Anda di halaman 1dari 2

BAKAL CALON LEGISLATIF PARTAI ACEH (PA) MINTA BAWASLU EVALUASI SITEM

ELEKTRONIK SIPOL KPU DAN MENGUSUT TUNTAS PERMAINAN SILON.

Simeulue, haba Rakyat

Minggu 19 Agustus 2018 sekitar jam 12:30 WIB Media haba Rakyat bertemu dengan salah
seorang mantan Komisioner KPU/KIP di Kabupaten Simeulue yang membidangi pokja ferifikasi
bakal calon anggota legislatife yang meminta untuk tidak ditulis namanya menanggapi masalah silon
yang telah merugikan Bacaleg Partai Aceh mengatakan seharusnya pihak KPU/KIP ketika
menemukan data bacaleg yang diajukan oleh partai politik yang berbeda terhadap salah satu bacaleg
oleh pihak KPU/KIP melalui petugas penghubung harus melakukan klarifikasi terhadap partai-partai
yang mencalonkan bacaleg tersebut di partai mana bacaleg tersebut yang sebenarnya dicalonkan dan
memanggil bacaleg tersebut untuk diklarifikasi partai mana yang dipilihnya untuk mencalonkan diri
dan hal ini lebih lanjut mengatakan pernah terjadi pada masa mereka menjadi anggota KPU/KIP tetapi
mereka melakukan klarifikasi untuk menghindari terjadi sengketa proses pemilu dan secara tegas
mengatakan hal ini satu kelalaian dari pihak KPU/KIP yang menangani silon dan juga dari pihak silon
Partai Nasdem sehingga menimbulkan kerugian terhadap Bacaleg Partai Aceh yang tidak dimasukkan
dalam Daftar Calon Sementara (DCS). Selanjutnya Senin Tanggal 20 Agustus 2018 sekitar jam 09:00
WIB Media haba Rakyat bertemu dengan Ketua Partai Garuda disalah satu warung kopi di desa Salur
mengatakan pada Media haba Rakyat ada bacaleg yang dicalonkan oleh dua parpol yang berbeda
yaitu Parnas dan Parlok tetapi masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) dan lebih lanjut lagi
menjelaskan ada bacaleg yang statusnya Honorer Kontrak Pusat tetapi di tetapkan dan masuk dalam
DCS padahal kalau mau mencalonkan diri bacaleg kata Katua Partai Garuda hartus mundur dari
honorer kontraknya. Pada hari yang sama Bacaleg Partai Aceh (PA) Dapil 2 Nomor Urut 2 Sarman
mengatakan kepada Media haba Rakyat kalau memang benar yang dikatakan Ketua Partai Garuda
tersebut berarti kami Bacaleg Partai Aceh (PA) sudah dizalimi oleh Sipol Partai Nasdem dan Sipol
KPU/KIP karena tidak dihapus dari silonnya agar kami Bacaleg Partai Aceh dapat digagalkan. Lebih
lanjut Bacaleg Parta Aceh (PA) Sarman yang juga Mantan Anggpta dan Ketua Komisi D DPRD
Simeulue 2004-2009 mengatakan diduga ada unsur kesengajaan tidakl dihapus dari Silon Partai
Nasdem agar dapat gagal mecalonkan diri di Partai Aceh (PA) karena mengundurkan diri dari
Bacaleg dan Anggota Partai Nasdem akibat terjadi ketidak sepahaman di Partai Nasdem tanggal 24
Juli 2018 di Kantor Partai Nasdem padahal dirinya kata Sarman Bacaleg Partai Aceh (PA) pada
Media haba Rakyat Tanggal 25 Juli 2018 sudah tidak memenuhi Syarat (TMS) Pencalonan di Partai
Nasdem karena sudah mengundurkan diri dan KTA nya sudah ditarik Ketua Partai Nasdem Saimin
serta tidak lagi mengikuti tahapan Persyaratan Pencalonan Uji Mampu Baca Al-qur’an di Partai
Nasdem ditambah lagi salah seorang bacaleg perempuan Marchi Raida Sabi berada di Meulaboh dan
tidak mengikuti Uji Mampu Baca Al-qur’an sehingga tidak terpenuhi Quota 30% keterwakilan
perempuan dan mau tidak mau, suka tidak suka bacaleg laki-laki harus mundur satu orang sesuai
Ketentuan Peraturan Undang-Undang.

Mantan Kepala Biro Surat Kabar Umum haba Rakyat dan juga Mantan Ketua Gerakan
Nasional Pemberantasan Korupsi (GN-PK) Kabupaten Simeulue ini secara gamblang mengatakan
sangat tidak adil kalau bacaleg partai lain bisa masuk DCS sementara Bacaleg Partai Aceh (PA) tidak
bisa masuk DCS padahal sudah memenuhi syarat, apa bukan penzaliman namanya terhadap Bacaleg
Partai Aceh. ”KPU/KIP memberi alasan sudah pernah dicalonkan di partai lain”. Mantan Kepala
Divisi dan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LPI-Tipikor) Kabupaten Simeulue meminta kepada
Bawaslu untuk mengevaluasi Sistem Elektronik Sipol KPU dan permainan silon pada Partai Nasdem
dan KIP Kabupaten Simeulue yang telah merugikan Bacaleg Partai Aceh. Sarman jugta meminta agar
dalam berdemokrasi ini menunjukkan dan memberikan contoh yang terbaik pada Rakyat Simeulue
bukan saling jegal menjegal dengan memanfaatkan Sistem Elektronik Sipol KPU tersebut.

Selanjutnya Bacaleg Partai Aceh Umberrahman Dapil 3 Nomor Urut 5 menyampaikan kepada
Media haba Rakyat sudah pernah menyampaikan kepada Silon Partai PSI untuk dihapus namun tidak
juga dihapus sehingga terjadi silon ganda pada Sipol KPU dan tidak dimasukkan juga dalam DCS dan
mengharapkan Sistem Elektronik Sipol ini dilakukan evaluasi oleh Bawaslu. (T I M/h-B)

Anda mungkin juga menyukai