id/abdimas
Utomo, B. et al. Iptek pada Perbaikan Jalan Desa yang Memiliki Sifat Licin Tanah Merah Kuning
Abstract
Wilayah selatan perbatasan Provinsi Sumatera Utara-Aceh merupakan salah satu wilayah yang
paling tertinggal. Karena rendahnya perhatian pemerintah Jarak ke ibu kota Provinsi Aceh yang
jauh (18 jam perjalanan darat). Penduduk wilayah ini mayoritas suku Phak Phak dan Karo.
Pemekaran wilayah sudah selayaknya mendapat respon postif bagi wilayah terdampak. Namun
tidak demikian halnya dengan desa-desa yang letaknya di ujung wilayah. Desa-desa di wilayah
Kabupaten Singkil tidak memiliki kejelasan batas baik secara konvensional maupun secara
administrasi. Hal ini pula yang dihadapi oleh Dusun Lae Rambung yang berada di antara
Kecamatan Singkohor dan Kecamatan Kota Baharu. Masing-masing desa mengklaim namun juga
meragukan status wilayah administrasi dusun ini. Oleh karena keraguan tersebut maka dusun ini
terus ditinggalkan ketika setiap desa merencanakan pembangunan di wilayahnya karena khawatir
dana pembangunan akan tersedot ke wilayah desa tetangganya. Buruknya akses jalan
mengakibatkan biaya transport hasil bumi sangat tinggi. Sifat tanah di wilayah ini yang tergolong
tanah merah dengan kandungan liat yang sangat tinggi menyebabkan jalan menjadi licin dikala
hujan. Untuk mengatasi hal tersebut maka Tim PPM USU membantu dengan melakukan
pengerasan jalan menggunakan pasir batu (sirtu) yang dikombinasi dengan iptek perguruan tinggi
berupa campuran perekat (soil stabilizer) yang berfungsi menghilangkan sifat licin dari tanah
merah sekaligus meningkatakan daya dukung beban jalan.
25
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 25-30 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Utomo, B. et al. Iptek pada Perbaikan Jalan Desa yang Memiliki Sifat Licin Tanah Merah Kuning
26
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 25-30 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Utomo, B. et al. Iptek pada Perbaikan Jalan Desa yang Memiliki Sifat Licin Tanah Merah Kuning
kebutuhan perbaikan jalan sepanjang 5 km, menggunakan roda dua ke jalan yang
maka Tim PPM USU berencana melakukan memungkinkan masuknya kendaraan roda
perbaikan jalan secara terputus-putus. Ini empat.
berarti hanya pada jalan-jalan yang rusak
dan berpotensi rusak saja yang akan
mendapat pengerasan sirtu ini. Penyerakan
(penyebaran) dan perataan sirtu di badan
jalan akan dilakukan oleh masyarakat desa
secara bergotong royong. Ketebalan sirtu
diupayakan setipis mungkin untuk
menjangkau sejauh mungkin badan jalan
yang dapat diakomodir. Diharapkan dengan
200 dump truk (6.000 m3) sirtu akan dapat
memperbaiki dan menyelesaikan
permasalahan jalan di wilayah ini. Hal ini
diharapkan akan berdampak pada
percepatan kemajuan perkembangan
wilayah ini.
Tim PPM juga akan melakukan sosialisasi Gambar 2. Proses pelebaran jalan alternatif
dan penyuluhan kepada masyarakat agar yang selama ini hanya dapat
bersama-sama mensukseskan kegiatan PPM ini. dilewati kendaraan roda dua agar
Masyarakat telah menyatakan kesediaannya dapat dilewati kendaraan roda
untuk bergotong royong, baik dalam hal empat atau lebih.
menyebar dan meratakan sirtu ke badan jalan.
Dengan kesepakatan kerjasama ini maka Tim Panjang jalan yang harus diperlebar atau
PPM USU yakin pendanaan program PPM Non dibuat kembali berkisar 3 km. Tim segera
PNBP USU diharapkan dapat mengatasi melakukan pelebaran jalan sekalian
permasalahan akses jalan desa di wilayah ini. pembentukan badan jalan (membentuk
tempurung terbalik) menggunakan alat berat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN berupa motor grader (Gambar 2).
Setelah mendapatkan hasil pengumuman Setelah dilakukan pelebaran jalan
bahwa kegiatan ini telah disetujui untuk sepanjang 3 km menggunakan motor grader,
didanai pada program pengabdian pada maka pekerjaan dilanjutkan melakukan
masyarakat dari dana yang bersumber dari perbaikan jalan-jalan yang rusak terlebih
dana non PNBP, maka tim pelaksana dahulu agar dapat dilewati kenderaan dump
melakukan serangkaian persiapan terkait truk pengangkut material pasir batu (sirtu).
pelaksanaan program di desa sasaran yakni Perbaikan ini dilakukan menggunakan
Desa Singkohor Kecamatan Singkohor excavator (back hue). Badan jalan yang becek
Kabupaten Singkil Provinsi Aceh. dan tergenang dibuatkan saluran pembuangan
Selanjutnya tim pelaksana menyiapkan agar air dapat keluar dari badan jalan. Bagi
serangkaian izin desa dan izin LPM terkait badan jalan yang berlobang dalam akan
pelaksanaan program. Tim pelaksana ditimbun oleh material tanah atau sirtu
melakukan pertemuan dengan warga dan menggunakan excavator. Pada bagian jalan
aparat desa setempat untuk menggali tertentu yang terlalu menanjak juga akan di-
permasalahan lebih dalam agar nantinya saat perlandai menggunakan excavator yang sama.
pelaksanaan program kendala yang akan Bagi jembatan kayu yang sudah lapuk dan
dihadapi dapat diprediksi dan dapat terlalu kecil untuk dilewati kendaraan roda
diselesaikan. empat segera mendapatkan penggantian kayu
Hasil pertemuan dengan warga dan pelebaran jembatan. Jembatan tetap
didapatkan ternyata jalan alternatif yang akan dibuat menggunakan kayu mengingat
diperbaiki sebahagian masih berupa jalan ketersediaan kayu yang cukup melimpah di
kendaraan roda dua karena kondisi medan lokasi kegiatan.
yang berat sehingga tidak memungkinkan Karena pelaksanaan kegiatan jatuh pada
kendaraan roda empat untuk dapat bulan Oktober-Desember yang berarti
melewatinya. Ini berarti selama ini hasil bumi berlangsung pada musim hujan, maka
masih di langsir (di bawa secara estafet) kegiatan terpaksa menunggu hingga cuaca
27
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 25-30 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Utomo, B. et al. Iptek pada Perbaikan Jalan Desa yang Memiliki Sifat Licin Tanah Merah Kuning
benar-benar memungkinkan untuk masuknya galian C di pinggir sungai. Ini berarti biaya
dump truk pembawa material sirtu. Pada saat yang dikeluarkan menjadi lebih besar dan
musim hujan badan jalan yang masih berupa berakibat pada berkurangnya pasokan sirtu
tanah merah sangat licin dan menyebabkan bagi jalan desa yang akan diperbaiki. Sebagai
truk mudah terperosok sehingga menyulitkan perbandingan harga penggunaan sirtu sungai
kegiatan. Setidaknya diperlukan hari tanpa berkisar Rp 360.000,-/dump truk, sementara
hujan selama 1-2 minggu agar badan jalan untuk sirtu insitu adalah Rp 175.000,-/dump
benar-benar kering dan dapat dilalui dump truk. Ini menjadikan pembelian sirtu yang
truk. semula diusulkan dalam proposal adalah 175
Setelah cuaca memungkinkan, maka dump truk, kini menjadi 400 dump truk.
kegiatan dilanjutkan dengan memasukkan Walau demikian untuk lokasi yang dekat
material sirtu menggunakan dump truk. dengan jalan raya, tim pelaksana tetap
Untuk efisiensi dana maka sirtu dipasok dari menggunakan sirtu sungai karena jarak yang
sekitar lokasi kegiatan yang mengandung memungkinkan ke galian C terdekat (Gambar
material pasir batu. Pemanfaatan material in- 9).
situ memungkinkan efisiensi dana sehingga
jumlah sirtu yang semula dianggarkan 200
dump truk dapat dinaikkan menjadi 400 dump
truk. Hal ini sangat membantu dalam
peningkatan panjang jalan yang dapat diberi
sirtu (Gambar 3).
28
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 25-30 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Utomo, B. et al. Iptek pada Perbaikan Jalan Desa yang Memiliki Sifat Licin Tanah Merah Kuning
29
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 25-30 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Utomo, B. et al. Iptek pada Perbaikan Jalan Desa yang Memiliki Sifat Licin Tanah Merah Kuning
30