Anda di halaman 1dari 23

RANCANG BANGUN PENGERING GABAH DENGAN SISTEM HYBRID

BERBASIS MIKROKONTROLER

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan


Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3
Program Studi Teknik Komputer

Oleh :

IMAM TORIK
150204008

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


STMIK DUTA BANGSA
SURAKARTA
2018
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal ini diajukan oleh :


Nama : IMAM TORIK
NIM : 150204008
Program Studi : D3-TEKNIK KOMPUTER
Judul : Rancang Bangun Pengering Gabah Dengan Sistem Hybrid
Berbasis Mikrokontroler.

Telah disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir sebagai bagian persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Teknik
Komputer.
Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Rudi Susanto, S.Si., M.Si Afu Ichsan Pradana, M.Kom


HALAMAN PENGESAHAN

Proposal ini diajukan oleh :


Nama : IMAM TORIK
NIM : 150204008
Program Studi : D3-TEKNIK KOMPUTER
Judul : Rancang Bangun Pengering Gabah Dengan Sistem Hybrid
Berbasis Mikrokontroler.

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji sebagai bagian


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program
Studi Teknik Komputer.

DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang

.............................................
Penguji I Penguji II

Rudi Susanto, S.Si., M.Si Afu Ichsan Pradana, M.Kom

Ditetapkan di :
Tanggal :

Mengetahui,
Ketua STMIK Duta Bangsa

Rudi Susanto, S.Si., M.Si


HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yabg bertanda tangan dibawah ini :


Nama : IMAM TORIK
NIM : 150204008
Program Studi : D3-TEKNIK KOMPUTER

Telah melaksanakan penelitian dan penulisan Laporan Tugas Akhir dengan judul
dan tempat penelitian sebagai berikut :
Judul : Rancang Bangun Pengering Gabah Dengan Sistem Hybrid
Berbasis Mikrokontroler.
Tempat Penelitian :
Alamat :
Telepon :

Sehubungan dengan Tugas Akhir tersebut, dengan ini saya menyatakan dengan
sebenar-benarnya bahwa penelitian dan penulisan Tugas Akhir tersebut
merupakan hasil karya saya sendiri (tidak meniru hasil karya orang lain
atau tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakannya). Bila dikemudian
hari ternyata terbukti bahwa bukan saya yang mengerjakannya (membuat), maka
saya bersedia dikenakan sanksi yang telah ditetapkan STMIK Duta Bangsa
Surakarta yaitu Pencabutan Ijazah yang telah saya terima dan Ijazah tersebut
dinyatakan tidak sah.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh, dalam


keadaan sadar dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Surakarta,................................
Yang menyatakan,

IMAM TORIK
MOTTO

"Jangan Pernah Mengenal Kata Menyerah Selagi Tombol Ctrl+C dan


Ctrl+V Masih berfungsi dan Kuota Masih Terisi"

DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini masih banyak petani yang mengeringkan gabah menggunakan
cara konvesional, yaitu dengan cara menjemur gabah dibawah sinar matahari
selama kurang lebih 2-3 hari bahkan bisa lebih jika cuaca tidak kondusif atau
turun hujan. Tentunya hal seperti ini menyebabkan penjemuran gabah kurang
maksimal, penjemuran gabah yang kurang maksimal dapat menyebabkan gabah
menjadi berjamur, berkecambah, menguning dan menurunkan kualitas gabah
tersebut. Wongpornchai dkk., (2003) menyimpulkan bahwa untuk penjemuran
gabah dengan energi dari sinar matahari memerlukan waktu selama 54 jam untuk
mencapai kadar air 14,12% sehingga perlu dilakukan alternatif pengeringan gabah
untuk mempersingkat waktu pengeringan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis merancang sebuah alat
pengering gabah dengan sistem hybrid, dimana sumber panas berasal dari sinar
matahari dan biomassa. Alat ini terbuat dari plat alumunium yang memiliki
beberapa rak dan beratapkan kaca. Pada alat ini penulis menambahkan sensor
DHT 11 untuk mengetahui suhu ruangan dalam alat yang ditampilkan pada LCD,
serta menggerakkan motor servo untuk membuka/ menutup katup saluran uap
panas yang berasal dari tungku jika suhu dalam alat telah mencapai setpoint yang
ditentukan. Dengan alat ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani dalam
proses pngeringan gabah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka didapatlah perumusan
masalah, yaitu : Bagaimana membuat prototipe alat pengering gabah dengan
sistem hybrid?
1.3 Batasan Masalah
Dikarenakan luasnya ruang lingkup pada sistem pengeringan ini, maka
penulis membuat batasan - batasan masalah agar pembahasan nantinya tidak
meluas, adapun batasan masalah ini meliputi :
a. Kondisi gabah kering diidentifikasi dari suhu yang mencapai 40 °C.
b. Pengecekan kondisi gabah secara manual.
c. Volume gabah yang dikeringkan tidak ditentukan jumlah takarannya.
d. Alat ini tidak mengukur kadar air pada gabah.
e. Lama waktu pengeringan tidak ditentukan.
f. Jenis gabah yang digunakan sebagai sampel tidak diperhitungkan.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian pada tugas akhir ini adalah :
a. Mendesain alat untuk membantu petani dalam mengeringkan gabah.
b. Membuat prototipe alat pengering gabah dengan sistem hybrid berbasis
mikrokontroler.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :
a. Memberi solusi lain kepada petani dalam proses pengeringan gabah.
b. Sebagai referensi perancangan dan pembangunan sistem pengering gabah.

1.6 Tinjauan Pustaka


Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
No PENULIS JUDUL HASIL PERBEDAAN
Alat yang dibuat
Alat dibuat
menggunakan sistem
menggunakan sistem
Muhammad Rancang Bangun Sistem rotary dryer dan
hybrid, sensor yang
1 Hasnan Pengering Gabah Dengan menggunakan sensor
digunakan adalah
(2017) Arduino kapasitif serta
sensor suhu dan
pemanas berasal dari
kelembapan.
blower.
Alat terbuat dari
Alat berbentuk
alumunium dengan
Rancang Bangun Alat tabung dengan
tipe rak. Pemanas
Ebiet Van Pengering Gabah Dengan sistem rotary dryer.
berasal dari sinar
2 Heriyanto Pengendali Suhu Dan Pemanas berasal dari
matahari dan
(2014) Kelembaban Ruang elemen pemanas dan
biomassa serta
Berbasis Arduino Uno R3 menggunakan sensor
menggukan sensor
DHT21.
SHT11.
Tamaria
Kinerja Penngering
Panggabean,
Gabah Menggunakan Alat yang dibuat
Arjuna Neni Alat berbasis
3 Triana, Aria
Alat Pengering Tipe Rak belum berbasis
mikrokontroler
dengan Energi Surya, mikrokontroler
Hayati
Biomassa, dan Kombinasi
(2016)
1.7 Metodologi Penelitian
8. Metodologi Penelitian
8.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lahan penjemuran gabah milik petani, yang
berada di Desa Jetis, Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah.

8.2 Metode Pengumpulan Data


Dalam pembuatan dan peyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut :
A. Metode Literatur.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dan referensi baik dari
media cetak maupun media elektronik yang menunjang dalam penyusunan dan
pembuatan laporan tugas akhir ini.
B. Metode Observasi
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan
terhadap alat yang telah dibuat, yang memiliki kesamaan dengan alat yang
akan dibuat pada tugas akhir ini.
C. Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan para petani yang menjemur/
mengeringkan gabah masih menggunakan cara tradisional.

8.3 Metode Pelaksanaan


Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam merancang alat yaitu,
sebagai berikut :

A. Persiapan Alat dan Bahan


Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain :
Tabel 3.1 Alat dan bahan
No Alat / Bahan Jumlah Keterangan
Sebagai pengendali/ otak dari
1 Arduino Uno 1
mikrokontroler
Untuk mendeteksi suhu dalam ruangan
2 Sensor DHT11 1
mesin
Untuk menghubungkan komponen-
3 Kabel Jumper Secukupnya
komponen
4 Buzzer 1 Memberi informasi berupa suara
Memberi informasi berupa kedipan lampu
5 Lampu LED 1
led
6 LCD 16x2 1 Menampilkan informasi keadaan suhu
Untuk menghubungkan LCD dengan
7 Modul I2C 1
Arduino
8 Kaca Secukupnya Digunakan sebagai atap alat pengering
9 Plat Aluminium Secukupnya Sebagai Body Alat
10 Motor Servo 1 Sebagai penggerak buka/ tutup katup
11 Project Board 1 Papan proyek untuk tempat komponen
Software untuk menulis coding pada
13 Arduino IDE 1
Arduino
14 Fritzing 1 Software untuk desain rangkaian komponen

8.4 Pembuatan Desain


Melakukan perancangan alat pengering gabah menggunakan sistem hybrid
dengan tipe rak dan membuat desain rangkaian mikrokontroler.

8.5 Pembuatan Alat


Setelah desain selesai dibuat, maka dilanjutkan ketahap pembuatan alat
pengering gabah dengan sistem hybrid.

8.6 Pengujian
Pengujian dilakukan setelah pembuatan alat selesai dilakukan, tujuan dari
pengujian ini adalah memastikan bahwa alat yang dibuat sudah bisa berfungsi
sebagaimana mestinya.

8.7 Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dari beberapa proses diatas, mulai dari pembuatan
desain, perancangan dan pengujian alat yang telah dibuat.

1.8 Sistematika Penulisan


Pendahuluan

Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang
digunakan dalam tugas akhir.
BAB I
Landasan Teori
BAB II Bab ini berisi tentang pembahasan teori-teori yang mendukung
dalam penyusunan laporan tugas akhir.
Tinjauan Umum
BAB III Bab ini membahas tentang tempat yang digunakan untuk melakukan
penelitian .
Pembahasan
BAB IV Bab ini membahas tentang perancangan, pembuatan dan hasil
pengujian dari alat yang telah dibuat.
Kesimpulan
BAB V Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan tugas
akhir ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengeringan (Drying)


Pengeringan merupakan proses pengurangan kadar air bahan hingga
mencapai kadar air tertentu sehingga menghambat laju kerusakan bahan akibat
aktifitas biologis dan kimia (Brooker et al.,2004). Dasar proses pengeringan
adalah terjadinya penguapan air bahan ke udara karena perbedaan kandungan uap
air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Agar suatu bahan dapat menjadi
kering, maka udara harus memiliki kandungan uap air atau kelembaban yang
relatif rendah dari bahan yang dikeringkan. Pada saat suatu bahan dikeringkan
terjadi dua proses secara bersamaan, yaitu :
1. Perpindahan panas dari lingkungan untuk menguapkan air pada
permukaan bahan.
2. Perpindahan massa (air) di dalam bahan akibat penguapan pada proses
pertama.

7.1 Mikrokontroler
Menurut Budiharto (2010:77) Mikrokontroler adalah komponen atau alat
pengendali yang berukuran kecil. Mikrokontroler merupakan komputer di dalam
chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronika, yang menekankan
efesiensi dan efektifitas biaya. Secarah harfiah bisa disebut pengendali kecil
sebuah sistem elektronika yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-
komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/ diperkecil dan
akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.

7.2 Arduino Uno


Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
Atmega328 (datasheet). Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/ output (6
di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah
osilator kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP
header, dan sebuah tombol reset.
Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah
kabel USB atau menyuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulainya (Budiharto, 2010:74).
Gambar 7.1 Arduino Uno
(Sumber : Rangga, 2015)

Spesifikasi Arduino Uno :

Tabel 7.1 Spesifikasi Arduino Uno


(Sumber : http://pratito-zicho.blogspot.co.id)
Mikronkotroler Atmega328
Operasi dengan daya 5V
Input Tegangan (disarankan) 7-12V
Input Tegangan (batas) 6-20V
Digital I / O Pin 14 (dimana 6 memberikan output PWM)
Analog Input Pin 6
DC Lancar per I / O Pin 40 mA
Saat 3.3V Pin 50 mA DC
Flash Memory 32 KB
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 Hz
7.3 Sensor DHT-11
Sensor DHT 11 merupakan sensor dengan kalibrasi sinyal digital yang
mampu memberikan informasi suhu dan kelembaban. Sensor ini tergolong
komponen yang memiliki tingkat stabilitas yang baik, serta ditambah dengan
kemampuan mikrokontroler 8 bit seperti Arduino. Koefisien kalibrasi DHT 11
disimpan dalam OTP program memori, sehingga ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka modul ini membaca koefisien sensor. Sensor DHT-11
terdiri dari elemen polimer kapasitif (digunakan untuk mengukur kelembaban),
sensor suhu. Didalamnya juga terdapat memori kalibrasi yang digunakan untuk
menyimpan koefisien kalibrasi hasil pengukuran sensor. Data hasil pengukuran
dari DHT11 ini berupa digital logic yang diakses secara serial. DHT11 merupakan
sensor digital untuk suhu dan kelembaban sekaligus yang memiliki kisaran
pengukuran dari 0-100 RH & derajat celcius, sensor ini bekerja dengan 2 kabel
(data dan SCK). Data yang diperoleh berupa data pengukuran suhu dari
lingkungan, jika sensor membaca suhu makin rendah maka tegangan pull down
yang di alirkan menjadi lebih besar, sehingga akan menghasilkan vcc data yang
semakin besar, data yang dihasilkan dari sensor ini adalah sudah berupa data
digital, dapat dilihat pada gambar 7.2

Gambar 7.2 Rangkaian Sensor DHT 11

Dari Gambar 7.2 dapat dijelaskan bahwa sensor DHT 11 memiliki 3 kaki
yang terhubung. Kaki pertama dihubungkan dengan Vdd, kaki kedua yaitu data
dihubungkan ke mikrokontroler dengan diberi resistor sebagai. Kaki ketiga yaitu
clock dihubungkan ke mikrokontroler dan kaki keempat dihubungkan dengan
tegangan 3-5,5 V DC. Bentuk sensor DHT 11 dapat dilihat pada gambar 7.3.

Gambar 7.3 Sensor DHT 11


Berikut merupakan karakteristik dari sensor DHT 11 :
1. Supply Voltage : + 5V
2. Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C
3. Humidity : 20-90% RH ± 5% RH error
4. Interface : Digital
7.4 Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel yang khusus ujung pinnya disesuaikan dengan
lubang-lubang project board, ujungnya agak kaku dan tengahnya lentur atau
lemas seperti kabel biasa. Kabel jumper berfungsi menghubungkan kaki-kaki
komponen IC, resistor, kapasitor, diode, dan kompnen-komponen elektronika
lainnya. Ada beberapa bentuk kabel jumper yaitu male to female, male to male,
female to female.

Gambar 7.4 Kabel Jumper


(Sumber : http://histla.web.id/maletofemale40)

7.5 Lampu LED


Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu
indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk
menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

Gambar 7.5 Lampu LED


(Sumber : http://rctrains.co.uk)

7.6 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu alat penampil dari bahan cairan
kristal yang pengoperasiannya menggunakan sistem dot matriks. Fungsi LCD
pada rancangan ini digunakan untuk menampilkan hasil dari proses penghitungan
mikrokontroler. Pada perancangan ini, LCD yang digunakan adalah LCD 16 x 2
yang memiliki backlamp.

Gambar 7.6 LCD 16 x 2


(Sumber : https://electrosome.com)

Berikut ini konfigurasi pin LCD 16 x 2 ditunjukkan pada gambar :

Gambar 7.7 Konfigurasi pin LCD 16 x 2


(Sumber : http://reehokstyle.blogspot.co.id)
Modul LCD memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan.
b. Setiap huruf terdiri dari 5 x 7 dot matriks cursor.
c. Terdapat 192 macam karakter.
d. Terdapat 80 x 8 bit display RAM (maksimal 80 karakter).
e. Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit.
f. Dibangun dengan osilator lokal.
g. Satu sumber tegangan 5 volt.
h. Otomatisasi reset saat tegangan dihidupkan.
i. Bekerja pada suhu 0℃ sampai 55℃.

Berikut ini fungsi pin yang terdapat pada LCD 16 x 2 :


Tabel 7.2 Fungsi pin pada LCD 16 x 2
(Sumber : http://reehokstyle.blogspot.co.id)
No Simbol Level Fungsi
1 Vss - 0 Volt
2 Vcc - 5 + 10% Volt
3 Vee - Penggerak LCD
H = Memasukkan Data
4 RS H/L
L = Memasukkan Ins
H = Baca
5 R/W H/L
L = Tulis
6 E Enable Signal
7 DB0 H/L
8 DB1 H/L
9 DB2 H/L
10 DB3 H/L
Data Baru
11 DB4 H/L
12 DB5 H/L
13 DB6 H/L
14 DB7 H/L
15 V+BL
Kecerahan LCD
16 V-BL

7.7 Project Board


Project Board atau yang sering disebut sebagai breadboard adalah dasar
konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian
elektronik. Project Board sering digunakan untuk merujuk pada jenis tertentu dari
papan tempat merangkai komponen, dimana papan ini tidak memerlukan proses
menyolder. Karena papan ini tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan
kembali, dengan demikian dapat digunakan untuk prototipe sementara serta
membantu dalam bereksperimen desain sirkuit elektronika. Berbagai sistem
elektronik dapat di prototipekan dengan menggunakan breadboard, mulai dari
sirkuit analog dan digital kecil sampai membuat unit pengolahan terpusat (CPU).
Gambar 7.8 Project Board
(Sumber : http://www.shopclues.com)

7.8 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. (Indra Harja, 2012)

Gambar 7.9 Buzzer


(Sumber : http://ktechnics.com)
7.9 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC,
serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer.
Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat
putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer
dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu
batas posisi putaran poros motor servo.(Trikueni Dermanto, 2014).
Gambar 7.10 Motor Servo
(Sumber : http://www.gorge.net.au)

7.10 Plat Aluminium


Plat Aluminium adalah salah satu material logam ringan dan kuat berbentuk
lembaran yang mudah dalam pengerjaan dan perawatannya. Plat Aluminium
memiliki sifat yang tahan terhadap segala cuaca serta tidak mudah terbakar
sehingga sangat cocok di gunakan di daerah tropis.

Gambar 7.11 Plat Aluminium


7.11 Kaca
Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair
yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel - partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun kaca sendiri
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat,
sehingga partikel - partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari
segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida an-organik yang tidak
mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali
dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya.
Gambar 7.12 Kaca

7.12 Pompa Udara (Blower)


Pompa Udara (Blower) adalah mesin atau alat yang digunakan untuk
menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam
suatu ruangan tertentu. Pompa udara juga digunakan sebagai pengisapan atau
pemvakuman udara atau gas tertentu. Blower dapat dilihat pada gambar 7.14.

Gambar 7.15 Blower

7.13 I2C (Inter Integrated Circuit)


Inter Integrated Circuit atau yang lebih dikenal dengan sebutan I2C adalah
merupakan standar komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua buah
saluran yang didesain khusus untuk pengontrollan IC tersebut. Secara garis besar
sistem I2C itu sendiri tersusun atas dua saluran utama yaitu, saluran SCL (serial
clock) dan SDA (serial data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
sistem pengontrolnya.
Gambar 7.13 LCD Modul I2C
Perangkat yang dihubungkan dengan I2C ini dapat difungsikan sebagai
master atau slave. Master adalah perangkat yang memulai transfer pada data
dengan membentuk sinyal stop, dan membangkitkan sinyal clock. Sedangkan
slave adalah perangkat yang telah diberikan alamat oleh master.
Berikut ini merupakan beberapa kondisi ketika melakukan proses transfer
data pada I2C bus, yaitu transfer data hanya dapat dilakukan ketika bus tidak
dalam keadaan sibuk, lalu selama proses transfer data keadaan pada pin SDA
haruslah stabil selama pin SCL dalam keadaan tinggi.

7.14 Arduino IDE


Arduino IDE adalah sebuah software yang digunakan untuk melakukan
pemrograman pada hardware Arduino. Arduino IDE memakai standar bahasa C
yang disederhanakan sehingga mudah untuk digunakan. Arduino IDE dapat
didownload pada alamat http://Arduino.cc/en/Main/Software (Ceenawco, 2015).
Gambar 7.15 Tampilan Awal Ardino IDE

7.15 Fritzhing
Fritzing merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi untuk mendesain
rangkaian elektronika. Sama halnya seperti aplikasi lain (Eagle, Protel, Pad2pad,
dll). Fritzing juga memiliki Board Designer (untuk membuat jalur PCB).

Gambar 7.16 Fritzhing

Fritzing sedikit berbeda dengan aplikasi-aplikasi lainnya, kelebihan yang


ada pada Fritzing di antaranya :
-Open Source, Sudah menyediakan banyak library, bahkan untuk mikrokontroller
buatan seperti Arduino, basic stamp, pic.exe, dan lain- lain. Serta library-nya juga
banyak tersedia di internet dan bisa di download secara gratis.
-Ganbar rangkaian bisa di-share di internet melalui aplikasi ini, jadi gambar
rangkaiannya bersifat Open Hardware.
-Dapat menggambar rangkaian di breadboard. fitur seperti ini sangat membantu
bagi pemula yang ingin belajar rangkaian elektronika, karena gambar
rangkaiannya sangat mudah dimengerti, bahkan bisa ditiru langsung ke
BreadBoard.

BAB III
TINJAUAN UMUM

BAB IV
PEMBAHASAN
10. Jadwal Penelitian
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Persiapan
1 alat dan
bahan
Pembuatan
2
Desain
Pembuatan
3
Alat
Pengujian
4
Alat
Penyusunan
Laporan
5
dan
Seminar

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Brooker, D.B. (1973). Drying Cereal Gram. The AVI Publishing Company, Inc.
Westport. Connecticut
Budiharto. 2010. Robot Vision. Yogyakarta : Andi.
Ceenawco. Menggunakan Arduino IDE. http://ceenaw.com/id/menggunakan-
arduino-ide/. Akses 9 Februari 2018.
Dermanto, Trikueni. (2014). Pengertian dan Prinsip Kerja Motor Servo
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/03/Pengertian-Motor-
Servo.html Diakses pada 20 Februari 2018.
Panggabena, Tamaria dkk. (2016). Kinerja Pengeringan Gabah Menggunakan
Alat Pengering Tipe Rak dengan Energi Surya, Biomassa, dan
Kombinasi. Jurnal. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Rangga. Essay : 17. Arduino UNO dan RaspberryPi.
http://kl601.ilearning.me/2015/12/06/essay-17-arduino-uno-dan-
raspberrypi-5/. Akses 10 Februari 2018.
Riko. Akses LCD 16x2. http://reehokstyle.blogspot.co.id/2010/03/akses-lcd-
16x2.html. Akses 12 Februari 2018.
Harja, Indra. (2012) Pengertian Buzzer https://indraharja.wordpress.com/-
2012/01/07/pengertian-buzzer/ Diakses pada 20 Februari 2018.
Hasnan, Muhammad (2017). Rancang Bangun Sistem Pengering Gabah
Dengan Menggunakan Arduino. Skripsi. UIN Alauddin. Makassar
Heriyanto, Ebit Van. (2014). Rancang Bangun Alat Pengering Gabah Dengan
Pengendali Suhu Dan Kelembaban Ruang Berbasis Arduino Uno R3.
Skripsi. STMIK & STIKOM. Surabaya.
Wongpornchai, S., at al. (2003). Effects Of Drying Methods and Storage Time
On The Aroma And Milling Quality Of Rice (Oryza Sativa L.) Cv. Khao
Dawk Mali 105. Journal of Food Chemistry. Volume 87, Issue 3:407-414.
Zicho. Fungsi Pin dan Rangkaian Arduino UNO R3. http://pratito-
zicho.blogspot.co.id/2014/06/fungsi-pin-dan-rangkaian-arduino-uno-
r3.html. Akses 10 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai