Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Strain

Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlebihan, peregangan berlebihan, atau stres yang
berlebihan.

Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplit dengan perdarahan ke dalam jaringan (Smeltzer
Suzame, KMB Brunner dan Suddarth).

Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulotendinous
(otot atau tendon).

B. Klasifikasi

Berikut ini adalah klasifikasi pada strain :

1. Derajat I atau Mild Strain (Ringan)

Yaitu adanya cidera akibat penggunaan yang berlebihan pada penguluran unit muskulotendinous
yang ringan berupa stretching atau kerobekan ringan pada otot atau ligament.

Gejala yang timbul :

a. Nyeri lokal

b. Meningkat apabila bergerak/bila ada beban pada otot

Tanda-tandanya :

a. Adanya spasme otot ringan

b. Bengkak

c. Gangguan kekuatan otot

d. Fungsi yang sangat ringan

Komplikasi :
a. Strain dapat berulang

b. Tendonitis

c. Perioritis

Perubahan patologi :

a. Adanya inflasi ringan dan mengganggu jaringan otot dan tendon namun tanda perdarahan yang
besar.

Terapi :

a. Biasanya sembuh dengan cepat dan pemberian istirahat,kompresi dan elevasi,terapi latihan
yang dapat membantu mengembalikan kekuatan otot.

2. Derajat II atau Medorate Strain (Ringan)

Yaitu adanya cidera pada unit muskulotendinous akibat kontraksi/pengukur yang berlebihan.

Gejala yang timbul :

a. Nyeri local

b. Meningkat apabila bergerak/apabila ada tekanan otot

c. Spasme otot sedang

d. Bengkak

e. Tenderness

f. Gangguan kekuatan otot dan fungsi sedang

Komplikasi sama seperti pada derajat I :

a. Strain dapat berulang

b. Tendonitis

c. Perioritis

Terapi :

a. Impobilisasi pada daerah cidera

b. Istirahat

c. Kompresi
d. Elevasi

Perubahan patologi :

a. Adanya robekan serabut otot

3. Derajat III atau Strain Severe (Berat)

Yaitu adanya tekanan/penguluran mendadak yang cukup berat. Berupa robekan penuh pada otot
dan ligament yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.

Gejala :

a. Nyeri yang berat

b. Adanya stabilitas

c. Spasme

d. Kuat

e. Bengkak

f. Tenderness

g. Gangguan fungsi otot

Komplikasi :

a. Distabilitas yang sama

b. Perubahan patologi :

c. Adanya robekan/tendon dengan terpisahnya otot dengan tendon.

Terapi :

a. Imobilisasi dengan kemungkinan pembedahan untuk mengembalikan fungsinya.

C. Etiologi

Etiologi pada strain adalah sebagai berikut :

1. Pada strain akut :

Ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak

2. Pada strain kronis :

Terjadi secara berkala oleh karena penggunaaan yang berlebihan/tekanan berulang-


ulang,menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon)
D. Patofisiologi

Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung
(overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot
pada kunci paha) hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang
baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.

E. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang dapat terdapat pada penderita strain adalah sebagai berikut :

1. Nyeri mendadak

2. Edema

3. Spasme otot

4. Haematoma

F. Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada strai adalah sebagai berikut :

1. Strain yang berulang

2. Tendonitis

G. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien dengan strain adalah sebagai berikut :

1. Medis

a. Dengan analgetik seperti Aspirin (300 – 600 mg/hari) atau Acetaminofen (300 – 600 mg/hari)

b. Memberi obat yang mengandung vitamin B1,B6,dan B12 untuk mengembalikan fungsi syaraf
sehingga kesemutan hilang

2. Keperawatan

a. Memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan

b. Bisa juga dengan pengobatan akunputur

c. Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol


d. Mengkonsumsi buah pisang atau kelapa muda

Penatalaksaan lain yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Penerapan dingin, dengan kantong es 24 0C

2. Pembalutan atau wrapping eksternal, dengan pembalutan atau pengendongan bagian yang
sakit.

3. Posisi ditinggikan atau diangkat, dengan ditinggikan jika yang sakit adalah ekstremitas.

4. Latihan ROM, latihan pelan-pelan dan penggunaan semampunya sesudah 48 jam. Penyangga
beban. Semampunya dilakukan penggunaan secara penuh.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas pasien

2. Keluhan utama : nyeri, kelemahan, mati rasa, edema, perdarahan, perubahan


mobilitas/ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot, dan tendon.

3. Riwayat kesehatan:

a. Riwayat penyakit sekarang,

1) Kapan keluhan dirasakan, apakah sesudah beraktifitas kerja atau setelah berolah raga

2) Daerah mana yang mengalami trauma

3) Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan.

b. Riwayat penyakit dahulu

1) Apakah klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini atau atau mengalami trauma
padasistem musculoskeletal lainnya.

c. Riwayat penyakit keluarga

1) Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini,

4. Periksaan fisik

a. Inspeksi : kelemahan, edema, perubahan warna kulit (perdarahan), ketidakmampuan


menggunakan sendi,
b. Palpasi : mati rasa

c. Auskultasi

d. Perkusi

5. Pemeriksaan penunjang

Pada sprain untuk diagnosis perlu dilaksanakn roentgen untuk membedakan dengan patah tulang.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada penderita strain adalah sebagai berikut :

1. gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidakmampuan,di tandai dengan


ketidakmampuan untuk mepergunakan sendi,otot,dan tendon.

2. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan atau kekoyakan pada otot, ligament atau tendon
ditandai dengan kelemahan, mati rasa, perdarahan, edema, nyeri.

3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh

C. Intervensi

Intervensi untuk masing-masing diagnose adalah sebagai berikut :

1. gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidakmampuan,di tandai dengan


ketidakmampuan untuk mepergunakan sendi,otot,dan tendon.

Tujuan :

a. meningkatkan/mempertahankan mobilitaspada tingkat paling tinggi yang mungkin.

b. Menunjukan teknik memampukan melaksanakan aktivitas(ROM aktif dan pasif)

Intervensi :

a. Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera /pengobatan dan perhatian persepsi pasien
terhadap mobilisasi

b. Ajarka untuk melaksanakan latihan rentang gerak pasien/aktif pada extremitas yang sehat da
latihan rentang gerak pasif pada extremitas yang sakit.

c. Berikan pembalutan, pembebatan yang sesuai.

2. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan atau kekoyakan pada otot, ligament atau tendon
ditandai dengan kelemahan, mati rasa, perdarahan, edema, nyeri.

Tujuan : Menyatakan nyeri hilang


Intervensi :

a. Pertahankan imobilisasi bagia yang sakit denga tirah baring,gips dan pembalutan.

b. Tinggikan dan dukung extremitas yang terkena

c. Pemberian kompres dingin dengan kantong es 24 0C

d. Ajarka metode distraksi dan relaksasi selama nyeri akut

e. Berikan individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesic.

3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh

Tujuan : Mendemonstrasikan adaptasi kesehatan, penanganan keterampilan.

Intervensi :

a. Dorong individu untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pandangan pemikiran


perasaan seseorang

b. Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan, perkembangan, dan prognosa
kesehatan.

c. Berikan informasi yang dapat dipercaya dan perkuat informasi yang sudah diberikan

d. Hindari kritik negatife

e. Beri privasi dan suatu keamanan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Smelzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth Edisi 8.
Jakarta: EGC.
Doenges, Marlyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta:EGC.
Sugiri, Aris. 2010. “Asuhan Keperawatan dengan Klien dengan Strain”,(Online), (
http://www.arifsugiri.blogspot.com, diakses pada 26 Juni 2013 )
Vetra, Dayat. 2012. “ Asuhan Keperawatan Strain”, (Online),
(http://dayatvetra.wordpress.com/2012/09/21/askep-strain.html, diakses pada 26 Juni 2013)
Weisaku. 2010. “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Strain”, (Online), (
http://weisaku.wordpress.com/2010/01/14/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-strain. html,
diakses pada 2013 )

Anda mungkin juga menyukai