MODUL:
I. DESKRIPSI SINGKAT
S
ampah organik selain dihasilkan dari proses alami juga
merupakan hasil dari adanya aktifitas manusia. Seiring
dengan peningkatan jumlah penduduk, sangat
berpengaruh terhadap jumlah timbulan sampah. Timbulan
sampah yang tidak terkendali akhirnya akan berimbas pada
berbagai pencemaran baik air, tanah dan udara.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah
sampah ini. Kita bisa memulainya dari sektor yang paling
sederhana yaitu sektor rumah tangga dengan prinsip 3R (reuse,
recycle, reduce). Pemanfaatan sampah rumah tangga bisa
dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari jenis sampahnya.
Pembuatan pupuk cair dan padat merupakan salah satu alternatif
untuk menjadikan sampah menjadi mempunyai nilai ekonomis.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pokok bahasan dan masing-masing sub pokok bahasannya akan
diuraikan secara runtut oleh narasumber kepada peserta pelatihan.
Di lain pihak peserta latih akan mendengar, mencatat dan
mengikuti arahan dan petunjuk narasumber. Proses pembelajaran
ini akan dikemukakan sesuai langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1
1. Kegiatan Narasumber
a. Kegiatan bina situasi kelas
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan ruang lingkup bahasan
b. Menanyakan dan menggali pendapat peserta latih tentang
pengertian mereka tentang pembuatan pupuk cair dan
penggunaannya
2. Kegiatan peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang diperlukan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber/fasilitator
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
Langkah 2
1. Kegiatan Narasumber
a. Penyampaian materi sub pokok bahasan–1, tentang
pengertian pupuk cair
Langkah 3
1. Kegiatan Narasumber
a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (langkah-langkah
pembuatan pupuk cair)
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang
penting
Langkah 4
1. Kegiatan Narasumber
a. Penyampaian materi sub pokok bahasan–1, tentang
pengertian pupuk padat
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang
penting
Langkah 4
1. Kegiatan Narasumber
a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (langkah-langkah
pembuatan pupuk padat)
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang
penting
Langkah 5
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta kelas untuk membentuk 3 kelompok, yaitu
kelompok I, kelompok II dan kelompok III, serta memilih
ketua, sekretaris dan penyaji.
b. Meminta masing-masing kelompok merancang dan membuat
alat pupuk cair atau padat
c. Memberikan bimbingan tentang jalannya proses praktikum
2. Kegiatan peserta
a. Membentuk kelompok diskusi, memilih ketua, sekretaris dan
penyaji serta melakukan diskusi sesuai dengan bimbingan
narasumber
b. Mempraktekan, merancang dan mengoperasikan alat pupuk
padat dan cair
c. Menyusun hasil-hasil praktek kedalam laporan
d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting
Langkah 6
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta masing masing kelompok (kelompok I, kelompok II
dan kelompok III), mempresentasikan hasil-hasil praktek
kelompoknya didepan kelas.
b. Memberikan masukan tentang masalah-masalah yang timbul
seputar proses praktikum serta mengarahkannya sesuai
dengan tujuan pembelajaran
c. Merangkum hasil-hasil diskusi pada tahapan-tahapan
tertentu sehingga hasil-hasil diskusi lebih fokus.
2. Kegiatan Peserta
a. Mengikuti acara penyajian/presentasi masing-masing
kelompok
b. Berpartisipasi aktif dan bertanya, mengemukakan
pendapat/saran yang berguna bagi proses pembelajaran
c. Mendengar, mencatat dan bertanya tentang hal-hal yang
kurang jelas
d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting
Langkah 7
Penutup
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas
sebelum menutup acara pembelajaran
A. PUPUK CAIR
1. PENGERTIAN
Pupuk cair adalah exstrak dari pembusukan sampah organik
dimana dengan mengexstrak sampah organik tersebut kita
bisa mengambil seluruh nutriens yang terkandung pada
sampah organik tersebut. Selain nutriens kita juga sekaligus
menyerap mikroorganisme, bakteri, fungi, protozoa, dan
nematodoa. Pada dasarnya limbah dari bahan organik bisa
dimanfaatkan menjadi pupuk, limbah cair banyak
mengandung unsur hara (NPK). Penggunaan pupuk cair
dapat membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah.
2. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
Bahan dan alat
a. Ember 25 L, Gentong 120 L, Drum 200 L dengan tutupnya
stop kran)
d. Sealent, seal karet ban dalam
*Keterangan tambahan
1. Apabila beberapa waktu, sampah sisa buah dalam ember
akan menyusut (karena proses fermentasi) maka dapat
ditambahkan lagi sampah sisa buah sampai penuh lagi,
dst
2. Bila ember sudah penuh dengan padatan pembuatan cair
di kosongkan dan dibersihkan, serta ditata kembali seperti
semula dan pembuatan pupuk cair dapat diulang kembali
dst, seperti yang diuraikan diatas
3. Padatan dari pembuatan pupuk cair ini dapat dijadikan
kompos dengan proses pengkomposan sampah padat
B. PUPUK PADAT
1. Pengertian
Pengertian Pupuk padat organik adalah pupuk yang tersusun
dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa
tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk padat organik
mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.
Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau,
b. Penyiapan Alat
Alat-alat yang diperlukan antara lain :
1) Tempat pembuatan kompos (mempunyai atap)
2) Sekop,
3) Cangkul garpu
4) Gembor/embrat
5) Drum air
6) Ember
7) Lembaran plastik penutup
8) Termometer
9) Alat timbang
d. Mencampur Kompos
Setelah bahan disusun lengkap, kemudian setahap demi
setahap bahan dicampur sampai rata, sambil dilhat
kelembabannya, apabila kurang lembab, tambahkan air,
sambil ditambahkan bahan aktivator atau fermentor.
e. Mengukur Temperatur
Pengukuran temperatur dilakukan setiap hari pada
beberapa titik kemudian dicatat. Hasil pemetaan
pengukuran dapat memberikan indikasi tentang proses
pembuatan kompos, apakah pencampuran sudah baik dan
benar, apakah komposisi seimbang, apakah kelembaban
memadai dan seterusnya.
f. Membalik Kompos
Pada hari ke 4 komposting, saat pembalikan kompos yang
pertama, perhatikan pada titik titik no 2, 7, 8, 9, 14,
amati kelembabannya, campuran bahan dan siklus
oksigennya. Apabila kurang lembab, atau campuran
kurang rata, atau siklus oksigen tidak lancar, maka pada
saat membalik harus sambil dilakukan pencampuran
ulang dengan kompos dari tempat yang mempunyai
temperatur tinggi, yang kelembaban atau campuran atau
siklus oksigennya baik.
g. Pengayakan
Setelah proses pengomposan selesai, kemudian dilakukan
untuk memperoleh ukuran yang seragam dan
penampilannya yang lebih baik. Disamping itu apabila
telah diayak, maka pada waktu penerapan di lapangan
akan jauh lebih mudah.
VII. REFERENSI