MAKALAH
LIPATAN
OLEH:
18150449510028
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
PENDALUAN
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat didalam
lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan
merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi;
terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk
(deformasi) dan perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bila mana bidang yang telah
ada sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat).
Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan,
sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang
permukaan lapisan.
BAB II
PUSTAKA
A. Pengertian Lipatan
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu:
Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas dan lipatan antiklin
adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan
vulkanik dan metamorf. Salah satu ciri khas batuan sedimen klastika adalah
dijumpainya bidang perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi.
Apabila kita perhatikan pada singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan
terebut mempunyai bidang kedudukan yang bervariasi, hal ini tergantung pada
tektonik yang melatar belakanginya. terdapat beberapa definisi lipatan menurut
ahli geologi struktur, antara lain :
1. Hill (1953)
2. Billing (1960)
4. Park (1980)
“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan
batuan.”
1. Pemendekan (buckling)
2. pembengkokkan (bending )
3. aliran fleksur (flexural flow)
4. aliran pasif (passive flow)
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini
terjadikarena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan menggantung,
diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja. sehingga salah satu
sisi lain lebih miring.Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya
sudah melalui poros vertikal. Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai
antiklinal dan sinklinal yang lebih miring daripada lipatan miring. Lipatan rebah
yaitu lipatan yang terjadikarena adanya tekanan yang kuat yang mendorong
bagian dasar dari lipatan.
Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu
menekan sisiyang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah,
diakibatkan lipatanmiring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang
lebih besar dari yang lain.Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa
antikinal yang relatif sejajar.
Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan
menekan satusisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
dikelompokkan menjadi :
2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama.
3. Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus
7. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.
seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai
PEMBAHASAN
Batuan yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda terhadap gaya
tegasan yang bekerja pada batuan batuan tersebut, dengan demikian kita juga
dapat memperkirakan bahwa beberapa batuan ketika terkena gaya tegasan yang
sama akan terjadi retakan atau terpatahkan, sedangkan yang lainnya akam
terlipat. Geometri dari perlipatan lapisan batuan yang terkena tegasan
diperlihatkan pada gambar 7-6, dimana pada tahap awal perlapisan batuan akan
terlipat membentuk lipatan sinklin - antiklin dimana secara geometri bentuk
lengkungan bagian luar (outer arc) akan mengalami peregangan sedangkan
lengkungan bagian dalam akan mengalami pembelahan (cleavage). Apabila
tegasan ini berlanjut dan melampaui batas elastisitas batuan, perlipatan akan
mulai terpatahkan (tersesarkan) melalui bidang yang terbentuk pada sumbu
lipatannya. Pada bidang patahan, gaya tegasan akan berubah arah seperti
diperlihatkan pada gambar berikut ini:
Ketika batuan batuan yang berbeda tersebut berada di area yang sama,
seperti batuan yang bersifat lentur menutupi batuan yang bersifat retas, maka
batuan yang retas kemungkinan akan terpatahkan dan batuan yang lentur
mungkin hanya melengkung atau terlipat diatas bidang patahan (Gambar 10).
Demikian juga ketika batuan batuan yang bersifat lentur mengalami retakan
dibawah kondisi tekanan yang tinggi, maka batuan tersebut kemungkinan terlipat
sampai pada titik tertentu kemudian akan mengalami pensesaran, membentuk
suatu patahan (Gambar 11).
KESIMPULAN
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu:
Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas dan lipatan antiklin
adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan
vulkanik dan metamorf. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang
dapat di bagi menjadi 4 yaitu : 1. pemendekan (buckling), 2. pembengkokkan
(bending ), 3. aliran fleksur (flexural flow), 4. aliran pasif ( passive flow).
Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi lima tipe : Lipatan tegak,
Lipatan miring, Lipatan menggantung, Lipatan rebah, lipatan sesar sungkup dan
lain-lain. Dari sebuah lipatan dapat terbentuk suatu barisan pegunungan.
Bagian yang disebut punggung lipatan disebut antiklinal, sedangkan bagian yang
disebut lembah lipatan disebut sinklinal.
DAFTAR PUSTAKA