Anda di halaman 1dari 29

Adder

Decoder
Multiplexer
Rangkaian kombinasi
• Rangkaian logika untuk sistem digital dapat berupa
kombinasi atau urutan (sequential).
• Rangkaian kombinasi terdiri dari gerbang logika yang
akan menghasilkan keluaran sebagai hasil tanggapan
adanya dua atau lebih variabel masukan.
• Keluaran akan tergantung kombinasi gerbang yang
digunakan dan masukan saat itu tanpa memandang
masukan sebelumnya.
• Rangkaian logika kombinasi melakukan pengolahan
informasi tertentu yang sepenuhnya ditentukan secara
logika oleh suatu himpunan fungsi boole.
Rangkaian Sequensial
• Rangkaian urutan mempunyai penyimpanan
(memori) dan mungkin mempunyai rangkaian
umpan balik disamping rangkaian gerbang.
• Keluaran urutan tergantung pada masukan
pada saat itu dan keadaan sebelumnya yang
tersimpan dalam penyimpanannya.
• Perilaku rangkaian urutan tersebut tergantung
pada urutan masukannya menurut waktu dan
keadaan dalam rangkainan itu sendiri.
Prosedur perancangan rangkaian
kombinasi
• Pernyataan masalah yang direncanakan
• Penetapan banyaknya variabel masukan yang
tersedia dan variabel keluaran yang diperlukan.
• Pemberian lambang huruf untuk setiap variabel
masukan dan keluaran itu.
• Penurunan tabel kebenaran yang mendefinisikan
hubungan antara masukan dan keluaran tersebut.
• Pembentukan pernyataan boole yang paling
sederhana untuk masing-masing keluarannya
• Penyusunan diagram logika yang direncanakan.
Practical design
• Dalam prakteknya kita harus memerhatikan
beberapa hal seperti :
– Jumlah minimal pada gates yang digunakan
– Jumlah minimal input pada gates
– Waktu penelusuran (propagation time) sinyal pada
rangkaian
– Jumlah minimal interkoneksi
Adder
• Komputer digital menggunakan rangkaian
logika yang disebut penjumlah (adder) untuk
mendapatkan jumlah bilangan biner.
• Rangkaian adder :
– Half adder
– Full adder
Half Adder
• Rangkaian logika kombinasi yang melakukan
operasi penjumlahan dua bit disebut setengah-
penjumlah(half-adder).
• Aturan aritmatika penjumlahan bilangan biner
bulat positif telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya yang dapat kita tuliskan sebagai
berikut:
– 0+0=0
– 0+1=1
– 1+0=1
– 1+1=0 dengan bawaan 1
Half adder(ii)
Half Adder(ii)
• Example: 2 masukan (X,Y) dan 2 keluaran (S,C)
• Tabel kebenaran half-adder Input(X,Y) dan 2
Keluaran (S,C)

Truth Table of Half Adder


X
X Y Sum Carry Y S
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0 C
1 1 0 1
Full Adder
• Adalah rangkaian kombinasi yang membentuk
jumlah 3 bit masukan.
• Full adder : 3 input dan 2 Output
• 2 Input (input pertama dan input kedua) adalah
bit yang akan ditambahkan
• 1 Input ( input ketiga) adalah bit bawaan dari
kedudukan dengan orde dibawahnya.
• 2 Output merepresentasikan hasil penjumlahan
dan carry out seperti halnya pada half adder.
Full adder(ii)
Full Adder Design
Truth Table of Full Adder S YCin
00 01 11 10
X
X Y Cin S Cout
0 0 1 0 1
0 0 0 0 0
1 1 0 1 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
C
0 1 1 0 1 YCin
00 01 11 10
1 0 0 1 0 X
0 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1
12
Hasil penyederhanaan full adder
• S = X’Y’Cin + X’YCin’ + XY’Cin’ + XYCin
= X’(Y’Cin+Ycin’)+X(Y’Cin’+YCin)
=X’ (YCin)+X(Y Cin)’
S = X  Y  Cin

• Cout=X’Ycin+XY’Cin+XYCin’+XYcin
=cin(X’y+Xy’)+XY(Cin’+cin)
= Cin(X  Y)+XY
Full Adder Design
S = X’Y’Cin + X’YCin’ + XY’Cin’ + C = XY + XCin + YCin
XYCin
C = XY + Cin(XY’ + X’Y)
S = X  Y  Cin
C = XY + Cin(X  Y)

Half Adder Half Adder


X
Y S

Cin 14
Encoders
• Merupakan operasi
kebalikan dari
decoder. Encoder
• Memiliki 2n input2 Inputs
n Combination
al Logic
n Outputs

dan n Output Circuit

• Output
menghasilkan kode
biner sesuai
dengan nilai input.

15
ELECTRONIC ENCODER -
DECIMAL TO BCD
BCD output
Decimal input
00
1011
0
7
Decimal
5 to
BCD
3 Encoder
0

• Encoders are available in IC form.


• This encoder translates from decimal
input to BCD output.
Decoder
• Adalah rangkaian kombinasi yang akan
memilih salah satu keluaran sesuai dengan
konfigurasi input. Dekoder memiliki n input
dan 2 pangkat n output.
Decoder

Decoder
n Inputs Combination
2n Outputs
al Logic
Circuit
Dekoder 3x8
Truth table decoder 3x8
Input Output
X Y Z D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Truth table decoder 2x4 Nand Circuit
with enable
THE 8421 BCD CODE
• BCD stands for Binary-Coded Decimal.

• A BCD number is a four-bit binary group that


represents one of the ten decimal digits 0 through 9.

Example:
Decimal number 4926 4 9 2 6

8421 BCD coded number 0100 1001 0010 0110


DECODERS: BCD TO
7-SEGMENT DECODER/DRIVER
BCD input Decimal output
LED
01
0010
1
BCD-to-
7-Segment
Decoder/
Driver

•Electronic decoders are available in IC form.


• This decoder translates from BCD to decimal.
• Decimals are shown on an 7-segment LED display.
• This IC also drives the 7-segment LED display.
Tugas
• Rancang decoder BCD to Seven segment
untuk led A dan B
Multiplexers
• Rangkaian
kombinasi
yang
mendapatkan MULTIPLEX
informasi 2n Inputs
ER
1 Output
biner satu Combination
al Logic
dari banyak Circuit
masukan dan
mengeluarkan
informasi
tersebut pada
satu n Selection Lines
keluaran/outp
ut.
25
4-to-1-Line Multiplexer

D0 Function table
MULTIPLEX
D1 ER
S1 S0 Output
4 Inputs Combination Output
0 0 D0
D2 al Logic
Circuit
0 1 D1
D3 1 0 D2
1 1 D3

S0 S1

26
Example of Implementing Boolean
Functions Using MUX

27
Rancang Mux 8x1dengan tabel
kebenaran dibawah ini
Example of Implementing Boolean
Functions Using MUX

29

Anda mungkin juga menyukai