Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DI

LABORATORIUM
No. Dokumen : 440/ -
SOP/UKP/I/2018

SOP No. Revisi : 0


Tanggal terbit : Januari 2018
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS
H. CARBADI, SKM
SUKAGUMIWANG
NIP. 197101011998031011

1. Pengertian Kegiatan terkordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan


dengan resiko

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam managemen resiko


3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sukagumiwang No.820/ -SK/UKP/I/2018 tentang
Pengelolaan Laboratorium
4. Referensi Buku petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium puskesmas – Depkes RI Direktorat kesehatan pembinaan kesehatan
masyarakat
5. Prosedur 1. Identifikasi resiko
a. Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengelola resiko adalah
mengidentifikasi sumber resiko potensial. Identifikasi dilakukan secara
proaktif terhadap potensial resiko yang bisa terjadi melalui audit, inspeksi,
atau secara reaktif berdasarkan resiko yang sudah muncul dan
bermanifestasi dalam bentuk insiden atau gangguan berdasarkan data
pelaporan insiden
b. Seluruh resiko yang teridentifikasi dicatat dalam formulir identifikasi dan
evaluasi resiko dan dilanjutkan pada proses analisa resiko
2. Analisa resiko
a. Analisa resiko dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang
resiko itu muncul dan berat ringannnya dampak yang ditimbulkan. Peluang
dan dampak diberikan skor dengan angka satu sampai lima. Makin besar
angka peluang makin sering atau dampak makin berat. Pemberian nilai skor
peluang terjadinya resiko ditetapkan dalam standar skor peluang resiko,
sedangkan skor berat ringan nya dampak ditetapkan dalam standar skor
dampak resiko
Setelah skor peluang dan dampak/konsekeunsi kita dapatkan, kedua angka
itu kita kalikan. Tujuannya untuk mendapatkan peringkat. Peringkat
digunakan untuk mendapatkan prioritas penanganannya. Makin tinggi
angkanya, makin tinggi peringkatnya dan prioritasnya. Penetapan peringkat
resiko ditentukan berdasarkan standar penetapan peringkat resiko
b. Melanjutkan ke proses evaluasi resiko
3. Evaluasi resiko
a. Setelah peringkat resiko ditentukan, selanjutnya melakukan evaluasi resiko
apakah resiko dan atau besarnya resiko dapat diterima atau ditolerasi.
b. Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan kriteria pentingnya resiko, orang
yang bertanggung jawab untuk mengelola resiko dan periode peninjauan
resiko sesuai peringkatnya
c. Evaluasi dibuat berdasarkan kriteria resiko yang ditetapkan sesuai standar
kriteria resiko dan dicatat dalam formulir identifikasi dan evaluasi resiko
d. Selanjutnya hasil identifikasi, analisa dan evaluasi resiko disampaikan
kepada Kepala Puskesmas untuk dilakukan evaluasi dan verifikasi

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait Laboratorium

8. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai