Anda di halaman 1dari 14
Menimbang Mengingat PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 0289 .K/DIR/2013 TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK, BIAYA OPERASIONAL PENGADAAN TANAH DAN BIAYA OPERASIONAL KOMPENSAS! geen 2 10. 1 12, DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKS! PT PLN (PERSERO) bahwa untuk memenuhi Kebutuhan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum dalam rangka penyediaan tenaga listrik baik yang merupakan penugasan Pemerintah kepada PT PLN (Persero) atau diluar penugasan, maka PT PLN {Persero) perlu melakukan kegiatan pengadaan tanah; bahwa keglatan pengadaan tanah yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), perlu dllakukan secara cepat dan transparan dengan memperhatikan prinsip penghormatan terhadap hak- hak yang sah atas tanah; bahwa guna mempertancar Kegiatan pengadaan tanah yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), maka diperlukan biaya operasional yang berkaitan dengan kegiatan tersebut; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c di atas, perlu menetapkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Penyediaan Tenaga Listrik, Biaya Operasional Pengadaan Tanah dan Biaya Operasional Kompensasi di Lingkungan PT PLN (Persero). Undang-undang RI Nomor § Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria; Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; Undang-undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; ‘Undang-undang Ri Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; Undang-undang Ri Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milk Negara, Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan ‘Tenaga Listrik; Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 975.K/47/MPE/1999 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/47/M.PE/1992 tentang Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Untuk Penyaluran Tenaga Listrik, ‘Anggaran Dasar PT PLN (Persero); Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milk Negara Nomor KEP-58/MBU/2008 jis Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Nomor KEP-252/MBU/2009 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milk Negara Nomor KEP-224/MBU/2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; 13. Keputusan ... 13. Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaen Perseroan (Persefo) PT Perusahaan Listik Negara Nomor SK-179/MBU/2013 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggote- anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; 44. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 001.K/030/01R/1994 tentang Pemberlakuan Peraturan Sehubungan dengan Pengalintan Bentuk Hukum Perusahaan; 45. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2009 tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero), sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1387.K/DIR/2011; 16. _Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 023.K/DIR/2012 tentang Organisasi dan Tata Kena Pr PLN (Persero) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direks! PT PLN (Persero) Nomor 273.K/DIR/2013. MEMUTUSKAN : ‘Menetapkan KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG PENGADAAN TANAH BAG! PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK, BIAYA OPERASIONAL PENGADAAN TANAH DAN BIAYA OPERASIONAL KOMPENSAS! DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO). Pasal 4 Ketentuan Umum Dalam Keputusan inl yang dimaksud dengan : 1 2. 10. cs PLN adalah PT (Persero) Perusahaan Listik Negara; Direksi adalah Organ PLN yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang terdiri dari seorang Direktur Utama sebagal pimpinan dengan beberapa Direktur sebagai anggota, dalam batasan yang ditentukan oleh Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar PLN; Direktur adalah Anggota dari Direksi yang membawahi Direktorat tertentu sesual pembagian tugas yang ditetapkan oleh Rapat Direksi PLN; Komite Direktur adalah komite yang dibentuk oleh Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi agar lebih efisien dan efektif, yang terdiri dari beberapa Direktur yang diberi wewenang untuk dan atas nama Direksi ‘mengambil keputusan di bidang-bidang tertentu yaitu bidang Independent Power Producer (IPP) dan Kerjasama Kemitraan, Energi Primer, Investasi, Pendanaan, Niaga dan Sumber Daya Manusia (SDM); General Manager (GM) / Kepala adalah Pejabat yang memiliki kewenangan dan membawahi suatu Unit Bisnis (Wiayah, Distribusi, Pembangkitan, Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B), Unit Induk Pembangunan (UIP) Pembangkitan, UIP Jaringan dan UIP Pembangkitan dan Jaringan) atau Unit Penunjang atau Unit Bisnis tertentu berdasarkan Keputusan Direksi; PLN Pusat adalah Organisasi PLN Kantor Pusat; PLN Unit adalah Organisasi satu tingkat di bawah PLN Kantor Pusat yang melaksanakan kegiatan usaha tertentu ‘sesuai dengan tujuan dan kegiatan usaha PLN; Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Penyediaan Tenaga Listrik di Lingkungan PT PLN (Persero), selanjutnya disebut Pengadaan Tanah PLN adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah termasuk bangunan, tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah bagi Pelaksanaan pembangunan dan/atau perbaikan Pembangkit atau Transmisi atau Distribusi dengan cara ‘memberikan ganti rugi kepada pemilik tanah yang sah dengan melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah untuk kebutuhan pembangunan Pembangkit, Transmisi ‘dan Gardu Induk, tapak tower yang dilakukan oleh Tim Pengadaan Tanah PLN; Tim Pengadaan Tanah PLN adalah beberapa pegawai PLN yang dibentuk berdasarkan Keputusan General Manager untuk melaksanakan Pengadaan Tanah PLN; Penilai Tanah, yang selanjutnya disebut Penilai, adalah orang perseorangan yang melakukan penilaian secara Independen dan profesional yang telah mendapat izin praktek penilaian dari Menteri Keuangan danv/atau tela ‘mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan untuk menghitung nilaiharga objek pengadaan tanah. Pemilk adalah pemegang hak atas tanah, dan/atau pemilk bangunan, dan/atau pemilik tanaman, dan/atau emilk benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah; Daftar Inventarisasi adalah dokumen hasil pelaksanaan inventarisasi dan Identifikasi yang ditakukan oleh Tim Pengadaan Tanah dapat melibatkan BPN yang antara lain memuat nama pemilik / pemegang hak, status tanah, las tanah, pemilikan dan atau penguasan tanah/bangunan/ tanaman/benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, penggunaan tanah dan keterangan lainnya; 12. Daftar 12. 13, 14, 15. 16. 17, Daftar Nominatif adalah dokumen hasil musyawarah Tim Pengadaan Tanah dengan Pemiik mengenai kesepakatan penetapan bentuk danatau besamya ganti rug Biaya Operasional adalah biaya yang disediakan untuk Kegiatan Tim Pengadaan Tanah dalam rangka Ganti Rugi Pengadaan Tanah dan Kompensasi Tanah, Bangunan, Ganti Rugi Bangunan, Tanaman dibawah jalur fransmisi SUTT/SUTET yang masuk / akan masuk ruang bebas transmisi SUTT/SUTET, yang terdiri dari biaya jasa operasional untuk pihak lain di luar PLN yang membentu proses Pengadaan Tanah, untuk pengadaan han, aiat tuls Kantor, cetak / stensil, fotocopy / penggandaan, penunjang musyawarah, sosialisasi dan sidang- sidang yang berkaitan dengan proses Pengadaan Tanah, satuan tugas (satgas), dan biaya keamanan dalam rangka Pengadaan Tanah dengan memperhatikan peraturan perpajaken. Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah. Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yang berhak kepada negara melalui Lembaga Pertanahan. Penggarap atau bukan pemilik sah atas tanah adalah pihak yang tidak memiliki bukti kepemilikan hak atas tanah, amun menguasai/memanfaatkan tanah negara selama minimal 5 (lima) tahun berturuturut dengan dibuktikan Surat Keterangan dari instansi pemerintah (Lurah/Kepala Desa atau Camat), dimana di atas tanah negara tersebut ditanami dengan tanaman keras. Kompensasi adalah pemberian sejumiah uang oleh PLN kepada pemegang hak ates tanah berikut_ bangunan, tanaman dan/atau_benda lain yg terdapat di atas tanah tersebut karena tanah tersebut digunakan secara tidak langsung untuk pembangunan ketenagalistrikan tanpa dllakukan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah. Pasal 2 Ruang Lingkup_ Ruang lingkup Keputusan ini meliput! oo eens ), 2). @). (. Pengadaan Tanah. anti Rugi / Kompensasi Biaya Operasional Pengadaan Tanah dan Ganti Rugi/ Kompensasi Biaya di Luar Gant! rugi dan/atau Kompensasi Pensertifikatan Hak Atas Tanah. Pendokumentasian. Pasal 3 Pengadaan Tanah Pengadaan Tanah, meliput: ‘@. — Pengadaan tanah untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik berdasarkan penugasan dari Pemerintah; b. — Pengadaan tanah untuk kepentingan penyediaan tenaga listrk diluar penugasan dari Pemerintah; Pengadaan tanah untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik berdasarkan penu igasan dari Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mengacu pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, beserta peraturan pelaksanaannya, Pengadaan tanah untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik di luar penugasan dari Pemerintah dimaksud pada ayat (1) huruf b, diatur sesuai Keputusan ini. penugasan ‘smeriniah sebagaimana Pasal 4 Pengadaan Tanah di Luar Penugasan Pemerintah Dak Daler rangke mementhl kebutuhan tanah atau ruang bebas untuk mendukung usaha penyediaan tenaga listrik, 1. Pengadaan Tanah secara langsung yang merupakan satu kesatuan, antara tain tanah untuk tapak tower, gard induk,jringan, transmis, stibusl, pembangk, Kantor dan finn dengan memberikan gant rugt 2. Pengadaan .. (2). 2. Pengadaan Tanah secara tidak langsung untuk mendapatkan ruang bebas dengan memberikan Kompeneasi atas tanah yang dlintas! jaringanransmisi dan gantirugi untuk tanaman, bengunan, serta tegakan yang masuk ruang bebas; Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan dengan cara: a. _pelepasan atau penyerahan hak atas tanah Hak Milik atau Hak Guna Usaha dengan memberikan ganti rugi atas dasar musyawarah dan dilanjutkan dengan permohonan Hak Guna Bangunan; b. _jual beli atas tanah Hak Guna Bangunan atau Hak Pakal atau Hak Pengeloiaan dan ditanjutkan dengan permohonan balik nama sertifkt tersebut, atau ¢. _ tukar menuker atas tanah Hak Guna Bangunan atau Hak Pakal atau Hak Pengelolaan dan dilanjutkan dengan permohonan balik nama sertifkat tersebut, atau 4. _caralain yang disepakati secara sukarela oleh pihak-plhak yang bersangkutan, antara lain hibah. Pasal 5 ‘Tahapan Pengadaan Tanah Pengadaan Tanah di Luar Penugasan Pemerintah diselenggarakan melalui tahapan : a). (2). (3). Perencanaan; Persiapan; Pelaksanaar Pensertipikatan Hak Atas Tanah; dan Pendokumentasian. Pasal 6 Perencanaan Pengadaan Tanah PLN Unit yang memeriukan tanah membuat Perencanaan Pengadaan Tanah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan setelah melakukan survey awal perencanaan proyek dan mengiimkan surat pemberitahuan rencana proyek kepada Pemerintah Daerah setempat. Perencanaan Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal § huruf a, disusun dalam bentuk dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah, yang paling sedikit memuat : maksud dan tujuan rencana pembangunan; letak tanah; luas tanah yang dibutuhkan; perkiraan Jangka waktu pelaksanaan pembangunan; rencana penganggaran. studi ingkungan; sp aege Dokumen perencanaan Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh General ‘Manager/Kepala Unit PLN yang memeriukan tanah. Pasal 7 Persiapan Pengadaan Tanah Hat-hal yang harus diaksanakan dalam tahp persiapan pengadsan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf falah : a Pembentukan Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi; b. Pengurusan periinan