Anda di halaman 1dari 3

Latihan Code Blue System di RSKD

Okt 27

Posted by Kunsantori

Latihan Code Blue System dimaksudkan untuk mengaktifkan sistem kode biru yang dikenal
dalam konsensus Internasional tentang keadaan kegawatdaruratan di ruangan. Tim kode biru
tersebut terdiri dari dokter umum atau yang berada di dalam ruangan, perawat yang menemukan
kejadian atau yang bersangkutan, perawat kode biru, perawat ICU/NICU/UGD, dan dokter
anastesi/bedah/jantung/anak/DPJP.

Latihan Code Blue System di RSKD

Tim pelengkap kode biru adalah Sekuriti RS, Manager of Duty (MOD), Perawat Supervisi.
Masing masing memiliki tugas dan kewenangan yang bertanggung jawab selama kode biru itu
terjadi sampai kode biru itu selesai. Mengenai peralatan yang tersedia yakni harus tersedia
sebuah trolly darurat. Apa saja trolly darurat tersebut ? mari kita lihat. Trolluy darurat dilengkapi
dengan defibrilator dan obat-obat emergency yang selalu dalam keadaan terkunci dan dicek
setiap hari, mengenai isi dari laci trolly darurat tersebut antara lain:

Pada laci pertama terdiri atas beberapa obat darurat :

1. Epinefrin
2. Lidokain
3. Atropin
4. Amiodarone
5. Furosemide
6. Magnesium
7. Naloxone
8. Nor Epinephrine
9. Sodium Bicarbonate
10. Dextrose 40 %
11. Dexametasone
12. Propofol
13. Muscle relaxant
14. Fentanyl

Laci kedua berisi :

1. Spuit
2. NG tube
3. Three way
4. EKG Paper
5. Plester dan kasa gulung

Laci ketiga berisi :

1. Perlengkapan infus

Laci keempat berisi :

1. Emergency Cricothyrotomy set


2. Suction Catheters

Laci kelima :

1. Cairan infus (kristaloid dan koloid)


2. Surflo

Laci keenam :

1. Laryngoscope
2. Oropharing
3. Nasopharing
4. Stilet
5. Bite Block
6. ETT
7. LMA
8. Combitube/LTA
9. Suction
10. Alat breathing
TIm kode Biru Melakukan DC Shock

Code Blue

kode yang mengumumkan adanya pasien,keluarga pasien, pengunjung, dan karyawan yang
mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan resusitasi segera. Pengumuman ini
utamanya adalah untuk memanggil tim medis reaksi cepat atau tim code blue yang bertugas pada
saat tersebut, untuk segera berlari secepat mungkin menuju ruangan yang diumumkan dan
melakukan resusitasi jantung dan paru pada pasien. Tim ini terdiri dari gabungan dari perawat
dan dokter yang terlatih khusus untuk penanganan pasien henti jantung. Setiap tim biru memiliki
anggota tim yang berbeda, dan bertugas pada lokasi yang berbeda-beda misalnya setiap lantai,
setiap gedung atau wilayah yang terbagi dalam jangkauan di lingkungan rumah sakit tersebut.
(dkn)

Anda mungkin juga menyukai