Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitin pengembangan yang menggunakan

metode yang disebut model ADDIE, dengan alur Analisis, Desain, Development,

Implementasi dan Evaluasi. Salah satu fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman

dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,

dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Alasan menggunakan model

ini karena produk pengembangan berbasis komputer yaitu multimedia

pembelajaran yang memerlukan langkah-langkah yang jelas dan bersifat

deskriptif.

Gambar 3.1 Tahapan- tahapan Desain Pengembangan ADDIE

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembngan dalam penelitian ini merupakan langkah-langkah

prosedural yang ditempuh dalam membuat produk. Prosedur pengembangan akan

dilalui hingga sampai keprodu yang dispesifikasikan. Bahan ajar multimedia yang

26
27

akan dikembangkangkan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap

yaitu Analisis, Desain, Development, Implementasi, dan Evaluasi.

Berikut akan dijelaskan langkah-langkah prosedur pengembangan yang

akan dilakukan.

Analisis Kebutuhan

Analisis Karakteristik Siswa


Analisis Analisis Tujuan

Analisis Materi
Analisis Teknologi Pendidikn

Membuat Rancangan Media dengan


Desain Flowchartdan dilanjutkan dengan
Storyboar

Development Membuat Gambar dan Cerita

Divalidasi oleh ahli Divalidasi oleh ahli Digabungkan


media & ahli materi media & ahli materi

Produk 3 Produk 2 Produk 1

Implementasi Produk 3 diujicobakan Kepada


Kelompok Kecil

Produk
Evaluasi

Gambar 3.2 Proseder Pengembangan Model ADDIE


28

3.2.1 Analisis

Tahapan-tahapan analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis

karakteristik siswa, analisis materi, analisis teknologi pendidikan dan analisis

tujuan dijabarkan sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan

Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari

masalah yang muncul. Penulis melakukan analisis kebutuhan terhadap potensi dan

masalah pembelajaran kimia yang terjadi di SMAN 1 Muaro Jambi. Analisis

dilakukan dengan cara memberikan angket kebutuhan kepada siswa dan guru

bidang studi. Kemudian data yang diproleh akan dianalisis dan diusulkan solusi

yang dapat mengatasi permasalahan proses pembelajaran kimia

2. Analisis karakteristik Siswa

Pada tahap ini yang dianalisis adalah karakteristik siswa yang berhubungan

dengan penggunaan atau pengoperasian komputer yang digunakan oleh siswa atau

latar belakang siswa dalam penggunaan komputer serta minat terhadap materi

factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi . Analisis ini dilakukan dengan cara

memberikan angket analisis kebutuhan yang diisi oleh sisiwa.

3. Analisis Materi

Analisis materi dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan kebutuhan

dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Materi yang dituangkan dalam

pengembangan materi ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi .

Analisis materi ini dapat dilakukan dengan melihat kurikulum yang digunakan di

sekolah yang dijadikan tempat penelitian sehingga materi yang terdapat dalam

media pembelajaran yang akan dikembangkan sesuai dengan kompetensi yang


29

harus dikuasai oleh siswa. Selain itu analisis materi dilakukan dengan melihat

karakteristik materi laju reaksi dengan Software 3D Page Flipapakan materi laju

reaksi tersebut cocok untuk dikembangkan dengan 3D Page Flip.

4. Analisis Tujuan

Tujuan dari analisis, analisis tujuan ini adalah untuk menetapkan arah dasar

yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar. Dalam pembuatan bahan ajar

komik pada materi laju reaksi tentu disesuaikan dengan silabus dan kompetensi

dasar yang ingin dicapai peserta didik agar tepat sasaran. Berdasarkan kompetensi

dasar tersebut akan dirumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai

5. Analisis Teknologi Pendidikan

Analisis teknologi pendidikan ini dilakukan untuk mengetahui apakah

tempat yang dijadikan objek penelitian bisa mendukung untuk terlaksananya

penelitian pengembangan ini dan mengetahui berbagai sarana dan prasarana di

sekolah yang bisa menunjang proses pembelajaran seperti penyediaan komputer ,

speker, infokus, dan lain lain. Karena penggunaan bahan ajar komik ini dapat

digunakan apabila terdapat komputer, notebook, tablet, atau gadget sejenis dan

dapat mengoperasikan alat-alat elektronik tersebut. untuk mengetahui

ketersediaan sarana dan prasarana tersebut dilakukan penyebaran angket siswa

dan wawancara kepada guru kimia di SMAN 1 Muaro Jambi.

3.2.2 Desain

Perencanaan penelitian ini dilakukan dengan membuat desain produk yang

kemudian akan dijadikan sebuat media pembelajaran laju reaksi yang dikemas

dalam bentuk komik dengan menggunakan software 3D Page Flip.


30

3.2.3 Desain komik kimia

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah desain produk. Sebelum

membuat media pembelajaran, terlebih dahulu dibuat draft media pembelajaran

yang telah disesuaikan dengan informasi dan data yang telah terkumpul pada

tahap sebelumnya. Draft ini bertujuan untuk membuat flowchart atau diagram

alur yang digunakan sebagai dasar untuk membuat media pembelajaran,

pembuatan flowchart dengan mengacu kepada kompetensi dasar dan indikator

dari materi pengenalan laju reaksi pada kurikulum 2013 revisi 2016. Desain

perancangan media pembelajaran komik, dapat dilihat pada gambar 3.3. dilihat

pada gambar 3.3.

Halaman Sampul

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Perkenalan Tokoh

Materi dan Cerita Komik

Kosentrasi Luas permukaan Temperatur Katalis

Soal

Penutup

Profil

Gambar 3.2 Diagram Alir Komik Kimia


31

3.2.4 Pengembangan

Pengembangan media pembelajaran komik materi laju reaksi ini

menggunakan software 3D Page Flip. Media ini dibuat berupa penjelasan cerita

dan gambar. Setelah produk awal selesai, maka produk tersebut divalidasi oleh

tim ahli, yaitu ahli media dan ahli materi. Setiap ahli diminta untuk menilai desain

tersebut dari aspek tampilan media dan aspek materi, sehingga selanjutnya dapat

diketahui kelemahan dan kekurangannya. Kemudian produk direvisi sesuai saran

dan masukan dari tim ahli sampai produk dinyatakan baik dan layak untuk

diujicobakan. Setelah selesai direvisi oleh tim ahli maka produk komik dinilai oleh

guru sebelum diuji cobakan kepada siswa kelas XI IPA 1 di SMAN 1 Muaro

Jambi. Secara singkat dapat dilihat pada gambar 3.4.

Produk awal

Divalidasi oleh
Ahli Media dan Ahli Materi
Direvisi berdasarkan saran tim ahli

Produk kedua
Produk
Divalidasi kembali oleh
Ahli MediaProduk
dan Ahli Materi
Produk
Direvisi berdasarkan saran tim ahli
Produk ketiga
 Uji coba kelompok kelompok kecil
Produk
 Direvisi berdasarkan hasil uji coba
Produk

Produk kelompok kecil


Produk akhir

Gambar 3.4 Tahapan Pengembangan


32

3.2.5 Implementasi

Implementasi merupakan tahap tahap menterjemahkan desain ke dalam

bentuk aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan

menggabungkannya menjadi kesatuan sistem yang lebih komplit. Kegiatan pada

tahap ini adalah berupa materi aplikasi media pembelajaran bentuk hard copy

menjadi soft copy. Hasil akhir yang diperoleh dari tahap ini adalah sebuat aplikasi

media pembelajaran dalam bentuk program komputer yang dapat digunakan

sebagai media pembelajaran komik materi laju reaksi dengan menggunakan

software3d page flip.

3.2.6 Evaluasi

Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang

sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Pada penelitian

ini dilakukan evaluasi formatif karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. . Setelah

produk dikategorikan baik, maka diuji cobakan pada kelompok kecil. Kemudian

evaluasi sumatif ialah evalusi dengan menganalisa hasil respon siswa sebagai

evaluasi produk.

3.3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Angket kebutuhan

Angket kebutuhan digunakan untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan

karakteristik siswa, analisis tujuan, analisis materi dan teknologi. Angket

kebutuhan ini diberikan kepada 20 siswa kelas X IPA 1 SMAN 1 Muaro Jambi.
33

Kisi-kisi angket kebutuhan ini diperoleh dari hasil diskusi dengan pembimbing.

Kisi-kisi angket kebutuhan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket kebutuhan siswa


Banyaknya
No Aspek/Materi/Indikator
Pernyataan

1 Ketuntasan belajar pada mata pelajaraan kimia 2

2 Kesulitan dalam mempelajari materi 4

3 Usaha untuk memahami materi 2

4 Pengetahuan tentang komik 3

5 Pengetahuan tentang film kartun 2

6 Kebutuhan akan komik sebagai media pembelajaran 4

Jumlah keseluruhan pernyataan 17

2. Angket validasi media

Angket validasi media digunakan untuk menilai produk pengembangan

berupa komik pada materi Pengenalan Ilmu Kimia. Dalam proses penataan itu

harus diperhatikan prinsip/aspek desain tertentu, antara lain prinsip

kesederhanaan, kepaduan, penekanan, keseimbangan bentuk dan warna (Arsyad,

2015). Kisi-kisi instrumen validasi media dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi Kisi Validasi Media


Variabel Aspek Indikator Jumlah
1. Gambar dalam komik kimia 1
Kesederhanaan 2. Kalimat yang digunakan mudah 1
dipahami
1. Urutan antar halaman sudah sesuai 1
Penggunaan Keterpaduan 2. Petunjuk yang digunakan dalam media 2
media pembelajaran komik kimia sesuai
pembelajaran Penekanan 1. Gambar dan tulisan yang diterapkan
2
Pengenalan pada setiap halaman ada penekanan
Ilmu Kimia 1. Kesesuaian ukuran huruf 2
dibuat Keseimbangan 2. Kesesuaian ukuran gambar kartun 1
menggunakan 3. Tata letak tulisan tiap halaman 1
3D Page Flip seimbang
Professioal 1. Gambar kartun yang digunakan 1
Bentuk menarik 1
2. Jenis huruf mudah dibaca
Warna 1. Kesesuaian Degradasi warna 1
2. Kombinasi tulisan dan background 1
34

Jumlah pernyataan 15

3. Angket Validasi materi

Angket validasi materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi dengan

media yang dikembangkan. Menurut Yamasari (2010), materi yang valid

mencakup 3 aspek yaitu aspek format, aspek isi dan aspek bahasa. Aspek format

berupa keserasian dan kesesuaian warna serta daya tarik. Aspek isi berupa

kesesuaian materi dalam media, kejelasan animasi dalam media pembelajaran.

Aspek bahasa berupa kebakuan bahasa yang digunakan, kemudahan dalam

memahami bahasa yang digunakan. Kisi-kisi instrumen validasi materi dapat

dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi validsi Materi


No Aspek Penilaian Indikator Jumlah

1 Format Daya tarik penyajian materi dalam media pembelajaran 1

Kesesuaian materi dalam media 2

Kemudahan memahami materi pada media pembelajaran 1

Keteraturan penyusunan materi yang disajikan dalam


1
media pembelajaran (sesuai silabus)

2 Isi Kemudahan memahami kartun dalam komik 2

Sistematika penyajian materi 1

Kejelasan dan kemudahan pada uraian materi 2

Tingkat kedalaman penjabaran materi 1

Soal sesuai dengan indikator keberhasilan 2

Kebakuaan bahasa yang digunakan 1


3 Bahasa
Kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan 1

Jumlah pernyataan 15

4. Angket penilaian guru

Angket penilaian guru digunakan untuk melihat tanggapan guru terhadap

media pembelajaran komik yang dikembangkan. Angket penilaian guru diberikan


35

setelah media pembelajaran komik dinyatakan layak oleh tim ahli. Data yang

diperoleh kemudian digunakan untuk menilai kelayakan media pembelajaran

komik untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek yang ditanyakan

mencakup tampilan, media, isi materi, bahasa, dan kemanfaatan. Kisi-kisi

penilaian guru yang dapat dilihat pada tabel 3.4.

Table 3.4 Kisi-kisi Angket Penilain Guru


No Aspek Penilaian Indikator Jumlah

Kesesuaian isi dalam tampilan media 2

1 Tampilan Kesesuaian kombinasi tampilan media komik kimia 1

Ukuran (format) penulisan seimbang 1

Gambar kartun sesuai dengan materi 2


2 Media
kemampuan menjelaskan materi 1

Cakupan materi pada media 1

Kesesuaian dengan silabus 1


3 Isi Materi
Penekanan materi pengenalan laju reaksi 1

Latihan sesuai materi 1

4 Bahasa Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 1

Digunakan untuk belajar mandiri 1


5 Kemanfaatan
Memotivasi pengguna untuk belajar kimia 2

Jumlah pernyataan 15

5. Angket respon siswa

Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

media pembelajaran komik yang dikembangkan. angket ini diisi pada akhir

kegiatan uji coba. Kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.5.

