Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/312044904

Pemanfaatan Metode Geolistrik Untuk Penentuan Sumber Anomali


Geomagnet Di Kota Mataram, Pulau Lombok, Provinsi NTB

Article  in  Jurnal Teknologi · September 2005

CITATIONS READS

2 232

3 authors, including:

Teti Zubaidah Bulkis Kanata


University of Mataram University of Mataram
31 PUBLICATIONS   47 CITATIONS    33 PUBLICATIONS   41 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Lombok Geomagnetic Observatory View project

Nurul Bayan Geomagnetic Station View project

All content following this page was uploaded by Teti Zubaidah on 04 January 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237 ISSN 0215-1685

Pemanfaatan Metode Geolistrik Untuk Penentuan Sumber


Anomali Geomagnet Di Kota Mataram, Pulau Lombok, Provinsi NTB

Teti Zubaidah1, Bulkis Kanata1 dan Niken Arumdati2


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Mataram

Abstrak
Sebuah penelitian pendahuluan dengan menggunakan metode geomagnet, mengambil 36 titik sampel
yang berlokasi di kota Mataram dalam radius 5x5 km2, menghasilkan sebuah peta isogam yang
menunjukkan terdapatnya dipole magnetik ekstrem yang berupa anomali positip 70.383,4nT
(08035’05,34” LS 116007’22,8”BT di Karang Kemong) dan anomali negatip –26.395,5nT (08037’15,2”
LS 116005’11,6”BT di Asrama Haji, Jalan Lingkar Selatan). Harga anomali ini telah dikoreksi dengan
variasi harian dan IGRF sebesar 45.000nT. Makalah ini akan menampilkan hasil penelitian lanjutan
untuk penentuan sumber anomali medan magnet bumi yang ekstrem tersebut, dengan membandingkan
harga anomali geomagnet yang diperoleh dengan harga anomali gaya berat (Bouguer), serta dengan
harga-harga anomali di beberapa tempat yang tercatat memiliki potensi kandungan logam. Di samping
itu, juga dicoba untuk membuat tafsiran geologis berdasarkan hasil sigian geolistrik pada titik pusat
anomali positip maupun negatip. Penelitian lanjutan ini menunjukkan adanya korelasi antara anomali
Bouguer rendah (140mGal) dengan anomali geomagnet positip (70.383,4nT), sebaliknya anomali
Bouguer tinggi (150mGal) berkorelasi dengan anomali geomagnet negatip (-26.395,5nT). Selain itu
diperoleh data bahwa anomali geomagnet di kota Mataram, memiliki nilai yang jauh lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lokasi-lokasi lain yang mengandung potensi logam. Penerapan metode geolistrik
pada kedua titik maksimum anomali tersebut menghasilkan dugaan awal bahwa penyebab anomali
geomagnet di kota Mataram kemungkinan besar berkorelasi dengan struktur lapisan tanah yang
mengandung banyak air (aquifer produktif tinggi) ataupun struktur batuan magnetik khusus yang perlu
dikaji lebih lanjut.
Kata kunci: Anomali geomagnet, Isogam, Dipole magnetik, Anomali Bouguerdan Metode Geolistrik.

Abstract
The previous research used geomagnetic method, on 36 sample located in Mataram with radius 5x5
kms2, have resulted isogam map that clearly indicated extreme magnetic dipole of 70.383,4nT
(08035’05,34” LS 116007’22,8”BT at Karang Kemong) and –26.395,5nT (08037’15,2” LS
116005’11,6”BT at Asrama Haji, Jalan Lingkar Selatan). This value has been corrected with IGRF of
45.000nT. This paper will report the results of advance research to identify the sources of the extreme
geomagnetic anomaly. The method used in this research is making a comparison between geomagnetic
anomaly value and gravity anomaly value (Bouguer anomaly); also the values of geomagnetic anomaly
recorded in several places that have been predicted or proven had mineral/ores potency. Besides that, a
geologic prediction will be made based on geo-electric survey at center of positive and negative anomaly.
This research shows that there is correlation between low Bouguer anomaly (140mGal) and positive
geomagnetic anomaly (70.383,4nT), in the other hand, high Bouguer anomaly (150mGal) correlated with
positive geomagnetic anomaly (-26.395,5nT). Besides that, the value of geomagnetic anomaly in
Mataram higher than those of other locations that have been predicted or proven had mineral/ores
potency. Geo-electric method applied on both maximum points of anomaly give a result that the most
probable source of geomagnetic anomaly in Mataram is substucture that contains much fresh water
(highly productive aquifer) or specific stucture of stone with magnetic property that must be studied
intensively.
Key words: Geomagnetic anomaly, Isogam, Magnetic dipole, Bouguer anomaly and Geo-electric.

230
Pemanfaatan Metode Geolistrik Untuk Penentuan Sumber Anomali Geomagnet Di Kota Mataram

1. Pendahuluan yang akan dapat diarahkan kepada


pemanfaatan lebih lanjut; ataupun
Sebuah penelitian mengenai potensi sebaliknya berupa struktur lapisan tanah
anomali medan magnet bumi di kota yang bersifat khas yang mungkin perlu
Mataram telah dilakukan dengan diwaspadai sebagai sumber bencana alam
menggunakan metode geomagnet geologis.
(Zubaidah, 2004). Penelitian tersebut
mengambil 36 titik sampel yang berlokasi 2. Tinjauan Pustaka
di kota Mataram dalam radius 5x5 km2,
2.1. Medan Magnet Bumi
yang dibagi kedalam grid satuan 1x1 km2.
Alat yang dipergunakan adalah Teslameter Magnet bumi adalah harga kemagnetan
Digital 5070 dan Fluks meter Analog, dalam bumi. Diyakini bahwa arus listrik
dengan ketelitian 0,01mT. Penelitian ini mengalir dalam inti besi cair dari bumi dan
menghasilkan sebuah peta isogam yang menghasilkan medan magnet. Kerapatan
menunjukkan terdapatnya dipole magnetik fluks magnet (B) sekitar 0,62 x 10-4 Wb/m2
ekstrem yang berupa anomali positip (0,062mT) di kutub utara magnet dan
sebesar 70.383,4nT pada posisi sekitar 0,5 x 10-4 Wb/m2 (0,05mT) di garis
08035’05,34” LS 116007’22,8”BT (di lintang 400. Sumbu simpal arus magnetik
Karang Kemong) dan anomali negatip efektif berada pada 110 dari sumbu rotasi
sebesar –26.395,5nT pada posisi bumi (Liang Chi Shen, 2001). Sementara
08037’15,2” LS 116005’11,6”BT (di itu Demarest (1998) menyatakan bahwa
Asrama Haji, Jalan Lingkar Selatan). Harga bahwa harga komponen horizontal dari
anomali ini telah dikoreksi dengan variasi medan magnet bumi di daerah katulistiwa
harian dan IGRF sebesar 45.000nT. sekitar 35μT (0,035mT).
Penentuan sumber anomali ini dirasa Kuat medan magnet yang terukur di
sangat perlu, mengingat keberadaan permukaan bumi sebagian besar berasal
anomali yang sedemikian tinggi adalah dari dalam bumi (internal field) mencapai
suatu harga yang tidak wajar. Dalam lebih dari 90 %. Sedangkan sisanya adalah
makalah ini akan dicoba menampilkan hasil magnet dari kerak bumi yang menjadi
penelitian lanjutan untuk penentuan sumber target dalam eksplorasi geofisika dan
anomali magnetik yang ekstrem tersebut, medan dari luar bumi (external field).
yakni dengan membandingkan harga Medan magnet dari dalam bumi merupakan
anomali geomagnet yang diperoleh dengan bagian yang terbesar, maka medan ini
harga anomali gaya berat (gravitasi) di sering juga disebut medan utama (main
tempat-tempat yang merupakan puncak field) yang dihasilkan oleh adanya aktifitas
anomali, serta dengan harga-harga anomali di dalam inti inti bumi bagian luar (outer
di beberapa tempat yang tercatat memiliki core) (Kurniawan, 2002).
potensi kandungan logam (di daerah
Lembar, Sekotong Barat, dan Sumbawa).
Di samping itu, juga dicoba untuk membuat
tafsiran geologis berdasarkan hasil sigian
geolistrik pada titik pusat anomali positip
maupun negatip.
Dari hasil penelitian ini diharapkan
terdapat beberapa hal yang dapat
dirumuskan (dihipotesakan), yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar Gambar 1.
penetapan kondisi geologis lokal. Kondisi Orientasi Kutub Magnet dan Fluks Magnet yang
ini mungkin dapat mengandung salah satu Dihasilkan oleh Medan Magnet Bumi.
dari dua kemungkinan, yakni terdapatnya
potensi sumber daya alam (berupa Berdasarkan hasil penelitian terdapat
kandungan logam atau mineral tertentu) beberapa medan magnet dengan perioda

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237 231
T. Zubaidah, B. Kanata dan N. Arumdati

pendek yang mengakibatkan adanya variasi pengamatan dan medan magnet teoritis
medan magnet bumi terhadap waktu (IGRF). Berdasarkan sifat medan magnet
(Untung, 2001): bumi dan sifat kemagnetan bahan
pembentuk batuan, maka bentuk medan
A.Variasi Sekuler: variasi yang ditimbulkan
magnetik anomali yang ditimbulkan oleh
oleh adanya perubahan internal bumi.
benda penyebabnya tergantung pada
Perubahannya sangat lambat (orde
(Kurniawan, 2002):
puluhan sampai ratusan tahun) untuk
bisa mempengaruhi hasil survey a. Inklinasi medan magnet bumi di sekitar
magnetik. International Geomagnetic benda penyebab.
Reference Field (IGRF) adalah medan b. Geometri dari benda penyebab.
magnet teoritis di permukaan bumi yang c. Kecenderungan arah dipole-dipole
dihitung oleh International Association magnet di dalam benda penyebab.
of Geomagnetism and Aeronomy d. Orientasi arah dipole-dipole magnet
(IAGA) setiap 5 (lima) tahun sekali. benda penyebab terhadap arah medan
Medan magnet ini juga merupakan bumi.
fungsi posisi di permukaan bumi.
Medan magnet utama bumi yang akan
B.Variasi diurnal (harian): variasi akibat
direduksikan pada data pengamatan,
osilasi cepat dengan magnitudo kecil
dihitung berdasarkan persamaan
dalam medan magnet bumi secara
International Geomagnetic Reference Field
periodik setiap harinya yang mencapai
magnitudo rata-rata sebesar 12 γ .
(IGRF).
Variasi dominan ditimbulkan oleh Anomali magnetik diberikan oleh
gangguan matahari (solar-diurnal persamaan (Kurniawan, 2002):
variation). Radiasi ultraviolet matahari
menimbulkan ionisasi ini dan juga
ΔT = Tobs − TIGRF ± TVH (1)
adanya elektron-elektron yang terlempar dengan:
dari matahari akan menimbulkan arus Δ T = anomali magnetik
sebagai sumber medan magnet. Sifat Tobs = medan magnetik pengukuran pada
perubahan harian ini acak tetapi periodik stasiun tertentu
dengan periode rata-rata sekitar panjang TIGRF = medan magnet teoritis berdasarkan
dari matahari (25 jam) dengan rentang IGRF pada stasiun Tobs
harga perubahan sekitar 10-30 γ TVH = koreksi medan magnetik akibat
(1 γ =1nT). Komponen lain dalam variasi harian.
variasi harian berhubungan erat dengan
rotasi bumi terhadap bulan sebesar lebih 2.3. Anomali Gayaberat
kurang 1/15 dari amplitudo variasi Planet bumi masih belum diketahui betul
matahari, dicatat disesuaikan dengan akan bentuk, isi dan kandungannya. Salah
hari bulan (lunar-diurnal variation). satu cara untuk mempelajarinya ialah
C.Variasi yang lain adalah badai magnetik dengan cara gayaberat. Dengan mengukur
(magnetic storm) akibat aktifitas percepatan gayaberat g yang dalam Sistem
matahari. Perubahannya sangat cepat, Internasional (SI) ialah sebesar:
acak, dan besar hingga secara praktis
mengaburkan hasil survey magnetik. g = g m det −2
Osilasi magnitudo badai di daerah dari (2)
garis khatulistiwa sampai lintang 600 Dalam geodesi dan geofisika satuan yang
dapat mencapai 1000 γ (Dobrin & Savit dipakai adalah:
dalam Untung, 2001).
1mGal = 10-5 m det-2 dan 1Gal = 10-8 m det-2
yang diturunkan dari satuan Gal berasal
2.2. Anomali Medan Magnet Bumi
dari penemunya galilei (1gal = 1cm det-2).
Anomali medan magnet bumi adalah Setiap masa yang berpartisipasi dengan
perbedaan nilai medan magnet antara hasil putaran bumi melalui sumbunya

232 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237
Pemanfaatan Metode Geolistrik Untuk Penentuan Sumber Anomali Geomagnet Di Kota Mataram

dipengaruhi oleh gayaberat bumi itu sendiri Hasil pengamatan gayaberat diperagakan
dan oleh benda langit lainnya dan juga oleh sebagai peta dan penampang yang berisikan
percepatan sentrifugal. Gaya hasil dari anomali. Anomali adalah beda antara
keduanya adalah prcepatan gaya berat g. gayaberat diamati (go) dan gayaberat
Nadi g ialah fungsi dari pengaturan masa normal (gN), jadi merupakan
bumi dan benda ruang angkasa lain dan dari penyimpangan dari yang normal.
putaran bumi. Oleh karena itu masa dan Penyimpangan ini harus dikoreksi terhadap
rotasi merupakan dua hal yang tak rapatmasa dan ketinggian setempat.
terpisahkan, maka distribusi keduanya Terdapat koreksi bebas udara dan koreksi
adalah fungsi dari waktu. Menurut Bouguer. Dalam praktek sehari-hari
perhitungan percepatan gayaberat bumi keduanya disebut koreksi ketinggian.
rata-rata adalah 9,8mdet-2 atau 980.000 m
Anomali gaya berat berasal dari variasi
Gal. Oleh karena itu percepatan gayaberat
rapatmasa kearah rateral. Bila benda-benda
yang diamati pada permukaan bumi
bumi, lapisan formasi batuan misalnya,
mengandung keterangan-keterangan
mempunyai rapatmasa sama, walaupun
tentang: 1) lokasi (penerapanya pada
besar tidak akan menimbulkan anomali,
geodesi), 2) distribusi masa di bagian dalam
sebaliknya jika beberapa lapisan yang
inti (penerapanya ke dalam geofisika), 3)
penyebarannya mendatar dengan berbagai
dalam hal pengamatan ulang keterangan
rapat masa akan terjadi anomali.
yang didapat ialah keterangan tentang
variasi waktu (temporal variation) yang
3. Metodologi Penelitian
berlaku dalam penerapan geodinamika.
Percepatan gayaberat bervariasi sesuai Metode yang digunakan dalam
dengan lokasi. Misalnya di kutub dan penelitian ini adalah mencoba
khatulistiwa dan juga pada ketinggian yang membandingkan hasil penelitian terdahulu
berbeda, yaitu di pegunungan dan (berupa peta isogam dua dimensi yang
cekungan-cekungan dalam menghasilkan didapatkan dengan menggunakan metode
perubahan nilai sebesar 5 x 10-3g. geomagnet) dengan peta anomali Bouguer
yang diperoleh dari Dinas Pertambangan
Penjelasan dalam fisika, gayaberat
dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat.
merupakan parameter dasar untuk
Dari perbandingan ini diharapkan akan
menentukan besaran-besaran. Tetapan
muncul korelasi kualitatif antara kedua nilai
gayaberat G adalah masalah yang mendasar
anomali tersebut. Dengan demikian
bagi fisikawan. Data gayaberat
keterkaitan antara kondisi anomali
dipergunakan secara intensif oleh dua
geomagnet dengan kondisi geologis,
disiplin ilmu kebumian, yaitu geodesi dan
khususnya yang disebabkan oleh struktur
geofisika. Dalam Sistem Internasional (SI),
khusus pada lapisan tanah dapat
besaran Newton (N) ialah:
dihipotesakan.
1N = 1 m kg det-2. Jadi 1N adalah gaya
dengan percepatan 1m det-2 yang Metode lain yang akan diterapkan
diperlukan untuk menggerakkan masa adalah dengan membandingkan harga
seberat 1kg. Percepatan gayaberat bumi anomali geomagnet yang diperoleh dengan
dapat dirumuskan sebagai: harga-harga anomali geomagnet yang
diukur di beberapa tempat. Tempat-tempat
g = GM R 2 (3) tersebut dipilih karena tercatat memiliki
potensi kandungan logam (di daerah
M adalah masa bumi, R ialah jari-jari bumi, Lembar, Sekotong Barat, dan Sumbawa).
sehingga M dapat diketahui.Untuk Dengan demikian keterkaitan antara kondisi
mengetahui rapatmasa rata-rata ρm bumi anomali geomagnet dengan kondisi
diturunkan rumus sebagai berikut: geologis, khususnya yang disebabkan oleh
struktur yang mengandung logam atau
M = 4 3πR 3 ρm (4) mineral tertentu pada lapisan tanah dapat
dihipotesakan.

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237 233
T. Zubaidah, B. Kanata dan N. Arumdati

5.00
Metode berikutnya yang akan
diterapkan adalah dengan melakukan sigian 4.50

Geolistrik pada titik pusat anomali positip 4.00 65000.00

maupun negatip. Sigian ini bertujuan 60000.00


55000.00
3.50 50000.00
memetakan sebaran tahanan jenis 45000.00
40000.00
(resistivitas) lapisan tanah dalam dua 3.00 35000.00
30000.00

dimensi (berdasarkan posisi lateral maupun 2.50


25000.00
20000.00

kedalaman). Dengan demikian keterkaitan 15000.00


10000.00
2.00 5000.00
antara kondisi anomali geomagnet dengan 0.00
-5000.00
kondisi geologis, khususnya yang 1.50 -10000.00
-15000.00

disebabkan oleh struktur khusus pada 1.00


-20000.00
-25000.00

lapisan tanah dapat dihipotesakan secara -30000.00

0.50
lebih terperinci.
0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

4. Hasil dan Pembahasan


Gambar 2.
Data pengukuran pada titik sampel yang Peta Isogam yang Dihasilkan
telah diperoleh pada penelitian sebelumnya,
yakni berupa BRdigital dipadukan dengan data Lingkar Selatan) pada posisi 08037’15,2”
pengukuran di base station berupa BRanalog. LS 116005’11,6”BT.
Berdasarkan persamaan (1) didapat Peta isogam yang dihasil selanjutnya
persamaan: dibandingkan dengan peta anomali Bouguer
Banomali = BFluktuasi-BIGRF (5) Lembar Lombok dengan selang kontur
dengan: 5miligal yang diperoleh dari Dinas
BFluktuasi = medan magnet yang telah Pertambangan dan Energi kota Mataram,
dikoreksi terhadap variasi sebagaimana terdapat pada Gambar 3. Peta
harian anomali Bouguer merupakan peta anomali
= BRdigital - BRegresi gaya berat yang menggambarkan kontur
BIGRF = 45.000nT pola penyebaran batuan dan kondisi geologi
adapun serta struktur suatu daerah.
B Re gresi = 7,485 x + 0,005
yang diperoleh dengan membuat korelasi
antara peralatan analog dan digital yang
digunakan dalam penelitian tersebut
(Zubaidah, 2004).
Data yang diperoleh dari persamaan-
persamaan tersebut, yakni berupa data
anomali maksimum, selanjutnya diolah
dengan software surfer menghasilkan peta
isogam seperti pada Gambar 2. Peta
tersebut memperlihatkan batasan-batasan
anomali positif dan negatif dengan selang
kontur 5000nT.
Pada gambar 2 terlihat bahwa anomali
positip terbesar (paling terang) terletak pada Gambar 3.
sampel 31 yakni sebesar 70.383,4nT Peta Bouguer untuk Daerah Mataram
berlokasi di Karang Kemong pada posisi lokasi penelitian ditunjukkan dengan
08º35’05,34”LS 116º07’22,8”BT dan grid-grid yang ada
anomali negatip terbesar (paling pekat)
terletak pada sampel 11 yakni sebesar – Dari gambar 3 dapat kita lihat bahwa
26.395,5nT berlokasi di Asrama Haji (Jalan kontur pada peta anomali Bouguer yang

234 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237
Pemanfaatan Metode Geolistrik Untuk Penentuan Sumber Anomali Geomagnet Di Kota Mataram

melalui titik sampel 11 adalah sebesar Salah satu tindak lanjut lain yang dapat
150mgal dan yang melalui titik sampel 31 dilakukan adalah dengan penerapan metode
adalah sebesar 140mgal. Dengan demikian, geolistrik. Adapun hasil penerapan metode
secara umum, dapat ditarik kesimpulan geolistrik pada kedua titik maksimum
bahwa ada keterkaitan antara peta anomali anomali tersebut terlihat pada Gambar 4.
Bouguer dan peta anomali geomagnet.
Untuk anomali Bouguer rendah berkorelasi
dengan anomali geomagnet tinggi (positip),
sebaliknya anomali Bouguer tinggi
berkorelasi dengan anomali geomagnet
rendah (negatip).
Hasil penelitian juga perlu
dibandingkan dengan hasil-hasil
pengukuran anomali geomagnet di tempat-
tempat lain yang memiliki potensi (a) Anomali Geomagnet Positip di Karang Kemong
kandungan logam. Daerah yang dipilih
adalah Lembar yang diduga mengandung
logam besi (Fe), Sekotong Barat (daerah
Tembowong) yang diduga mengandung
cadangan emas (Au) dan juga Sumbawa
yang telah terbukti mengandung logam
emas (Au).
Harga-harga anomali pada daerah- (b) Anomali Geomagnet Negatip di Asrama Haji
daerah tersebut adalah sebagaimana Gambar 4.
terdapat pada Tabel 1 berikut. Hasil Sigian Geolistrik di Kedua Titik
Maksimum
Tabel 1.
Harga anomali magnetik di beberapa daerah Penerapan metode geolistrik pada titik
yang potensial mengandung logam
anomali positip (di Karang Kemong)
Lokasi Banomali Keterangan diambil pada lintasan arah utara-selatan
(nT) sepanjang 30 meter dengan jarak spasi awal
Lembar 16.021 Potensi Fe
antar elektrode satu meter. Dari hasil
Sekotong 17.238 Potensi Au
Barat pengambilan data tersebut dapat disusun
Sumbawa 46.200 Potensi Au pendugaan struktur lapisan tanahnya
sebagaimana pada Tabel 2.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
umumnya daerah yang berpotensi logam Tabel 2.
memang memiliki nilai anomali geomagnet Harga resistivitas lapisan tanah pada lokasi
anomali magnetik positip
yang cukup tinggi. Namun demikian harga
yang diperoleh di kota Mataram masih jauh Jarak Kedalaman Resistivitas Dugaan
lebih tinggi lagi. Untuk itu, perlu diadakan Lateral (m) (Ω.m)
(m)
perluasan daerah sigian dan penajaman
3 – 25 0,2 – 2,5 37,7 Clay
anomali. Perluasan daerah sigian 4 – 24 2,5 – 5,7 120 – 433 Batuan
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran pasir
kondisi anomali yang bersifat lebih global, 15 – 20 1,5 – 5,7 >433 Granit/
untuk memastikan di lokasi mana tepatnya Dolomit
puncak anomali berada. Adapun penajaman
anomali dilakukan untuk mendapatkan Dengan melihat harga resistivitas dalam
gambaran kondisi geologis yang lebih Tabel 2, menunjukkan bahwa di daerah ini
detail, dengan membuat grid dan selang umumnya pada bagian atasnya berupa Clay,
pengukuran yang lebih kecil. yakni lapisan tanah yang mampu

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237 235
T. Zubaidah, B. Kanata dan N. Arumdati

mengikat/menyimpan air dalam bentuk mengandung banyak air (aquifer produktif


cadangan air tanah. Sedangkan di tinggi) ataupun struktur batuan magnetik
bawahnya terdapat lapisan batuan pasir, khusus yang perlu dikaji lebih lanjut.
yang memiliki tingkat kelulusan air
(permeabilitas) tinggi. Sementara itu di 5. Kesimpulan
bawahnya lagi, pada jarak lateral 15 – 20
meter dan kedalaman sekitar 1,5 – 5,7 Terdapat korelasi antara anomali medan
meter, terdapat struktur khusus dengan magnet bumi dengan anomali Bouguer.
resistivitas lebih tinggi dibandingkan Anomali Bouguer rendah (140mGal) pada
sekelilingnya. Hal ini dapat ditafsirkan sampel 31 berkorelasi dengan anomali
sebagai suatu lapisan dengan jenis batuan medan magnet positip (70.383,4nT),
tertentu, semacam granit atau dolomit. sebaliknya anomali Bouguer tinggi
(150mGal) pada sampel 11 berkorelasi
Adapun penerapan metode geolistrik
dengan anomali medan magnet negatip
pada titik anomali negatip (di Asrama Haji,
(-26.395,5nT). Adanya keterkaitan ini dapat
Jalan Lingkar Selatan) diambil pada
diasumsikan sebagai suatu fenomena
lintasan arah timur-barat sepanjang 30
geologi dan geofisika, yang memerlukan
meter dengan jarak spasi awal antar
penelitian lebih lanjut.
elektrode satu meter. Dari hasil
pengambilan data tersebut dapat disusun Data anomali geomagnet di kota
pendugaan struktur lapisan tanahnya Mataram, menunjukkan nilai yang jauh
sebagaimana pada Tabel 3. lebih tinggi bila dibandingkan dengan data
serupa yang diambil di lokasi-lokasi lain
Dengan melihat harga resistivitas dalam
yang diduga ataupun telah terbukti
Tabel 3, menunjukkan bahwa di daerah ini
mengandung potensi logam. Untuk itu,
pada bagian atasnya berupa lapisan
perlu diadakan perluasan daerah sigian
Aluvium (endapan pantai yang biasanya
untuk memperoleh gambaran kondisi
terdiri dari campuran pasir, kerikil, dan
anomali yang bersifat lebih global dan
pecahan koral) yang memiliki tingkat
penajaman anomali untuk mendapatkan
kelulusan air (permeabilitas) tinggi.
gambaran kondisi geologis yang lebih
Sementara itu di bawahnya, pada
detail.
kedalaman sekitar dua meter, terdapat
lapisan Clay-saturated water, yakni lapisan Dari hasil penerapan metode geolistrik
yang mampu mengikat/menyimpan air pada kedua titik maksimum anomali
dalam bentuk cadangan air tanah dalam tersebut dapat dibuat dugaan awal, bahwa
jumlah yang cukup banyak. penyebab anomali medan magnet bumi di
kota Mataram kemungkinan besar
Tabel 3. berkorelasi dengan struktur lapisan tanah
Harga resistivitas lapisan tanah pada lokasi yang mengandung banyak air (aquifer
anomali magnetik positip produktif tinggi) ataupun struktur batuan
Jarak Kedalaman Resistivitas Dugaan magnetik khusus yang perlu dikaji lebih
Lateral (m) (Ω.m) lanjut.
(m)
1,5 – 5 0,2 – 2,5 277 – 549 Aluvium Daftar Acuan
11 – 15 0,2 – 2,5 277 – 549 Aluvium
18 – 25 0,2 – 1,9 277 – 549 Aluvium
16 – 23 1,9 – 4,8 9,11 – 18 Clay- 1. Demarest, Kenneth R., 1998,
saturated Engineering Electromagnetics, Prentice-
water hall International, Inc., New Jersey
2. Kurniawan, R., 2002, Metode Gaya
Dengan demikian, untuk sementara ini, Berat dan Geomagnet serta
dapat dibuat dugaan awal bahwa penyebab Penerapannya dalam Pendugaan
anomali medan magnet bumi di kota Struktur bawah Permukaan Bumi,
Mataram kemungkinan besar berkorelasi FMIPA UNHAS, Makassar
dengan struktur lapisan tanah yang

236 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237
Pemanfaatan Metode Geolistrik Untuk Penentuan Sumber Anomali Geomagnet Di Kota Mataram

3. Liang Chi Shen, 2001, Aplikasi


Elektomagnetik jilid II, Erlangga,
Jakarta
4. Untung, M., 2001, Dasar-dasar Magnet
dan Gaya Berat serta Beberapa
Penerapannya, HAGI, Jakarta
5. Zubaidah, T., Bulkis K., Nurul I., Niken
Investigasi Potensi Anomali Medan
Magnet Bumi di kota Mataram, pulau
Lombok, provinsi Nusa Tenggara
Barat,A., 2004, Laporan penelitian Semi
Que-V, Jurusan Elektro FT Unram,
Mataram

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 3. Tahun XIX, September 2005, 230-237 237

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai