Anda di halaman 1dari 6

9.

Gangguan Kepribadian
Kepribadian adalah watak temperamen spesifik, reaktivitas emotional, kewajaran,
hubungan interpersonal yang dibangun, kebutuhan, harapan, kekikiran, kedermawanan, arogansi,
kemerdekaan, dll.
Gangguan Kepribadian adalah ciri kepribadian yang kaku dan mengalahkan diri sendiri,
sehingga mempengaruhi fungsinya dan bahkan menyebabkan gejala psikiatrik, menyebabkan
penderitaan pada pasien atau orang lain atau keduanya dan menimbulkan maladaptasi social
(teman, keluarga, pekerjaan).
Gangguan kepribadian adalah pola perilaku yang bertahan dan sudah nampak sejak akhir
masa kanak-kanak akhir dan masa remaja serta bermanifestasi sepenuhnya pada masa dewasa
(diagnosing ditegakkan setelah usia 16-17 tahun)

Jenis gangguan kepribadian spesifik:


1. Gangguan Kepribadian Paranoid
 Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan/penolakan
 Kecenderungan tetap menyimpan dendam
 Kecurigaan & kecenderungn mendalam mendistorsi pengalaman dengan
menyalahartikan tindakan orang lain sebagai sikap permusuhan/penghinaan
 Perasaan bermusuhan & ngotot hak pribadi tanpa memperhatikan situasi
 Kecurigaan berulang, tak berdasar tentang kesetiaan seksual pasangannya
 Kecenderungan merasa dirinya penting secara berlebihan
2. Gangguan Kepribadian Skizoid
Sedikit aktivitas yg memberi kesenangan
 Emosi dingin, afek mendatar atau tidak peduli
 Kurang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap
 orang lain
 Nyata ketidakpedulian terhadap pujian maupun kecaman
 Kurang tertarik mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
 Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
 Preokupasi dengan fantasi & introspeksi berlebihan
 Tidak mempunyai teman dekat/hubungan pribadi yang akrab
3. Gangguan Kepribadian Dissosial
 Sikap tidak peduli dengan perasaan orang lain
 Amat tidak bertanggung jawab, tidak peduli terhadap norma, peraturan & kewajiban
sosial
 Tidak mampu memelihara hubungan berlangsung lama
 Toleransi terhadap frustasi sangat rendah, ambang rendah melampiaskan agresi
 Tidak mampu mengalami rasa salah & menarik manfaat dari pengalaman
 Sangat cenderung menyalahkan orang lain, rasionalisasi
4. Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil.
Kecendrungan mencolok bertindak Impulsif tanpa mempertimbangkan konsekwensinya.
Ada 2 varian:
1. Tipe impulsive – karakteristik dengan predominan emosi tidak stabil dan kurang
pengendalian impuls,
2. Tipe ambang – karakteristik dengan gangguan citra diri (self-image), tujuan, dan
preferensi internal, dengan rasa hampa yang kronik, dengan hubungan interpersonal yang
mendalam dan tidak stabil, dan kecenderungan perilaku merusak diri sendiri, meliputi
isyarat dan percobaan bunuh diri.
5. Gangguan Kepribadian Histrionik.
 Ekspresi emosi dibuat-buat, seperti bersandiwara, dibesar-besarkan
 Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi orang lain/ keadaan
 Afektif dangkal & labil
 Terus-menerus mencari kegairahan, penghargaan orang lain, aktivitas yang
menjadikannya pusat perhatian
 Penampilan/perilaku merangsang (seduktif)
 Tidak peduli dengan daya tarik fisik
6. Gangguan Kepribadian Anankastik
 Ragu-ragu & hati-hati yang berlebihan
 Preokupasi dengan hal-hal yang rinci, peraturan, daftar, urutan, organisasi, jadwal
 Perfeksionisme
 Ketelitian berlebihan
 Keterpakuan & keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial
 Kaku & keras kepala
 Pemaksaan agar orang lain mengikuti persis caranya
 Mencampuradukkan pikiran & dorongan yang memaksa & yang enggan
7. Gangguan Kepribadian Menghindar
 Perasaan tegang & takut yang menetap & pervasif
 Merasa diri tidak mampu, tidak menarik, lebih rendah dari orang lain
 Preokupasi dengan kritik & penolakan
 Keengganan terlibat dengan orang lain, kecuali merasa yakin disukai
 Pembatasan gaya hidup karena alasan keamanan fisik
 Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal
8. Gangguan Kepribadian Dependen.
 Membiarkan orang lain mengambil keputusan penting untuk dirinya
 Kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia bergantung, kepatuhan
tidak
 semestinya
 Keengganan mengajukan permintaan yang layak kepada orang ia bergantung
 Perasaan tidak enak/ tidak berdaya apabila sendiri
 Preokupasi ketakutan akan ditinggalkan orang yang dekat dengannya
 Terbatasnya kemampuan membuat keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasehat

10. Gangguan Penampilan


Penampilan adalah suatu gambaran tentang penampilan pasien dan kesan fisik secara
keseluruhan yang disampaikan kepada dokter, seperti yang dicerminkan dari postur, ketenangan,
pakaian dan dandanan.
Contoh hal hal di dalam kategori penampilan adalah jenis tubuh, postur, ketenangan,
pakaian, dandanan, rambut, dan kuku. Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
penampilan adalah tampak sehat, sakit, agak sakit, seimbang, kelebihan tua, kelebihan muda,
kusut, seperti anak anak, dan kacau.
Contoh hal dalam gangguan penampilan adalah pakaian compang camping, pakaian tidak
rapi, gangguan alat indra dll.
Tanda kecemasan dicatat: tangan lembab, keringat pada dahi, postur tegang,dll

11. Gangguan Pola Hidup


1) Kecemasan
Termasuk di dalamnya adalah gangguan panik, gangguan cemas menyeluruh,
gangguancemas fobia, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan stres pascatrauma. Kecemasan
dapatdibedakan kecemasan (tidak jelas cemas terhadap apa) dari ketakutan atau fear (jelas atau
tahu takut terhadap apa). Komponen psikologiknya dapat berupa: khawatir, gugup, tegang,
cemas,rasa tak aman, takut, lekas terkejut, sedangkan komponen jenis somatiknya misalnya:
palpitasi, keringat dingin pada telapak tangan, tekanan darah meninggi, respons kulit
terhadap aliran listrik galvanik berkurang, peristaltik bertambah, lekositosis.
Kecemasan dapat berupa:
a. Kecemasan yang mengambang (free-floating anxiety) kecemasan yang menyerap dan
tidak ada hubungannya dengan suatu pemikiran
b. Agitasi: kecemasan yang disertai kegelisahan motorik yang hebat
c. Panik serangan kecemasan yang hebat dengan kegelisahan, kebingungan dan
hiperaktivitas yang tidakterorganisasi
2) Depresi
Pada pasien yang mengalami gangguan depresi termasuk di dalamnya adalah
gangguan penyesuaian bisa mengalami kesulitan dalam mempertahankan tidur. Orang depresi
biasanyaakan lebih cepat bangun di pagi hari. Ada pula yang merasa mengantuk hampir
sepanjang hari dan tidak ada gairah, namun jika ditidurkan tidak bisa. Depresi dengan komponen
psikologik misalnya: rasa sedih, susah, rasa tak berguna, gagal, kehilangan, tak ada
harapan, putus asa, penyesalan yang patologis dan komponen somatik, misalnya: anoreksia,
konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan nadi menurun sedikit.
3) Menarik diri dari interaksi social
Seseorang mulai memiliki keinginan untuk menyendiri, memiliki imaginasi yang sangat
tinggi dan menikmati sebuah suasana kesendirian, suasana kesendirian yang
terlalu berkepanjangan membuat seseorang menikmati kesendirian tersebut dan memicu
munculnya fantasi-fantasi semu, jika fantasi-fantasi tersebut berubah menjadi sebuah persepsi
nyata dan persepsi tersebut diyakini oleh yang bersangkutan maka seseorang tersebut akan mulai
berbicarasendiri, berbicara dengan fantasinya dll.
4) Mengalami kesulitan mengorientasikan waktu
Orang dan tempat seseorang mengalami ketidakmampuan untuk mengingat dimana
dia berada dan jam berapa dia saat itu, orang dengan kesulitan orientasi ini terjadi karena
memorinya hanya berputar pada masalah-masalah yang dia pikirkan, sehingga dia kehilangan
kemampuan untuk mengenali waktu dan tempat.
5) Mengalami penurunan daya ingat dan daya kognitif parah
Ketika diminta untuk melakukan perhitungan sederhana maka dia tidak mampu melakukan
dengan mudah, perhitungan yang mudah tersebut menjadi sebuah tugas sulit untuk mereka.
Sumber:
Fariza, D, T. 2018. Pola hidup orang gangguan jiwa, (daring),
(https://www.academia.edu/12611002/pola_hidup_orang_gangguan_jiwa), diakses 28
Februari 2018.
Kedokteran Unhas. 2016. Gangguan Kepribadian.(daring),
(http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://med.unhas.ac.id/kedokteran/w
p-content/uploads/2016/10/Gangguan-Kepribadian.pdf), diakses 28 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai