Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

051/SPO/RSU-MS/VIII/2018 00 1/2

Tanggal Berlaku Ditetapkan Oleh


Direktur
SPO 15 AGUSTUS 2018

dr. Suhatman, MARS


NIK. 195010090106
Adalah setiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan secara langsung
merusak integritas fisik maupun psikologis korban, daftar kelompok pasien
beresiko sebagai berikut : pasien dengan cacat fisik dan cacat mental, pasien
usia lanjut, pasien bayi dan anak-anak, korban kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT), pasien napi, korban dan tersangka tindak pidana.
PENGERTIAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi pasien yang
beresiko terhadap tindakan kekerasan di lingkungan rumah sakit.

TUJUAN
SK Direktur Mutia Sari No.329/SK/RSU-MS/XI/2016 tentang Perlindungan
Pasien dari Kekerasan Fisik di RSU Mutia Sari.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pencegahan pengunjung Rawat Inap di luar jam besuk


2. Hubungi keluarga/ penunggu pasien bagi pengunjung yang datang di
luar jam besuk untuk melakukan konfirmasi.
3. Petugas security mencatat semua pengunjung diluar jam kunjungan
rumah sakit dibuku tamu/ pengunjung (Nama, tanggal dan jam
berkunjung dan keperluan pengunjung diluar jam besuk).
4. Petugas security meminta pengunjung untuk meninggalkan KTP/ SIM/
kartu pengenal pengunjung sebagai jaminan dan diganti dengan kartu
tamu / pembesuk.
5. Rumah sakit membatasi jumlah pengunjung yang berkunjung ke ruang
perawatan.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

051/SPO/RSU-MS/VIII/2018 00 2/2

6. Penunggu pasien rawat inap harus memakai identitas yang dikeluarkan


oleh RSU Mutia Sari.
7. Lakukan pemantauan melalui CCTV pada area-area yang rawan terjadi,
jika ada hal yang mencurigakan segera lakukan pengecekan pada lokasi
tersebut.
8. Jika ada telpon masuk segera ditindaklanjuti.
Semua unit pelayanan, Security.

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai