Jenis penyakit malaria yang pertama yaitu penyakit malaria tropica. Penyakit yang biasa
disebut juga dengan sebutan demam rimba atau jungle fever ini juga memiliki nama lain yaitu
malaria aestivo autumnal. Malaria jenis ini disebabkan oleh plasmodium falciparum yang juga
merupakan sebagai penyumbang terbesar kematian akibat malaria. Organisme dalam bentuk
plasmodium falciparum ini akan menghalangi aliran darah menuju ke otak sehingga
menyebabkan koma, mengigau serta yang paling fatal yaitu akan menyebabkan kematian.
Malaria kuartana
Dan untuk jenis penyakit malaria yang kedua yaitu malaria kuartana. Pengertian penyakit
malaria jenis kuartana ini adalah penyakit malaria yang disebabkan oleh plasmodium malariae.
Jenis malaria yang satu ini memiliki masa inkubasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan
jenis malaria tertian atau tropika. Gejala yang dialami dalam jenis penyakit ini pada pertama kali
tidak akan terjadi hingga 18 sampai 40 hari setelah terjadinya infeksi. Dan selanjutnya gejala
akan terus terulang kembali di setiap 3 hari sekali.
Malaria tertiana
Jenis malaria yang ketiga ini merupakan jenis malaria yang paling ringan yaitu penyakit
malaria tertiana. Arti dari penyakit malaria yang satu ini yaitu penyakit yang disebabkan oleh
infeksi plasmodium vivax. Dalam penyakit malaria jenis ini terdapat gejala demam yang akan
terjadi setiap dua hari sekali yang mana gejala ini akan terjadi setelah gejala yang pertama
kali.Dan gejala ini akan dirasakan oleh penderita selama kurang lebih 2 minggu setelah
terjadinya infeksi
Sesuai dengan namanya, jenis penyakit malaria yang satu ini disebabkan oleh infeksi dari
plasmodium ovale. Jenis penyakit ini hampir sama dengan jenis malaria atertiana. Dimana pada
masa inkubasi penyakit ini, protozoa akan tumbuh di dalam sel hati beberapa hari sebelum gejala
yang pertama terjadi. Dan akhirnya organisme tersebut akan terus berkembang dan semakin
menyerang dan juga menghancurkan sel darah merah, dan hal tersebut akan mengakibatkan
demam tinggi.
Pengobatan
Untuk menangani malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, WHO membuat suatu
regimen terapi yang disebut dengan artemisin-based combination therapies (ACT), yakni: