A. GAYA
1. Gaya sebagai penyebab gerak
Gaya adalah besaran dalam fisika yang menyebabkan benda
bergerak. Meskipun Gaya juga bisa merubah bentuk sebuah benda, untuk
kasus ini, kita hanya mempelajari gaya sebagai penyebab Perubahan
besar dan arah gerak benda.
Gambar 1, macam – macam keadaan saat bola diberi gaya
Seperti yang dapat kita amati pada gambar diatas, Gaya bisa
merubah bentuk sebuah benda (gambar a). Bola bisa terkompres bila
mendapat tekanan dari dua arah. Bola akan mulai bergerak saat benda
dikenai gaya seperti gambar b. Saat diberi gaya dari keadaan diam
tersebut, benda akan bergerak atau muncul percepatan. Gaya bisa
membuat benda yang awalnya bergerak menjadi diam (gambar c).
Gaya bisa mengubah gerakan (kecepatan) benda. Amati gambar d
dan e. Secara fisis pada saat bola diberi gaya yang searah dengan arah
geraknya, maka bola akan bergerak semakin cepat (mengalami
percepatan) sedangkan bila gaya dikenakan pada arah yang berlawanan
dengan arah gerak, maka bola akan mengalami perlambatan. Gambar F
juga menunjukkan apabila bola diberi gaya yang arahnya tegak lurus
dengan arah gerak benda, maka arah gerakan benda akan berubah juga.
Berdasarkan ilustrasi diatas, kita bisa menyimpulkan bahwasannya
gaya merupakan besaran vektor. Besaran vektor adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah.
2. Macam macam gaya
Gaya yang berada dialam ada bermacam macam, mulai dari yang
sederhana dan mudah diamati, sampai gaya yang tak terlihat. Gaya
semula terbagi menjadi gaya sentuh dan tak sentuh. Sampai sekarang
gaya berkembang dan dibagi menjadi gaya gaya fundamental. Berikut
adalah macam macam gaya
a. Gaya Tarik/Dorong
Gaya tarik/dorong adalah gaya paling sederhana di alam. Kita bisa
memberi gaya secara langsung kepada benda agar benda bergerak
dengan cara mendorong atau menarik benda tersebut.
b. Gaya grvitasi dan berat
Gaya gravitasi adalah gaya yang mudah diamati di alam. Gaya
gravitasi muncul selama benda berada di medan gravitasi bumi. Salah
satu gejala fisis kita mengalami gaya gravitasi bumi adalah saat kita
melempar bola, maka benda akan jatuh kearah pusat bumi (gambar 2).
Gejala inilah yang disebut gaya gravitasi.
Gaya berat adalah besar gaya tarik bumi terhadap massa. Besar gaya
berat dipengaruhi oleh dua besaran, yakni percepatan gravitasi dan
massa. Sehingga bisa kita rumuskan besar gaya berat (w) adalah
W = m g (1.1)
Dengan w = gaya berat (N)
M = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
c. Gaya Normal
b
N
F N
c
a N W
W
d. Gaya gesek
Gaya gesek adalah gaya sentuh benda akibat dua permukaan saling
bersentuhan. Gaya Gesek bisa kita amati pada benda yang bergerak diatas
permukaan. Misalkan saja balok yang bergerak di atas meja lama lama
akan berhenti. Karena lama kelamaan balok berhenti, maka gaya gesek
memiliki arah yang memberi perlambatan atau arah gayanya berlawanan
dengan arah gerak.
Gaya gesek sebuah benda dibagi menjadi dua macam, yaitu gaya
gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statik adalah gaya gesek
yang bekerja pada permukaan benda saat benda diberi gaya namun
benda masih dalam keadaan diam. Gaya gesek statis benda memiliki
harga maksimum yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Besar
gaya gesek statis maksimum sebuah benda adalah
fs ≤ μsN
Dengan
fs = gaya gesek statis
μs = koefisien gesek statis
N = Gaya Normal
Bila besar gaya yang diberikan kurang dari f smax, maka besar gaya gesek
statisnya adalah
F = fs
Gaya gesek kinetik adalah besar gaya gesek yang dikenai benda saat
benda bergerak translasi diatas permukaan. Berbeda dengan gaya gesek
statis, gaya gesek kinetis (fk), memiliki nilai tetap sebesar
fk = N μk
Dengan
fk = gaya gesek kinetis (N)
μk = koefisien gesek kinetik
N = gaya Normal (N)
3. Menggambar dan penjumlahan gaya
Dalam materi dinamika, menggambar gaya adalah salah satu hal
paling penting karena analisis gerak yang dilakukan akan didasarkan
pada bagaimana menggambar gaya pada benda. Apabila dalam
menggambar gaya terdapat kesalahan, maka bisa dipastikan analisis
gerakan akan salah.
Gaya digambarkan sebagai anak panah, dengan ujung lancip sebagai
arah gaya pada benda tersebut, sedangkan panjang batang menunjukkan
besar gaya yang diberikan oleh benda.
F
F
Gaya bisa terdiri lebih dari satu gaya pada satu benda yang sama. Satu
buah gaya juga bisa bekerja pada beberapa benda sekaligus. Kita tinggal
menyesuaikan kondisi benda dengan pemodelan yang kita lakukan pada
sebuah benda.
Gaya sebagai besaran vektor bisa dijumlahkan seperti penjumlahan
vektor biasa berdasarkan komponen kompenennya. Berikut adalah
contoh soal berkaitan dengan gaya dan penjumlahan gaya.
Contoh soal 1
Sebuah balok yang bergerak turun dari sebuah bidang miring dengan
sudut α, ditahan oleh seorang anak menggunakan tali yang tak bermassa.
Lukiskan diagram gaya pada kondisi diatas.
Jawab :
Contoh soal 2
Ari dan fadli bersama sama mendorong sebuah meja dengan gaya
masing masing 200 N ke kanan dan 150 N ke kiri. Tentukan resultan
gaya yang dilakukan oleh keduanya
Jawab
ΣF = Fari Ffadli
= 200 150
= 50 N ke kanan
Contoh soal 3
Roni, salwa, dan rahman menarik sebuah balok dengan gaya dan arah
masing masing berbeda. Roni menarik balok dengan gaya 200 N dengan
arah 30o terhadap sumbu x+. Salwa menarik dengan gaya 150 N dengan
arah 45o terhadap sumbu y dan rahman menarik dengan gaya 100 N
dengan arah 60o terhadap sumbu y+. Tentukan arah gerak balok
tersebut.
Soal latihan
Gambarkan diagram gaya pada gambar berikut
B. Hukum I Newton
C. Hukum II Newton
Hukum II Newton mempelajari antara hubungan gaya dengan
percepatan sebuah benda. Apabila sebuah benda diberi gaya otomatis
akan muncul percepatan, dimana hubungan antara besar gaya dan
percepatan adalah dalam pernyataan hukum II Newton.
“Sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F
akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap
M.” atau bila dinotasikan :
(2.2)
F = m.a
Dengan
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
Bila pada benda bekerja beberapa gaya, maka persamaan hukum II
Newton yang berlaku adalah
(2.3)
ΣF = ma
Dengan
ΣF = resultan gaya pada benda yang bekerja
Untuk memahami hukum II Newton, perhatikan contoh soal berikut
D. Hukum III Newton
Hukum III Newton menjelaskan tentang hubungan aksi reaksi dua
buah benda yang saling bersentuhan, misalkan saja saat kita meletakkan
secangkir kopi diatas meja, maka secangkir kopi akan memberi tekanan
gaya berat ke meja dan meja memberi gaya reaksi kepada gelas dengan
besar yang sama dengan berat gelas namun dengan arah yang berbeda.
(2.4)
bila dinotasikan, hukum III Newton adalah
Faksi = Freaksi
E. Analisis gerak pada dinamika gerak lurus
Gerak pada bidang datar
Contoh soal 4
Contoh soal 5
Contoh soal 6
Gerak pada lintasan miring
Contoh soal 7
Contoh soal 8
Contoh soal 9
Gerak pada katrol
Contoh soal 10
Contoh soal 11
Contoh soal 12
Berat semu di dalam lift
Contoh soal 13
Contoh soal 14
Contoh soal 15
F. Dinamika gerak melingkar
Variabel baru muncul saat mempelajari dinamika gerak melingkar,
berupa gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang memiliki arah
menuju pusat lingkaran dari lintasan benda tersebut. Pada
G. Analisis gerak pada dinamika gerak melingkar
1) Gerak melingkar pada bidang datar
2) Gerak melingkar pada ayunan konis
3) Gerak pada lintasan lengkung
4) Gerak mobil pada tikungan
5) Gerak benda bidang melingkar
H. Latihan Soal
1. Pilihan Ganda
1) Balok (m = 5 kg) berada diatas bidang datar kasar (μs = 0,3 μk =
0,1) ditarik dengan gaya 10 N. Tentukan besar percepatan benda
a) 0 m/s2 d) 6 m/s2
b) 2 m/s2 e) 8 m/s2
c) 4 m/s2
2) Balok berada pada bidang datar licin ditarik dengan gaya seperti
pada gambar berikut. Tentukan perpindahannya setelah 2 detik
3) Es bergerak diatas lantai ,seperti pada gambar, dengan kecepatan 10
m/s. Massa balok adalah 2 kg dan sudut kemiringan benda 30 o.
Tentukanlah jarak yang dapat dicapai Es
4)
2. Benar Salah
Beri tanda B untuk pernyataan benar dan S untuk pernyataan salah di
sebelah kiri garis batas
B/S 1 Gaya Aksi Reaksi dapat terjadi pada satu benda
2 Gaya gesek bisa muncul pada benda yang diberi gaya
meskipun benda diam
3 Gaya Normal selalu memiliki nilai sama besar dengan gaya
berat
4 Gaya gesek kinetik dipengaruhi oleh luas penampang
5 Gaya sentripetal selalu memiliki arah menuju pusat lintasan
6 Gaya gravitasi bumi dan gaya berat selalu memiliki arah
menuju pusat bumi
7 Benda yang diberi gaya sama dengan nol pasti akan
berhenti
8 Semakin besar gaya sebuah benda percepatan akan semakin
besar
9 Benda diam diatas meja tidak memiliki gaya gesek
10 Besar massa di luar angkasa sama dengan di permukaan
bumi
3. Menjodohkan
Pasangkan definisi di ruas kiri dengan di ruas kanan
1. Batu yang bekerja secara gerak lurus A. Gaya Gesek
beraturan mengikuti
2. Peristiwa benda berubah kecepatan setelah B. Hukum III
diberi gaya Newton
3. Peristiwa Gaya aksireaksi pada benda C.Gaya Normal
yang bersentuhan
4.. Gaya reaksi dari tekanan bidang kearah D. Hukum II
bidang normal Newton
5. Gaya reaksi dari sentuhan dua buah E. Gaya Berat
permukaan diatas bidang
6. Ukuran kelembaman sebuah benda F. Hukum 1
Newton
7. Gaya yang menyebabkan benda bergerak G. Gaya
melingkar Sentripetal
8. Gaya dari sebuah benda yang ditarik oleh H. Inersia
medan gravitasi bumi dan berarah ke pusat
bumi
9. Gaya yang dimiliki pegas agar bergerak I. Percepatan
kearah yang berlawanan sentripetal
10. Percepatan dari benda yang bergerak J. Gaya pemulih
melingkar pegas
K. Massa
4. Isian Singkat
1) Gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar
2) Gaya yang selalu memiliki arah tegak lurus bidang adalah gaya
3) Gaya yang selalu memiliki arah berlawanan arah gerak benda adalah
gaya
4) Menurut hukum I Newton, benda akan mempertahankan geraknya
bila
5) Besar percepatan gravitasi adalah
6) Dua anak bermain tarik tambang, anak pertama menarik dengan
gaya 450 N dan anak kedua menarik dengan gaya 450 N. Tegangan
tali tambang adalah
7) Seoarang anak bermassa 40 kg berada didalam sebuah lift yang
bergerak turun dengan percepatan 2 m/s2. Berapakah gaya normal si
anak
8) Menurut Hukum Newton, benda yang bergerak lurus beraturan
memiliki gaya sebesar
9) Kecepatan maksimal agar mobil tidak terlempar keluar saat
membelok adalah sebesar
10) Berat seorang astronot di luar angkasa tanpa medan gravitasi adalah
5. Essay
1) Sebuah balok berada pada kondisi dibawah ini. Bila gaya diberikan
sebesar 100 N, dan massa balok 4 kg, tentukan keadaan gerak balok
tersebut. Buktikan secara matematis jawabanmu.
2) Sebuah balok berada pada bidang datar kasar dengan koefisien gesek
statis dan kinetis μs = 0,3 μk = 0,1. Bila massa balok 10 kg, tentukan
a) Besar gaya gesek, bila pada bidang tidak bekerja gaya horisontal
b) Besar gaya gesek bila diberi gaya horisontal 20 N
c) Besar gaya gesek bila diberi gaya horisontal 40 N
3) Seorang anak iseng mengukur berat badannya di dalam lift. Saat lift
diam, massa anak adalah 60 kg. Berapa penunjukan skala pada
timbangan badan saat
a) Lift bergerak naik dengan kecepatan tetap 2 m/s
b) Lift bergerak turun dengan kecepatan tetap 2 m/s
c) Lift bergerak naik dengan percepatan tetap 2 m/s2
d) Lift bergerak turun dengan percepatan tetap 2 m/s2