SHIRAZY
A. Latar Belakang
Pada hakitanya sebuah karya sastra adalah replika kehidupan nyata. Walaupun berbentuk
fiksi, misalnya cerpen, novel, dan drama, persoalan yang disodorkan oleh pengarang tak terlepas
dari pengalaman kehidupan nyata sehari-hari. Hanya saja dalam penyampaiannya, pengarang
sering mengemasnya dengan gaya yang berbeda-beda dan syarat pesan moral bagi kehidupan
mengandung implikasi bahwa karya sastra (terutama cerpen, novel, dan drama) dapat menjadi
potret kehidupan melalui tokoh-tokoh ceritanya. Manusia dijadikan objek sastrawan sebab
manusia merupakan gambaran tingkah laku yang dapat ilihat dari segi kehidupannya. Tingkah
laku merupakan bagian dari gejolak jiwa sebab dari tingkah laku manusia dapat dilihat
gejala-gejala kejiwaan yang pastinya berbeda satu dengan yang lain. Pada diri manusia dapat
dikaji dengan ilmu pengetahuan yakni psikologi yang membahas tentang kejiwaan. Oleh
karena itu, karya sastra disebut sebagai salah satu gejala kejiwaan (Ratna, 2004: 62). Karya
sastra yang merupakan hasil dari aktivitas penulis sering dikaitkan dengan gejala-gejala kejiwaan
sebab karya sastra merupakan hasil dari penciptaan seorang pengarang yang secara sadar atau
Penulis tertarik untuk mengkaji novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ karya Habiburrahman
El-Shirazy karena novel ini menjadi salah satu novel Best Seller yang ada di Indonesia. Hal ini
dikarenakan oleh adanya tokoh Azzam yang ditampilkan secara apik oleh pengarang. Psikologi
tokoh Azzam sangat kuat dalam novel ini, sehingga dapat menarik perhatian banyak pembaca.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah seminar ini adalah bagaimanakah aspek kejiwaan
serta sifat dan sikap tokoh Azzam dalam menjalani kehidupan yang terdapat dalam novel ‘Ketika
C. Tujuan Penelitian
merupakan arah maksud diadakannya suatu penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan sebagai
pedoman pelaksanaan penelitian agar tidak mengalami pembiasan. Tujuan penelitian secara garis
besar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu tujuan umum serta tujuan khusus. Oleh karena itu,
1. Tujuan Umum
gambaran komprehensif terhadap maksud penelitian. Tujuan penelitian ini secara umum
semiotik karya sastra novel. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengembangkan
wawasan peneliti bidang penelitian kususastraan. Selain itu, penelitian ini dilaksanakan
untuk mengetahui secara jelas bentuk tanda pada novel “Ketika Cinta Bertasbih 1’” karya
2. Tujuan Khusus
didasarkan pada rumusan masalah. Tujuan khusus menjelaskan secara konseptual maksud
dari rumusan masalah. Oleh karena itu, berdasarkan rumusan masalah secara khusus
tujuan penelitian ini adalah mengetahui tinjauan Psikologi novel “Ketika Cinta Bertasbih
D. Manfaat Penelitian
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan baik
oleh peneliti maupun pembaca tentang analisis struktural naratologi unsur-unsur intrinsik novel.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi serta wacana teori
pada kajian sastra. Manfaat praktis penelitian merupakan penggunaan hasil penelitian secara
langsung atau secara praktis oleh berbagai pihak terkait masalah penelitian. Oleh karena itu, pada
a. Bagi pengarang penelitian ini dapat memberikan masukan untuk dapat menciptakan karya
sastra yang lebih baik dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan berbagai revisi
b. Bagi pembaca penelitian ini dapat menambah minat baca dalam mengapresiasikan karya
sastra dan mengetahui tentang seluk-beluk sebuah karya sastra ditinjau dari struktural
naratologi.
4
c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperkaya wawasan sastra dan menambah khasanah
penelitian sastra Indonesia sehingga bermanfaat bagi perkembangan sastra Indonesia. Selain
itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar atau landasan teoretis untuk melaksanakan
E. Kajian Teoritis
Pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada berbagai teori yang dijadikan sebagai
landasan teoretis. Adapun landasan teoretis penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Sejarah tentang perkembangan teori psikologi ini telah dijelaskan secara singkat oleh Sarwono
dalam bukunya yang berjudul pengantar psikologi umum (2012). Dijelaskan bahwa konsep
psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu
filosofi yang diprakarsai sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan
hidup. Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala
kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan, karena itu tiap- tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.
Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan
mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika. Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran
tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya
pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan
manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu
sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia. Pada tahun 1879
Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia
5
telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula,
lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya
laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939. Dokter berkebangsaan Austria bernama
Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis.
Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan
pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan
mental, dan gangguan psikis lainnya. Sigmund Freud meyakini bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang
berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat
diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit
didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya,
meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa
sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis. (Baraja, Abubakar. Psikologi
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku
individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka
adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan
6
dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berpikir, berkeyakinan, berperasaan
pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan
sesuatu dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Pengertian
Psikologi menurut Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 2000:9) psikologi sebagai cabang ilmu
Pengertian Psikologi menurut Gorden Murphu (Sarwono, 2000:4) berpendapat psikologi adalah
ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun
dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang
tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari. Dapat
diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya
tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan
tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai
tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang
dipelajari psikologi.
Di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang ini manusia mengalami konflik kejiwaan
yang bemula dari sikap kejiwaan tertentu bermuara pula ke permasalahan kejiwaan (Semi,
1990:76). Pendekatan psikologi sastra ternyata memiliki beberapa manfaat dan keunggulan,
(2) dengan pendekatan ini dapat memberi umpan balik kepada penulis tentang masalah
(3) sangat membantu dalam menganalisis karya sastra Surrealis, abstrak, atau absurd dan
dimanfaatkan untuk beberapa hal. Pertama, untuk memahami aspek kejiwaan pengarang dalam
kaitannya dengan proses kreatif karya sastra yang dihadirkannya. Kedua, untuk mengeksplorasi
segi-segi pemikiran dan kejiwaan tokoh-tokoh utama cerita, terutam menyangkut alam pikiran
bawah sadar.
Terdapat empat jenis kajian ilmu psikologi menurut Sarwono (2012:59), yaitu:
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor
yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan
berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam
konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena
2. Psikologi sosial
a. studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi,
b. studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku
3. Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan
dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih
kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi,
Teknik analisis berdasarkan teori psikologi yang dikemukakan oleh Miles dan
Hubberman (1992:17):
1. Deskripsi Novel
Novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ karya Habiburrahman El-Shirazy terbitan tahun 2007
oleh Republika Basmala, Jakarta. Novel ini menceritakan soal cinta dan kompleksitasnya.
Tentang dinamikanya yang berbungkuskan agama. Tentang seperti apa cinta yang hakiki dan
2. Sumber Data
Data meliputi data primer dan skunder. Data primer berasal dari isi cerita novel ‘Ketika
Cinta Bertasbih 1’ karya Habiburrahman El-Shirazy . Data sekunder berasal dari referensi di luar
cerita, seperti: buku-buku yang memuat teori psikologi yang dikarang oleh para ahli.
9
3. Pengumpulan Data
a. Membaca teks cerita dari awal untuk menemukan data yang menunjukkan psikologis yang
terdapat dalam novel. Kegiatan membaca novel dilakukan dengan teknik membaca sekilas,
memahami jalan cerita; Pada tahap membaca pemahaman bertujuan agarpeneliti lebih
memahami permasalahan yang terdapat pada novel yang akan dikaji. Memahami dengan
baik permasalahan pengaktualisasian diri tokoh utama; dan membaca evaluasi bertujuan
untuk menyimpulkan permasalahan yang terdapat pada novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’
mengumpulkan semua data-data yang terdapat pada sumber data yang terkait dengan
masalah yang diteliti, yaitu aktualisasi diri tokoh utama berdasarkan teori psikologi
humanistik. Data yang terkait dengan permasalahan tersebut ditulis di dalam kartu data.
mengklasifikasikan data sesuai dengan hal-hal yang terkait dengan pengaktualisasian diri
tokoh utama. Klasifikasi data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menyusun data-data yang
sudah ditemukan oleh peneliti terkait dengan permasalahan yang diteliti di dalam novel
4. Analisis Data
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimankah kondisi psikologi tokoh
utama dalam novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ karya Habiburrahman El-Shirazy. Penelitian ini
bertujuan mengetahui bagaimana kondisi psikologi tokoh utama dalam novel ‘Ketika Cinta
Bertasbih 1’ karya Habiburrahman El-Shirazy. Jenis penelitian ini adalah digunakan adalah
langsung mengkaji psikologi tokoh pada teks sastra. Teknik penggumpulan data dilakukan
dengan membaca novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ secara berulang-ulang serta menelaah bagian-
bagian cerita yang berhubungan dengan psikologi tokoh utama selanjutnya memilah dan
mencatat data yang diduga sebagai bahan kajian kemudian membaca data secara berulang-ulang
dan terakhir menandai halaman yang terdapat unsur psikologi tokoh utama dalam novel.
Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992:16)
bahwa “analisis deskriptif kualitatif terdiri dari alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan
koherensi, yaitu meliputi: kegiatan reduksi data (pengelompokan), penyajian data, penarikan
kesimpulan, dan verifikasi.” Berikut penulis jelaskan satu persatu langkah-langkah analisis
tersebut:
1) Reduksi Data
Reduksi data artinya melakukan pengelompokan data. Pengelompokan data ini dimulai
dari penyaringan data yang dikaitkan dengan psikologi yang dialami tokoh utama cerita,
a. Reaksi agresi menyerang (agressive reaction) yang terjadi pda tokoh Azzam terlihat pada
“Bagaimana dengan teman kami yang kalian buat pingsan. Kami minta pertanggungjawaban!”
tukas Azzam.
“Dia tidak apa-apa. Hanya ketakutan saja. Kau lihatkan dia sambil kencing. Nanti dia akan
bangun dan baik kembali. Anggap saja ini latihan membina mental dia,” jawab komandan itu
diplomatis.
“Kalau ada apa-apa dengan dia bagaimana? Apa kalian akan lepas tangan begitu saja? Kalau
kalian tidak mau bertanggung jawab, kasus ini akan kami angkat ke permukaan. Akan kami tulis
di koran-koran dunia. Kami akan minta wartawan yang bisa menulis untuk menulisnya.” Azzam
tak mau kalah, sebab ia merasa benar. Sudah menjadi watak Azzam untuk sebuah kebenaran ia
Terlihat reaksi menyerang yang dilakukan tokoh Azzam pada orang yang mengaku
sebagai komandan di mabahits Abbasea. Karena mereka dengan tidak sopan masuk ke rumah
mereka, dan dengan seenaknya saja berlaku kasar. Hal ini membuat Azzam kesal, akhirnya ia
b. Reaksi menghindar (withrawal reaction) yang dilakukan Azzam terlihat pada monolog di
bawah ini:
Klik!
Azzam memutuskan pembicaraan dan meletakkan gagang telponnya sambil mendesis kesal,
“Dasar perempuan didikan Prancis tidak tahu adab kesopanan. Sudah tahu aku ini mahasiswa
Telpon di kamarnya berdering lagi, ia biarkan saja. Tidak ia sentuh sama sekali, ia yakin itu
telpon dari Eliana yang mungkin sedang emosi atau penasaran. Telpon itu berdering-dering
sampai mati. Azzam mengambil air wudhu dan berdoa. (hal 74)
12
Terlihat jelas bahwa Azzam menghindar dari sosok Eliana yang telah mengecewakan
hatinya malam itu. Azzam tidak mau memperpanjang masalah hadiah sebuah ciuman yang ingin
diberikan kepadanya. Sehingga Azzam lebih memilih untuk mendekatkan diri pada Allah, dan
c. Reaksi kompromistis (compromise reaction) yang dilakukan Azzam terlihat dalam dialog di
bawah ini:
Tiba-tiba sebuah ide berpijar di kepalanya. Bus itu mengkin bisa dikejar jika taksi bisa
memotong jalur. Apalagi bus itu padat, pasti lebih lambat karena akan banyak menurunkan
“Paman bisa ngebut dan motong jalur ke Masjid Nuril Khithab Kulliyatul Banat Nasr City?”
“Tentu bisa. Kebut mengebut dan memotong jalur itu kebiasaanku waktu masih muda.”
“Baik.”
Terlihat kalau Azzam meminta persetujuan dengan supir taksi untuk mengejar bis dan
akan menambah ongkos taksi sebesar lima pound. Tapi supir taksi tersebut tidak setuju, dia
meminta tambahan sebanyak sepuluh pound. Azzam berpikir sejenak, akan tetapi karena ingin
membantu dua mahasiswa Al-Ahzar dari Indonesia yang meninggalkan kitab-kitab yang
dibelinya di dalam bis. Akhirnya Azzam setuju dengan tawaran supir itu, yang penting dia dapat
2) Penyajian Data
Dalam novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ dipaparkan berbagai macam peristiwa yang
dialami oleh tokoh utama yaitu Azzam. Berikut adalah beberapa peristiwa yang berhubungan
Awalnya adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang mengadakan acara
“Pekan Promosi Wisata dan Budaya Indonesia di Alexandria”. Beberapa acara pagelaran
budaya digelar di Auditorium Alexandria University selama satu pekan. Selama itu juga ada
promosi masakan dan makanan khas Indonesia. Ada empat makanan yang dipromosikan yaitu
Nasi Timlo Solo, Sate Madura, Coto Makasar, dan Empek-empek Palembang. Dan Elianalah
yang menjadi penanggung jawab promosi makanan khas Indonesia itu. Sementara ia, dikenal
sebagai mahasiswa paling mahir memasak. Dan ia dikontrak KBRI untuk membuka stand Nasi
Timlo Solo. Mulanya ia menolak, sebab dengan begitu ia harus meninggalkan bisnisnya
membuat tempe selama seminggu. Ia khawatir langgananya kecewa, namun putri dubes itu terus
Sejak itulah hatinya berbunga-bunga. Sebab sebelum berangkat ke Alexandria ia sering ditelpon
Eliana. Dan saat di Alexandria hampir tiap hari Eliana datang ke standnya untuk mengontrol,
melihat-lihat, atau hanya sekedar untuk mengajaknya bicara apa saja. (hal 43-44)
Akhirnya ia bisa menghidangkan ikan bakar keinginan itu ke hadapan dua orang duta
besar, yaitu ayah Eliana, duta besar Indonesia untuk Mesir dan kawannya duta besar Indonesia
untuk Turki......... Azzam mempersilahkan keduanya untuk menikmati hidangan itu. (hal 66)
Di sisi yang lain tak jauh dari dua duta besar itu staf KBRI sedang berpesta bersama
beberapa orang mahasiswa dan rombongan penari Saman yang didatangkan dari Aceh. Ia
seseorang yang sangat ia kenal. Orang yang berbincang dengan Eliana adalah Furqan. Teman
satu pesawat saat datang ke Mesir dulu. Ada sedikit bara memercik dalam dadanya, namun ia
redam segera. Ia merasa tidak pada tempatnya cemburu. Eliana itu siapa? Bukan siapa-
siapanya. Melihat Furqan yang selalu dalam posisi begitu terhormat, Azzam tidak bisa
membohongi dirinya sendiri. Bahwa ada rasa iri, iri ingin seperti dia............ Furqan lebih
dikenal sebagai intelektual muda yang sering diminta menjadi narasumber di berbagai
kelompok kajian, sedangkan dirinya lebih dikenal sebagai penjual tempe, pembuat bakso, dan
tukang masak serba bisa, namun tidak juga lulus ujian. (hal 67-68)
“Iya.”
“Penjelasannya panjang, besok saja! Yang jelas perlu mbak ingat baik-baik saya bukan orang
“Allahlah yang mengatur perjalanan hidup ini. Sungguh aku ingin membantumu Rul. Tapi
agaknya takdir tidak menghendaki aku bisa membantumu kali ini. Anna Althafunnisa itu masih
terhitung sepupu denganku. Aku tahu persis keadaan di saat ini, sayang kau datang tidak tepat
pada waktunya. Anna Althafunnisa sudah dilamar orang. Ia sudah dilamar oleh temanmu
sendiri.”
Mendengar hal itu tulang-tulang Azzam bagai dilolosi satu per satu. Lidah dan bibirnya terasa
kelu. Furqan lagi, ia berusaha keras mengendalikan hati dan perasaannya untuk bersabar. (hal
125)
Maaf Rul, pasti aku akan memilih yang lebih serius belajarnya. Kau tentu sudah paham
maksudku. Bukan aku ingin menyinggungmu, tapi aku ingin kau memperbaiki dirimu. Aku ingin
kau lebih realistis, cobalah kau rubah opini di Cairo tentang dirimu.......... Dengan bahasa lain,
sebenarnya ustadz Mujab seolah ingin mengatakan bahwa dia sama sekali “tidak berhak”
melamar Anna. Atau lebih tepatnya, sama sekali “tidak layak” melamar Anna. Hanya mereka
“Baiklah saat ini aku belum berhasil menunjukkan prestasi. Tapi tunggulah lima tahun ke
depan. Akan aku buktikan bahwa, aku Khairul Azzam berhak melamar gadis salehah yang mana
Azzam masih sibuk berkutat dengan kacang kedelainya yang telah ia beri ragi. Dengan
Ia terus melangkah menuju mushala. Ada yang menyesak dala dada. Kabar adanya
ceramah Dr. Yusuf Al Qardhawi yang datang dari Qatar bersama Dr. Murad Wilfred Hofmann
di Heliopolis membuncahkan keinginanya untuk hadir, tapi ia merasa itu sulit. Ulu hatinya
seperti tertusuk paku, pedih dan ngilu. Ia harus bersabar dengan pekerjaan rutinnya mengantar
Setiap kali bertemu dengan mahasiswi Indonesia, Azzam langsung teringat dengan kedua
adiknya yang sudah gadis. Husna dan Lia, Husna pastilah sudah saatnya menikah. Dan Lia
telah meninggalkan masa remaja, genap sembilan tahun sudah ia tidak bertemu mereka berdua.
16
Adapun adiknya yang ketiga si bungsu Sarah, sudah masuk usia sembilan tahun. Ia sama sekali
belum pernah melihatnya, kecuali lewat poto. Saat ia meninggalkan Indonesia dulu, Sarah
masih berada dalam kandungan ibunya. Seperti apakah wajah ketiga adiknya itu. (hal 192)
“Kamu sembrono Sir! Kalau kau bisa menemukan jalan keluar agar dia tidak menginap di
rumah ini sebaiknya kau lakukan! Sebagai imam di rumah ini aku tidak mengizinkan!” tegas
Azzam. Ia merasa sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga kenyamanan dan keamanan
anggota keluarganya.
