasil penilaian yang dilakukan oleh dunia kemampuan soft skill’s-nya. Berbagai
industri dengan aspek yang dinilai adalah penelitian menguatkan pentingnya soft skill’s
sebagai berikut: 1) aspek teknis merupakan dalam menentukan keberhasilan seseorang.
tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan bidang pekerjaan/kegiatan PENUTUP
(kemampuan produktif); dan 2) aspek non Kesimpulan
teknis adalah tingkat perilaku siswa selama
beradadi dunia industri yang menyangkut Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
antara lain: disiplin, kerjasama, inisiatif, Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
tanggung jawab, dan keberhasilan. Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018
Orientasi mutu lulusan SMK yang memiliki soft skill’s yang cukup (209,74).
selama ini hanya berorientasi pada hard Distribusi jumlah siswa tersebut adalah
skill’skini mengalami perubahan dengan sebanyak 7 siswa (10%) memiliki soft skill’s
dimasukkannya unsur pengembangan soft yang sangat baik, 17 siswa (25%) memiliki
skill’s yang mana akan sangat diperlukan soft skill’s yang baik, sementara 27 siswa
dalam pengembangan karir pada dunia (40%) memiliki soft skill’s yang cukup,
usahadan dunia industri. Dalam pandangan selanjutnya sebanyak 17 siswa (25%)
antara perlunya pengembangan soft skill’s memiliki soft skill’s yang tidak baik.
untuk mencapai karir seseorang, ada yang Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
berpendapat tidak perlu untuk dikembangkan Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
hal ini dengan alasan : (1) soft skill’s yang Negeri 6 Malang Tahun Ajaran 2017/2018
selama ini dikembangkan di sekolah sudah memiliki Prestasi Prakerin yang baik (87,23).
sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh Distribusi pengkategorian jumlah siswa
pusat kurikulum dan disusun dengan tersebut adalah sebanyak 36 siswa (52,94%)
pertimbanan para stakeholder; (2) dengan memiliki prestasi Prakerin yang sangat baik
kurikulum berbasis luas SMK sudah selanjutnya 32 siswa (47,02%) nemiliki
mengembangkan semaksimal mungkin dan prestasi Prakerin yang baik.
selam ini tidak pernah mendapat kesulitan. Terdapat pengaruh signifikan soft skill’s
Sedangkan sisi lain yang memandang terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri
perlunya pengembangan soft skill’s adanya (Prakerin) siswa kelas XI Program Studi
alasan bahwa (1) selama ini soft skill’s yang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
diajarkan masih bersifat text book belum Negeri 6 Malang TahunAjaran 2017/2018.
diadaptasikan dengan perkembangan Hal ini ditunjukkan nilai Koefisien
lingkungan; dan (2) soft skill’s bukan sekedar Determinasi (R2) sebesar 0,536 memberikan
pemahaman konsep tetapi juga menyangkut pemahaman bahwa variabel Prestasi Prakerin
kecakapan hidup (life skill) yang memiliki (Y) dapat dipengaruhi oleh Soft Skill’s sebesar
segi-segi lebih luas dibanding konsep dalam 53,6%, sedangkan 46,4% dipengaruhi oleh
text book. faktor lain yang tidak dilakukan pengukuran
Secara umum kesiapan seseorang untuk dalam penelitian ini. Selebihnya, hasil
memasuki dunia kerja melibatkan tiga faktor, pengujian signifikansi dengan t-test
yaitu: (1) faktor fisiologis yang menyangkut menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar
kematangan usia, kondisi fisik, dan organ- dari ttabel (8,736 >1,996) atau Sig. lebih kecil
organ tubuh, (2) factor pengalaman yang dari taraf signifikansi (0,00 < 0,05) yang
menyangkut pengalaman belajar atau bekerja berarti bahwa terdapat pengaruh yang
yang menyangkut kemampuan pengetahuan signifikan variabel Soft Skill’sterhadap
dan keterampilan atau hard skill’s , dan (3) Prestasi Prakerin.
factor psikologis yaitu keadaan mental, emosi,
dan sosial yang menyangkut kemampuan soft
skill’s. Dari ketiga factor tersebut, yang

