Anda di halaman 1dari 17

BUPATI MANGGARAI TIMUR

BORONG

PROPOSAL

PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)


DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ketersediaan Listrik di Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih belum optimal dan merata.
Hal ini disebabkan oleh kondisi topografi yang berbukit dan pegunungan, sehingga
jangkauan listrik oleh PLN sangat sulit dan terbatas. Energi listrik pada satu sisi sudah menjadi
komoditi yang dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Kabupaten Manggarai Timur seperti halnya Kabupaten yang lain membutuhkan sistem
ketenagalistrikan, tetapi mengingat perkembangan yang ada sejauh ini kebutuhan akan
ketenagalsitrik belum memadai, baik ditinjau dari prasarana jaringan distribusi mapun dari
komponen pembangkit listriknya. Sebagai konsekwensi logisnya, pemerintah menyadari
betapa besar beban anggaran yang harus disediakan untuk subsidi bahan bakar minyak agar
bisa menyediakan bahan bakar minyak dan energi yang relatif murah dan terjangkau oleh
daya beli masyarakat. Keterbatasan kemampuan PLN untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang berada di daerah terpencil mendorong pemerintah untuk peningkatan
penyediaan tenaga listrik alternatif non minyak sebagai upaya menciptakan energi baru
terbarukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya air (PLTMH) dan tenaga surya
(PLTS).
Secara potensi untuk pengembangan energi alternatif, Kabupaten Manggarai Timur sangatlah
besar, dimana mengenal 2 (Dua) musim yaitu musim hujan (6-7 bulan) dan musim kemerau
(4-6 bulan) silih berganti selain itu dukungan cuaca yang cocok dan kondusif untuk
Pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS) baik yang sifatnya komunal terpusat maupun tersebar
yang dapat menjawab kebutuhan krisis energi.
1
Kebutuhan informasi dan komunikasi masyarakat, telah mendorong energi menjadi
kebutuhan utama yang memiliki nilai strategis selain air minum bersih, jalan dan jembatan.
Hal ini terbukti dari banyak permintaan sambungan listrik baik untuk penerangan maupun
untuk kebutuhan lainnya.

Menapaki usia ke 8 tahun, jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 283.085
jiwa (tahun 2015)dengan jumlah keluarga sebanyak 58.026 keluarga. Dari jumlah penduduk
sebanyak itu, masih terdapat penduduk miskin sejumlah 64.400 jiwa atau 24,59 %.
Penduduk miskin sebayak itu menuntut perhatian lebih dari pemerintah daerah baik dalam
hal pemenuhan kebutuhan akan sembilan bahan pokok maupun kebutuhan energi.

Sejalan dengan reorientasi yang mengutamakan pengembangan energi baru dan terbarukan
dari pemerintah, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sejak tahun 2011 yang lalu telah
mengupayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) off grid dan
on grid untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sesuai dengan pontensi yang tersedia.
Namun percepatan pembangunan di bidang ini mengalami hambatan karena masih
rendahnya kemampuan keuangan daerah.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Maksud penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut:
 Menyampaikan Kondisi ril kebutuhan dan ketersedian energi listrik di Kabupaten
Manggarai Timur.
 Menyampaikan rencana pembangunan dan Jaringan pembangkit Listrik Tenaga
Surya ( PLTS) di Kabupaten Manggarai Timur kepada Bapak Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia melalui
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Cq. Direktur Peningkatan Sarana
dan Prasarana.

B. Tujuan

Proposal ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan dana ataupun bantuan


Pembangkit Listrik dari pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan
pembangkit listrik Tenaga Surya ( PLTS) di Kabupaten Manggarai Timur.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 . GAMBARAN KONDISI UMUM

Kabupaten Manggarai Timur merupakan satu dari 21 Kabupaten/Kota yang merupakan


pemekaran dari Kabupaten Manggarai dengan luas wilayah 2502,24km persegi dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2007 dan secara definitif diresmikan pada
tanggal 23 Nopember 2007 yang lalu, Pelaksanaan roda pembangunan daerah menjadi
Kewenangan Pemerintah Daerah sesuai amanat UU Nomor 32 tahun 2004.
Secara geografis wilayah Kabupaten Manggarai Timur terletak diantara 80.14’LS - 90.00’ LS dan
1200.20’ BT– 1200.55’BT. Terletak di bagian barat pulau Flores, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
 Sebelah Barat dengan Kabupaten Manggarai,
 Sebelah Utara dengan Laut Flores,
 Sebelah Timur dengan Kabupaten Ngada, dan
 Sebelah Selatan dengan Laut Sawu.

Menapaki kurun waktu 8 tahun sebagai Kabupaten definitif pembangunan infrastruktur jalan,
irigasi dan air minum bersih serta energi kelistrikan sampai dengan tahun 2015 mengalami
perubahan walaupun belum signifikan, hal ini disebabkanoleh karena terbatasnya sumber biaya
pembangunan daerah terutama yang bersumber dari APBD Kabupaten Manggarai Timur.

A. Topografi
Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Persentase Kemiringan
Di KabupatenManggarai Timur
No. Kemiringan (%) Luas (Ha) Persentase (%)
1 2 3 4
1. 0–2 10.775 4,28
2. 2 – 15 6.577 2,61
3. 15 – 40 28.990 11,51
4. Diatas 40 205.513 81,60

Kendala topografi yang ekstrim menyebabkan sebagian sentra produksi dan wilayah
potensi masyarakat belum terjangkau dan tersentuh listrik dari PT. PLN (persero) Ranting
Ruteng. Dengan adanya topografi yang kemiringan diatasi 40% menunjukkan bahwa
dengan didukung oleh potensi sumberdaya air yang besar dapat dikembangkan energi air
menjadi listrik.

3
Gambar Topografi Kabupaten Manggarai Timur yang berbukit-bukit menjadi
kendala bagi Pemerintah Daerah untuk membangun infrastruktur energi pedesaan

Bentang alam Manggarai Timur didominasi oleh lereng-lereng dengan kemiringan di atas
40 % yang mencirikan banyaknya perbukitan dan pengunungan. Bentang alam seperti ini
menyebabkan semakin mahalnya biaya pembangunan karena semakin panjangnya ruas
jaringan listrik, jaringan irigasi, dan jaringan perpipaan air bersih.

B. iklim
Secara umum Kabupaten Manggarai Timur mengenal 2 (Dua) musim yaitu musim hujan (6-7
bulan) dan musim kemerau (4-6 bulan) silih berganti. Perubahan iklim secara global seperti
elnino yang terjadi sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang turut mempengaruhi kondisi
iklim di Kabupaten Manggarai Timur. Dampak buruk dari fenomena cuaca ini adalah
pergeseran musim, jumlah hari hujan, jumlah curah hujan baik didataran rendah maupun
didataran tinggi.

C. ADMINISTRASI

Secara administrasi Kabupaten Mangarai Timur terdiri dari 9 Kecamatan dengan 159 Desa
dan 17 Kelurahan.Pemekaran Kecamatan dilakukan dengan pertimbangan pendekatan
pelayanan adminstrasi dimana 3 kecamatan yang dimekarkan tahun 2013 itu memilki
wilayah yang luas sehingga sangat menyulitkan dalam hal pelayanan adminstrasi dan
kegiatan pelayanan lainya kepada masyarakat.

4
BAB III
KONDISI KETENAGALISTRIKAN

3.1SISTEM KETENAGALISTRIKAN

Sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih didominasi oleh PT.
PLN (Persero) sebagai BUMN yang operasionalnya dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Wilayah
NTT Cabang Flores Bagian Barat yang mengelola pemasaran dan pelayanan kelistrikan kepada
pelanggan dan calon pelanggan dan belum memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupate
Manggarai Timur secara keselurhan.
Kapasitas daya efektif Mesin Pembangkit PLTD milik PT. PLN (Persero) Ranting Ruteng di
wilayah Kabupaten Manggarai Timur sampai dengan akhir tahun 2014 per system disajikan
pada tabel berikut :

Tabel 3.1.Kapasitas Daya Efektif PLTD Bulan Juli 2014


d
Daya
Daya Tahun Thn. Teg Arus Daya Beban
i Lokasi Merk RPM Mampu
(KW) Pembtn Oprs (volt) (Amp) (KVA) Puncak
(KW)

aMborong Komatsu 100 1500 2002 2003 380 190 1100 60


Bisma 120 1500 2004 2006 380 216.5 150 50
t
Volvo P 280 1500 2002 2004 380 250 350 220
a
Jumlah 500 330 320
s
Pota Deutz 20 1500 2002 2004 380 38 100 15
Deutz 20 1500 2002 2004 380 38 100 15
m Perkins 20 1500 2002 2003 380 38 100 15

e Deutz 100 1500 2004 2004 400 189 1100 75

n Deutz 20 1500 2002 2003 380 38 100 15


Jumlah 180 135 70
u
Jumlah Borong + Pota 680 465 390
n

Tabel diatas menunjukkan bahwa total daya terpasang pada sebesar 680 KW dan daya
mampu yang dapat didistribusikan kepada pelanggan sebesar 465 KW. Perbedaan antara
daya mampu dan daya terpasang yang cukup besar menunjukkan tingkat efisiensi jaringan
transmisi yang rendah.

5
Tabel 3.2 Kumulatif Tenaga Listrik yang dibangkitkan oleh PLN dan
Penggunaannya menurut Unit Tahun 2013(Kwh)
No. Unit Dibangkitkan Terjual
1. SR Mandosawu* 78,300 343,505
2. SR Borong (PLTD) 606,460 543,968
3. SR Benteng Jawa (PLTD) 56,519 58,785
4. SR Pota (PLTD) 106,179 103,930
Jumlah 847,458 1.050,180
Sumber: PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Cabang Flores Bagian Barat

Tabel di atas menggambarkan total daya yang dibangkitan dan daya yang terjual. Selisih
antara daya yang dibangkit lebih kecil jika dibandingkan terhadap daya yang terjual
menunjukkan adanya suplai daya dari sumber pembangkit di luar wilayah Kabupaten
Manggarai Timur. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 telah dilakukan interkoneksi
dengan PLTU Ulumbu di Kabupaten Manggarai.

3.2 KONDISI KETENAGALISTRIKAN SAAT INI DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Perkembangan pembangunan kelistrikan di Kabupaten Manggarai Timur diukur dengan rasio


elektrifikasi yaitu perbandingan antara jumlah rumah tangga yang mendapat pelayanan listrik
terhadap jumlah semua rumah tangga. Hingga awal tahun 2016 Ratio eklektrifikasi desa
berlistrik di Kabupaten Manggarai Timur yaitu 41,98 % , dimana rasio itu diperoleh dari
perbandingan Jumlah Sambungan Rumah yang terlayani adalah 24. 362 SR dengan Jumlah
KK Kab. Manggarai Timur sebanyak 58.026 KK ( Data BPS thn 2014), dan pemakaian listrik
per kecamatan dan banyaknya kepala keluarga yaitu ratio elektrifikasinya baru mencapai
18 %. Disamping itu, sampai akhir tahun 2019 telah ditetapkan target pencapaian rasio
eletrifikasi perkecamatan sebesar 30 %. Target rasio elektrifikasi sebesar itu tidak mungkin
tercapai apabila tidak mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit lisrtik sesuai
dengan potensi yang tersedia dan perluasan jaringan transmisi listrik. Peluang kearah
percepatan pembangunan pembangkit listrik sangat terbuka dengan ketersediaan potensi
sumber daya air yang bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro dan
Pembangkit Listrik Tenaga Turya Terpusat dan Tersebar. Sistem ketenagalistrikan yang
tersedia saat ini kurang mampu mengakomodir kebutuhan yang ada baik ditinjau dari
prasarana jaringan distribusi maupun dari prasarana pembangkit listriknya.
Rendahnya pemenuhan akan kebutuhan listrik untuk masyarakat Kabupaten Manggarai
Timur saat ini telah mendorong pemerintah daerah untuk melakukan upaya serta terobosan
dengan mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber daya energi terbarukan yang

6
tersedia di masing-masing wilayah. Namun hal ini masih terkendala dengan minimnya
kemampuan keuangan daerah untuk melakukan pengembangan dan terobosan itu.
Pada tabel berikut akan disajikan secara rinci Jaringan Distribusi Ranting Ruteng

Tabel 3.3 Data Jaringan Distribusi Ranting Ruteng Tahun 2013


Ga rdu Trafo JTM JTR
No Lokasi B T Bh KVA Kms Kms
1 Ranting Ruteng
a. Penyulang Mano - 14 14 1.050 11,15 30,60
2 SR Borong - 14 14 725 21,53 19,45
3 SR Mandosawu - 13 13 475 20,08 19,99
4 SR Benteng Jawa - - - - - 2,85
5 SR Pota - 5 5 200 25,48 2,59
Jumlah 46 46 2.450 78,24 75,48
Sumber : PT PLN Wilayah NTT, Area Flores bagian Barat

Gambaran perkembangan pembangunan kelistrikan di Kabupaten Manggarai Timur


sampai dengan akhir tahun 2014 sebagai berikut :

 Kategori Pembayaran Pelanggan


Cara pembayaran yang diterapkan di Kabupaten Manggarai Timur yaitu
Pascabayar dan Prabayar. Berdasarkan kedua cara bayar maka pelanggan listrik
PLN di Kabupaten Manggarai Timur dikelompokan atas kelompok prabayar
sebayak 2.170 sambungan rumah dan kelompok pascabayar sebanyak 4.036
sambungan rumah sebagai terinci pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4. Pelanggan PLN Manggarai Timur Tahun 2013
PASCABAYAR
NO KECAMATAN PRABAYAR
1 BORONG( SR BORONG ) 1.424 2.290

2 KOTA KOMBA( KJ LEMBUR ) 35 280

3 POCO RANAKA( KJ MANDO SAWU ) 607 950

4 LAMBA LEDA( SR BENTENG JAWA ) 32 152

5 SAMBI RAMPAS( SR POTA ) 72 152

JUMLAH 2.170 4.036


Sumber: PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Cabang Flores Bagian Barat

7
3.3 UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Dalam rangka percepatan pemerataan pelayanan kebutuhan listrik masyarakat maka dilakukan
pengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) dan Pembangkit Tenaga
Surya (PLTS) dengan memberikan bantuan Solar Home System (SHS) dimana perinciannya
sebagai berikut :

Tabel 3.5. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH)

No Nama Lokasi Jumlah SR Daya


1. Wae Wau Ds CompangLawi 380 56 Kwh
2. Wae Mokel Ds Golo Meni,Ds.Mokel,Ds Rana 524 80 Kwh
Mbeling
3. Wae Cacor Ds Goreng Meni 266 60 Kwh
4. Wae Cebu Ds Lento 231 35 Kwh
5. Wae Mowol Ds BalusPermai 198 65 Kwh
6. Wae Musur Hulu Ds Sana Lokom, Ds Bangka Masa 464 200 Kwh
7. Wangkar Weli Ds Wangkar Weli 227 60 Kwh
8 Wae Lareng Rondo Woing 140 60 Kwh
9 Wae Nampe Compang Tenda 103 50 Kwh
10 Wae Woja Golo Nderu 175 39 Kwh
11 Wae Rana Watu Pari 268 68 Kwh
12 Wae Lampang Rana Kulan 53 Kwh
13 Wae Reming Golo rutuk 25 Kwh
14 Wae Pekas Benteng Pau 35 Kwh

J9umlah 2.976 886 KWh

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur telah mengupayakanpembangunan Pembangkit Listrik


Mikro Hydro pada 14 lokasi dengan total daya yang dibangkitkan 886 KWh, melayani 2.976
sambungan rumah pada 14 desa. Selain pembangunan PLTMH, juga telah menyalurkan
bantuan listrik tenaga surya berupa Solar Home System dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Terpusat kepada 295 rumah tangga yang tersebar pada 8 desa sebagaimana terinci pada tabel
berikut ini.

8
Tabel 3.6.Pelanggan Solar Home System ( SHS )
No Nama/ Lokasi Desa Kecamatan Jumlah SR
1. Komunal Deru Mokel Kota Komba 120
2. Wukir Sangan Kalo Elar Selatan 42
3. Bea Ngencung Bea Ngencung Rana Mese 42
4. Golo Nderu Golo Nderu Kota Komba 41
5. Haju Ngendong Haju Ngendong Elar 50
6. Buntal Legur Lai Elar 100
7. PLTS Terpusat Kijung Rana Mbata Kota Komba 40

8. PLTS Tersebar Mbata Rana Mbata dan Kota Komba 360


dan Bebot Mokel Morid
Jumlah 795
Selain itu, Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN Persero) telah mendisribusikan listrik tenaga surya
berupa Lampu Super Hemat Energi (SEHEN) kepada12.000 rumah tangga di Kabupaten
Manggarai Timur. Secara keseluruhan Sampai dengan akhir tahun 2014 jumlah rumah tangga
yang telah menikmati pelayanan kelistrikan mencapai 24.362 rumah tangga sebagaimana
tercantum pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7. Data Jumlah Pengguna danPelanggan Listrik di Kab. Manggarai Timur

No Sumber Lokasi Jumlah Ket


Listrik SR

1 PLN 9 Kecamatan 8.398


2 PLTMH  Wae Wau (Ds Compang Lawi) 380
 Wae Mokel (Ds Golo Meni, Ds. Mokel,
524
Ds. Rana Mbeling)
 Wae Cacor (Ds Goreng Meni) 266
 Wae Cebu ( Ds Lento) 231
 Wae Mowol (Ds BalusPermai) 310
 Wae Musur Hulu (Ds Sana Lokom) 464
 Wangkar Weli (Ds Wangkar Weli) 227
 Wae Lareng Desa Rondo Woing 140
 Wae Nampe Desa Compang Tenda 103
 Wae Woja Desa Golo Nderu 175
 Wae Rana Desa Watu pari 268
 Wae Lampang Desa Rana Kulan
 Wae Reming desa Golo Rutuk
 Wae Pekas Desa Benteng Pau

3. PLTS - PLTS Deru 120


- PLTS Kijung 40
Terpusat
4. SHS 42
9
 Wukir 42
 Bea Ngencung 41
 GoloNderu 50
 HajuNgendong
100
 Buntal
 Mbata dan Bebot 360

5. SEHEN 12.000

9 Kecamatan
Jumlah 24.362

3.4 POTENSI SUMBER ENERGI BARU TERBARUKAN


Energi selalu menjadi topik hangat sepanjang sejarah peradaban manusia. Pada jaman
modern upaya-upaya dalam menggunakan sumber energi baru terbarukan sebagai pengganti
bahan bakar fosil yang berkarakter potensi sangat terbatas, biaya tinggi, suplai terbatas, tidak
terbarukan, berdampak kerusakan lingkungan dan terimbas pengaruh globalmenjadi prioritas
program Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.
Sebaliknya sumber energi baru terbarukan mempunyai karakter lestari, bersih, tidak
berpolusi, biaya murah, tersedia secara lokal dan tidak terimbas pengaruh global yang dapat
dikembangkan di Kabupaten Manggarai Timur berupa energi termal surya, tenaga air, tenaga
biomasa, biogas dan panas bumi.

 Potensi Mikro Hidro

Di Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih dibangunan dua unit pembangkit listrik tenaga
mikro hydro dengan memanfaatkan daya air Wae Musur. Masing-masing pembangkit akan
menghasil daya terpasang 1,2 MWH. Pembangunan PLTMH ini akan selesai sampai akhir
tahun 2016 dan akan diinterkoneksi ke jaringan transmisi PT. PLN (Persero). Sebagai daerah
dengan Potensi sumber daya air yang besar, telah mendorong Pemerintah dalam hal ini Dinas
Energi dan Sumber Daya Minerak untuk melakukan identifikasi potensi pembangunan PLTMH
dengan hasil identifikasi sebagai berikut :

10
Tabel 3.8Data potensi pembangunan dan perluasan jaringan PLTMHKabupaten Manggarai
timur.

TARGET
KAPASITAS
NO NAMA LOKASI PENGGUNA
(KW)
RUMAH TANGGA
1 PLTMH Wae Lampang Ds. Rana Kulan Kec. Elar 2.000 4.500
2 PLTMH Wae Wake Ds. Gurung Turi Kec. Poco Ranaka 54 300
3 PLTMH Wae Rawak Ds. Urung Dora Kec. Poco Ranaka 80 300
4 PLTMH Wae Bajar Ds. Lengor Kec. Elar Selatan 50 250
5 PLTMH Wae Sare Ds. Rana Gapang Kec. Elar 60 385
6 PLTMH Wae Laban Ds. Rana Gapang Kec. Elar 200 400
7 PLTMH Wae Nawang Ds. Haju Ngendong Kec. Elar 36 171
8 PLTMH Wae Mama Ds. Arus Kec. Poco Ranaka Timur 65 300
Ds. Bangka Arus Kec. Poco Ranaka
9 PLTMH Wae Rina 45 372
Timur
Ds. Compang Congkar Kec. Sambi
10 PLTMH Wae Lilong 46 271
Rampas
11 PLTMH Wae Nawang Ds. Rana Mese Kec. Sambi Rampas 52 370
12 PLTMH Wae Bobo Ds. Gurung Liwut Kec. Borong 72 272
13 PLTMH Wae Wina Ds. Golo Rentung Kec. Lamba Leda 80 560
Ds. Tango Molas Kec. Poco Ranaka
14 PLTMH Wae Pelas 52 300
Timur
PLTMH Wae Togong Ds. Compang Wunis Kec. Poco
15 500 1.000
Hulu Ranaka Timur
16 PLTMH Wae Laing Ds. Satar Padut Kec. Lamba Leda 60 500
17 PLTMH Wae Lingkang Kel. Lempang Paji, Kec. Elar Selatan 80 300
18 PLTMH Wae Pekas Ds. Benteng Pau, Kec. Elar Selatan 60 275
19 PLTMH Wae Laing Ds. Golo Lembur Kec. Lamba Leda 62 520
PLTMH Wae Musur 1 DSn
20 Ds Rondowoing Kc. Rana Mese 1.000 2.200
Colol
21 PLTMH Wae Musur 1 Ds. Sano Lokom Kec Rana Mese 1.000 2.200
JUMLAH 5.534 15.746
Sumber. Data Potensi Bidang Listrik ESDM. 2014
Hasil identifikasi menunjukkan terdapat 21 lokasi dari berbagai sumber air yang bisa
dimanfaatkan untuk pembangunan PLTMH yang bisa menghasilkan daya listrik sebesar
5.534 KWh melayani 15.746 rumah tangga.

 Potensi Panas Bumi


Pada tahun 2013 Tim Penyelidikan Terpadu Geologi dan Geokimia Badan Geologi Bandung
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan penyelidikan pada lokasi panas
bumi di Desa Rana Masak dan Mapos sdi Kabupaten Manggarai Timur yang dilanjutkan
oleh Tim Survey Gaya Berat dan AMT pada tahun 2014.

11
Tabel 3.9 Tabel Hasil Survey 2013-2014
No Lokasi Suhu Suhu Keas debit Daya Koordinat Temperatur
air Udara aman hantar Bawah
( pH) listrik

1 Rana 530C 30,40C 10,37 1Ltr/dtk 1368 696985 mT 200 0 C


Masak ∟S/cm 9687923 mU

2 Mapos 50,50C 30,80C 5.95 1 Ltr/dtk 1300 232683 mT 160 0 C


∟S/cm 9039321 mU

Analisis awal terhadap potensi panas bumi pada kedua lokasi di atas dapat eksploitasi untuk

membangun PLTU Panas Bumi dangan kapasitas terpasang masing-masing 25 MWh

 Biomassa
Potensi tenaga angin mempunyai potensi yang cukup besar pada daerah yang
mempunyai topografi landai untuk dikembangkan lebih lanjut, kondisi tersebut didukung
dengan potensi energi angin mempunyai kecepatan rata-rata yang bervariasi dari 11-30
knots per detik pada ketinggian 20 m diatas tanah; sedangkan energi biomassa yang
terdiri dari solid biomass, gas mas dan likuid biomass berasal dari sektor kehutanan,
pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan pada daerah yang memiliki potensi
kehutanan, pertanian dan perkebunan yang terdapat di Kabupaten Manggarai Timur.
Saat ini masih dilakukan proses penyerahan lahan sebagai kebun inti seluas 1.750 Ha
untuk penanaman gamal dan lamtoro untuk pembangunan PLTU Biomassa dengan
investor dalam negeri dari Jakarta. Direncanakan akan membangun PLTU dengan
kapasitas 7,5 MWh.

 Potensi Energi Surya


Sebagai daerah tropis dengan iklim yang sangat kondusif, energi tenaga surya sangat
potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Manggarai Timur.Seperti yang sudah
dijelaskan pada Tabel 3.6 dan tabel 3.7 sudah ada beberapa daerah yang sudah
memanfaatkan energy tersebut diantaranya : Pembangkit Listrik Tenaga Surya terpusat
dan tersebar yang untuk ada di beberapa Desa dan Kecamatan.

12
Tabel 3.10 Desa Potensial Pengembangan Energy Surya Komunal

No Nama Desa/Kelurahan Kecamatan Jumlah KK Jumlah KK Riil


1 Desa Rana Masak Borong 130 406
2 Desa Nanga Lanang Borong 120 492
3 Desa Benteng Raja Borong 230 603
4 Desa Bea Ngencung Borong 135 350
5 Desa Satar Lahing Borong 130 310
6 Desa Nanga Labang Borong 153 492
7 Desa Sita Borong 135 586
8 Desa Golo Loni Borong 125 229
9 Desa Poco Rii Borong 147 335
10 Desa Gurung Liwut Borong 265 523
11 Desa Benteng Riwu Borong 247 440
12 Desa Sano Lokom Borong 140 253
13 Desa Watu Mori Borong 150 425
14 Desa Mokel Kota Komba 120 482
15 Desa Golo Nderu Kota Komba 120 246
16 Desa Golo Tolang Kota Komba 135 419
17 Desa Bamo Kota Komba 467 467
18 Desa Watu Nggene Kota Komba 854 854
19 Desa Ruan Kota Komba 145 523
20 Desa Paan Leleng Kota Komba 235 372
21 Desa Rana Mbeling Kota Komba 154 363
22 Desa Komba Kota Komba 502 502
23 Desa Golo Ndari Poco Ranaka 230 235
24 Desa Ulu Wae Poco Ranaka 120 315
25 Desa Compang Mekar Lamba Leda 300 312
26 Desa Golo Lembur Lamba Leda 120 242
27 Desa Golo Rentung Lamba Leda 200 311
28 Desa Golo Paleng Lamba Leda 100 176
29 Desa Liang Deruk Lamba Leda 100 198
Desa Haju Wangi/Desa
30 Lamba Leda 200 182
Lencur
31 Desa Golo Nimbung Lamba Leda 150 294
32 Desa Satar Punda Barat Lamba Leda 200 427
33 Desa Goreng Meni Lamba Leda 150 388
34 Desa Tengku Lawar Lamba Leda 200 381
35 Desa Golo Munga Barat Lamba Leda 200 339
36 Desa Satar Punda Lamba Leda 100 398
37 Desa Satar Padut Lamba Leda 200 561

13
38 Desa Golo Mangung Lamba Leda 100 445
39 Desa Golo Wontong Lamba Leda 150 215
40 Desa Biting Elar 100 250
41 Desa Gising Elar 320 365
42 Kelurahan Lempang Paji Elar 276 416
43 Desa Teno Mese Elar 120 242
44 Desa Sangan Kalo Elar 120 496
45 Desa Golo Lebo Elar 226 226
46 Desa Sisir Elar 177 177
Sambi
47 Desa Buti 250 325
Rampas
Poco Ranaka
48 Desa Benteng Rampas 290 290
timur
Total 47 9,248 17,588
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Ka. Manggarai TImur