“Tolonglah kang! Sekali ini saja! Apalagi kita kan harus menghormati tamu!”
“Apa kau mengira aku tidak bisa menghormati tamu, Sir!” suara Azzam meninggi, Nasir pucat.
(hal 254)
“Kapten, meskipun kalian mabahits, kalian tidak bisa seenaknya masuk rumah kami tanpa
izin. Tidak bisa seenaknya menginjak-injak kehormatan kami........ Sebaiknya kalian segera
keluar dari rumah ini. Karena kami tidak mengizinkan kalian masuk!” (hal 264)
“Jika ada apa-apa dengan temanku ini, kalian harus bertanggung jawab. Jika misalnya ia
terkena serangan jantung dan mati, maka kalianlah pembunuhnya dan itu akan diselesaikan
“Malam ini adalah malam yang takkan kami lupakan. Selama ini kami merasa berada di
sebuah negara yang sangat menjaga sopan santun. Dugaan kami ternyata keliru. Malam ini
kami dibangunkan dengan paksa hanya untuk ditanya tentang siapa yang membeli tusuk kabab.
Kenapa tidak memerintahkan kepada semua penjual kabab agar setiap pembelinya menyerahkan
tanda pengenal untuk didata. Sehingga dengan mudah akan diketahui siapa saja yang membeli
Azzam membaca surat dari adiknya dengan airmata berderai-derai. Selesai membaca
surat itu ia langsung tersungkur di atas karpet. Sujud syukur kapada ALLAH SWT, ia menangis
merasakan keagungan kasih sayang ALLAH SWT. Kerja kerasnya membuahkan hasil, ia sangat
bahagia. Ia merasa ini semua adalah karena kasih sayang ALLAH SWT. (hal 337)
Sementara di sisi lain, seorang pemuda agak kurus memperhatikan pesona Anna dengan
mata berkaca-kaca. Dalam dadaa pemuda itu membuncah perasaan cemburu, kaget, bahagia,
juga sedih. Cemburu karena ia pernah mencoba melamar gadis yang sedang menjadi pusat
perhatian. Bahagia karena pada akhirnya ia bisa mengetahui wajah gadis yang pernah ia lamar
itu dengan jelas. Bahkan menyaksikan sendiri kepiawaian dan kecerdasan gadis itu. Memang
bukan sembarang gadis. Dan kaget gadis itu adalah gadis yang pernah ia tolong bersama
kawannya untuk ikut taksinya saat pulang belanja dari pasar Sayyeda Zaenab. (hal 352)
3) Penarikan Kesimpulan
Analisi psikologi tokoh utama pada novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ ini, penulis
menggunakan teori psikologi kepribadian menurut Sujanto (2001), yang menyatakan bahwa
kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak
dalam tingkah lakunya yang unik. Berdasarkan hasil analisis psikologi tokoh utama dengan
menggunakan teori kepribadian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut;
1. psikologi Azzam sebelum berangkat keacara pekan promosi wisata dan budaya indonesia
2. psikologi Azzam pada saat menjamu kedubes Mesir dan Turki yaitu sedih, jatuh cinta dan
tegas;
3. psikologi Azzam pada saat meminang Anah yaitu sedih, sabar, dan pantang menyerah;
4. psikologi Azzam pada saat membuat tempe yaitu sabar dan pekerja keras;
18
5. psikologi Azzam pada saat berangkat ke kampus Al Azhar University yaitu bimbang dan
sedih;
6. psikologi Azzam pergi ke pasar membeli tempe dan bakso yaitu rindu;
9. psikologi Azzam ketika menerima surat dari adiknya Husna yaitu bahagia;
10. psikologi Azzam saat melihat Ana menjadi moderator dalam seminar yaitu sedih, kaget dan
bahagia.
Terdapat empat jenis kajian ilmu psikologi menurut Sarwono (2012:59), yaitu psikologi
perkembangan, sosial, kepribadian dan kognitif. Dalam novel ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ ini
pengarang lebih menggunakan jenis psikologi sosial dan psikologi kognitif. Berikut penjelasan
1. Psikologi sosial
a. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi,
Dalam novel ini dapat diketahui motivasi belajar seorang Azzam dalam kehidupannya.
“Baiklah saat ini aku belum berhasil menunjukkan prestasi. Tapi tunggulah lima tahun ke
depan. Akan aku buktikan bahwa, aku, Khairul Azzam berhak melamar gadis salehah yang mana
Motivasinya muncul ketika mendapat tolakan dari ustadz Mujab untuk melamar Anna. Hal ini
diakibatkan karena kualitas Azzam yang kurang baik, sehingga tidak pantas melamar Anna.
19
b. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru
dan lain-lain.
“Dalam pandanganku yang paling tepat kau lakukan adalah beristighfar di jalan lurus, jalan
yang telah digariskan oleh Rasulullah SAW. Dan tetaplah kau jadi lelaki sejati. Tak usah kau
sesali apa yang terjadi. Ini mungkin yang terbaik bagi kalian berdua. Jika ternyata takdirnya
kalian memang akan bersatu dan bertemu, maka Allahlah yang mengatur semuanya. Apa
bangganya kita mendapat cinta dari orang yang kita damba, namun kita kehilangan cinta Allah
Bahasa yang digunakan Azzam sangat baik dan dapat menyejukkan hati Fadhil. Dari bahasa
yang digunakannya terlihat bahwa sosok Azzam sangat bijaksana dalam menghadapi sebuah
masalah..
“Sir, kamu kan sudah lama di Mesir. Dan kamu sudah tahu bagaimana kita harus berhati-hati!
Kenapa kamu tidak minta izin kami dulu!” Azzam berkata tegas sebagai kepala rumah tangga.
(hal 253)
“Kamu sembrono Sir! Kalau kau bisa menemukan jalan keluar agar dia tidak menginap di
rumah ini sebaiknya kau lakukan! Sebagai imam di rumah ini aku tidak mengizinkan!” tegas
Azzam. Ia merasa, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga kenyamanan dan
Terlihat sikap tegas Azzam sebagai seorang pemimpin dalam rumah mereka. Cara
kepemimpinan Azzam dapat dikatakan baik, karena semua orang yang tinggal bersamanya
sangat menghormatinya dan selalu meminta pendapat Azzam ketika menghadapi masalah.
20
2. Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi,
Azzam benar-benar belajar dengan serius. Ia meringkas materi Tafsir Tahlili, sama seperti
ketika ia tingkat satu dulu. Ringkasnya itu telah ia kuasai di luar kepala. Ia benar-benar sipa
menyongsong ujian. Ia benar-benar siap untuk lulus. Teman-teman satu rumahnya, semuanya
sudah sampai pada tahap konsentrasi penuh. Sudah siaga satu menghadapi ujian. (ha 377)
Proses belajar Azzam ketika mendapat tolakan dari ustadz Mujab mulai bisa kembali seperti cara
F. Metodologi Penelitian
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. Metodologi penelitian secara
umum membahas tentang metode penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
1. Metode Penelitian
Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sudrajat (2000:3)
mengatakan, “Metode deskriptif adalah metode menggambarkan keadaan suatu objek peristiwa
untuk mengambil kesimpulan berlaku secara umum untuk memecahkan suatu masalah dengan
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian ditujukan untuk
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
Berdasarkan penjelasan di atas, maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian
ini mendeskripsikan atau menggambarkan objek inti masalah, kemudian menganalisis dan
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Sumber data digunakan dalam
penelitian ini diambil dari novel “Ketika Cinta Bertasbih 1’ karya Habiburrahman El-Shirazy.
Selanjutnya, sumber data penelitian dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.
a. Data Primer
Riduwan (2011:51) mengatakan ”Data primer adalah pengambilan data yang dihimpun
langsung oleh peneliti”. Data primer adalah sumber data berkaitan secara langsung dengan objek
penelitian dan bersifat mengikat. Data primer adalah data-data pokok dikumpulkan atau
b. Data Skunder
Riduwan (2011:51) mengatakan “Data skunder adalah data diperoleh dari pihak atau
tangan kedua”. Data skunder adalah data-data pendukung data primer yang tidak berkaitan
secara langsung terhadap masalah penelitian dan bersifat mengikat. Data skunder adalah data-
data bersumber dari buku acuan berhubungan objek penelitian. Data skunder merupakan data
pendukung dari data primer berkaitan karya sastra akan dibahas pada penelitian ini. Adapun data
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pustaka yaitu menganalisis isi. Pada analisis ini
peneliti membaca kemudian mencatat dukomen-dokumen yang diambil dari data primer
berkaitan masalah serta tujuan penelitian. Data dimaksud adalah novel “Ketika Cinta Bertasbih
1’ karya Habiburrahman El-Shirazy., maka peneliti mencoba menelaah isi novel tersebut. Data
a. Metode Telaah
Metode telaah adalah suatu cara pengumpulan data yang teratur berdasarkan pemikiran
yang cermat atau bersistem untuk memudahkan melaksanakan penyelidikan, kajian, pemeriksaan
terhadap berbagai hal di dalam penelitian serta pengkajian data selanjutnya. Maksud dari metode
ini adalah untuk memperoleh keterangan tentang bahasa, struktur nilai dan keterangan atau
bahan nyata sebagai dasar kajian atau analisis atau kesimpulan mengenai novel. Telaah
dilakukan terhadap isi khususnya unsur-unsur intrinsik novel “Ketika Cinta Bertasbih 1’ karya
Habiburrahman El-Shirazy.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah cara untuk menggali, mengkaji, dan mempelajari sumber-
sumber tertulis baik dalam bentuk laporan penelitian, dokumen kurikulum, majalah, jurnal,
kliping, maupun media masa. Dokumentasi adalah mencari data mengenal hal-hal atau variabel
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagiannya. Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini merupakan penelitian
bersifat kepustakaan (Library research) yaitu dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari
23
buku-buku, teori-teori, dan literatur atau refrensi berhubungan dengan masalah penelitian guna
memperoeh data. Pengumpulan data dan informasi dalam skripsi ini diakukan melalui berbagai
sumber dengan metode pengumpulan data kualitatif yaitu studi dokumentasi dan studi literatur.
menganalisi dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Metode dokumentasi
mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan. Dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk mengkaji, menafsirkan, untuk meramalkan keadaan suatu objek penelitian.
Dokumentasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai data-data
penelitian sesuai maksud judul penelitian yaitu data unsur-unsur intrinsik novel “Ketika Cinta
c. Studi Literatur
pembahasan sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Teknik ini
diakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengkaji berbagai literatur berhubungan
dengan novel, psikologis berupa tanggapan, ingatan, pikiran, perasaan, serta kemauan dalam
suatu karya sastra. Hasil studi literatur bisa dijadikan masukan sekaligus landasan dalam
menjelaskan maupun merinci masalah penelitian termasuk juga sumber latar belakang mengapa
Berdasarkan penjelasan studi literatur, maka disimpulkan bahwa teknik pegumpulan data
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat, karena data-datanya berupa teks. Adapun
langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah membaca novel “Ketika Cinta Bertasbih 1’
unsur intrinsik dari novel. Data kemudian disusun secara terstruktur sesuai urutan struktur
intrinsik novel.
Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis
mengalir meliputi tiga komponen, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3) penarikan
simpulan. Analisis model mengalir mempunyai tiga komponen saling terjalin dengan baik, yaitu
sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan pengumpulan data. Lebih jelasnya analisis data pada
a. Reduksi data
Pada langkah ini data diperolah dicatat dalam uraian terperinci. Dari data-data sudah
dicatat tersebut, kemudian dilakukan penyederhanaan data. Data-data dipilih hanya data
berkaitan dengan masalah akan dianalisis dalam hal ini tentang struktur intrinsik novel Sebelas
Patriot karya Andrea Hirata berdasarkan tinjauan naratologi. Informasi-informasi pengacu pada
b. Sajian data
Pada langkah ini data-data sudah ditetapkan kemudian disusun secara teratur dan
terperinci agar mudah dipahami. Muslich (2011:138) menjelaskan, “Penyajian data merupakan
pengambilan tindakan”. Penyajian-penyajian lebih baik merupakan suatu cara utama bagi
analisis kualitatif secara valid meliputi berbagai jenis matrik, grafik, jaringan serta bagan.
Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi tersusun dalam suatu bentuk padu dan
mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat peristiwa sedang terjadi,
menentukan apakah menarik kesimpulan secara benar ataukah terus melangkah melakukan
25
analisis menurut saran dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu mungkin akan berguna. Data-
data tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh deskripsi tentang unsur-unsur intrinsik
c. Verifikasi
dari satu kegiatan dari konfigurasi secara utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan kegiatan memikirkan kembali analisis data, suatu
tinjauan ulang pada catatan-catatan pustaka. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data
lain harus diuji kebenarannya, dan kecocokannya. Penarikan kesimpulan dilakukan melalui
deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data dikumpulkan, baik data kualitatif
maupun data kuantitatif. Pada tahap ini dibuat kesimpulan tentang hasil dari data diperoleh sejak
awal penelitian. Kesimpulan ini masih memerlukan adanya verifikasi yaitu penelitian kembali
tentang kebenaran laporan, sehingga hasil benar-benar valid. Ketiga komponen tersebut saling
berkaitan dan dilakukan secara terus-menerus mulai dari awal, saat penelitian berlangsung,
5. Prosedur Penelitian
Teknik analisis data adalah upaya dilakukan dengan jalan bekerja menggunakan data,
mencari dan menemukan pola, menemukan sesuatu dipelajari, kemudian memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Kegiatan analisis data itu dilakukan pada suatu proses.
Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai sejak pengumpulan data dilakukan akan dikerjakan.
Menganalisis data merupakan satu langkah sangat kritis ketika penelitian. Analisis data
26
dilakukan dalam penelitian ini adalah Analisis Pendekatan Psikologis Pada Tokoh Utama Novel
a. Tahap deskripsi yaitu seluruh data dihubungkan persoalan setelah itu dilakukan tahap
pendeskripsian. Oleh karena pada penelitian ini data terkumpul berupa satuan semantis
seperti kata-kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, juga gambar, serta hasilnya berupa
kutipan-kutipan dari kumpulan data tersebut berisi tindakan, pikiran, pandangan hidup,
c. Tahap análisis yaitu data-data yang telah diklasifikasikan menurut kelompoknya masing-
masing dianalisis menurut struktur kemudian dianalisis lagi dengan pendekatan struktural
naratologi.
d. Tahap interpretasi data yaitu upaya penafsiran dan pemahaman terhadap hasil analisis data.
e. Tahap evaluasi yaitu data-data yang sudah dianalisis dan diinterpretasikan sebelum ditarik
kesimpulan begitu saja. Data-data harus diteliti dan dievaluasi kembali agar dapat diperoleh
f. Penarikan simpulan yaitu penelitian ini akan disimpulkan menggunakan teknik induktif
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Bab II Kajian Pustaka Bab II Kajian Pustaka meliputi Sejarah Teori Psikologi, Definisi
Teori Psikologi dan sekilas tentang ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’ Karya Habiburrahman El-
Shirazy.
Bab III Metodologi penelitian terdiri atas metode penelitian, sumber data, teknik
Bab IV Hasil Penelitian meliputi deskripsi data, hasil penelitian struktural naratologi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
28
Daftar Pustaka
Basmala.
Algesindo.
Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra.
Pers.
http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/02/sinopsis-novel-ketika-cinta-bertasbih.html diakses
Abdullah Khairul Azzam berumur 28 tahun, merupakan seorang pemuda yang tampan
dan aktif dari sebuah desa di Jawa Tengah. Abdullah KhairulAzzam baru setahun di Cairo dan
menjadi mahasiswa berprestasi predikat Jayyid Jiddan (lulus dengan baik) dan dikenali dalam
kalangan staf KBRI di Cairo. Namun, karena sibuk mencari uang Azzam masih belum bisa
di negara orang, akhirnya Azzam bertemu dengan seorang putri Duta Besar Indonesia, Eliana
Pramesthi Alam. Setelah ayahnya meninggal dunia, sebagai anak sulung Azzam
bertanggungjawab terhadap kehidupan keluarganya. Sementara itu, Azzam sendiri masih harus
untuk belajar dan mencari rezeki untuk ibu dan ketiga adiknya. Azzam mulai membuka usaha
dengan membuat tempe dan bakso yang dipasarkan dalam kalangan KBRI di Cairo. Berkat
kepandaiannya dalam memasak, Azzam menjadi juru masak KBRI di Cairo. Eliana adalah
lulusan EHESS dari Perancis yang melanjutkan S-2 di American University di Cairo. Selain
cerdas, Eliana juga terkenal dalam kalangan mahasiswa kerana kecantikannya. Kepandaian dan
juga kecantikan Eliana telah memikat hati Azzam. Namun, Azzam tidak mau menjalin hubungan
yang lebih erat dengan Eliana karena sifat dan kehidupan Eliana yang sedikit kebarat-baratan.
Pada waktu yang sama, Azzam disarankan untuk melamar seorang mahasiswi cantik yang tidak
kalah pandainya dengan Eliana. Mahasiswi tersebut bernama Anna Althafunnisa, dari
Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar,
Cairo yang juga menguasai banyak bahasa termasuk Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa
30
Mandarin. Walau bagaimanapun, lamarannya ditolak karena Anna Althafunnisa telah dilamar
terlebih dahulu oleh Furqan, seorang mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dan
dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2. Lamaran tersebut juga ditolak atas dasar
perbedaan status karena S-1 Azzam yang masih tidak selesai dan lebih-lebih lagi Azzam juga
hanya seorang penjual tempe dan bakso di Cairo. Tiba-tiba Furqan mendapat musibah, dia
mengidap penyakit HIV, hal ini diakibatkan kaerena kejahatan seorang perempuan yang
merupakan anggota dari Mosad. Sementara itu, Ayyatul Husna adik Azzam yang sering
mengirim surat dari kampung telah membawa kabar yang cukup melegakan hati Azzam. Azzam
diminta untuk tidak mengirim uang ke kampung dan dinasehati supaya lebih memperhatikan
kuliahnya. Itu semua karena Husna sudah lulus kuliah di UNS dan juga sudah bekerja. Bakat
yang dimiliki Husna dalam menulis juga sudah membuahkan hasil. Keberhasilan Husna ini
sudah cukup untuk membiayai keperluan adiknya yang mengambil program D-3 serta adik
bungsunya, Sarah yang masih belajar di Pesantren. Azzam sangat rindu akan keluarganya di
kampung dan memutuskan untuk serius dalam pendidikanya dan akhirnya Azzam lulus. Azzam
pun menepati janjinya kepada keluarga untuk kembali ke kampung dan segera mencari jodoh di
sana untuk memenuhi permintaan ibunya, walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan