Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


pembangunan Nasional karena menyetuh hampir dan semua aspek kehidupan.
Pembangunan sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi/kependudukan,
keadaan dan pertumbuhan ekonomi perkembangan derajat kesehatan seperti angka
kesakitan serta kematian ibu dan bayi.

Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen


masukan (Input) yang berupa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses
dan komponen keluaran (Output). Infomasi Kesehatan dan yang terkait digunakan
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
menejemen kesehatan dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategis,
menejemen operasional dan menejemen transaksi.

Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar sebagai upaya
terpadu yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena Puskemas merupakan
pusat pengembagan kesehatan masyarakat di samping memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok (Departemen Kesehatan 1991).

Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya kecamatan


sehat 2015 yang merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ditandai
dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu sacara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, puskesmas juga melaksanakan upaya-upaya


kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan upaya tersebut diharapkan terwujud
tujuan pembangunan kesehatan dengan tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.

UPTD Puskesmas Banggai sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya
pembangunan kesehatan tersebut khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai,
dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan melalui beberapa program yang
dilaksanakan akan menggunakan beberapa indikator mengacu kepada penggabungan
indikator Indonesia Sehat dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal yang terdiri

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 1


dari 47 indikator kinerja. Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut akan
menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator mortalitas,
morbiditas dan status gizi.

2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku
hidup, askes dan mutu pelayanan kesehatan.

3. Indikator Proses dan masukan yang meliputi, indikator pelayanan kesehatan, sumber
daya kesehatan, manajemen kesehatandan kontribusi sector terkait.

Profil kesehatan UPTD Puskesmas Banggai ini merupakan salah satu sarana
untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Banggai dan merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil
penyelenggaraan pembangunan berdasarkan indikator-indikator yang tercantum diatas.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di Wilayah kerja UPTD Puskesmas


Banggai untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri serta berkeadilan.

2. Misi

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,


termasuk swasta untuk tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.

b. Menyelenggarakan upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan


berkeadilan.

c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

d. Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik

C. Strategi

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan


melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 2


2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan,
serta berbasis bukti, menyeluruh dengan mengutamakan pada upaya preventif dan
promotif.

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di


puskesmas dan masyarakat.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayaguaan SDM kesehatan yang merata dan


bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan


serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan


berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab.

D. Bentuk Kegiatan

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan


melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral

a. Mengoptimalkan kooordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di tingkat
kecamatan.

b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka implementasi


program kesehatan.

c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di masyarakat.

d. Membina posyandu, desa siaga yang telah adadi masyarakat.

e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan,


serta berbasis bukti, menyeluruh dengan mengutamakan pada upaya preventif dan
promotif.

a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang tersedia.

b. Megoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 3


c. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap sesuai
perkembangan zaman.

d. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar.

e. Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan peran klinik sehat,


dengan tetap memberikan pelayanan rujukan vertikal sesuai standar.

f. Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan.

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di


puskesmas dan masyarakat.

a. Mendorong masyarakat mendukung pendanaan kesehatan yang bersumber dari


masyarkat.

b. Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan yang


ada di masyarakat.

c. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui dana yang ada.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayaguaan SDM kesehatan yang merata dan


bermutu.

a. Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) daari SDM yang mengikuti pelatihan


kepada rekan-rekan lainnya.

b. Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada.

c. Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan


serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan.

a. Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan kesehatan.

b. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat pelayanan.

c. Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes.

d. Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan


berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 4


a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan.

b. Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang disampaikan.

c. Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulan secara rutin.

E. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penyusunan Profil UPTD Puskesmas Banggai adalah untuk


memberikan gambaran masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai melalui
hasil pencapian program dan indikator kesehatan yang dilaksanakan, sehingga nantinya
dapat menjadi tolak ukur atau dasar pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di
UPTD Puskesmas Banggai.

2. Tujuan Khusus

a. Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapian program kesehatan di
UPTD Puskesmas Banggai.

b. Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah UPTD


Puskesmas Banggai terhadap pemeliharaan kesehatan.

c. Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat memotivasi


pengelola program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

d. Mekanisme Kerja Pengelolaan Data.

F. Mekanisme Pengelolaan Data

1. Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Profil UPTD Puskesmas Banggai, data dikumpulkan secara


aktif oleh petugas pengelola data dengan cara melakukan pengambilan data secara
langsung dari masing-masing pemegang program di UPTD Puskesmas Banggai
selanjutnya data tersebut diolah dan dituangkan dalam bentuk tabel yang kemudian
dianalisa sebelum disajikan dalam bentuk profil.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara rutin melalui


pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung UPTD
Puskesmas Banggai yang dilakukan setiap hari dan berkala baik di kelurahan/desa
maupun di UPTD Puskesmas Banggai.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 5


2. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukan dalam format tabel yang telah
disediakan oleh Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Banggai Laut kemudian dilakukan
analisis. Jenis analisis data yang dilakukan pada penyajian profil ini adalah jenis analisis
Deskiptif, yaitu upaya menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tebel
sesuai karakteristik data yang disampikan, termasuk angka rata-rata, angka maksimum
dan minimum.

3. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Banggai adalah


sebagai berikut :

Bab-1 : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan profil kesehatan dan
sistematika penyajiannya.

Bab-2 : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum UPTD Puskesmas Banggai. Selain uraian
tentang letak geografis, administrative dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang lainnya.

Bab-3 Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas dan angka status
gizi masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai.

Bab-4 Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini meguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pemberantasan penyakit


menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyrakat.
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.

Bab-5 Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan
dan sumber daya kesehatan lainnya.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 6


Bab-6 Kesimpulan dan Saran

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaahlebih
lanjut dari profil kesehatan di tahun tersebut.

Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-
hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 7


BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis
0
Wilayah UPTD Puskesmas Banggai terletak pada titik kordinat antara 122,5 dan
125 0 BT serta diantara 20 dan 50 garis ekuator dengan batas wilayah :

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku


2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lobobo
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Kalumbatan wilayah Kecamatan Totikum
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bokan Kepulauan

Wilayah Kecamatan Banggai dipengaruhi oleh dua musim yaitu :

1. Musim Kemarau yang ditandai dengan musim panas (curah hujan rendah) yang biasanya
terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April
2. Musim Hujan yang ditandai dengan mulai turun hujan yang terjadi antara bulan April
sampai dengan bulan Oktober dengan curah hujan berfariasi.

UPTD Puskesmas Banggai terletak di Kecamatan Banggai, Adapun wialayah kerja


UPTD Puskesmas Banggai memiliki 2 kecamatan wilayah kerja yaitu Kecamatan Banggai
dan Kecamatan Banggai Tengah dengan rincian masing-masing :

1. Kecamatan Banggai terdiri 3 kelurahan 7 Desa yaitu : Kelurahan Lompio, Kelurahan


Dodung, Kelurahan Tano Bonunungan, Desa Lampa, Desa Tinakin Laut, Desa
Potilpololoba, Desa Kokini, Desa Dangkalan, Desa Lambako dan Desa Pasir Putih.

2. Kecamatan Banggai Tengah terdiri dari 8 Desa yaitu : Desa Gonggong, Desa
Monsongan, Desa Timbong, Desa Mominit, Desa Adean, Desa Badumpayan, Desa
Pososlalongo dan Desa Tintingo.

B. Keadaan Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai berdasarkan data


Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Banggai pada tahun 2014 berjunlah 26.587 jiwa
dengan jumlah rumah Tangga 7143 KK.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 8


Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kelurahan/Desa
UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

No Kel./Desa Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa)


1 Lompio 1959 1897 3856
2 Dodung 2840 2888 5728
3 Tano Bonunungan 1071 1026 2097
4 Lampa 858 701 1559
5 Tinakin Laut 977 978 1955
6 Potilpololoba 217 193 410
7 Kokini 430 427 857
8 Dangkalan 496 480 976
9 Lambako 670 665 1335
10 Pasir Putih 499 513 1012
11 Gonggong 470 429 899
12 Monsongan 810 750 1560
13 Timbong 456 408 864
14 Mominit 307 362 669
15 Adean 754 758 1512
16 Badumpayan 345 281 626
17 Pososlalongo 192 173 365
18 Tintingo 162 145 307
Jumlah 13.513 13.074 26.587
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

C. Keadaan Sosial Ekonomi

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya


manusia. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai jumlah sarana pendidikan yang
ada sekolah terbagi dalam Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah ada 23 sekolah, Sekolah
Menegah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah ada 6 Sekolah sedangkan SMU/MAN ada 5
sekolah.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 9


Tabel 2. Jumlah Sarana Pendidikan
UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jenis Sarana Pendidikan


No Kel./Desa
SD/MI SMP/ MTs SMU/MAN
1 Lompio 3 2 1
2 Dodung 2 1 0
3 Tano Bonunungan 2 0 0
4 Lampa 1 1 3
5 Tinakin Laut 1 0 0
6 Potilpololoba 1 0 0
7 Kokini 2 0 0
8 Dangkalan 1 1 0
9 Lambako 1 1 1
10 Pasir Putih 1 0 0
11 Gonggong 1 0 0
12 Monsongan 1 0 0
13 Timbong 1 0 0
14 Mominit 1 0 0
15 Adean 1 0 0
16 Badumpayan 1 0 0
17 Pososlalongo 1 0 0
18 Tintingo 1 0 0
Jumlah 23 6 5
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 10


2. Agama

Perkembangan di bindang spiritual dapat dilihat dari sarana peribadatan masing-


masing agama.

Tabel 3. Jumlah Tempat-Tempat Ibadah


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jenis Sarana Ibadah


No Kel./Desa
Mesjid Gereja
1 Lompio 6 3
2 Dodung 1 0
3 Tano Bonunungan 3 0
4 Lampa 4 1
5 Tinakin Laut 1 0
6 Potilpololoba 1 2
7 Kokini 1 2
8 Dangkalan 1 1
9 Lambako 1 0
10 Pasir Putih 1 0
11 Gonggong 1 3
12 Monsongan 1 0
13 Timbong 2 0
14 Mominit 1 0
15 Adean 1 2
16 Badumpayan 1 1
17 Pososlalongo 0 1
18 Tintingo 1 2
Jumlah 28 18
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 11


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian


kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga
dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung
dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

Pada tahun 2014, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai jumlah kematian
bayi yaitu 2 orang.

2. Angka Kematian Balita

Di tahun 2014 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai jumlah kematian bayi
yaitu 3 orang.

3. Angka Kematian Ibu Martenal

Angka kematian ibu (Martenal Mortality Rate) merupakan salah satu indikator
derajat kesehatan yang penting untuk menggambarkan resiko yang dihadapi para ibu
selama kehamilan dan melahirkan. Angka kematian ibu sangat berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu
hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas.

Berdasarkan hasil laporan program KIA/KB angka kematian ibu maternal Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2013 yaitu 12 orang pada tahun 2014 menurun
menjadi 10 orang.

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)

Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang dapat diperoleh dengan melalui studi morbiditas dan hasil
pengumpulan data pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sytem pencatatan dan
pelaporan.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 12


1. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)

Pada tahun 2014 jumlah suspek yang diperiksa sputum BTA sebanyak 178
orang dan yang dinyatakan positif menderita TB Paru BTA (+) sebanyak 40 orang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut maka dilakukan pemberian
pengobatan anti tuberculosis secara rutin selama 6 bulan kepada semua penderita yang
dinyatakan positif. Penderita yang dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan kembali
sputum BTA (-) sebanyak 34 orang.

2. Presentase Balita dengan Pneumonia Ditangani

Jumlah penderita pneumonia yang berobat ke UPTD Puskesmas Banggai


sebanyak 215 orang yang diobati.

3. Angka Kesakitan Diare

Diare merupakan penyakit endemis khususnya di Negara-negara berkembang


seperti Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan jumlah
penderita khususnya pada musim-musim hujan. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Banggai berdasarkan hasil rekapan tahunan STP (Surveilans Terpadu Penyakit) UPTD
Puskesmas Banggai tahun 2014, penyakit Diare sebanyak 260 penderita yang
kesemuanya mendapatkan penanganan pengobatan dan pemberian oralit dan tablet zinc
bagi penderita bayi dan balita dibandingkan tahun 2013 jumlah penderita Diare tahun
ini mengalami peningkatan pada tahun 2013 terdapat 154 penderita.

4. Angka Kesakitan Malaria

Pada tahun 2014, jumlah pemeriksaan sediaan darah sebanyak 2977 orang,
sebanyak 96 orang dinyatakan positif malaria plasmodium palsifarum.

5. Angka Penyakit Kusta

Pada tahun 2014 jumlah penderita kusta sebanyak 2 orang yang bertempat di
Desa Kokini da Desa Lampa, dengan masa penyembuhan 6-12 bulan.

6. Angka Penyakit Filariasis

Dari hasil pelacakan filariasis di Desa-desa wilayah kerja UPTD Puskesmas


Banggai tidak ditemukan penderita filariasis.

7. Angka Penyakit Rabies

Pada tahun 2014 tidak ditemukan adanya kasus positif rabies.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 13


8. Angka Penyakit Campak

Kasus campak tidak ditemuka pada tahun 2014

9. Angka Penyakit DBD

Kasus penyakit Demam berdarah terdapat di Kelurahan Lompio dengan jumlah


kasus 3 orang.

C. Situasi Gizi

1. Presentase Kunjugan Neonatus dan Bayi

Kunjugan neonatus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2014


yaitu 490 dengan KN3 sebanyak 490 (100 %) sesuai standard pelayanan minimal di luar
gedung Puskesmas (Posyandu) sebanyak 490 dengan kunjungan 490 (100%). Hal ini
dapat menggambarkan bahwa masyarakat sudah mulai memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.

2. Presentase BBLR Ditangani

Dari 490 bayi yang lahir, 6 bayi dengan BBLR, di tangani 6 bayi (100%). Ada
beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di bawah 2500
gram antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan yang kurang dari batas
normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya serta faktor gizi yang tidak
mencukupi.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 14


3. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita

Tabel 4. Pemantauan Pertumbuhan Anak 0-23 Bulan Ditimbang


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jumlah Pencapaian Rata-rata Komulatif


Daduta
No Kel./Desa
Dilaporkan BGM/S
Ditimbang D/S (%) BGM
(S) (%)
1 Lompio 124 78 63 1 1
2 Dodung 127 96 76 3 3
3 Tano Bonunungan 91 62 68 2 3
4 Lampa 116 77 66 1 1
5 Tinakin Laut 83 70 84 1 1
6 Potilpololoba 65 46 71 3 7
7 Kokini 63 47 75 5 11
8 Dangkalan 62 49 79 1 2
9 Lambako 96 67 70 3 4
10 Pasir Putih 70 66 94 2 3
11 Gonggong 56 52 93 3 6
12 Monsongan 57 47 82 4 9
13 Timbong 22 19 86 0 0
14 Mominit 43 27 63 1 4
15 Adean 75 48 64 2 4
16 Badumpayan 35 33 94 0 0
17 Pososlalongo 18 18 100 3 17
18 Tintingo 17 13 76 0 0
Jumlah 1220 915 75 35 4
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Pada tahun 2014, pemantauan status gizi di UPTD Puskesmas Banggai


dilaksanakan setiap bulannya di Posyandu melalui penimbangan bayi dan balita, yang
dilaporkan pada setiap akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai
dilaksanakan dalam bulan berjalan.

Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 3 kelurahan 15 Desa di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Banggai pada tahun 2014 menurut data dari program gizi
adalah 1220 bayi dan balita. Dari jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan
setiap bulan di posyandu 915 bayi dan balita (75%). Sedangkan bayi dan balita dengan
berat badan naik sebanyak 880 bayi dan balita (72%) dari seluruh bayi dan balita yang
rutin mengikuti penimbangan setiap bulannya, hal itu disebabkan masih kurangnya
kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 15


Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kuragnya partisipasi masyarakat dan
pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu. Hal ini disebabkan diantaranya karena
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mayoritas pekerjannya adalah petani sehingga
sering kali pada saat jadwal posyandu mereka tidak datang karena alasan yang berbeda-
beda, di samping itu kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan
pertumbuhan anak setelah berusia 12 bulan ke atas.

Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan


penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri tanpa
adanya dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan pemerintah
setempat.

Masih terdapatnya balita BGM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai yaitu
35 (5%), sedangkan gizi buruk sebanyak 3 balita hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain sosial budaya dan ekonomi keluarga, tingkat pengetahuan dan
kekuragan kepedulian keluarga. Balita gizi buruk dan BGM ini semunaya telah
mendapat makanan pendamping ASI. Sepanjang tahun 2014 Gizi buruk yang sembuh 3
balita.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 16


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan. Berikut ini
diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2014.

A. Pelayanan Kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
sudah dapat diatasi.

Berbagai pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan


adalah sebagai berikut :

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Tabel 5. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Ibu Hamil Ibu Bersalin


No Kel./Desa
Di tlg
Jml K1 % K4 % Jml %
Nakes
1 Lompio 86 86 100 47 55 61 61 100
2 Dodung 120 120 100 72 60 66 66 100
3 Tano Bonunungan 50 50 100 36 72 42 42 100
4 Lampa 60 60 100 48 80 49 49 100
5 Tinakin Laut 62 62 100 39 63 45 45 100
6 Potilpololoba 8 8 100 5 63 6 6 100
7 Kokini 17 17 100 15 88 16 16 100
8 Dangkalan 22 22 100 14 64 13 13 100
9 Lambako 20 20 100 17 85 17 17 100
10 Pasir Putih 17 17 100 15 88 18 18 100
11 Gonggong 25 25 100 14 56 14 14 100
12 Monsongan 29 29 100 22 76 35 35 100
13 Timbong 15 15 100 12 80 11 11 100
14 Mominit 12 12 100 10 83 12 12 100
15 Adean 25 25 100 19 76 20 20 100
16 Badumpayan 10 10 100 8 80 8 8 100
17 Pososlalongo 11 11 100 6 55 9 9 100
18 Tintingo 8 8 100 8 100 8 8 100
Jumlah 597 597 100 407 68 451 451 100

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 17


Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Dari 597 ibu hamil, cakupan K1 597 (100%) dan K4 407 (68%). Dari persentase
cakupan K1 dan K4 menggambarkan bahwa kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan
kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas, Pustu dan Poskesdes sudah mulai
meningkat. Namun demikian masih ada sebagian ibu hamil memeriksakan
kehamilannya setelah usia di atas triwulan pertama, sehingga kunjungannya tetap
tercatat sebagai K1 padahal jika berdasarkan usia kehamilannya mestinya sudah tercatat
sebagai K2, K3 dan K4.

Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah 451 persalinan dari 451 persalinan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Banggai pada tahun 2014.

Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun ini menggambarkan


tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap persalinan semakin baik
dibandingkan tahun sebelumnya didukung adanya kebijakan pemerintah yaitu
JAMPESAL.

2. Persentase Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita (Pra Sekolah)

Anak balita (Anak Prasekolah) yang dideteksi kesehatan dan tumbuh


kembangnya sesuai standar paling sedikit 4 kali per tahun di kerja UPTD Puskesmas
Banggai tahun 2014 adalah 665 balita (65%). Hal ini terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya yang tidak lepas dari proaktif pengelola program.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 18


3. Persentase Peserta KB Baru dan Aktif

Tabel 6. Persentase Peserta KB Baru dan Aktif


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Peserta KB Baru Peserta KB Aktif


No Kel./Desa Jumlah PUS
Jml % Jml %
1 Lompio 687 192 28 640 93
2 Dodung 886 270 31 463 52
3 Tano Bonunungan 294 100 34 164 56
4 Lampa 259 66 26 193 75
5 Tinakin Laut 371 178 48 289 78
6 Potilpololoba 79 40 51 62 79
7 Kokini 144 35 24 108 75
8 Dangkalan 177 40 23 139 79
9 Lambako 237 120 51 187 79
10 Pasir Putih 205 39 19 136 66
11 Gonggong 148 39 26 113 76
12 Monsongan 307 89 29 262 85
13 Timbong 145 25 17 106 73
14 Mominit 127 19 15 88 69
15 Adean 296 60 20 206 70
16 Badumpayan 126 37 29 79 63
17 Pososlalongo 74 9 12 51 69
18 Tintingo 68 28 41 53 78
Jumlah 4630 1386 30 3339 72
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Berdasarkan data pengelola KB UPTD Puskesmas Banggai tahun 2014, Peserta


KB Baru 1386 (30%) dengan Peserta KB Aktif sebanyak 3339 (72%) orang dari 4630
pasangan usia subur. Angka menunjukan tigkat partisipasi masyarkat tentang KB cukup
baik.

Berdasarkan jenis kontrasepsi peserta KB lebih banyak menggunakan Suntik


sebanyak 1831 dibandingkan jenis kontrasepsi lain yaitu pil 1280, kondom 27,
Implan153, IUD 32 dan MOP/MOW 18.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 19


4. Persentase Desa yang mencapai UCI

Tabel 7. Pemantauan Desa Menuju UCI


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Sasaran % Pencapaian
No Kel./Desa tahunan
Bayi BCG DPT/HB(3) Polio 4 Campak
1 Lompio 96 77 75 75 68
2 Dodung 125 64 60 60 41
3 Tano Bonunungan 54 69 82 82 61
4 Lampa 56 80 59 59 63
5 Tinakin Laut 58 86 62 62 38
6 Potilpololoba 13 46 46 46 92
7 Kokini 18 67 67 67 83
8 Dangkalan 20 55 40 40 55
9 Lambako 32 31 47 47 31
10 Pasir Putih 27 67 63 63 70
11 Gonggong 23 78 83 83 57
12 Monsongan 41 37 44 44 44
13 Timbong 19 26 32 32 26
14 Mominit 19 63 58 58 58
15 Adean 37 68 73 73 78
16 Badumpayan 14 57 57 57 71
17 Pososlalongo 9 56 56 56 89
18 Tintingo 11 73 36 36 55
Jumlah 674 65 62 62 56
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Pada tahun 2014 cakupan imunisasi UPTD Puskesmas Banggai semua Desa
UCI. (Universal child Immunization).

5. Presentase Cakupan Imunisasi Bayi

Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian
perlindungan/kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat di cegah dengan
imunisasi (PD3I).

Imunisasi bayi terdiri atas :

a. Imunisasi BCG untuk member perlindungan terhadap penyakit TBC

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 20


b. Imunisasi DPT/HB 1 samapi 3, memberi perlindungan terhadap penyakit hepatitis,
difteri, pertusis dan tetanus

c. Imunisasi Polio 1 sampai 4, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit polio

d. Imunisasi Campak, untuk memberikan perlidungan terhadap penyakit campak

Pada Tahun 2014 cakupan imunisasi UPTD Puskesmas Banggai dari 674 sasaran bayi
sebagai berikut :

a. Cakupan imunisasi HBO mencapai ….. bayi atau …. %

b. Cakupan imunisasi BCG mencapai 440 bayi atau 65%

c. Cakupan imunisasi Polio 1 mencapai 440 bayi atau 65%

d. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 mencapai 507 bayi atau 75%

e. Cakupan imunisasi Polio 2 mencapai 507 bayi atau 75%

f. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 mencapai 507 bayi atau 75%

g. Cakupan imunisasi Polio 3 mencapai 507 bayi atau 75%

h. Cakupan imunisasi DPT/ HB 3 mencapai 417 bayi atau 62%

i. Cakupan imunisasi Polio 4 mencapai 417 bayi atau 62%

j. Cakupan imunisasi Campak mencapai 375 bayi atau56%

Pencapaian ini member gambaran proporsi bayi yang telah mendapat


perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (khususnya bagi
yang telah medapat DPT3 + HB3, Polio 3, BCG dan Campak. Yang berarti tingkat
pengelolaan program imunisasi harus lebih ditingkatkan serta pemanfaatan pelayanan
imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini sangat erat kaitanya dengan kesadaran
dari ibu untuk membawa anaknya ke posyandu yang seringkali diabaikan karena faktor
pekerjaan rumah tangga, faktor anak yang sakit, dll.

Tingginya cakupan imunisasi tahun 2014 sebagaimana terlihat pada data


tersebut di atas di sebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tetang pentingnya
imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelola program imunisasi dan teman-teman
di Desa melakukan kegiatan sweeping imunisasi.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 21


6. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 Kali

Tabel 8. Cakupan Kapsul Vit. A (12-59 Bulan)


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

No Kel./Desa Sasaran Jml yg diberikan Pencapaian %


1 Lompio 200 200 100
2 Dodung 223 223 100
3 Tano Bonunungan 114 114 100
4 Lampa 105 105 100
5 Tinakin Laut 100 100 100
6 Potilpololoba 60 60 100
7 Kokini 50 50 100
8 Dangkalan 60 60 100
9 Lambako 50 50 100
10 Pasir Putih 50 50 100
11 Gonggong 40 40 100
12 Monsongan 72 72 100
13 Timbong 25 25 100
14 Mominit 42 42 100
15 Adean 74 74 100
16 Badumpayan 30 30 100
17 Pososlalongo 15 15 100
18 Tintingo 15 15 100
Jumlah 1325 1325 100
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Persentase bayi/balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2014


yang mendapatkan Vitamin A dosis tinggi sebanyak 1325 Balita (100%) dari jumlah
sasaran 1325 Balita.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 22


7. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe

Tabel 9. Cakupan Fe pada Ibu Hamil


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jml Bumil yg di
No Kel./Desa Sasaran %
dapat Fe
1 Lompio 104 47 45
2 Dodung 123 72 59
3 Tano Bonunungan 58 36 62
4 Lampa 60 48 80
5 Tinakin Laut 62 39 63
6 Potilpololoba 12 5 42
7 Kokini 25 15 60
8 Dangkalan 25 14 56
9 Lambako 32 17 53
10 Pasir Putih 28 15 54
11 Gonggong 26 14 54
12 Monsongan 43 22 51
13 Timbong 23 12 52
14 Mominit 17 10 59
15 Adean 38 1 50
16 Badumpayan 15 8 53
17 Pososlalongo 11 6 55
18 Tintingo 10 8 80
Jumlah 712 407 57
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Dari 712 sasaran bumil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2014
yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya sebanyak 407 bumil atau
58%. Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu hamil ke sarana
pelayanan kesehatan.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 23


8. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT

Tabel 10. Kumulatif Hasil Imunisasi TT Ibu Hamil


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Cakupan Kumulatif Ibu Hamil Di Imunisasi


Sasaran TT
No Kel./Desa
Bumil
TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5
1 Lompio 104 16 2
2 Dodung 123 22 2
3 Tano Bonunungan 58 6 1
4 Lampa 60 5 0
5 Tinakin Laut 62 7 0
6 Potilpololoba 12 1 0
7 Kokini 25 4 2
8 Dangkalan 25 0 0
9 Lambako 32 2 0
10 Pasir Putih 28 5 0
11 Gonggong 26 2 0
12 Monsongan 43 3 1
13 Timbong 23 1 0
14 Mominit 17 1 2
15 Adean 38 6 0
16 Badumpayan 15 2 0
17 Pososlalongo 11 0 0
18 Tintingo 10 0 0
Jumlah 712 83 10
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Persentase ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai yang


mendapatkan TT 1 sampai TT 5 pun sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu ke sarana
pelayanan kesehatan dalam hal ini ke Puskesmas atau ke Posyandu. Pada tahun 2014
cakupan imunisasi TT bumil harus di sesuaikan dengan pemberian imunisasi TT
sebelumnya.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 24


9. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif

Tabel 11. Cakupan ASI Ekslusif


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

No Kel./Desa Sasaran Bayi dapat ASI Eklusif %


1 Lompio 62 0 0
2 Dodung 75 0 0
3 Tano Bonunungan 43 0 0
4 Lampa 55 40 73
5 Tinakin Laut 55 11 20
6 Potilpololoba 6 3 50
7 Kokini 17 8 47
8 Dangkalan 16 0 0
9 Lambako 18 5 28
10 Pasir Putih 19 0 0
11 Gonggong 15 0 0
12 Monsongan 23 0 0
13 Timbong 14 0 0
14 Mominit 14 0 0
15 Adean 28 28 100
16 Badumpayan 10 10 100
17 Pososlalongo 11 10 91
18 Tintingo 9 0 0
Jumlah 490 115 23
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Persentase bayi yang mendapat ASI Ekslusif sejak lahir sampai usia 6 bulan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai pada tahun 2014 adalah 115 Bayi
(23%) angka tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari
nafkah untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pada usia sekitar 4 bulan bayi
mereka sudah diberi makanan pendamping ASI seperti bubur saring atau makanan
tambahan lainnya seperti biscuit. Disamping itu faktor pengetahuan ibu yang
kurang sehingga bayi kadang diberi susu instan, air tajin, teh manis jika ASI ibunya
terasa kurang.

10. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Jumlah kelompok Usila di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai sebanyak


18 kelompok dan anggotanya sebanyak 3007 orang. Jumlah Usila yang dilayani
selama tahun 2014 sebanyak 112 orang atau 3.7 % dari usila yang ada.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 25


B. Askes dan Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Rawat Jalan

Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam ataupun di luar gedung puskesmas


UPTD Puskesmas Banggai adalah 6604 kunjungan yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Banggai, termasuk yang mendapat pelayanan di
Poli Umum, Poli Gigi, KIA/KB, pelayanan di Puskesmas keliling.

Dari jumlah penduduk yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Banggai tersebut


mayoritas mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal
ini kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga
promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja yang
datang untuk berobat tetapi sebagian mereka diharapkan datang berkonsultasi tentang
bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Namun kenyatannya hal
tersebut masih jauh dari yang diharapkan karena persepsi masyarakat bahwa Puskesmas
adalah tempat bagi orang-orang yang sedang sakit, sehingga masyarakat yang datang
dengan tujuan konsultasi masalah kesehatan sangat minim.

Tabel 12. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak di


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

No Diagnosa Jumlah
1 ISPA 2167
2 Hipertensi 1125
3 Tukak Lambung 710
4 Rawat Gigi 667
5 Penyakit Tulang 465
6 Penyakit Kulit 443
7 Malaria Klinis 430
8 Penyakit Usus 369
9 Tonsil 350
10 Hipotensi 248

Dari data diatas, menunjukkan bahwa kunjungan tertinggi masih di dominasi


penyakit menular basis lingkungan, hal ini menggambarkan bahwa kesehatan
lingkungan di wilayah UPTD Puskesmas Banggai masih perlu mendapat perhatian
sehingga kedepannya dapat menurunkan penularan penyakit yang berbasis lingkungan.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 26


2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan

Obat-obatan yang tersedia di UPTD Puskesmas Banggai adalah obat yang


tergolong obat generic yang pengadaannya langsung melalui Gudang Farmasi
Kabupaten Banggai Laut.

C. Perilaku Hidup Masyarakat

1. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, faktor perilaku


merupakan faktor terbesar yang berpengaruh sehingga diharapkan masyarakat mampu
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahun 2014, dari 7143 rumah tangga yang dipantau hanya 180 rumah
tangga yang dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat 39 rumah tangga. Dalam
pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS digunakan sepuluh indikator perilaku, yang
mana setiap rumah tangga mayoritas hanya memenuhi beberapa kriteria saja. Hal ini
disebabkan karena tingkat pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat masih
sangat kurang, seperti masih banyaknya bapak-bapak yang merokok tidak pada
tempatnya sehingga anak-anak sekolah pun sudah ada yang mulai belajar merokok,
masih ada masyarakat yang tidak mencuci tangan atau sekedar membilas dengan air
tanpa mengunakan sabun sebelum makan sehingga kebiasaan-kebiasaan masyarakat
yang dianggap sepele namun mereka kurang menyadari bahwa perilaku tersebutlah
yang menyebabkan mereka sakit. Terlebih dengan penyakit-penyakit yang berbasis
lingkungan, yang mana penyebabnya juga karena kondisi lingkungan yang tidak
sehat/bersih oleh kurangnya kepedulian masyarakat atau perilaku mereka yang kurang
bersih.

2. Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai berjumlah 21


posyandu tersebar pada 18 Desa yang ada. Dalam pelaksaannya posyandu terkait
dengan beberapa program puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu
dan Anak, KB dan Promosi Kesehatan dll. Sehingga dalam pengklasifikasiannya juga
didasarkan pada kriteria hasil pencapaian cakupan program tersebut disamping
berdasarkan frekuensi penimbangan setiap tahundan jumlah kader 99 aktif.

Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di wilayah kerja


UPTD Puskesmas Banggai dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

a. Posyandu Pratama : -

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 27


b. Posyandu Madya : 18

c. Posyandu Purnama : 3

d. Posyandu Mandiri : -

Di wilayah UPTD Puskesmas Banggai belum ditemukan adanya posyandu


mandiri. Yang paling mempengaruhi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam
memanfaatkan posyandu secara maksimal, tetapi dalam hal ini kesalahan bukan hanya
berasal dari masyarakat saja tetapi juga karena kurangnya perhatian pemerintah
setempat, serta kurangnya kerjasama lintas sektor.

Tabel 13. Jumlah Posyandu dan Kader


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jumlah Posyandu Jumlah Kader


No Kel./Desa
Ada Aktif Ada Aktif
1 Lompio 2 2 10 10
2 Dodung 2 2 10 10
3 Tano Bonunungan 1 1 5 5
4 Lampa 1 1 5 5
5 Tinakin Laut 1 1 4 4
6 Potilpololoba 1 1 2 2
7 Kokini 2 2 8 8
8 Dangkalan 1 1 5 5
9 Lambako 1 1 5 5
10 Pasir Putih 1 1 5 5
11 Gonggong 1 1 4 4
12 Monsongan 1 1 4 4
13 Timbong 1 1 5 5
14 Mominit 1 1 5 5
15 Adean 1 1 5 5
16 Badumpayan 1 1 5 5
17 Pososlalongo 1 1 7 7
18 Tintingo 1 1 5 5
Jumlah 21 21 99 99
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 28


D. Kedaaan Lingkungan

1. Persentase Rumah Sehat

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Dari
jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain rumahya (tempat tinggal) sedemikian
rupa agar penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang dalam membangun
sebuah rumah kurang memperhatikan unsure kesehatan/sanitasi lingkungan, seperti
ventilasi, pencahayaan, sarana pembuangan air limbah, pembuangan sampah, jamban
keluarga dan sarana air bersih.

Pada tahun 2014, jumlah rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya


senbanyak 3537 rumah dari 5809 rumah yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Banggai. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut yang dinyatakan rumah sehat dengan
berbagai kriteria penilaian hanya 3537 rumah atau masih banyak rumah yang belum
memenuhi syarat dari segi kesehatan lingkugan.

Dapat dilihat dari cakupan pemanfaatan jamban keluarga yang sangat rendah
utamanya di daerah pinggir suggai/laut yang kebanyakan masyarakatnya membuang
hajat di sungai/laut. Di samping itu rumah yang memiliki SPAL juga masih sedikit,
umumnya mereka membuang limbahnya di samping rumah sehingga limbah tersebut
menjadi genangan air yang menimbulkan baud an menjadi sarang vector penyakit.

Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan
memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan biologis. Kepemilikan sarana sanitasi
yang kurang seperti saluran pembuangan air limbah dan jamban keluarga
mengakibatkan masyarakat membuang limbah rumah tangga dan tinja disembarang
tempat, hal ini jelas akan menunjang terjadinya penularan penyakit. Disamping itu
tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola piker
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

2. Persentase Keluarga yang memiliki Askes terhadap Air Bersih

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air
sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya.
Di antara kegunaan-kegunaan tersebut yang paling penting adalah kebutuhan untuk
minum. Untuk itu air harus mempunyai persyaratan khusus agar tidak menimbulkan
penyakit bagi manusia. Diantaranya tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak
terkontaminasi oleh bakteri pathogen serta tidak mengandung zat-zat kimia tertentu
dalam jumlah yang terbatas.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 29


Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih tersebut, maka masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai mengakses air dari berbagai sumber, jumlah
penduduk yang menggunakan sumber air bersih sebanyak 21982 yang mereka gunakan
diantaranya.

Tabel 14. Jumlah dan Akses Air Bersih (SAB) menurut Jenisnya
UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jumlah Pengguna Air Bersih Jenisnya


Total
Sasarannya
Jumlah
No Kel./Desa Sumur
Penduduk Sumur
PDAM SPT Gali PAH Lainnya
Gali
Pompa
1 Lompio 3856 50 3710 0 42 0 54
2 Dodung 5728 20 4999 20 100 0 589
3 Tano Bonunungan 2097 31 1958 27 54 0 27
4 Lampa 1559 25 1199 0 0 0 335
5 Tinakin Laut 1955 0 1470 0 0 0 485
6 Potilpololoba 410 0 218 0 0 0 192
7 Kokini 857 0 676 0 0 0 181
8 Dangkalan 976 0 690 0 0 0 286
9 Lambako 1335 20 960 0 0 0 355
10 Pasir Putih 1012 0 756 0 0 0 256
11 Gonggong 899 0 659 0 0 0 240
12 Monsongan 1560 0 1164 0 0 0 396
13 Timbong 864 0 615 0 0 0 249
14 Mominit 669 34 450 0 0 0 185
15 Adean 1512 70 944 0 71 0 427
16 Badumpayan 626 25 458 0 0 0 143
17 Pososlalongo 365 0 252 0 0 0 113
18 Tintingo 307 0 215 0 0 0 92
Jumlah 26587 275 21393 47 267 0 4605
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

3. Persentase Keluarga yang memiliki Sarana Sanitasi Dasar

Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang memenuhi
syarat kesehatan seperti jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah
rumah tangga.

Pada tahun 2014, dari 5809 jumlah rumah yang ada di wilayah UPTD
Puskesmas Banggai, yang memiliki jamban keluarga (jaga) hanya 4004 rumah (62%)
dan 3612 jaga yang dinyatakan memenuhi syarat, hal ini disebabkan karena sebagian
besar masyarakat meganggap jamban belum merupakan suatu kebutuhan sehingga

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 30


kesadaran untuk membangun jamban masih sangat kurang. Sedangkan dari segi
pananganan sampah rumah tangga dari 5809 rumah sekitar 2201 rumah menangani
sampahnya secara sehat. Untuk sarana pengelolaan air limbah yang memiliki SPAL
hanya 1942 keluarga dari 5809 rumah tangga.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut cakupan sarana sanitasi lingkungan di


wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai masih sangat rendah, hal ini pula yang
menjadi salah satu penyebab masih banyaknya penyakit-penyakit berbasis lingkungan
yang ditemukan di masyarakat.

Tabel 15. Jumlah Akses Jamban Keluarga


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jumlah
No Kel./Desa Memiliki Yang Sehat % Sehat
Rumah
1 Lompio 963 810 810 84
2 Dodung 919 420 420 46
3 Tano Bonunungan 462 400 400 87
4 Lampa 352 267 267 76
5 Tinakin Laut 395 277 226 57
6 Potilpololoba 106 54 54 51
7 Kokini 192 184 184 96
8 Dangkalan 171 147 112 65
9 Lambako 340 247 153 45
10 Pasir Putih 268 194 74 28
11 Gonggong 186 148 54 29
12 Monsongan 410 157 180 44
13 Timbong 205 175 172 84
14 Mominit 165 156 156 95
15 Adean 380 203 203 53
16 Badumpayan 144 95 79 55
17 Pososlalongo 84 34 34 40
18 Tintingo 67 36 34 51
Jumlah 5809 4004 3612 62
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 31


Tabel 16. Jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga menurut Jenisnya
UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jumlah
No Kel./Desa Memiliki Yang Sehat % Sehat
Rumah
1 Lompio 963 963 756 79
2 Dodung 919 919 635 69
3 Tano Bonunungan 462 462 356 77
4 Lampa 352 352 272 77
5 Tinakin Laut 395 395 255 65
6 Potilpololoba 106 106 53 50
7 Kokini 192 192 115 60
8 Dangkalan 171 171 130 76
9 Lambako 340 340 225 66
10 Pasir Putih 268 268 170 63
11 Gonggong 186 186 125 67
12 Monsongan 410 410 295 72
13 Timbong 205 205 139 68
14 Mominit 165 165 101 61
15 Adean 380 380 261 69
16 Badumpayan 144 144 90 63
17 Pososlalongo 84 84 39 46
18 Tintingo 67 67 36 54
Jumlah 5809 5809 4053 70
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

Dari data diatas menunjukkan masih rendahnya rumah tangga yang membuang
limbahnya sesuai dengan syarat kesehatan sehingga dapat menimbulkan bau dan tempat
berkembangbiaknya vektor penyebab penyakit.

4. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat

Tempat pengelolaan makanan pun dilakukan pemeriksaan berdasarkan beberapa


kriteria penilaian. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai dari TTU dan TPM yang
ada 54 sebanyak diperiksa 54, yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 54 TTU dan
TPM.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 32


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan

Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2014 memiliki upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri 4 Pustu, 9 Poskesdes dan 21 Posyandu.

Tabel 17. Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan


1 Gedung Puskesmas 1 Aktif
2 Pustu 4 Aktif
3 Poskesdes 9 Aktif
4 Posyandu 21 Aktif
5 Kendaraan Dinas Roda 4 1 Baik
6 Kendaraan Dinas Roda 2 2 1 rusak berat
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

B. Tenaga Kesehatan

1. Persentase Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja

Tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai


termasuk yang ada di Pustu dan polindes/Poskesdes yaitu 3 orang terdiri 2 orang dokter
umum, 1 orang, 20 bidan ( 7 bidan PNS, 10 bidan PTT dan 3 bidan Honorer), 12
perawat (8 perawat PNS dan 4 perawat honorer) 4 orang sanitarian ( 2 orang sanitarian
PNS dan 2 orang sanitarian honorer), 2 orang petugas gizi (1 orang gizi PNS dan 1
orang gizi Honorer).

2. Jumlah Pegawai di Puskesmas Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian

Khususnya di UPTD Puskesmas Banggai jumlah tenaga sebanyak 63 orang

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 33


Tabel 18. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian
UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2014

Jumlah/Jenis
Kepegawaian
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah
PNS Honorer PTT
1 Dokter Umum S1 Kedokteran 2 2
2 Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi 1 1
3 Sarjana Kes S1 Kep 3 2 1
S1 Kes-Mas 7 1 6
4 Perawat D3 Keperawatan 12 8 4
5 Bidan D3 Kebidanan 19 6 3 10
DIV Kebidanan 1 1
6 Farmasi S1 Farmasi 3 1 2
Nutrionis S1 Gizi 1 1
D3 Gizi 1 1
7 Analis D3 Analis 1 1
8 Sanitarian D3 Kesling 4 2 2
9 Administrasi SMA 4
10 Hiperkes DIII Hiperkes 1
11 Sarjana Non Kesehatan S1 Non Kes. 4 1 3
12 Cleaning Servis SMP 1
Jumlah
Sumber : Data UPTD Puskesmas Banggai

C. Pembiayaan Kesehatan

Biaya operasional yang dimiliki, baik didalam maupun di luar gedung puskesmas
bersumber dari :

1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Kesehatan Kabupaten Banggai Laut

3. BPJS

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 34


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai UPTD Puskesmas


Banggai maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :

1. Dari cakupan kunjungan ibu hamil K1 597 (100%) dan K4 407 (68%) di wilayah UPTD
Puskesmas Banggai menunjukkan bahwa kesehatan ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya ke sarana kesehatan pada trimester 1 cukup tinggi.

2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah UPTD Puskesmas Banggai sebanyak 251
persalinan, hal ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
beranjak makin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

3. Pencapaian cakupan imunisasi di wilayah UPTD Puskesmas Banggai pada tahun 2014
sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini semua Desa mencapai
UCI (Desa yang cakupan imunisasi dasarnya > 85 %).

4. Persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif hanya 115 (23%), hal ini dipengaruhi oleh
tingkat kesibukan ibu yang ikut mancari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari sehingga
pada usia 3 bulan bayi mereka sudah diberi makanan pendamping ASI, disamping itu
faktor pengetahuan ibu yang kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi susu formula,
air tajin, teh manis jika ASI ibunya terasa kurang.

5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini terlihat adri
rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga pemantauan status gizi balita yang
dilakukan setiap bulannya melalui posyandu tidak dapat digunakan dalam menentukan
status gizi masyarakat, khususnya N/D dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang pemberian makanan tambahan masih rendah.

6. Masih terdapatnya balita BGM di wilayah UPTD Puskesmas Banggai yaitu 35 balita
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya, ekonomi keluarga, tingkat
pengetahuan dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap tumbuh kembang balita.

7. Masih rendahnya cakupan kepemilikan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan
seperti Jamban Keluarga, pengelolaan limbah dan tempat sampah disebabkan karena
sebagian besar masyarakat manganggap hal tersebut tidak begitu penting dan bukan
merupakan suatu kebutuhan sehingga hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab
masih banyaknya penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan di masyarakat
seperti ISPA, diare dan penyakit kulit alergi maupun infeksi.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 35


8. Persentase cakupan rumah tangga ber PHBS di wilayah UPTD Puskesmas Banggai
masih sangat rendah, hal ini disebabkan karena masih kurangnya tingkat pengetahuan,
kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

B. Saran

1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak,
sehingga diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan
K4, cakupan pemberian ASI Ekslusif, serta angka persalinan oleh tenaga kesehatan
meningkat dan menurunnya angka kesakitan khususnya penyakit menular berbasis
lingkungan.

2. Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan cakupan
penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim penggerak PKK Desa.

3. Perlunya kerjasama lintas sektor utamanya dalam memicu masyarakat dalam upaya
meningkatkan kepemilikan sarana sanitasi.

4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan


diperlukan kerja keras oleh petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang
pentingnya sanitasi dan PHBS.

5. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang banyak


bersentuhan langsung ke masyarakat terutama UPTD Puskesmas Banggai masih
memerlukan peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya
yang dapat mendukung terlaksananya program kegiatan yang dilaksanakan di
Puskesmas.

Profil UPTD Puskesmas Banggai Tahun 2015 36

Anda mungkin juga menyukai