DISUSUN OLEH :
FITRIANI KADIR
PO.714241172011
MURNIATI NUSI
PO.7132411720125
SUPRIADI REZKI
PO.713241172036
DIPLOMA IV FISIOTERAPI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
setiap hari banyak penderita di angkat dan dipindahkan dan banyak pula petugas
tahu, mungkin pula karena sikap tak acuh. Keadaan cuaca yang menyertai penderita
beraneka ragam dan tidak ada satu rumus pasti bagaimana mengangkat dan
memindahkan penderita.
Pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit, pasti akan mengalami proses
pemindahan dari ruang perawatan ke ruang lain seperti untuk keperluan medical chek
up, ruang operasi, dll. Hal ini akan mengakibatkan resika low back pain (nyeri
pinggang) baik bagi pasien maupun petugas. Bila pasien akan melakukan operasi
TRANSPORTASI
korban dari lokasi bencana ke rumah sakit yang satu ke rumah sakit yang lainnya.
Pada setiap alat transportasi minimal terdiri dari 2 orang para medik dan 1
lain yaitu :
Pastikan bahwa pasien yang sadar bernapas tanpa kesulitan setelah diletakan di
atas usungan. Jika pasien tidak sadar dan menggunakan alat bantu jalan napas
(airway)
2. Amankan posisi tandu didalam ambulans
Pastikan selalu bahwa pasien dalam posisi aman selama perjalanan ke rumah
sakit.
asungan.
4. Pastikan pasien terikat dengan baik dengan tandu. Tali ikat keamanan
Jika kondisi pasien cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakan spinal
board pendek atau papan RJP di bawah matras sebelum ambulans dijalankan.
7. Periksa perbannya
Tulang paling kuat ditubuh manusia adalah tulang panjang dan paling kuat
diantaranya adalah tulang paha (femur). Otot-otot yang beraksi pada tulang-tulang
paha dan bukan dengan membungkuk. angkatlah dengan paha bukan dengan
punggung.
Diantara kelompok otot, maka kelompok fleksor lebih kuat dibandingkan
kelompok ekstensor. Dengan demikian pada saat mengangkat tandu tangan harus
menghadap ke depan dan bukan belakang semakin dekat akan kesumbuh tubuh,
mungkin kebeban (tandu dan sebagainya) yang akan di angkat. Kaki menjadi
tumpuan utama saat mengangkat. Jarak antara kedua kaki yang paling baik saat
mengangkat adalah berjarak sebahu kita. Kenali kemampuan diri sendiri bila
merasa tidak mampu, mintalah pertolongan petugas lain, dan jangan memaksakan
pemindahan pasien dari satu tempat ke tempat lain, baik menggunakan alat
transport seperti ambulance dan brangker yang berguna sebagai pengangkut pasien
gawat darurat.
kain yang ditarik untuk memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar.
kursi ditempatkan dekat dengan tempat tidur dengan punggung kursi sejajar
dengan bagian kepala tempat tidur. Pemindahan yang aman adalah prioritas
pertama, ketika memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda perawat
pasien
c. Letakkan kaki pasien yang terjauh dengan petugas menyilang di atas kaki
yang terdekat
Transportasi pasien pada umumnya terbagi atas dua : transportasi gawat darurat
dan kritis
Setelah penderita diletakkan di atas tandu (long spine board bila diduga
Tulang yang paling kuat ditubuh manusia adalah tulang panjang dan
yang paling kuat diantaranya adalah tulang paha (femur). Otot-otot yang
terutama pada paha dan bukan dengan membungkuk angkatlah dengan paha
yang ada.
2. Diangkat secara bersama dan bila merasa tidak mampu jangan paksakan
3. Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit didepan kaki sedikit
sebelahnya.
pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi atau gagal pada satu atau lebih
terapi.
dokter dan petugas juga harus terjalin mengenai situasi medis pasien
kritis.
Transpor monitor
alarm.
Cairan intravena dan infus obat dengan syringe atau pompa infus
dengan baterai
1. Level 1= wajib
3. level 3 = ideal
E. Pemindahan pasien
Pemindahan emergency
Life saving tidak dapat dilakukan karena tempat yang sulit (RJP)
Tarik baju
Kedua tangan korban diikat untuk mencegah naik ke arah kepala waktu baju di
Tarikan selimut
Tarikan lengan
Dari belakang korban kedua lengan penolong masuk di bawah ketiak korban,
yang darurat )
Korban dalam keadaan stabil, semua cedera telah ditangani dengan baik.