BORONG
PROPOSAL
BAB I
PENDAHULUAN
Ketersediaan Listrik di Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih belum optimal dan merata.
Hal ini disebabkan oleh kondisi topografi yang berbukit dan pegunungan, sehingga
jangkauan listrik oleh PLN sangat sulit dan terbatas. Energi listrik pada satu sisi sudah menjadi
komoditi yang dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Kabupaten Manggarai Timur seperti halnya Kabupaten yang lain membutuhkan sistem
ketenagalistrikan, tetapi mengingat perkembangan yang ada sejauh ini kebutuhan akan
ketenagalsitrik belum memadai, baik ditinjau dari prasarana jaringan distribusi mapun dari
komponen pembangkit listriknya. Sebagai konsekwensi logisnya, pemerintah menyadari
betapa besar beban anggaran yang harus disediakan untuk subsidi bahan bakar minyak agar
bisa menyediakan bahan bakar minyak dan energi yang relatif murah dan terjangkau oleh
daya beli masyarakat. Keterbatasan kemampuan PLN untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang berada di daerah terpencil mendorong pemerintah untuk peningkatan
penyediaan tenaga listrik alternatif non minyak sebagai upaya menciptakan energi baru
terbarukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya air (PLTMH) dan tenaga surya
(PLTS).
Secara potensi untuk pengembangan energi alternatif, Kabupaten Manggarai Timur sangatlah
besar, dimana mengenal 2 (Dua) musim yaitu musim hujan (6-7 bulan) dan musim kemerau
(4-6 bulan) silih berganti selain itu dukungan cuaca yang cocok dan kondusif untuk
Pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS) baik yang sifatnya komunal terpusat maupun tersebar
yang dapat menjawab kebutuhan krisis energi.
1
Kebutuhan informasi dan komunikasi masyarakat, telah mendorong energi menjadi
kebutuhan utama yang memiliki nilai strategis selain air minum bersih, jalan dan jembatan.
Hal ini terbukti dari banyak permintaan sambungan listrik baik untuk penerangan maupun
untuk kebutuhan lainnya.
Menapaki usia ke 8 tahun, jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 283.085
jiwa (tahun 2015)dengan jumlah keluarga sebanyak 58.026 keluarga. Dari jumlah penduduk
sebanyak itu, masih terdapat penduduk miskin sejumlah 64.400 jiwa atau 24,59 %.
Penduduk miskin sebayak itu menuntut perhatian lebih dari pemerintah daerah baik dalam
hal pemenuhan kebutuhan akan sembilan bahan pokok maupun kebutuhan energi.
Sejalan dengan reorientasi yang mengutamakan pengembangan energi baru dan terbarukan
dari pemerintah, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sejak tahun 2011 yang lalu telah
mengupayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) off grid dan
on grid untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sesuai dengan pontensi yang tersedia.
Namun percepatan pembangunan di bidang ini mengalami hambatan karena masih
rendahnya kemampuan keuangan daerah.
B. Tujuan
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
Menapaki kurun waktu 8 tahun sebagai Kabupaten definitif pembangunan infrastruktur jalan,
irigasi dan air minum bersih serta energi kelistrikan sampai dengan tahun 2015 mengalami
perubahan walaupun belum signifikan, hal ini disebabkanoleh karena terbatasnya sumber biaya
pembangunan daerah terutama yang bersumber dari APBD Kabupaten Manggarai Timur.
A. Topografi
Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Persentase Kemiringan
Di KabupatenManggarai Timur
No. Kemiringan (%) Luas (Ha) Persentase (%)
1 2 3 4
1. 0–2 10.775 4,28
2. 2 – 15 6.577 2,61
3. 15 – 40 28.990 11,51
4. Diatas 40 205.513 81,60
Kendala topografi yang ekstrim menyebabkan sebagian sentra produksi dan wilayah
potensi masyarakat belum terjangkau dan tersentuh listrik dari PT. PLN (persero) Ranting
Ruteng. Dengan adanya topografi yang kemiringan diatasi 40% menunjukkan bahwa
dengan didukung oleh potensi sumberdaya air yang besar dapat dikembangkan energi air
menjadi listrik.
3
Gambar Topografi Kabupaten Manggarai Timur yang berbukit-bukit menjadi
kendala bagi Pemerintah Daerah untuk membangun infrastruktur energi pedesaan
Bentang alam Manggarai Timur didominasi oleh lereng-lereng dengan kemiringan di atas
40 % yang mencirikan banyaknya perbukitan dan pengunungan. Bentang alam seperti ini
menyebabkan semakin mahalnya biaya pembangunan karena semakin panjangnya ruas
jaringan listrik, jaringan irigasi, dan jaringan perpipaan air bersih.
B. iklim
Secara umum Kabupaten Manggarai Timur mengenal 2 (Dua) musim yaitu musim hujan (6-7
bulan) dan musim kemerau (4-6 bulan) silih berganti. Perubahan iklim secara global seperti
elnino yang terjadi sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang turut mempengaruhi kondisi
iklim di Kabupaten Manggarai Timur. Dampak buruk dari fenomena cuaca ini adalah
pergeseran musim, jumlah hari hujan, jumlah curah hujan baik didataran rendah maupun
didataran tinggi.
C. ADMINISTRASI
Secara administrasi Kabupaten Mangarai Timur terdiri dari 9 Kecamatan dengan 159 Desa
dan 17 Kelurahan.Pemekaran Kecamatan dilakukan dengan pertimbangan pendekatan
pelayanan adminstrasi dimana 3 kecamatan yang dimekarkan tahun 2013 itu memilki
wilayah yang luas sehingga sangat menyulitkan dalam hal pelayanan adminstrasi dan
kegiatan pelayanan lainya kepada masyarakat.
4
BAB III
KONDISI KETENAGALISTRIKAN
3.1SISTEM KETENAGALISTRIKAN
Sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih didominasi oleh PT.
PLN (Persero) sebagai BUMN yang operasionalnya dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Wilayah
NTT Cabang Flores Bagian Barat yang mengelola pemasaran dan pelayanan kelistrikan kepada
pelanggan dan calon pelanggan dan belum memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupate
Manggarai Timur secara keselurhan.
Kapasitas daya efektif Mesin Pembangkit PLTD milik PT. PLN (Persero) Ranting Ruteng di
wilayah Kabupaten Manggarai Timur sampai dengan akhir tahun 2014 per system disajikan
pada tabel berikut :
Tabel diatas menunjukkan bahwa total daya terpasang pada sebesar 680 KW dan daya
mampu yang dapat didistribusikan kepada pelanggan sebesar 465 KW. Perbedaan antara
daya mampu dan daya terpasang yang cukup besar menunjukkan tingkat efisiensi jaringan
transmisi yang rendah.
5
Tabel 3.2 Kumulatif Tenaga Listrik yang dibangkitkan oleh PLN dan
Penggunaannya menurut Unit Tahun 2013(Kwh)
No. Unit Dibangkitkan Terjual
1. SR Mandosawu* 78,300 343,505
2. SR Borong (PLTD) 606,460 543,968
3. SR Benteng Jawa (PLTD) 56,519 58,785
4. SR Pota (PLTD) 106,179 103,930
Jumlah 847,458 1.050,180
Sumber: PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Cabang Flores Bagian Barat
Tabel di atas menggambarkan total daya yang dibangkitan dan daya yang terjual. Selisih
antara daya yang dibangkit lebih kecil jika dibandingkan terhadap daya yang terjual
menunjukkan adanya suplai daya dari sumber pembangkit di luar wilayah Kabupaten
Manggarai Timur. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 telah dilakukan interkoneksi
dengan PLTU Ulumbu di Kabupaten Manggarai.
6
tersedia di masing-masing wilayah. Namun hal ini masih terkendala dengan minimnya
kemampuan keuangan daerah untuk melakukan pengembangan dan terobosan itu.
Pada tabel berikut akan disajikan secara rinci Jaringan Distribusi Ranting Ruteng
7
3.3 UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Dalam rangka percepatan pemerataan pelayanan kebutuhan listrik masyarakat maka dilakukan
pengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) dan Pembangkit Tenaga
Surya (PLTS) dengan memberikan bantuan Solar Home System (SHS) dimana perinciannya
sebagai berikut :
8
Tabel 3.6.Pelanggan Solar Home System ( SHS )
No Nama/ Lokasi Desa Kecamatan Jumlah SR
1. Komunal Deru Mokel Kota Komba 120
2. Wukir Sangan Kalo Elar Selatan 42
3. Bea Ngencung Bea Ngencung Rana Mese 42
4. Golo Nderu Golo Nderu Kota Komba 41
5. Haju Ngendong Haju Ngendong Elar 50
6. Buntal Legur Lai Elar 100
7. PLTS Terpusat Kijung Rana Mbata Kota Komba 40
Tabel 3.7. Data Jumlah Pengguna danPelanggan Listrik di Kab. Manggarai Timur
5. SEHEN 12.000
9 Kecamatan
Jumlah 24.362
Di Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih dibangunan dua unit pembangkit listrik tenaga
mikro hydro dengan memanfaatkan daya air Wae Musur. Masing-masing pembangkit akan
menghasil daya terpasang 1,2 MWH. Pembangunan PLTMH ini akan selesai sampai akhir
tahun 2016 dan akan diinterkoneksi ke jaringan transmisi PT. PLN (Persero). Sebagai daerah
dengan Potensi sumber daya air yang besar, telah mendorong Pemerintah dalam hal ini Dinas
Energi dan Sumber Daya Minerak untuk melakukan identifikasi potensi pembangunan PLTMH
dengan hasil identifikasi sebagai berikut :
10
Tabel 3.8Data potensi pembangunan dan perluasan jaringan PLTMHKabupaten Manggarai
timur.
TARGET
KAPASITAS
NO NAMA LOKASI PENGGUNA
(KW)
RUMAH TANGGA
1 PLTMH Wae Lampang Ds. Rana Kulan Kec. Elar 2.000 4.500
2 PLTMH Wae Wake Ds. Gurung Turi Kec. Poco Ranaka 54 300
3 PLTMH Wae Rawak Ds. Urung Dora Kec. Poco Ranaka 80 300
4 PLTMH Wae Bajar Ds. Lengor Kec. Elar Selatan 50 250
5 PLTMH Wae Sare Ds. Rana Gapang Kec. Elar 60 385
6 PLTMH Wae Laban Ds. Rana Gapang Kec. Elar 200 400
7 PLTMH Wae Nawang Ds. Haju Ngendong Kec. Elar 36 171
8 PLTMH Wae Mama Ds. Arus Kec. Poco Ranaka Timur 65 300
Ds. Bangka Arus Kec. Poco Ranaka
9 PLTMH Wae Rina 45 372
Timur
Ds. Compang Congkar Kec. Sambi
10 PLTMH Wae Lilong 46 271
Rampas
11 PLTMH Wae Nawang Ds. Rana Mese Kec. Sambi Rampas 52 370
12 PLTMH Wae Bobo Ds. Gurung Liwut Kec. Borong 72 272
13 PLTMH Wae Wina Ds. Golo Rentung Kec. Lamba Leda 80 560
Ds. Tango Molas Kec. Poco Ranaka
14 PLTMH Wae Pelas 52 300
Timur
PLTMH Wae Togong Ds. Compang Wunis Kec. Poco
15 500 1.000
Hulu Ranaka Timur
16 PLTMH Wae Laing Ds. Satar Padut Kec. Lamba Leda 60 500
17 PLTMH Wae Lingkang Kel. Lempang Paji, Kec. Elar Selatan 80 300
18 PLTMH Wae Pekas Ds. Benteng Pau, Kec. Elar Selatan 60 275
19 PLTMH Wae Laing Ds. Golo Lembur Kec. Lamba Leda 62 520
PLTMH Wae Musur 1 DSn
20 Ds Rondowoing Kc. Rana Mese 1.000 2.200
Colol
21 PLTMH Wae Musur 1 Ds. Sano Lokom Kec Rana Mese 1.000 2.200
JUMLAH 5.534 15.746
Sumber. Data Potensi Bidang Listrik ESDM. 2014
Hasil identifikasi menunjukkan terdapat 21 lokasi dari berbagai sumber air yang bisa
dimanfaatkan untuk pembangunan PLTMH yang bisa menghasilkan daya listrik sebesar
5.534 KWh melayani 15.746 rumah tangga.
11
Tabel 3.9 Tabel Hasil Survey 2013-2014
No Lokasi Suhu Suhu Keas debit Daya Koordinat Temperatur
air Udara aman hantar Bawah
( pH) listrik
Analisis awal terhadap potensi panas bumi pada kedua lokasi di atas dapat eksploitasi untuk
Biomassa
Potensi tenaga angin mempunyai potensi yang cukup besar pada daerah yang
mempunyai topografi landai untuk dikembangkan lebih lanjut, kondisi tersebut didukung
dengan potensi energi angin mempunyai kecepatan rata-rata yang bervariasi dari 11-30
knots per detik pada ketinggian 20 m diatas tanah; sedangkan energi biomassa yang
terdiri dari solid biomass, gas mas dan likuid biomass berasal dari sektor kehutanan,
pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan pada daerah yang memiliki potensi
kehutanan, pertanian dan perkebunan yang terdapat di Kabupaten Manggarai Timur.
Saat ini masih dilakukan proses penyerahan lahan sebagai kebun inti seluas 1.750 Ha
untuk penanaman gamal dan lamtoro untuk pembangunan PLTU Biomassa dengan
investor dalam negeri dari Jakarta. Direncanakan akan membangun PLTU dengan
kapasitas 7,5 MWh.
12
Tabel 3.10 Desa Potensial Pengembangan Energy Surya Komunal
13
38 Desa Golo Mangung Lamba Leda 100 445
39 Desa Golo Wontong Lamba Leda 150 215
40 Desa Biting Elar 100 250
41 Desa Gising Elar 320 365
42 Kelurahan Lempang Paji Elar 276 416
43 Desa Teno Mese Elar 120 242
44 Desa Sangan Kalo Elar 120 496
45 Desa Golo Lebo Elar 226 226
46 Desa Sisir Elar 177 177
Sambi
47 Desa Buti 250 325
Rampas
Poco Ranaka
48 Desa Benteng Rampas 290 290
timur
Total 47 9,248 17,588
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Ka. Manggarai TImur
14
BAB IV
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya energi baru dan terbarukan
di Kabupaten Manggarai Timur dan sekaligus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat yang
belum terjangkau oleh PLN makaperlu dilakukan pengembangan listrik pedesaan dengan
memanfaatkan potensi sumber daya energi terbarukan yang tersedia yaitu Pembangkit Listrik
Tenaga Surya ( PLTS).
Adapun kebutuhan energi listrik direncanakan untuk tahun 2017 ini adalah :Usulan
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tersebar ( PLTS) dengan perincian Rencana
Anggaran dan Biaya sebagai berikut :
HARGA
NO PROGRAM /KEGIATAN VOL. SAT. JUMLAH (RP.)
SATUAN
15
Desa Bea Ngencung Kec.
Rana Mese
Pengadaan PLTS Tersebar
Untuk Ketahanan Energi Di
5. 132 Kk set 8.000.000 1.056.000.000
Desa Satar Lenda Kec.
Rana Mese
Pengadaan PLTS Tersebar
Untuk Ketahanan Energi di
6. 359 Kk Set 8.000.000 2.872.000.000
Kelurahan Ulung Baras
Kec. Sambi Rampas
7 Lampu Penerangan 48 Set 45.000.000 2.160.000.000
Kampung/Jalan untuk 6
Desa di 3 Kecamatan
8 Biaya Pemasangan/Instalasi
- PLTS Tersebar untuk 6 1.302 KK Set 250.000 325.500.000
Desa di 3 Kecamatan 48
- Lampu Penerangan
500.000 24.000.000
Kampung/Jalan untuk 6 Set
Desa di 3 Kecamatan.
9 Pengangkutan 6 Trip 32.500.000 195.000.000
pertemuan/sosialisasi
Jumlah 13.185.600.000
Keterangan : Belum termasuk PPn, PPh, Laba dan Potongan lainnya
16
BAB V
PENUTUP
Searah dengan reorientasi pengutamaan pengembangan energi baru dan terbarukan dari
pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga mempunyai tekad yang sama
dalam rangka pemenuhi permintaan listrik masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur Juga ingin menyampaikan secara terbuka, yaitu bahwa
kemampuan keuangan daerah masih rendah sehingga sangat mengharapkan dukungan
anggaran dari pemerintah untuk merealisasikan usulan program kegiatan seperti di atas.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga menyatakan akan memenuhi segala persyaratan
tambahan yang diperlukan dan mengupayakan penyediaan dana sharing atau pendamping fisik
dan non fisik yang dibutuhkan.
Kiranya proposal ini mendapat perhatian dan dukungan dari Bapak Gubernur Nusa Tenggara
Timur untuk bisa menjawab kebutuhan energy listrik Program Indonesia Terang di Kabupaten
Manggarai Timur.
17