yang berkaitan dengan lokasi tanah dilaksanakan sesual dengan peraturan perundang-undangan yang beriaku; . Sosialisasi (a) (2) @) c. —_Sosialisasi yang meliputi : 1) _pemberitahuan rencana pembangunan; 2) _ pendataan awal okasi rencana pembangunan; dan 3) Penjelasan / Penyuluhan, 4. Penunjukkan Penal Pasal 8 Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi di Luar Penugasan Pemerintah Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, dibentuk Dordesarken Keputusan Direksi atau Pejabet sat tingkat dlbawah Direktur atau General ManagerKepala Unit PLN; Keanggotaan Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bejumiah ganjiVgasal dan paling sedikit 7 orang terdiri dari: = Unsur Umum; = Unsur Hukum; = Unsur Keuangan; = Unsur Teknik; = Unsur lainnya. Apabila diperiukan keanggotaan Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi sebagalmena dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan instansi di luar PLN. Pasal9 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi di Luar Penugasan Pemerintah ‘Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi sebagalmana dimaksud dalam Pasal 8, mempunyai tugas dan tanggung Jawab sebay b. i berikut: Pengurusan perjinan yang berkaitan dengan lokasi tanah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang bertaku; Memberikan penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat yang terkena rencana pembangunan dan/atau pemegang hak atas tanah mengenai rencana dan tujuan Pengadaan Tanah tersebut, Mengadakan peneliian dan inventarisasi atas tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang ada keitannya dengan tanah yang haknya akan diiepaskan atau diserahkan; Mengadakan penelitian mengenai status hukum tanah yang haknya akan dilepas atau diserahkan dan dokumen yang mendukungnya; Meminta dan menerima hasil penilaian harga tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda- benda lain yang berkaitan dengan tanah dari Penilai, Mengumumkan hasil identiikasi dan inventarisasi atas tanah sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan c di atas dalam bentuk Daftar Inventarisasi; Mengadakan musyawarah dengan para pemilik/pemegang hak atas tanah dalam rangka menetapkan bentuk dan/atau besarnya gantirugi; ‘Menyampaikan permasalahan disertai usulan penyelesaian kepada Direktur atau Pejabat satu tingkat dibawah Direktur atau General Manager/Kepala Unit dan disertai usulan penyelesaian apabila musyawarah tidak tercapal kesepakatan bentuk dan/atau besamya ganti rugi, Mengusulkan penetapan bentuk dan/atau besamya ganti rugi hak atas tanah yang haknya akan dilepas atau diserahkan kepada Direktur atau Pejabat satu tingkat dibawah Direktur atau General Manager/Kepala Unit dalam ‘bentuk Daftar Nominatif untuk untuk mendapatkan persetujuan; Menyusun dan mengusulkan perjanjian jual beli atau perjanjian tukar menuker atau perjanjian hibah atau Perjanjian tainnya sehubungan dengan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah kepada Direktur atau Pejabat satu tingkat dibawah Direktur atau General Manager/Kepala Unit untuk ditandatangar k. Membuat ... k. Membuat berita acara pelepasan atau penyerahan hak atas tanah termasuk menerima dan memeriksa seluruh ‘dokumen terkait kepemilikan hak atas tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda lain yang ada di atas tanah; 1 Mendampingi pelaksanaan pembayaran atau penyerahan ganti rugi kepada para pemilik atau perwakilannya yang sah atau pemiegang hak atas tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda lain yang ade di atas tanah; m. — Mengadministrasikan, mendokumentasikan setiap tahapan proses Pengadaan Tanah dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas tim serta menyerahkan semua berkas Pengadaan Tanah kepada Direktur atau Pejabat satu tingkat dibawah Direktur atau GM/Kepala Unit, Pasal 10 Pemberitahuan Rencana Pembangunan & Ijin Lokasi (1) Pemberitahuan rencana pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c angka 1), disampaikan kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat atas rencana lokasi pembangunan, baik langsung maupun tidak langsung (2) Ijin lokasi dari Pemerintah Daerah Terkait, diminta terlebih dahulu sebelum proses pengadaan dimulai Pasal 11 Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan (1) Pendataan awal lokasi rencana pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf ¢ angka 2) meliputi kegiatan pengumpulan data awal Pinak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah. (2) Pendataan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak pemberitahuan rencana pembangunan. (3) Hasil pendataan awal lokasi rencana pembangunan sebagalmana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagal data untuk pelaksanaan penjelasan atau penyuluhan rencana pembangunan sebagalmana dimaksud dalam Pagal 7 huruf ¢ angka 3). Pasal 12 Penjelasan atau Penyuluhan (1) Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi melakukan penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat yang terkena rencana pembangunan secara langsung untuk menjelaskan manfaat, maksud dan tujuan pengadaan tanah tersebut. (2) Dalam hal penjelasan atau penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1): a. diterima oleh yang terkena rencana pembangunan secara langsung maka dilanjutkan kegiatan pengadaan tanah; b. tidak diterima oleh masyarakat yang terkena rencana pembangunan secara langsung maka dilakukan penjelasan atau penyuluhan kembali (3) Dalam hal setelah penjetasan atau penyuluhan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b tetapi tetap tidak diterima oleh masyarakat yang terkena rencana pembangunan secara langsung maka Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi_mengusulkan kepada General Manager / Kepala Unit untuk memindahkan ke {okasi lain atau tindak lanjut lainnya, (4) Hasil petaksanaan penjelasan atau penyuluhan dituangkan dalam berita acara hasil penyuluhan. Pasal 13 Pelaksanaan Pengadaan Tanah Pelaksanaan Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal § huruf c, meliputi : @. _inventarisasi dan identifkasi penguasaan, pemilkan, penggunaan, dan pemantaatan tanah; b. —_penilaian Ganti Rus © musyawarah penetapan Ganti Rugl, . pemberian a 2) @) i) (2) a) @) 3) pemberian Ganti Rugi; dan pelepasan hak atas tanah. Pasal 14 Inventarisasi dan Identifkxasi Dalam hal rencana pembangunan diterima masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a, maka Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi melakukan Inventarisasi dan identifkasi atas penguasaan, penggunaan dan pemilikan tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang bberkaitan dengan tanah. Inventarisasi dan identifkasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sebagaimana imaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan: @. __pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah; dan b. _pengumputan data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah. Hasil pelaksanaan inventarisasi dan identifkasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk Daftar Inventarisasi dan Peta Bidang Tanah dan selanjutnya menjadi dasar penentuan Pihak yang berhak dalam pemberian Ganti Rugi. Pasal 15 Keberatan Daftar inventarisasi dan Peta Bidang Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) dumumkan selama 7 (tujuh) hari kalender di Kantor Desa/Kelurahan dan/atau melalui 1 (satu) media massa lokal paling sedikit 2 (dua) kali penerbitan untuk memberikan kesempatan bagi pihak yang berkepentingan untuk mengajukan keberatan. Dalam hal terdapat keberatan, Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi meneliti dan menial keberatan tersebut, dan apabil a. _keberatannya dapat dipertanggungjawabkan, maka Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi ‘melakukan perubahan / koreksi sebagaimana mestinya; b. _keberatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi ‘metanjutkan proses pengadaan tanah. Pasal 16 Penilaian Ganti Rugi Dalam menentukan harga tanah pada saat proses Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) angka 1, Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi berpedoman pada hasil penilaian atau taksiran harga yang dibuat oleh Penil Dalam hal Penilai tidak ada maka harga tanah mengacu pada harga umum pasar yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat / camat. Penilaian besamya nilai Ganti Rugi oleh Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan bidang per bidang tanah, meliputi tanah; bangunan; tanaman; benda yang berkaitan dengan tanat kerugian lain yang dapat inital eeaoge (4). Nita. (4) Nilai Ganti Rugi berdasarkan hasil penilaian Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar ‘musyawarah penetapan Ganti Rugi. Pasal 17 Penilai Harga Tanah Proses pengadaan Penilal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d dan Pasal 16 ayat (1) dilakukan oleh PLN Unit sesuai pedoman pengadaan barang/jasa PT PLN (Persero). Pasal 18 Ganti Rugi Pengadaan Tanah (1) Ganti rugi dalam rangka Pengadaan Tanah diberikan untuk : hak atas tanah; bangunan; tanaman; benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah. ees (2) Bentuk gantirugi dapat berupa : b. _ tanah pengganti; dan/atau ©. pemukiman kembali (3) Penggantian terhadap bidang tanah yang dikuasai dengan hak ulayat diberikan dalam bentuk pembangunan fasilitas umum atau dalam bentuk lain yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Pasal 19 ‘Musyawarah Penetapan Ganti Rugi (1) Pengadaan Tanah pada prinsipnya dilakukan melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi berpedoman pada hasil penilaian atau taksiran harga yang dibuat oleh Penilai (2) Musyawarah pada asasnya dilaksanakan antara Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi dengan peril ‘sah atas tanah atau yang diberi kuasa yang sudah terdaftar dalam Daftar Inventarisasi, (3) Dalam hal tanah dan/atau bangunan, dan/atau tanaman danvatau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah yang diperukan ‘2. Menjadi objek sengketa di pengadiian maka musyawarah dan mufakat dilakukan dengan para pihak yang bersengketa; b. Merupakan hak bersama, musyawarah dan mufakat dilakukan dengan seluruh pemegang hak; Merupakan harta benda wakaf, musyawarah dan mufakat dilakukan dengan pihak sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang wakaf. (4) Dalam hal telah terjadi kesepakatan dalam musyawarah antara pemilkk sah atas tanah dan Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi, maka Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi mengusulkan penetapan besamya ganti rugi hak atas tanah yang haknya akan dilepas atau diserahkan dengan berpedoman pada hasil Penllaian atau taksiran harga yang dibuat oleh Penilai, yang dituangkan dalam bentuk Daftar Nominatif dan disampaikan kepada General Manager untuk mendapatkan penetapan atau persetujuan, (5) Musyawarah dianggap telah mencapai kesepakatan apabila seluruh pemilik hak atas tanah telah menyepakati bentuk dan/atau besamya ganti rugi. (6). Apabila.. © a @ (3) 4) (1) 2) a” @) Apabila setelah dladakan musyawarah tidak tercapai kesepakatan, Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi melekukan musyawarah ulang, dengan jangka waktu maksimal 90 (sembilan puluh) hari Kalender sejak musyawarah gagal Dalam hal setelah dlupayakan musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), tetap tidak tercapal kesepakatan maka Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensas! mengusulkan kepada Direktur atau Pejabat satu tingkat dibawah Direktur atau General Manager/Kepala Unit untuk memindahkan ke iokasi Iain atau ‘mengajukan permohonan persetujuan kepada Direksi atas besamnya ganti rugi. Pasal 20 Pemberian Ganti Rug! Ganti Rugi diserahkan langsung kepada : 2 Pemilik atau yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan; atau », _Nadzir bagi tanah wakaf sesual dengan peraturan perundang-undangan mengenai tanah wakaf, atau Dalam hal tanah, bangunan, tanaman, atau benda yang berkaitan dengan tanah yang dimilki bersame-sama Oleh beberapa orang, sedangkan satu atau beberapa orang pemegang hak atas tanah tidak dapat ditemukan, ‘maka ganti rugi yang menjadi hak orang yang tidak dapat ditemukan tersebut dittipkan di pengadilan negeri setempat Dalam hal tanah dan/atau bangunan dan/atay tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, sedang dalam persengketaan kepemillkan atau menjadi obyek perkara di pengadilan dan belum ada penyelesaian atas persengketaannya atau belum memperoleh putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap atau _masih dipersengketakan kepemilkannya atau menjadi jaminan di bank maka ganti rugi atas tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah di Pengadilan tersebut dtitipkan di pengadiian negeri setempat. Pada saat pemberian Ganti Kerugian Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian wajib : @. _melakukan pelepasan hak; dan b. _ menyerahkan bukti penguasaan atau kepemiikan Objek Pengadaan Tanah kepada Tim Pengadaan tanah danvatau Kompensasai Pasal 21 Pemyataan Pelepasan Atau Penyerahan Hak Atas Tanah Bersamaan dengan pembayaran dan penerimaan ganti rugi, Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensa: ‘meminta pemilik untuk menandatangani surat pemiyataen pelepasan atau penyerahan hak atas tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah. Pada saat surat pemyataan pelepasan atau penyerahan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi meminta pemilik menyerahkan dokumen asii pemilikan tanah, surat pemyataan yang diketahui Kepala Desa/Lurah setempat yang menyatakan tanah tersebut adalah ‘benar kepunyaan pemilix dan akta-akta yang berkaitan dengan pelepasan atau penyerahan tanah, Pasal 22 Kompensasi Pemberian Kompensasi dalam proses pengadaan tanah untuk penyediaan tenaga ketentuan yang beriaku. Besaran kompensasi kepada pemegang hak atas tanah, bangunan, dan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh lembaga penilai independen yang memilik izin dari Menteri Keuangan dan terdaftar di Badan Pertanahan Nasional (BPN). ik dilakukan berdasarkan Pasal 23... (O) @ @ a) (a) 2) Pasal 23 Biaya Operasional Pengadaan Tanah dan Kompensas! Biaya operasional pengadaan tanah atau kompensasi terdiri dari: 2. _ Biaya administrasi seperti pengadaan bahan, alat tulis Kantor, cetak/stensil, fotocopy/penggandaan, dan sidang-sidang yang berkaitan dengan proses Pengadaan Tanah, satuan tugas (satgas), blaya keamanan dan dengan memperhatikan peraturan perpajakan; b. _Blaya jasa operasional untuk pinak lain diluar PLN yang membantu proses pengadaan tanah danvatau kompensasi Biaya operasional pengadaan tanah dan/atau kompensasi diberikan dengan prosentase menurun,(sebagaimana tercantum pada Lampiran Il) dengan ketentuan sebagai berikut : sid 1M = Maksimal 15 % dari nilai ganti rugi atau kompensasi >41M sid 5M = Maksimal 10 % dari nial gantirugi atau kompensasi. > 5M sid 10M = Maksimal 5 % dari nilai ganti rugi atau kompensasi. > 10M = Maksimal 3 % dari nilai ganti rugi atau kompensasi. aege Apabila biaya operasional pengadaan tanah atau kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas, tidak mencukupi maka General Manager/Kepala Unit sesuai kewenangan dapat mengusulkan tambahan biaya ‘operasional tersebut, dengan disertai justifixasi besaran dan alasan yang jelas kepada Direksi. Biaya-biaya lain i luar biaya operasional yang timbul dalam proses pengadaan tanah dan kompensasi misainya biaya sosialisasi, musyawarah, perijinan, pengukuran, dan lain-lain dimasukkan dalam anggaran non rutin, Pasal 24 Biaya Jasa Biaya jasa operasional untuk pinak lain diluar PLN yang membantu proses pengadaan tanah danvatau kompensasi diberikan sesuai dengan kebutuhan dan dliaksanakan setiep bulan selama yang bersangkutan masih membantu pelaksanaan tugas dari Tim Pengadaan Tanah danvatau Kompensasi. Biaya operasional untuk administrasi dan jasa operasional untuk pihak lain diluar PLN diketola oleh Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi Pasal 25, Biaya di Luar Ganti rugi dan/atau Kompensasi Apabila dalam proses pengadaan tanah dan/atau kompensasi dipertukan biaya diluar dari biaya ganti rugi danvatau kompensasi, antara lain biaya kadeudeuh / tall asih / sii jariah / kerohiman dan sejenisnya, yang diberikan kepada bukan pemilik sah atas tanah atau Penggarap dapat diberikan berdasarkan musyawarah mufakat dengan ketentuan maksimal 50% dari nilai gant rugi atau kompensasi yang ditetapkan oleh Penila. a @) Pasal 26 Pensertifkatan Hak Atas Tanah ‘Terhadap tanah yang telah dibebaskan oleh Tim Pengadaan Tanah dan/atau Kompensasi, General Manager / Kepala Unit mengajukan permohonan hak atas tanah kepada Lembaga Pertanahan setempat untuk memperoleh sertifikat sebagai bukti kepemilikan hak atas tanal Biaya pensertifkatan hak atas tanah sebagaimana dimeksud pada ayat (1) tidak termasuk dalam biaya ‘operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, melainkan dapat dimintakan biaya tersendir. Pasal 27 ... Pasal 27 Pendokumentasian (1) Sertifikat hak atas tanah dan atau bukti kepemilikan hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 yang telah diperoleh, disimpan di Divisi Umum PLN Kantor Pusat sebagai dokumen hukum untuk tertib administrasi. Pasal 28 Ketentuan Peralihan Proses pengadaan tanah yang sudah dan/atau sedang bertangsung sebelum ditetapkannya Keputusan ini, tetap ‘mengacu pada ketentuan yang bertaku pada saat itu Pasal 2 Penutup (1) Keputusan ini diberlakukan juga untuk pengadaan tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Penyediaan ‘Tenaga Listrik di Lingkungan PT PLN (Persero) yang dibiayal dengan sumber dana dari pinjaman / hibah luar negeri sepanjang tidak diatur dalam naskah Pemberi Pinjaman (Guide Lines). (2) Pada saat Keputusan ini mutai bertaku, maka 2. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 536.K/DIR/2010 tentang Pengadaan Tanah Tidak Lebih Dari 4 Hektar Untuk Kepentingan Penyediaan Tenaga Listrik, Dan Biaya Operasional Pengadaan Tanah Tidak Lebih Dari 1 Hektar & Biaya Operasional Kompensasi Di Lingkungan PT PLN (Persero}, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1008.K/DIR/2011; b. _Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1058.K/DIR/2011 tentang Pengadaan Tanah Lebih Dari 4 (Satu) Hektar Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Penyediaan Tenaga Listrik Di Lingkungan PT PLN (Persero); Surat Direktur Utama PT PLN (Persero) Nomor : 00766/612/DIRUT/2011, Tanggal 28 Juli 2011, Perihal Penentuan Taksiran Harga Tanah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta “pada tanggal 9 april 2013 Z KTUR UTAMA, PAMUDJI il eer mgwns ; Seat ALUR PENGADAAN TANAH PLN DIREKS! (GENERAL MANAGER CTMPENGADAAN TANAH | _PEMERINTAH DAERAH berian ia 3h ‘apabiia melebi ewenangan : ‘Mengojukan | Perohonan fia Persetujuan Dirks! eee { | | | ‘Mombontuk Tim Pengadean Tanah PLN, ‘Melakuken Penjolasan/ Penyutuhen kepada “| ‘masyaraket yang ‘terkena rencana pembengunan secara langsung Melakukan Pengadasn PPenllal Harge ‘Apabitavencana pembangunan itera masyarakat yang terkena rencana embangunan secara tangaung, Tin ‘molokucan {ontifkasl dan ‘nventarisas} oF Mengumumkan Daftar Inventarisaal dan Peta q ‘Meminta don Menggunakan ‘Taksiran Hage Dart Penial haps. x Musyawara, Lamorant2 Keputusan Diaksi PT PLN (Persero) Nomer : 0289 .DIEV2013 Tanggal 9 APrLL 213 ALUR PENGADAAN TANAH PLN DiReKS! (GENERAL MANAGER “TIM PENGAOAAN TANAH PEMERINTAH DAERAH PUN Musyawarah dengan Peril ¥ Apabila sepakat ‘dengan Peilk ‘mengenai bentuk ‘an fata besamya gant ‘ugh Tim mengusuika daftar nominative unt itetapkan General Manager Menetapkan bento

Anda mungkin juga menyukai