pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi –
transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan
menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. ( John F.Nash , 1995 )
Sedangkan menurut Henry Lucas (1995), sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur –
prosedur yang di organisasikan , bilamana dieksekusi anak menyediakan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.
1. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan element – element yang
lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output.
2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang di tentukan dari awal pembuatan yang
merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tidak bersinggungan
dengan sistem informasi lainnya.
3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan di capai dengan
menggunakan sistem infomasi tersebut, sebuah sistem berhasil apabila dapat mencapai tujuan
tersebut.
4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi
yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaan
sistem informasi.
—————————————————————————————————————————————
————————–
Sistem informasi nasional ( SISFONAS ) adalah suatu inisiatif yang dilakukan dalam rangka
mengembangkan infrastruktur sistem informasi pemerintah secara terpadu dan
mengintegrasikannya dalam suatu kesatuan yang utuh dalam rangkan mendukung pencapaian Good
Governance.
Secara umum definisi sisfonas tidak lepas dari definisi sistem informasi yaitu “ pengolahan informasi
berdasarkan alur kerja / proses bisnis yang sesuai dengan azas efisiensi dan efektivitas dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi “
Penggambaran atas kaitan antara definisi sistem informasi, Sisfonas dan e-government dapat
disajikan dalam ilustrasi berikut ini :
Di dalam kerangka konseptual pengembangan sistem informasi nasional akan dijelaskan ruang
lingkup yang akan dicakup oleh sistem informasi nasional, gambaran atas ruang lingkup ini bertujuan
untuk memberikan gambaran mengenai cakupan pengembangan Sisfonas beserta batas-batas ruang
lingkup dan tanggung jawab Sisfonas agar tidak terjadi tumpang-tindih (overlapping) ruang lingkup
pengembangan sistem antara Sisfonas dan pengembangan sistem informasi disetiap instansi
maupun lembaga;
Adapun ruang lingkup pengembangan Sistem Informasi Nasional akan mencakup beberapa hal
utama yaitu :
Pengembangan Sisfonas akan didahului dengan pengembangan kerangka konseptual dan cetak biru
sistem informasi nasional, kerangka konseptual dan cetak biru sistem informasi ini akan mencakup
pengembangan
sistem terintegrasi berskala nasional. Pengembangan cetak biru dalam hal ini akan mencakup pula
pengembangan pentahapan solusi dan pilot program sebagai sarana pengujian konsep yang
terkandung dalam kerangka konseptual.
2. Suprastruktur
Untuk mengintegrasikan sistem informasi pemerintahan di tingkat instansi maupun lembaga, hal itu
merupakan wewenang dari instansi maupun lembaga yang bersangkutan.
Pengendalian Jaringan
Penanggulangan Masalah
Pemulihan Sistem
Pusat data
Prinsip pengembangan sistem informasi yang dikaji dalam Sisfonas terbatas hanya kepada prinsip-
prinsip umum yang akan melandasi pengembangan sistem informasi yang disesuaikan dengan
kerangka konseptual
dan Cetak Biru Sisfonas di masing-masing instansi maupun lembaga pemerintah lainnya di tingkat
pusat maupun daerah.
Adapun prinsip-prinsip umum pengembangan sistem informasi nasional akan mencakup hal-hal
sebagai berikut :
Setiap lembaga wajib untuk memiliki cetak biru sistem informasi sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing dan mengacu kepada cetak biru sistem informasi nasional sebagai
penjabaran dari kerangka konseptual sistem informasi nasional.
Pengembangan Sisfonas akan mengoptimalkan setiap sistem informasi yang telah ada
(existing) dan tetap akan diperlakukan sebagai suatu sistem yang aktif, sedangkan untuk
sistem-sistem yang customized dan sistem-sistem lama akan dikelompokan sebagai legacy
system. Seluruh sistem existing tersebut akan diintegrasikan dalam kerangka
Sisfonas termasuk yang menyangkut struktur data dan aplikasi serta akan dipergunakan
selama sistem bersangkutan tidak mengalami ganguan maupun kadaluarsa (obsolence).
Pengintegrasian seluruh sistem informasi yang berada didalam satu instansi akan menjadi
tanggung jawab instansi maupun lembaga yang bersangkutan adapun pengintegrasian
sistem informasi antar lembaga akan dikoordinasikan bersama dengan suatu lembaga
nasional yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan seluruh sistem
informasi pemerintahan yang ada.
Bagi sistem informasi pemerintahan yang telah mencakup seluruh wilayah Indonesia maka
sistem tersebut akan dimasukan sebagai subsistem dari sistem informasi nasional.
Untuk mendukung kelancaran operasional sistem informasi nasional maka akan dibentuk
badan-badan teknis yang bersifat mendukung pelaksanaan Sisfonas baik di tingkat pusat
maupun daerah.
Masyarakat mewadahi interaksi sosial politik, memobilisasi kelompok- kelompok dalam masyarakat
untuk berpatisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial dan politik.
Kepastian hukum
Partisipasi
Transparansi
Daya Tanggap
Persamaan Hak
Visi strategis
Akuntabilitas
Profesionalitas
Pengendalian
Dalam permasalahan ini pemerintah memegang peranan yang penting untuk menwujudkan good
governance karena pemerintah memiliki fungsi regulasi dan fasilitator baik baik masyarakat maupun
dunia swasta.