Anda di halaman 1dari 3

Awal dari pertumbuhan otot adalah sebagai berikut :

sintesis molekul protein kompleks yang spesifik untuk jaringan dan sekresi komponen-komponen
yang diperlukan (asam Amino)
penempatan protein spesifik tersebut pada susunan unsure-unsur pada otot.
diferensiasi dan perkembangan serabut menurut tipe otot dan fungsinya.
Beberapa hormon telah diketahui dapat mempercepat pertumbuhan dari jaringan serta mengontrol
fungsinya secara langsung maupun tidak langsung. Pada beberapa kasus, hormon-hormon
diketahui bekerja untuk membuat molekul substrat menjadi lebih mudah diperoleh, misalnya
insulin. Penambahan asam amino diperlukan untuk membentuk protein. Penjelasan bagaimana
asam amino tersebut membangun dan mengatur posisinya yang pasti pada rantai-rantai
polypedtida yang tersusun dalam protein hanya mungkin terjawab pada tiga puluh tahun terakhir
ini.

Dasar Pembentukan Protein Dan Replikasinya Dalam Jaringan Biologikal. Sementara hormon
dapat mempercepat pembangunana protein melalui aktifitasnya dan sintetis enzim, pertanyaan
bagaimana enzim itu sendiri disintesis terus meningkat. Sudah diketahui bahwa gen-gen
kromosom pada inti sel yang berperan, satu gen mengkontrol sintesis susunan spesifik untuk satu
atau sebagian dari protein enzim. Ini juga berpengaruh terhadap sintesis yang diperlukan untuk
mereplikasi protein tersebut. Gen-gen itu sendiri bukan protein, tetapi terdiri dari asam nukleat,
asam deoxyribonucleat(DNA). DNA Terdiri dari dua rantai nucleotide yang bertautan satu sama
lainnya membentuk helix ganda (Double Helix). Walaupun hanya ada empat nucleotide yang
berbeda pada rantai (adenosine, guanine, cytidin dan thymidin), tetapi pembentukan helix ganda
ini terjadi beberapa kali dan tersusun dalam rangkaian yang rumit. Rangkaian ini ada dalam dua
rantai yang identik tetapi bersifat komplementer yang diikuti dengan posisi saling barlawanan satu
sama lain.

Selama replikasi, satu rantai dari Helix ganda induk di ubah dalam bentuk helix ganda
yang baru. Biosintetis dari rantai yang kedua ini dikasalisasi oleh sebuah enzim yang digunakan
sebagai subenest empat komponen deoxyribonucloidtriposphat, yang menggunakan rantai DNA
yang baru tersebut sebagai dasar untuk membentuk rantai komplementari kedua.

Sudah jelas bahwa molekul enzim bukan disintesis oleh DNA gena secara langsung, DNA
dalam inti dan sintesis protein terjadi dalam sitoplasma, dimana tipe asam nucleat lainnya yaitu
ribose dalam bentuk deoxyribose (ribonucleid acid – RNA). Sejumlah kecil fraksi dari ribonucloid
acid (messenger RNA), membawa pesan genetik dari DNA pada gena dalam inti menjadi partikel
dalam cytoplasma yang disebut ribosoma. Asam amino aktif yang dibawa ke ribosoma oleh RNA
(transfer RNA) paling sedikir diperlukan satu molekul RNA transfer untuk setiap asam amino.
Hormone pertumbuhan mengatur laju biosintesis protein yang mengkontrol sintesis RNA
Massenger. Salah satu fungsi insulin adalah mempercepat perpindahan RNA Messenger menjadi
protein ribosoma dan protein sarkoplasma.

Setiap molekul atau RNA transfer mengandung satu kode dalam bentuk rangkaian pendek
nucleotid-nucleotid yang siap dipasangkan dengan rangkaian nucleotide komplementer pada RNA
messenger, disimpan di ribosoma dan ditambahkan asam amino tertentu untuk membentuk rantai
polipeptida. Rangkaian dari tiga nucleotide menentukan pemilihan asam amino yang diberikan.
Empat nuclotid yang berbeda dalam rantai DNA ditemukan dalam protein yang membentuk rantai
RNA. Jika dibawa tiga pada saat yang sama menghasilkan 64 rangkaian yang berbeda. Hanya
sekitar 20 asam amino yang ditemukan dalam protein, dimana setiap satu asam amino akan
ditentukan oleh rangkaoian yang berbeda. Rangkaian nucleotide dalam asam nucleat linear dengan
rangkaian asam amino. Pada rantai polipeptida yang ditentukan. Secara kimia rangkaian
nucleotide dalam RNA messenger dihubungkan oleh kode genetic kedalam rangkaian asam amino
dalam protein yang sudah ditentukan. Sebagai kode untuk lebuh dari satu protein dengan
mengganti bagian yang tidak berkode dan dapat diisi oleh nucleotide dari gen lain atau virus.
Sebagian besar sel mengandung sejumlah gen yang hampir sama dan sebagian besar bahan genetic
sejak evolusi mengalami mutasi.

Pada jaringan otot terdapat jaringan sintesis protein myofibril yang mengandung 50 sampai
60 partikel ribosoma. Banyak kode yang digunakan untuk protein yaitu dari 170.000 sampai
200.000 sebagian besar terdiri darimyosin actin dan tropomyssin disintesis oleh polysom yang
lebih kecil, dan terdapat hubungan antara ukuran m-RNA dengan protein otot. Pada emriogenesis
sintetis actin yang mendahului myosin terjadi sebelum sintetis tropomyosin. Protein sarcoplasma
dibentuk lebih cepat dari pada myofibril.

PERKEMBANGAN JARINGAN OTOT

Otot skeletal berasal dari satu sel induk yakni stem cell embrionik yg tdp pd tahap blastosis
embrio. Stem cell ini masih berupa sel yang belum punya bentuk dan fungsi spesifik namun dapat
bereplikasi dan berdiferiasi menjadi banyak jenis. Stelah blastosis menempelkan diri ke rahim, sel
akan memasuki siklus sel menjadi tumbuh dan membelah kemudian berdiferensiasi. Pada tahapan
diferensiasi ini terbentuk lapisan embrional ekto,endo dan meso. Oto skeletal berkembang dari
somit mesoderm, yaitu sepertitiga germinal dari embrio. Dari somit sel otot meningkat menjadi 40
grup (mytomes).

Untuk menjadi sel otot terjadi spesialisasi mikrofilamen dan mikrotubulnya. Untuk membentuk
mikrofilamen ini dibutuhkan enzim yang dibentuk melakui sintesa protein. Sintesa protein
diperoleh dari proses tranlasi kode rna yang dikopi dari dna. sehingga dna dibutuhkan untuk
terlaksananya sisntesis protein yang akan mnjdi enzim dalam pembentukkan mikrofilamin aktin
dan miosin. Selain itu dna juhga mensintesis protein untuk pembentukan mikrofilamen itu sendiri.
Didalam serabut otot, jumlah myofibril meningkat selama perkembangan emrionik dari serabut
tunggal melalui pembelahan longitudinal. Serabut tersebut menghasilkan serat dengan membentuk
tabung yang kemudian menempati bagian dalamnya. Serat pertama yang terbentuk bukan
melintang yang jika dalam jumlah banyak akan sejajar dan menempati setiap sarkomen (rangkaian
garis Z) sebelum serat membentuk tabung. Pada mamalia, myofibril ada dibawah sarcolemma
menbentuk tabung serabut otot pheripheri yang pertama membentuk striase. Nuclei otot terletak
dibagian tengah tetapi kemudian migrasi ke serat pheripheri yang kemudian memanjang sekitar
sarkolema dengan meningkatnya jumlah myofibril.
Umumnya, setelah pertengahan kedua dari kehidupan intraurin, bertambahnya ukuran otot
bukan oleh beertambahnya serabut tetapi oleh meningkatnya ukuran terakhir. Tetapi serabut yang
ditemukan pada bicep brachii tikus meningkat jumlahnya pada beberapa saat setalah dilahirkan,
yang diikuti dengan berkembangnya otot dengan bertambahnya umur atau gerakan dan bukan
karena meningkatnya jumlah serabut, karena jumlah serabut yang lebih besar disebabkan oleh
meningkatnya jumlah satuan myofibril.

Selama perkembangan awal, srabut bertumbuh panjangnya mulai dari setiap ujung dari
unit sarkomer, misalnya jumlah sarkomen per serabut meningkat; setelah lahir julah sarkomer per
serabut cenderung tetap konstan dan meningkat panjang serabutnya dengan bertambah lebar
sarkomer. Terdeapat peningkatan yang seiring dengan tingkat bertautnya actin dan myosin dengan
bertambah umur. Itu sebabnya mengapa otot peternak muda tidak dapat berkembang lebih kuat.
Umumnya laju peningkatan dan berat otot terbesar terjadi setelah dilahirkan dan cenderung
menurun selama ini.

Anda mungkin juga menyukai