Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR MODUL 2

MAKALAH
LIPATAN

OLEH:

DWI ANGGA OKTAVIANTO

18150449510028

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan


kesempatan-Nya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah
makalah geologi struktur yang fokus dalam hal lipatan.

Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca


semua, terutama bagi penulis sendiri. Kepada pembaca yang budiman, jika
terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, penulis mohon maaf,
karena penulis sendiri dalam tahap belajar.

Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para


pembaca. Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar
bermanfaat.

Binuang, Agustus 2018

Dwi Angga Oktavianto


BAB I

PENDALUAN

Pegunungan merupakan suatu kenampakan yang sangat spektakuler, yang


menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter bahkan lebih, dari dataran yang
ada sekelilingnya. Beberapa dari kenampakan itu merupakan suatu massa
tunggal yang terisolasi, sedang beberapa lainnya merupakan suatu rangkaian
pegunungan yang sangat panjang. Beberapa dari rangkaian tersebut merupakan
rangkaian pegunungan yang masih sangat muda, seperti Pegunungan Himalaya,
yang masih tumbuh sampai sekarang. Sedang lainnya merupakan rangkaian
pegunungan yang sudah tua dan sudah mengalami proses penurunan (perataan)
permukaannya.

Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan


bentuk-bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat
di kerak bumi disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya
endogen. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang
menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun
vertikal. Sedangkan, tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi
gerak orogenetik dan gerak epirogenetik (orogenesa dan epiro genesa). Gerak
orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan dan patahan serta
retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah
yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat, dan gerak epirogenetik
adalah gerak yang menyebabkan muka bumi naik dan turun karena gerak bumi
yang sangat lambat serta meliputi daerah yang luas.

Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat didalam
lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan
merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi;
terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk
(deformasi) dan perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bila mana bidang yang telah
ada sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat).
Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan,
sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang
permukaan lapisan.
BAB II

PUSTAKA

A. Pengertian Lipatan

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu:
Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas dan lipatan antiklin
adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi


berlangsung terus-menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan
disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan
adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara mendatar (horizontal)
yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastic menjadi berkerut dan melipat.

Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal. Sinklinal


adalah bagian dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan
dengan daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari
lipatan yang paling tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitarnya.
Kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan disebut sinklonorium,
sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan disebut
antiklinorium.

Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada


dasarnya disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya saja tenaga endogen
pembentuk ketiga daerah struktur lipatan, kubah, dan patahan tidak sama.
Pada daerah berstruktur lipatan, disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya
mendatar berupa tekanan, sehingga batuan sedimen yang letak lapisan-
lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau bergelombang. Daerah yang
berstruktur demikian disebut daerah lipatan, dalam bahasa inggris disebut flexure.
suatu lipatan memilik beberapa bagian, sebagai akibat dari adanya lipatan
tersebut. Unsur-unsur tersebut adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin di
samping itu juga ada berupa sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan
menentukan posisi suatu lipatan yaitu dip (kemiringan) dan
strike (jurus), serta sumbu sinklinal.

Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari


kekuatan yang membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin,
rebah, kelopak, antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak
terdapat daerah lipatan yang memperlihatkan bentukan topografi yang jelas,
lipatan yang terkenal adalah SirkumPasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan
tersebut mempunyai kelanjutan di Indonesia. Lipatan Alpina di Indonesia
berupa sistem pegunungan Sunda yang terbentang di Indonesia mulai dari
Sumatera, Jawa, Nusra, Maluku, dan berakhir di P. Banda. Lipatan ini merupakan
busur dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan busur luar yang non
vulkanis. Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina
bercabang ke Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.

Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan
vulkanik dan metamorf. Salah satu ciri khas batuan sedimen klastika adalah
dijumpainya bidang perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi.
Apabila kita perhatikan pada singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan
terebut mempunyai bidang kedudukan yang bervariasi, hal ini tergantung pada
tektonik yang melatar belakanginya. terdapat beberapa definisi lipatan menurut
ahli geologi struktur, antara lain :

1. Hill (1953)

“Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismen


yadisebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling
(melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang
perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap
bidang permukaan lapisan.”

2. Billing (1960)

“Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan


permukaan.”
3. HOP (1971)

“Lipatan akibat bending , terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus


terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya
penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan
pula bahkan pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana
pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang
disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian
bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yangmenghasilkan Shear Joint.
Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.”

4. Park (1980)

“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan
batuan.”

B. Mekanisme Terjadinya Flexures

Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang dapat dibagi


menjadi 4 yaitu :

1. Pemendekan (buckling)
2. pembengkokkan (bending )
3. aliran fleksur (flexural flow)
4. aliran pasif (passive flow)

Masing - masing mekaninsme tersebut disertai gelincir lengkukan


(flexural slip) yang paling banyak terdapat
di antara tiap lapisan batuan yang berbeda, karena perbedaan sifat batuan tiap sat
uan lapisan tersebut, seperti perbedaan kekompakan tiap tubuh batuan, yang
akan menyebabkan adanya gores - garis di bidang kontak kedua batuan. Pada
struktur sesar, hal ini disebut dengan cermin sesar. Tenaga yang mengenai suatu
lapisan batuan, akan mengubah bentuk lapisan menjadisebuah lipatan sesuai
ketahanan atau kekompakan komposisi batuan. Pada struktur sesar, hal ini
disebut dengan cermin sesar. Tenaga yang mengenai suatu lapisan batuan,
akan mengubah bentuk lapisan menjadisebuah lipatan sesuai ketahanan
atau kekompakan komposisi batuan.
Gerakan yang berasal dari bumi ya ng menyebabkan atau
menimbulkanbentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang ter
dapat di kerak bumi disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian
dari gaya endogen. Lipatan atau fold atau flexure karena adanya deformasi
lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari
kedudukannya semula membentuk lengkungan. Selain itu, lipatan adalah lapisan
kulit bumi yang mendapat tekanan yang arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi
menjadi dua berdasarkan bentuk lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.

Lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan porosan lipatan.


Bidang porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua.
Porosan lipatan adalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan
lapisan atau bias dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada
lipatan.

C. Tipe – Tipe Lipatan

Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi enam tipe :


1. Lipatan tegak (Symmetric folds)
Lipatan tegak addalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama yan
gmendorong dua sisi dengan seimbang. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah
mendatar disertaikekuatan dan arah gerakan sama.Lipatan tegak yaitu lipatan
yang mempunyai antiklinaldan sinklinal dengan letak yang simetrik
terdapat sumbu lipatan di sampingnya.
2. Lipatan Miring (Asymmetric folds)
Lipatan miring adalah lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga
pendorongdi salah satu sisinya lebih kuat, sehingga akan menghasilkan
kenampakan salah satusisinya lebih curam. Lipatan miring, diakibatkan gaya
tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh
bidang porosnya yang miring. Lipatan miring yaitu lipatan yangmempunyai
antiklinal agak miring.
3. Lipatan Rebah (overturned Folds)

Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini
terjadikarena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan menggantung,
diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja. sehingga salah satu
sisi lain lebih miring.Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya
sudah melalui poros vertikal. Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai
antiklinal dan sinklinal yang lebih miring daripada lipatan miring. Lipatan rebah
yaitu lipatan yang terjadikarena adanya tekanan yang kuat yang mendorong
bagian dasar dari lipatan.

4. Lipatan Menutup (Recumbent Folds)

Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu
menekan sisiyang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah,
diakibatkan lipatanmiring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang
lebih besar dari yang lain.Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa
antikinal yang relatif sejajar.

5. Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust)

Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan
menekan satusisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.

Tipe yang lainnya :

a. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan


tekanan gaya tangensial.
b. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
c. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang
umumnya ditandai kemiringan landai.
d. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat

dikelompokkan menjadi :

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu

utama.
3. Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus

atau tidaknya sumbu utama.

4. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya

5. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar

6. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar

7. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh

permukaan planar.

Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan,

seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai

akibat seretan suatu sesar.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambar 1. Pegunungan Lipatan

Gambar 2. Lipatan Isoklin


Gambar 3. Lipatan Similar

Gambar 4. Lipatan Ptigmatik


Gambar 5. Lipatan Chevron

Gambar 6. Lipatan Disharmonic


Gambar 7. Lipatan Klin Bands

Gambar 8. Lipatan Antiklin dan Sinklin

Batuan yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda terhadap gaya
tegasan yang bekerja pada batuan batuan tersebut, dengan demikian kita juga
dapat memperkirakan bahwa beberapa batuan ketika terkena gaya tegasan yang
sama akan terjadi retakan atau terpatahkan, sedangkan yang lainnya akam
terlipat. Geometri dari perlipatan lapisan batuan yang terkena tegasan
diperlihatkan pada gambar 7-6, dimana pada tahap awal perlapisan batuan akan
terlipat membentuk lipatan sinklin - antiklin dimana secara geometri bentuk
lengkungan bagian luar (outer arc) akan mengalami peregangan sedangkan
lengkungan bagian dalam akan mengalami pembelahan (cleavage). Apabila
tegasan ini berlanjut dan melampaui batas elastisitas batuan, perlipatan akan
mulai terpatahkan (tersesarkan) melalui bidang yang terbentuk pada sumbu
lipatannya. Pada bidang patahan, gaya tegasan akan berubah arah seperti
diperlihatkan pada gambar berikut ini:

Gambar 9. Geometri Pelipatan dan Pensesaran

Ketika batuan batuan yang berbeda tersebut berada di area yang sama,
seperti batuan yang bersifat lentur menutupi batuan yang bersifat retas, maka
batuan yang retas kemungkinan akan terpatahkan dan batuan yang lentur
mungkin hanya melengkung atau terlipat diatas bidang patahan (Gambar 10).
Demikian juga ketika batuan batuan yang bersifat lentur mengalami retakan
dibawah kondisi tekanan yang tinggi, maka batuan tersebut kemungkinan terlipat
sampai pada titik tertentu kemudian akan mengalami pensesaran, membentuk
suatu patahan (Gambar 11).

Gambar 10. Batuan Lentur di atas Batuan Retas


yang tidak ikut terpatahkan
Gambar 11. Batuan Lentur yang Tersesarkan
BAB IV

KESIMPULAN

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu:
Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas dan lipatan antiklin
adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan
vulkanik dan metamorf. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang
dapat di bagi menjadi 4 yaitu : 1. pemendekan (buckling), 2. pembengkokkan
(bending ), 3. aliran fleksur (flexural flow), 4. aliran pasif ( passive flow).
Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi lima tipe : Lipatan tegak,
Lipatan miring, Lipatan menggantung, Lipatan rebah, lipatan sesar sungkup dan
lain-lain. Dari sebuah lipatan dapat terbentuk suatu barisan pegunungan.
Bagian yang disebut punggung lipatan disebut antiklinal, sedangkan bagian yang
disebut lembah lipatan disebut sinklinal.
DAFTAR PUSTAKA

 Balfas, Muhammad Dahlan. 2014. Geologi Untuk Pertambangan Umum.


Yogyakarta: Graha Ilmu
 Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Universitas Pakuan: Program Studi
Teknik Geologi.
 Pluijm, B. V. D. & Marshak, S. 2004. Earth Structure 2nd. New York: W. W
Norton & Company, Inc.
 United States Geological Survey. Plate tectonics and people.
(http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/tectonics.html.) diakses 21 Agustus 2018.
 https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Structural_geology&oldid=85519638
0 diakses 21 Agustus 2018.
 http://detectivehafidz.blogspot.com/2012/11/manfaat-dan-tujuan-mempelajari-
geologi.html diakses 23 Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai