NIK. 195010090106 Adalah setiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan secara langsung merusak integritas fisik maupun psikologis korban, daftar kelompok pasien beresiko sebagai berikut : pasien dengan cacat fisik dan cacat mental, pasien usia lanjut, pasien bayi dan anak-anak, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pasien napi, korban dan tersangka tindak pidana. PENGERTIAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi pasien yang beresiko terhadap tindakan kekerasan di lingkungan rumah sakit.
TUJUAN SK Direktur Mutia Sari No.329/SK/RSU-MS/XI/2016 tentang Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik di RSU Mutia Sari.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Pencegahan pengunjung Rawat Inap di luar jam besuk
2. Hubungi keluarga/ penunggu pasien bagi pengunjung yang datang di luar jam besuk untuk melakukan konfirmasi. 3. Petugas security mencatat semua pengunjung diluar jam kunjungan rumah sakit dibuku tamu/ pengunjung (Nama, tanggal dan jam berkunjung dan keperluan pengunjung diluar jam besuk). 4. Petugas security meminta pengunjung untuk meninggalkan KTP/ SIM/ kartu pengenal pengunjung sebagai jaminan dan diganti dengan kartu tamu / pembesuk. 5. Rumah sakit membatasi jumlah pengunjung yang berkunjung ke ruang perawatan. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
051/SPO/RSU-MS/VIII/2018 00 2/2
6. Penunggu pasien rawat inap harus memakai identitas yang dikeluarkan
oleh RSU Mutia Sari. 7. Lakukan pemantauan melalui CCTV pada area-area yang rawan terjadi, jika ada hal yang mencurigakan segera lakukan pengecekan pada lokasi tersebut. 8. Jika ada telpon masuk segera ditindaklanjuti. Semua unit pelayanan, Security.