SPO Kesling
SPO Kesling
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
I.Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menjamin keamanan pasien dan keluarga pasien uang berkunjung ke
Puskesmas maka perlu dilakukan monitoring secara rutin pemeliharaan dan perbaikan bila
terjadi kerusakan pada fisik bangunan puskesmas termasuk didalamnya instalasi listrik, air
, ventilasi, gas, dan sistem lain dan dilakukan oleh petugas yang terlatih., maka perlu
disusun pemantauan lingkungan fisik puskesmas.
b. bahwa untuk maksud huruf a pemantauan lingkungan fisik puskesmas Waepana ditetapkan
melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat :
• Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IV/1998 Tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
Dan Alat Kesehatan;
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1439/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan
Kesehatan;
• Keputusan menteri Kesehatan republik Indonesia nomor : 852/ MENKES/ SK/
IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat;
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 2269/ MENKES/ PER/ XI/
2011 tentang Pedoman Pembinaan Prilaku Bersih dan Sehat;
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Pemantauan lingkungan fisik puskesmas adalah upaya meningkatkan
kesehatan lingkungan puskesmas melalui pengawasan lingkungan yang
meliputi fisik bangunan termasuk instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan
sistem lain dan untuk memantau pencemaran lingkungan puskesmas.
2.Tujuan 1. Meningkatkan mutu lingkungan puskesmas.
2. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dalam menjaga
lingkungan puskesmas.
3. Terpeliharanya lingkungan fisik puskesmas dan sarana serta prasarana
puskesmas.
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Ketersediaan apar adalah ketersediaan alat pemadam api ringan, portable
yang mudah dibawa, cepat dan tepat dalam penggunaan untuk awal
kebakaran .
2.Tujuan 1. Mencegah terjadinya kebakaran besar.
2. Mengisolasi oksigen sehinnga mencegah terjadinya radikal bebas.
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Jika terjadi kebakaran adalah segala daya upaya untuk mencegah dan
memberantas terjadinya kebakaran.
2.Tujuan 1. Mencegah terjadinya kebakaran besar.
2. Mengisolasi oksigen sehingga mencegah terjadinya radikal bebas.
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik adalah suatu kegiatan
pemantauan, perawatan, perbaikan jaringan listrik di Puskesmas untuk
mencegah kerusakan dan korseleting.
2.Tujuan 1. Mencegah terjadi kebakaran.
2. Melindungi petugas dari bahaya sentuhan serta kejutan arus.
I.Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menjamin keamanan pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke
Puskesmas dan untuk memaksimalkan pelayanan kepada pasien maka perlu dilakukan
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan sarana da peralatan secara berkala terutama
peralatan – peralatan yang berhubungan langsung dengan keselamatan pasien, petugas dan
keluarga.
b. bahwa untuk maksud huruf a pemantauan, pemelihraan, dan perbaikan sarana dan
peralatan puskesmas Waepana ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Waepana.
II.Mengingat :
• Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IV/1998 Tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
Dan Alat Kesehatan;
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1439/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan
Kesehatan;
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 288/MENKES/SK/III/2003
Tentang Pedoman Penyehatan Sarana Dan Bangunan Umum;
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
I.Menimbang :
a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keamanan serta
keselamatan pasien dan petugas maka perlu dilakukan inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya untuk mencegah terjadinya kerusakan
maupun pencemaran lingkungan puskesmas.
b. bahwa untuk maksud huruf a inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya Waepana ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat :
• Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IV/1998 Tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
Dan Alat Kesehatan;
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1439/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan
Kesehatan;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan;
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005
INVENTARISASI DAN PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan Dan Penggunaan Bahan Berbahaya
adalah :
2.Tujuan 1.
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan Dan Penggunaan Bahan Berbahaya
adalah :
2.Tujuan 1.
TENTANG
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA
MEMUTUSKAN
KETIGA : Untuk Limbah padat di Buang diinsenerator dan langsung di Proses oleh
tenaga Sanitasi atau Cleanning servis.
=Margareta Ukromen=
NIP:196906281989032005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
MEMUTUSKAN.
KETIGA : Semua barang yang kotor wajib di Cuci sehingga layak untuk di
gunakan lagi.
Ditetapkan
Di Waepana, pada tanggal Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
TENTANG
ALAT YANG MEMERLUKAN STERILISASI.
MEMUTUSKAN.
KEDUA : Semua alat yang perlu di Sterisasi wajib di Sterilisasi Sebelum di gunakan
pada Pasien.
Ditetapkan
Di Waepana, pada tanggal Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
Di Waepana, pada tanggal Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U.Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
ALAT-ALAT YANG MEMBUTUHKAN PERSYARATAN
KHUSUS UNTUK PELETAKANNYA.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U.Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
BANTAUAN PERALATAN
MEMUTUSKAN
KEDUA : Bantuan peralatan yang di terima wajib di masukan dalam buku barang
Puskesmas oleh Bendahara Barang Puskesmas Waepana.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
I. Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu
dan aman;
b. bahwa dalam upaya huruh a di wajibkan tenaga klinis dalam meningkatkan
mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien di PUSKESMAS
WAEPANA perlu disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien;
MEMUTUSKAN
KEDUA : Dalam melaksanakan Tugasnya Petugas layanan klinik wajib mentaati tata tertib dan
kode etik profesi,serta kode Etik Petugas Di Puskesmas Waepana.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WAEPANA
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab Usaha Kesehatan Perorangan (UKP)
dan penanggung jawab Usaha Kesehatan Masyarakat( UKM )wajib berpartisipasi dalam
program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Waepana
4. dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
5. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
TENTANG
KEWAJIBAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
KASUS KEJADIAN TIDAK DIINGIKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA
MAUPUN KEJADIAN NYARIS CEDERA
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEDUA : Semau Petugas layanan Klinis wajib mentatai kode Etik Profesi dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
KEEMPAT : Melakukan perbaikan Etika Pelayanan setiap saat dan terus belajar
untuk meningkatkan kwalitas pelayanan.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS DAN INDIKATOR PERILAKU
PEMBERI LAYANAN KLINIS
KEDUA : Indikator layanan Klinis Wajib di taati Petugas Pemberi layanan Klinis.
KETIGA : Petugas Pemberi layanan klinis Wajib mentaati etika Petugas Di puskesmas
Waepana,dalam memberikan layanan Kilnis.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN
KLINIS DI PUSKESMAS
III. Menimbang : c. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang
bermutu dan aman;
d. bahwa dalam upaya huruh a di wajibkan tenaga klinis memperhaitkan
Budaya Mutu dan Keselamatan pasien dalam pelayanan Klinis di
Puskesmas Waepana.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
STANDART LAYANAN KLINIS
V. Menimbang : a.bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang
bermutu dan aman, dan untuk peningkatan mutu layanan klinis;
b. bahwa dalam upaya huruh a di wajibkan dilakukan Penyusunan
indikator Klinis dan indikator Perilaku pemberi layanan Klinis.
KEDUA : Standart Layanan Klinis merupakan Standart yang Wajib di taati Petugas
Pemberi layanan untuk Meningkatakan Mutu layanan Klinis.
KETIGA : Petugas Pemberi layanan klinis Wajib memberikan layanan yang Bermutu bagi
Pasien.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
PENETAPAN DOKUMEN EKSTERNAL YANG MENJADI ACUAN
DALAM PENYUSUNAN STANDART PELAYANAN KLINIS
I. Menimbang : a.bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang
bermutu dan aman, dan untuk peningkatan mutu layanan klinis;
b. bahwa dalam upaya huruh a Penetapan dokumen eksternal yang
menjadi Acuan dalam Penyusunan Standart pelayanan klinis di
Tetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
KETIGA : Dokumen Eksternal yang menjadi Acuan harus tersedia di Puskesmas Waepana.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
KETIGA : Indikator Mutu layanan Kinis yang di susun terlampir dalam Lampiran yang tak
terpisahkan dari Keputusan Ini.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
KETIGA : Sasaran Keselamata Pasien terlampir dalam Lampiran yang tak terpisahkan dari
Keputusan Ini.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
KEDUA : Semua Petugas yang memberikan pelayanan Klinik bertanggung Jawab dalam
upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien.
KETIGA : Semua Petugas Pemberi layanan klinik Wajib Memiliki Uraian tugas.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
KEDUA : TIM Peningkatan mutu layanan Klinis Bekerja untuk meningkatkan Mutu
layanan Klinis di Puskesmas Waepana.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL PENINGKATAN MUTU
LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
KEDUA : Semua petugas Pelayanan klinis wajib menyampaikan informasi tentang hasil
peningkatan layanan klinis dan keselamatan ;pasien di puskesmas Waepana
kepada pasien dan Keluarga.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
TENTANG
MEMUTUSKAN
KESATU : PETUGAS YANG BERKEWAJIBAN MELAKUKAN
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN.