11
Saran DAFTAR PUSTAKA
SMK Negeri 6 Malang
Arikunto, S. 2015. Prosedur Penelitian Suatu
SMK negeri 6 Malang hendaknya Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VL
dalam memberikan materi bidang studi (hard Jakarta: PT. Rineka Cipta.
skills) perlu memperhatikan faktor internal
Bagaswana, Lehan. 2014. Pengaruh Soft
siswa berupa soft skill’s dengan pembelajaran
Skill’s terhadap Prestasi Praktik Kerja
di dalam kelas atau diluar kelas. Aspek-aspek
Industri Siswa Jurusan Teknik Gambar
soft skill’s yang harus diperhatikan antara lain
Bangunan Tahun Ajaran 2013/2014
adalah sebagai berikut: (a) aspek berpikir
SMK Negeri 2 Depok Sleman. Skripsi.
kritis, sikap tanggung jawab dan daya juang;
Program Studi Pendidikan Teknik Sipil
(b) aspek hubungan interpersonal (kerjasama),
dan Perencanaan, Fakultas Teknik,
beradaptasi dengan teman, dan
Universitas Negeri Yogyakarta.
berkomunikasi; serta (c) aspek ketahanan
mental. Depdiknas, 2008. Keputusan Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Siswa SMK Negeri 6 Malang dan Menengah Nomor
Siswa hendaknya lebih meningkatkan 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 22
kemampuan soft skill’s. Upaya peningkatan Agustus 2008.
kemampuan soft skill’s dapat dilakukan Depdiknas, 2008. Undang-Undang Republik
dengan dua bentuk, yakni pada saat kegiatan Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
selama proses pembelajaran kelas dan pada tentang Sistem Pendidikan Nasional.
saat kegiatan di luar proses pembelajaran Jakarta : DEPDIKNAS
kelas. Kegiatan di luar proses pembelajaran Depdiknas. 2006. Permendiknas No. 22
kelas misalnya dengan cara aktif dalam Tahun 2006 tentang Standarisasi
kegiatan organisasi sekolah, masyarakat, dan Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta:
lain-lain. Karena dalam kegiatan Depdiknas.
berorganisasi tersebut siswa dapat belajar
Dikmenjur. 2013. Surat
untuk berkomunikasi, bersosialisasi,
KeputusanDirekturDikmenjur Ditjen
beradaptasi dengan teman yang baru,
Dikdasmen Depdiknas No.
bertanggungjawab, dan bekerjasama dengan
1502/C5/PS/2002tanggal5Agustus 2002
orang lain. Dengan kegiatan berorganisasi dan
tentang Pengembangan MK Negeri 6
bermasyarakat siswa dapat meningkatkan
Malang.
kemampuan soft skill’s.
Elfindri, 2012. Pendidikan Karakter,
Peneliti Selanjutnya Kerangka, Metode, dan Aplikasi untuk
Penelitian selanjutnya hendaknya Pendidik dan Profesional. Jakarta:
melakukan pengembangan penelitian dengan Penerbit Boduose Media.
menambahkan variabel lain serta lebih Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis
memperhatikan kemampuan lain yang dapat Multivariate dengan Program IBM
meningkatkan pencapaian prestasi praktik SPSS 19. Edisi Ketujuh. Semarang :
kerja industri melalui sudut pandang pihak Badan Penerbit Universitas
industri atau perusahaan secara langsung Diponegoro.
dalam memberikan kriteria aspek soft skill’s. Hamalik, Oemar. 2007. Pengembangan SDM
Pengembangan penelitian juga dapat Pelatihan Ketenagakerjaan Pendidikan
dilakukan dengan menggunakan metode Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
analisis lainnya seperti analisis faktor, analisis
Sailah, Illah. 2007. Pengembangan Soft Skills
jalur, dan sebagainya.
di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.

12

Anda mungkin juga menyukai