PENJALARAN API
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Ibu Rizka Amaliah
Oleh
Muhammad Yasir (160521610480)
Mirza Fakhrul A.M (160521610471)
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep rekonstruksi struktur pada bangunan tahan api ?
2. Apa jenis bahan yang digunakan untuk rekonstruksi struktur bangunan
sebagai penghambat penjalaran api ?
3. Bagaimana realisasi rekonstruksi struktur pencegah penjalaran api
pada bangunan ?
B. BAHASAN
1. Konsep rekonstruksi struktur pada bangunantahan api
Pada bangunan gedung tinggi aspek pencegahan dan
penanggulanganya terhadap kebakaran adalah sangat vital, mengingat
bahwa bangunan gedung tinggi harus memiliki suatu sistem yang
kompleks dimana unsur kemandirian gedung terhadap pengamanannya
termasuk pengamanan terhadap kebakaran sangat diutamakan. Kehilangan
harta dan jiwa yang diakibatkan oleh tidak terkendalinya api sudah
diketahui banyak orang, dan sudah banyak pula upaya yang dilakukan
selama bertahun-tahun untuk mengetahui bagaimana kebakaran dapat
terjadi dan pola penjalarannya (Juwana,2005). Menurut buku ilmu bahan
bangunan E.Diraatmadja (1982) Sistem pencegahan merupakan tindakan
atau perhitungan yang sudah dilakukan sebelum suatu bahaya itu
muncul.Tindakan pencegahan terhadap bahaya kebakaran dapat dilakukan
melalui tindakan langsung maupunpengolahan bahan-bahan disekitar kita
untuk dapat memperkecil persentase terjadinya kebakaran. Sistem
pencegah kebakaran atau perlindungan kebakaran adalah salah satu sistem
yang harus dipasang atau diaplikasikan pada sebuah bangunan. Dengan
adanya sistem ini pada bangunan, bangunan dapat terlindungi serta nyawa
penghuni bangunan tersebut dapat terselamatkan. Setiap pemasangan
sistem pencegah kebakaran atau perlindungan kebakaran harus mengikuti
standard yang bersesuaian dengan bangunan .
Beberapa bentuk rekonstruksi bangunan guna menghambat
menjalarnya api yaitu pembatasan sruktur bangunan tahan api sebagai
penghalang api, berupa dinding luar dikaitkan dengan lokasi bangunan
gedung yang dilindungi, partisi penataan penjalaran api dan penutup atap
yang bersifat menghambat penjalaran api.
3. Langkah Realisasi
Metode penggunaan pembatas material bahan tahan api yang digunakan
pada bangunan dalam menghambat penjalaran api untuk meminimalisir
kebakaran. Adapun struktur pada bangunan yaitu;
Ketahanan Setruktur
Tujuannya adalah konstruksi harus mampu menciptakan kestabilan
setruktur selama terjadi kebakaran sehingga meemberi kesempatan pada
penghuni untuk menyelematkan diri dan bagi petugas pemadam kebakaran
untuk melakukan operasi pemadaman kebakaran.
Kompartemennisasi
merupakan suatu upaya mencegah penjalaran api dan asap kebakaran
dengancara membatasi dengan dinding, lantai kolom, balok yang tahan
terhadap api untuk waktu yang sesuai dengan kelas bangunan. Secara
ketentuan kompartemen kebakaran adalah keseluruhan ruang yang ada
dalam suatu bangunan yang didalamnya dipisahkan menjadi bagian
ruangan dalam bangunan oleh penghalang api dan asap kebakaran yang
mempunyai ketahanan terhadap penyebaran api dengan bukaan yang
dilindungi secara baik. Kompartemen kebakaran diantaranya meliputi
dinding koridor, pintu-pintu ruang, dinding pelindung yang menyelubungi
tangga keluar, penutup-penutup pada bukaan vertical (shaft mekanikal dan
elektrikal), dinding pembatas antar ruang dan lain-lain.
4. Kelemahan dan Kelebihan
Kelemahan dari penggunaan bahan konstruksi tahan api yaitu biaya yang
dikeluarkan lebih mahal, pemasangannya pun agak rumit dan peroses
pemasangan harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan ahli di
bidang konstruksi, pemilihan material yang digunakan agak susah
didapatkan, menjamin keberlangsungan fungsi gedung namun tetap aman.
DAFTAR RUJUKAN
http://rizkikhaharudinakbar.blogspot.co.id/2013/01/kolom-balok-dan-
dinding-untuk-bangunan.html
http://id.scribd.com/doc/23443428/Sistem-Pencegahan-Kebakaran.
Tanggalakses : 3 Maret 2014
rapto. “Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Kaitannya dengan
Aspek Keselamatan Jiwa (Passive fire protection and life safety)
”. [pdf].
http://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20131119123054.pdf
.Tanggalakses : 3 Maret 2014 Nurfitri,Anastasha
. 2013.“Sistem Proteksi Pasif”.
http://anastashanurfitri2010.blogspot.com/2013/05/sistem-proteksi-
pasif.html Tanggalakses : 3 Maret 2014 Basuki,
Achmad.2008. “
http://achmadbasuki.files.wordpress.com/2008/07/antisipasi-bahaya-
kebakaran1.pdf .Tanggal akses : 3 Maret 2014 Loekmantara, A
.2012.”Sistem PemadamKebakaran (Fire Fighting System)”.
http://aloekmantara.blogspot.com/2012/09/sistem-pemadam-kebakaran-
fire-fighting.html . Tanggal akses 1 Maret 2014
HSP.2012.”Jenis
-JenisAlatPemadamKebakaran Portable (Portable Fire Extinguis
her).
http://healthsafetyprotection.com/jenis-jenis-alat-pemadan-portable-
portable-fire-extinguisher/ .Tanggal akses 1 Maret 2014
Anonim.2012.”Fasilitas Pemadam Kebakaran Bandara”.
http://liayuliasitirohmah.blogspot.com/2012/12/cara-kerja-alat-pemadam-
kebakaran-fire.html.
Tanggalakses 2 Maret 2014
Templates Sora.2013.”Sistem PemadamKebakaran”.
http://indonetwork.co.id/pt_saberindo_pacific/group+16827/fire-
equipment.htm
Tanggalakses 2 Maret 2014