SOAL TIPE 1
4. Yang berikut ini berperan dalam proses caspase independent apoptosis, kecuali :
a. Neuronal nitrogen oxide sinthetase (nNOS) c. Ion Ca++ e. d-ATP
b. Apoptosis inducing factor (AIF) d. Mitokondria
9. Adanya sinyal ekstraselluler yang ditanggapi sel dengan terjadinya perubahan informasi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain, dikenal sebagai :
a. Signal transformation c. Signal interference e. Bukan salah satu di atas
b. Signal transduction d. Signal amplification
10. Persyaratan agar suatu senyawa bisa menembus membrane sel dan akan di respon oleh
sel adalah :
a. Senyawa harus bersifat hidrofilik d. Senyawa harus terikat ATP
b. Senyawa harus bersifat hidrofobik e. Senyawa harus mengandung sulfur
c. Senyawa harus bersifat amfibik
Sableng Warior
11. Pembentukan Camp yang merupakan second messenger dikatalisis oleh enzim :
a. Adenilil siklase c. ATPase e. Fosfolirase
b. Camp fosfodiesterase d. Ligase
SOAL TIPE IV
12. 1. Pada proses diferensiasi sel, peran core-promotor (CP) sangat penting, sebab A
2. Metilasi CP akan menghentikan transkripsi gen
14. 1. Kanker yang ditimbulkan oleh mutasi tumor suppressor gen bersifat resesif, sebab C
2. Kanker hanya akan muncul bila terjadi loss of heterozygosity (LOH)
19. 1. Apoptosis merupakan proses yang dapat terjadi dalam kondisi normal, sebab A
2. Pada apoptosis tidak terjadi tanda-tanda keradangan
20. 1. Ion superoksida (.O2) dan hidrogen peroksida (H2O2) disebut primary ROS, sebab A
2. Semua jenis ROS dapat diasilkan dari .O2- atau H2O2
21. 1. Apa extrinsic apoptosis pathway tipe 2 memerlukan mitokondria untuk memperbesar
sinyal yang diterima, sebab A
2. Pada extrinsik apoptosis pathway tipe 2, sinyal yang diterima belum cukup untuk
menginduksi terjadinya apoptosis
Sableng Warior
23. Dimer pirimidin (T-T atau C-C) yang terjadi karena paparan sinar UV dapat diperbaiki
melalui:
1. Recombinational repair 3. Nucleotide excision repair
2. Base-pair repair 4. Cross-link repair
26. Yang berikut ini terlibat dalam proses apoptosis melalui jalur ekstrinsik :
1. Fas ligand (Fas L) 3. TNF related apoptosisinducing ligand (TRAIL)
2. Tumor necrosis factor (TNF) 4. Sitokrom
27. Tumor suppressor gene adalah gen yang menyandi protein yang :
1. Memicu apoptosis 3. Memicu gen yang berperan pada proses perbaikan DNA
2. Menghambat transisi G0 G1 4. Menghambat ekspresi gen penyandi faktor pertumbuhan
29. Yang berikut ini terlibat dalam proses apoptosis melalui jalur intrinsik :
1. Apoptosis activating factor-1 (APAF-1)
2. Caspase 9
3. Sitokrom C
4. FADD-like interleukin converting enzyme (FLICE)
Sableng Warior
34. Sinar UV dapat menyebabkan terjadinya :
1. Dimer C-C 2. Dimer G-G 3. Dimer T-T 4. Dimer A-A
41. DNA Polimerase selalu diperlukan dengan setiap perbaikan DNA, kecuali:
a. Base Pair Editing
b. Base Exsision Repair (BER)
c. Nucleotide exsision repair (NER)
d. Double stranded break repair (DSBR)
e. bssd
Sableng Warior
44. Anti onkogen adalah gen yang menyandi protein yang;
1. Memicu pertumbuhan 3. Memicu siklus sel
2. Memicu apoptosis 4. Menghambat siklus sel
52. Bila suatu jenis kanker dapat muncul pada anak maka dapat dipastikan bahwa kanker tersebut
melibatkan suatu anti onkogen. SEBAB C
Anti onkogen hanya dapat menimbulkan kanker apabila terjadi loss of heterozygot. (LOH)
53. Trauma pada satu bola mata akan menimbulkan kerusakan pada bola mata sebelahnya SEBAB A
Kerusakan bola mata dapat memicu aktivasi Poliklonal
55. Enzim endonuklease berperan dalam proses perbaikan DNA pada mutasi karena:
1. Interstrand crosslink 3. Dinukleotida adduct
2. Unequal cross over 4. Mutasi titik
Sableng Warior
57. Gen penyebab kanker berikut termasuk kelompok antionkogenik
1. Gen yang berperan dalam perbaikan DNA
2. Gen yang menghambat siklus sel
3. Sel yang menghambat peralihan GO ke GI
4. Gen yang menghambat apoptosis.
61. Enzim berikut ini ikut berperan dalam perbaikan mutasi titik
1. DNA Polimerase 3. DNA Ligase
2. Glikosilase 4. AP Endonuklease
62. Enzim berikut ini ikut berperan dalam perbaikan kerusakan DNA oleh sinar UV
1. DNA Polimerase 3. Eksinuklease
2. DNA Ligase 4. Eksonuklease
(nucleotide excision repair)
63. Mutasi titik terjadi karena
1. Depurinisasi 3. Pengikatan bulky adduct
2. Deaminasi 4. Pengikatan intercalating agent
68. Mutasi pada kodon ketiga dari asam amino triptofan tidak akan membawa perubahan struktur
maupun fungsi suatu protein SEBAB
Kebanyakan asam amino memiliki lebih dari satu kodon
Sableng Warior
69. Sintesa protein memerlukan energy SEBAB
Sintesa protein memrlukan TAP
70. Mutasi titik tidak mungkin menghasilkan protein yang tak berfungsi SEBAB
Delesi atau insersi yang dapat menghasilkan protein yang tak berfungsi
74. Kerusakan DNA yang diketahui setelah proses replikasi dapat diperbaiki dengan
a. Base Pair Editing
b. Nucleotide exsision repair (NER)
c. Mismatch repair?
d. Double stranded break repair (DSBR)
e. Base pair editing
75. Pemberian histidin pada Biakan E Coli berakibat penghentian sintesis histidin SEBAB
Pengikatan histidin pada represor menyebabkan aktivasi represor yang semula tidak aktif
76. Ekspresi kostitutif terjadi pada gen-gen yang terlibat pada pembetukan ATP SEBAB
Setiap mahluk hidup memerlukan energy
77. Bacaan berlanjut readthrough tak mungkin terjadi pada mutasi titik SEBAB
Mutasi titik hanya berakibat penggantian satu nukleotida dengan nukleotida lainnya.
78. Penghentian ekspresi gen melalui proses metilasi tak terjadi pada prokariota SEBAB
Sel prokariota Tidak mengalami difenrnsiasi
80. Penyakit HbH (HbH disease) adalah salah satu bentuk dari thalasemia SEBAB
pada penyakit Hbh rantai goblin tak terbentuk
Sableng Warior
83. Hal yang tidak benar untuk enzim RNA polimerase
a. Memerlukan acuan (template)
b. Memerlukan nukleosida triphosphat sebagai substrat
c. Memperpanjang rantai polinukleotida dari ujung 5’ ke ujung 3’
d. Tidak memerlukan urutan pemicu (primer)
e. Mempunyai aktifitas 3’-5’ eksonuklease
85. yang tidak dapat terjadi pada mutasi tingkat kromosom adalah
a. Delesi d. Translokasi
b. Inversi e. Silent mutation
c. Duplikasi
89. Mutasi titik mudah terjadi pada DNA yang mengandung nukleotida dengan basa nitrogen
a. Sitokin d. Inosin
b. Adenin e. Metyl guanosin
c. Guanosin
90. Ankylating agent dapat menginduksi terjadinya hal tersebut dibawah ini kecuali
a. Transisi d. Aberasi kromosom
b. Transversi e. Dimer pirimidin
c. Frameshift mutation
Sableng Warior