Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN GIZI PASIEN ISPA

440/
No. Dokumen :
/ SOP/UKP/GIZI
No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 5 juli 2016
SOP

Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Hj. Sruwi,SSiT.M.MKes


Ttd Ka Puskesmas NIP. 19670310 199003 2009
DTP PONTANG

1.Pengertian ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14


hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari
hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti
: sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.Sebagian besar dari infeksi
saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik
dapat mengakibat kematian.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat memenuhi
penatalaksaan diet pada pasien ISPA
3.Kebijakan SK KEPALA UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG
NO. 80/54e.a1/SK/PKM/VII/2016 Tentang jenis pelayanan yang ada di
UPTD puskesmas DTP pontang

4.Referensi Depkes RI, 2006 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Buku saku asuhan gizi puskesmas

5.Prosedur / 1. Petugas mengisi dan memeriksa kartu kuinjungan pasien atau


langkah-langkah
status pasien
2. Petugas mempelajari permintaan konseling yang dituliskan pada
kartu status, dan kemudian membaca catatan medis dan hasil
laboratorium
3. Bila dokter tidak menetapkan diit maka TPG menetapkan diit
berdasarkan kategori status pasien / perhitungan
4. Petugas melakukan pengukuran antropometri (BB/TB), dan
menentukan status gizi dengan melihat indeks masa tubuh (IMT)
dengan kategori :
Kurus : 17-18,5
Normal : 18,5 – 24,9
Gemuk : 25 – 29,5
Obesitas : >29, 5
5. Petugas menganamnesa serta menganalisa diit pasien untuk
mengetahui kecenderungan pola makan pasien
6. Petugas merencanakan diit sesuai dengan kebutuhan dan pola
makan.
7. Petugas memberikan therapi diit dengan tujuan
- Memberikan makanan lebih banyak dari pada keadaan biasa
untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang
meningkat.
- Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
- Menambah berat badan hingga mencapai normal.
Syarat diet
- Tinggi energi dengan diberikan secara bertahap mulai dari 50
sampai 150 kkal/Kg BB untuk memenui kebutuhan tubuh
yang meningkat.
- Tinggi protein 2,5 – 4 gram/Kg BB untuk memperbaiki
jaringan yang rusak dan mempercepat penyembuhan.
- Cukup vitamin dan mineral.
- Mudah cerna
- Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan berat.
- Pemberian dengan porsi kecil tapi sering
- Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan seperti kue
yang manis dan gurih tidak diberikan dekat sebelum makan.
8. Petugas mengisi leaflet diit dengan mencantumkan jumlah
kalori, protein, lemak dan karbohidrat sesuai kondisi pasien serta
pembagian makan sehari
9. Petugas menuliskan daftar menu sehari pada daftar diit.
10. Petugas menyiapkan daftar makan penukar, food model dan
leaflet daftar diit yang telah diisi.
11. Petugas memberikan konseling atau menjelaskan diit ke pasien
12. Petugas mencatat jenis diet hasil konseling pada kartu status
. Diagram alir -

7. Unit terkait 1. ukp


2. admen.

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan


ASUHAN GIZI PASIEN ISPA

No. Kode : 440/ /FORM/UKP/GIZI


Terbitan : 5 juli 2016
DAFTAR
No. Revisi : 00
TILIK
Tgl. Mulai Berlaku : 5 juli 2016
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS
Ttd Ka. Puskesmas
DTP PONTANG

Kegiatan Tidak
No Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah Petugas mengisi dan memeriksa kartu kuinjungan


pasien atau status pasien?

2. Apakah Petugas mempelajari permintaan konseling yang


dituliskan pada kartu status, dan kemudian
membaca catatan medis dan hasil laboratorium?

3. Apakah Bila dokter tidak menetapkan diit maka TPG


menetapkan diit berdasarkan kategori status
pasien / perhitungan?
4. Apakah Petugas melakukan pengukuran antropometri
(BB/TB), dan menentukan status gizi dengan
melihat indeks masa tubuh (IMT) dengan kategori?
:

Kurus : 17-18,5
Normal : 18,5 – 24,9
Gemuk : 25 – 29,5
Obesitas : >29, 5

5. Apakah Petugas menganamnesa serta menganalisa diit


pasien untuk mengetahui kecenderungan pola
makan pasien?
6. Apakah Petugas merencanakan diit sesuai dengan
kebutuhan dan pola makan?

7. Apakah Petugas memberikan therapi diit dengan tujuan

- Memberikan makanan lebih banyak dari


pada keadaan biasa untuk memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang
meningkat.
- Mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
- Menambah berat badan hingga mencapai
normal.
Syarat diet
- Tinggi energi dengan diberikan secara
bertahap mulai dari 50 sampai 150
kkal/Kg BB untuk memenui kebutuhan
tubuh yang meningkat.
- Tinggi protein 2,5 – 4 gram/Kg BB
untuk memperbaiki jaringan yang rusak
dan mempercepat penyembuhan.
- Cukup vitamin dan mineral.
- Mudah cerna
- Diberikan secara bertahap bila penyakit
dalam keadaan berat.
- Pemberian dengan porsi kecil tapi sering
- Makanan yang dapat mengurangi nafsu
makan seperti kue yang manis dan gurih
tidak diberikan dekat sebelum makan.

8. Apakah Petugas mengisi leaflet diit dengan mencantumkan


jumlah kalori, protein, lemak dan karbohidrat sesuai
kondisi pasien serta pembagian makan sehari?

9. Apakah Petugas menuliskan daftar menu sehari pada daftar


diit?

10. Apakah Petugas menyiapkan daftar makan penukar, food


model dan leaflet daftar diit yang telah diisi?

11. Apakah Petugas mencatat jenis diet hasil konseling pada


kartu status?
12. Apakah Petugas mencatat jenis diet hasil konseling pada
kartu status?

CR : …………………………%.

Auditor Pontang, ......................................

Pelaksana/auditee

(.................................................) (.................................................)

Anda mungkin juga menyukai