14
BAB IV
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017

Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya energi baru dan terbarukan
di Kabupaten Manggarai Timur dan sekaligus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat yang
belum terjangkau oleh PLN makaperlu dilakukan pengembangan listrik pedesaan dengan
memanfaatkan potensi sumber daya energi terbarukan yang tersedia yaitu Pembangkit Listrik
Tenaga Surya ( PLTS).

Adapun kebutuhan energi listrik direncanakan untuk tahun 2017 ini adalah :Usulan
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tersebar ( PLTS) dengan perincian Rencana
Anggaran dan Biaya sebagai berikut :

Rancangan Anggaran Biaya Kebutuhan Pembangunan Energi


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tahun 2017

HARGA
NO PROGRAM /KEGIATAN VOL. SAT. JUMLAH (RP.)
SATUAN

Pengadaan PLTS tersebar


Untuk Ketahanan Energi Di
1 136 Kk Set 8.000.000 1.088.000.000
Desa Komba kec. Kota
Komba
Pengadaan PLTS tersebar
Untuk Ketahanan Energi Di
2 347 KK set 8.000.000 2.776.000.000
Desa Komba kec. Kota
Komba
Pengadaan PLTS tersebar
Untuk Ketahanan Energi Di
3 195 KK set 8.000.000 1.560.000.000
Desa Golo Meleng Kec.
Rana Mese
Pengadaan PLTS Tersebar
4. 133 KK set 8.000.000
Untuk Ketahanan Energi Di 1.064.000.000

15
Desa Bea Ngencung Kec.
Rana Mese
Pengadaan PLTS Tersebar
Untuk Ketahanan Energi Di
5. 132 Kk set 8.000.000 1.056.000.000
Desa Satar Lenda Kec.
Rana Mese
Pengadaan PLTS Tersebar
Untuk Ketahanan Energi di
6. 359 Kk Set 8.000.000 2.872.000.000
Kelurahan Ulung Baras
Kec. Sambi Rampas
7 Lampu Penerangan 48 Set 45.000.000 2.160.000.000

Kampung/Jalan untuk 6
Desa di 3 Kecamatan
8 Biaya Pemasangan/Instalasi
- PLTS Tersebar untuk 6 1.302 KK Set 250.000 325.500.000
Desa di 3 Kecamatan 48
- Lampu Penerangan
500.000 24.000.000
Kampung/Jalan untuk 6 Set
Desa di 3 Kecamatan.
9 Pengangkutan 6 Trip 32.500.000 195.000.000

10 Konsumsi 1.302 Org 50.000 65.100.000

pertemuan/sosialisasi
Jumlah 13.185.600.000
Keterangan : Belum termasuk PPn, PPh, Laba dan Potongan lainnya

16
BAB V
PENUTUP

Searah dengan reorientasi pengutamaan pengembangan energi baru dan terbarukan dari
pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga mempunyai tekad yang sama
dalam rangka pemenuhi permintaan listrik masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur Juga ingin menyampaikan secara terbuka, yaitu bahwa
kemampuan keuangan daerah masih rendah sehingga sangat mengharapkan dukungan
anggaran dari pemerintah untuk merealisasikan usulan program kegiatan seperti di atas.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga menyatakan akan memenuhi segala persyaratan
tambahan yang diperlukan dan mengupayakan penyediaan dana sharing atau pendamping fisik
dan non fisik yang dibutuhkan.
Kiranya proposal ini mendapat perhatian dan dukungan dari Bapak Gubernur Nusa Tenggara
Timur untuk bisa menjawab kebutuhan energy listrik Program Indonesia Terang di Kabupaten
Manggarai Timur.

BUPATI MANGGARAI TIMUR,

Drs. YOSEPH TOTE M.Si

17

Anda mungkin juga menyukai