Ditetapkan
Di Waepana pada tanggal, 13 Februari 2015
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Margareta U. Kromen,Amd.Keb
NIP: 19690628 198903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA
PUSKESMAS WAEPANA
NIP : 196906281989032005
NIP : 198206292010011021
= Margareta U.Kromen=
NIP: 196906281989032005
UPTDPuskesmas Waepana MELAKUKAN PENCATATAN
HASIL PEMANTAUAN LINGKUNGAN
FISIK PUSKESMAS
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Pencatatan hasil pemantuan lingkungan fisik Puskesmas adalah kegiatan
pencatatan hasil pemantauan yang dilakukan oleh penanggung jawab
Pemantauan lingkungan fisik di dalam buku kontrol kegiatan Puskesmas
Waepana.
2.Tujuan 1.tercatatnya Hasil kegiatan
2.adanya rencana tindak lanjut
3.Kebijakan Surat keputusan kepala Puskesmas Waepana Nomor Ksr 032.1/11/Wpn/
/02/2015 tentang Penanggung Jawab pemantauan Lingkungan fisik
Puskesmas.
4.Prosedur Kerja. 1.Penanggung jawab Pemantauan lingkungan fisik menyusun jadwal
pemantauan.
2.Melaksanakn kegiatan sesuai jadwal yang telah di susun.
3.Jika ada halangan pemantauan dapat dilakukan di luar jadwal.
4.Mencatat hasil kegiatan pemantauan dalam buku kontrol.
5.Melaporkan hasil pemantauan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
6.Membuat jadwal perbaikan
7.Jika mampu di perbaiki maka dapat dilakukan sendiri bisa juga dilakukan
oleh pihak lain.
8.Kepala Puskesmas Mengambil keputusan untuk melakukan upaya
Perbaikan
9.Petugas mencatat hasil perbaikan.
Semua Unit Pelayanan pada Puskesmas Waepana.
UPTD Puskesmas Waepana MELAKUKAN PENCATATAN
HASIL PEMANTAUAN LINGKUNGAN
FISIK PUSKESMAS
=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Pemeliharaan sarana adalah: kegiatan perawatan rutin sarana baik pembersihan
sarana maupun perbaikan ringan yang dilakukan terhadap sarana-sarana yang
ada di Puskesmas waepana.
2.Tujuan 1.Agar sarana dan peralatan dalam keadaan baik.
2.agar sarana dan peralatan terhindar dari Kerusakan.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana nomor:Ksr 032.1/11/Wpn/
/02/2015 Tentang Pemantauan Lingkungan fisik Puskesmas.
4.Prosedur Kerja 1.Penanggung jawab Pemantauan lingkungan fisik melakukan pemantauan
secara rutin sesuai jadwal.
2.Jika di temukan kerusakan maka penanggung jawab melaporkan kepada
Kepala Puskesmas atau kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha untuk dilakukan
perbaikan.
3.Kepala Puskesmas berdasarkan laporan mengambil keputusan untuk upaya
perbaiakan.
4.Bila dapat di perbaiaki Puskesmas langung di tindak lanjuti,bila tidak mak di
usulkan ke Dinas.
5.Unit Terkait Semua unit pelayanan,Dinas Kesehatan.
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian Penyimpanan barang berbahaya adalah kegiatan pengamanan barang berbahaya
secara aman untuk menghindari kerusakan,pencemaran atau kebakaran yang
dapat terjadi di Puskesmas Waepana.
2.Tujuan 1.Mengamankan barang
2.Menghindari Kecelakaan kerja.
3.Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Waepana Nomor:ksr 032.1/11/Wpn/ /02
Tentang Penyimpanan bahan berbahaya.
4.Prosedur Kerja 1.Pengelola Program Kesehatan Lingkungan Mendata bahan berbahaya yang ada
di Puskesmas.
2.Petugas Menyampaikan kepada semua penanngung jawab unit pelayanan
tentang cara penyimpanan bahan berbahaya.
3.jika bahan berbahaya mudah meledakatau terbakar maka harus di jauhkan dari
sumber api
Atau dari jaringan listrik dengan tegangan tinggi.
4.jika bahan berbahaya mengeluarkan bau yang menyengat maka di simpan
tersendri.
5.Jika bahan berbahaya dapat menimbulkan keracunan maka di simpan jauh dari
jangkauan anak-anak dan dalam lemari terkunci.
6.Karena tidak ada gundang penyimpanan khusus maka semua bahan berbahaya
di simpan di unit pelayanan masing-masing.
5.Unit Terkait Semua Unit Pelayanan di Puskesmas