Table 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa


No Aspek Penilaian Indikator Jumlah

Kesesuaian kombinasi warna 2

1 Tampilan Kesesuaian isi dan tampilan media 2

Ukuran teks dan jenis huruf dapat terbaca 1


36

Media mempermudah pemahaman konsep 1


2 Media
Kemudahan memahami kartun pada komik 1

Materi mudah dimengerti 1


3 Isi Materi
visualisasi kartun sesuai dengan materi 1

Perintah pengoperasian 1
4 Bahasa
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 1

Memotivasi pengguna untuk belajar kimia 2

5 Kemanfaatan Kejelasan topic 1

Digunakan untuk belajar mandiri 1

Jumlah pernyataan 15

3.4 Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah produk yang dikembangkan divalidasi

oleh tim ahli. Uji coba produk dilakukan sebagai tahapan penilaian dengan tujuan

untuk mengetahui kelayakan produk dalam kegiatan pembelajaran.

3.4.1 Desain uji coba

Uji coba penelitian dilakukan hingga tahap uji coba kelompok kecil.

Sebelum media pembelajaran diujicobakan laboratorium virtual pada materi

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Terlebih dahulu divalidasi oleh ahli

media dan ahli materi untuk menganalisa ketepatan materi dan desain dalam

media pembelajaran yang dikembangkan, sehingga diperoleh media pembelajaran

yang sangat baik digunakan di kelas maupun secara mandiri oleh siswa.

3.4.2 Subjek uji coba

Subjek uji coba dilakukan pada kelompok kecil, yaitu pada kelas X IPA 1

SMAN 1 Muaro Jambi.

3.4.3 Jenis data


37

Jenis data yang diperoleh pada tahap uji coba adalah data kualitatif dan data

kuantitatif yang diperoleh dari angket validasi yang diberikan kepada ahli media,

ahli materi dan angket penilaian guru serta angket respon siswa terhadap

laboratorium virtual yang dikembangkan.

3.5 Analisis data

Setelah diperoleh data, selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. data

yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif berupa tanggapan, saran/masukan dari tim ahli yang dihimpun dan

disarikan untuk perbaikan. Sedangkan data kuantitatif berupa penilaian terhadap

pengembangan produk yang diperoleh dari tim ahli dan dari seluruh responden,

dianalisis dan diolah secara deskriptif menjadi data interval menggunakan skala

xsLikert.

1. Analisis angket kebutuhan

Angket kebutuhan digunakan untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan,

karakteristik siswa, analisis tujuan, analisis materi dan teknologi. Angket

kebutuhan ini diisi oleh siswa kelas X IPA 1 SMAN 1 Muaro Jambi. Analisis data

untuk angket kebutuhan dilakukan dengan menggunakan rating scale

menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai pengumpulan data


P= x 100%
Banyak data

Keterangan : P = Angka Persentase

2. Analisis angket validasi media

Data yang diperoleh dari hasil validasi media kemudian dianalisis. Data yang

diperoleh berupa tanggapan, saran, atau masukan yang diperoleh dari ahli media
38

digunakan untuk perbaikan produk. Untuk data kuantitatif, penentuan klasifikasi validasi

oleh ahli media didasarkan pada jumlah penilaian. Data dianalisis secara deskriptif

menjadi data interval menggunakan skala Likert. Menurut Widyoko (2012) bahwa skala

lima memiliki variabilitas lebih tinggi, baik, atau lengkap dibandingkan skala empat.

Adapun kriteria skala lima yang digunakan yaitu :

Sangat baik : (SB)


Baik : (B)
Kurang baik : (KB)
Tidak baik : (TB)
Sangat tidak baik : (STB)

Pada skala likert untuk menentukan jarak interval antara jenjang sikap mulai

dari sangat tidak baik (STB) sampai sangat baik (SB) digunakan rumus:

Nilai tertinggi-Nilai terendah


jarak interval (i) =
jumlah kelas interval

Sehingga menurut Widoyoko (2012) untuk memperoleh rerata skor jawaban,

dicari tertinggi, skor terendah dengan menunjukkan jarak interval.

Nilai minimal = 1 x 15 butir pernyataan = 15


Nilai maksimal = 5 x 15 butir pernyataan = 75
Kelas interval =5
Nilai tertinggi-Nilai terendah
Jarak interval (i) =
kelas interval
75 - 15
=
5
= 12
Untuk melihat hasil validasi didasarkan rerata skor dengan acuan klasifikasi

berdasarkan jumlah penilaian yang dapat dilihat pada tabel 3.6.

Table 3.6 Kategori Tingkat Validasi Media


No Jumlah skor jawaban Klasifikasi validasi
1 > 63- 75 Sangat Baik (SB)
2 > 51 – 63 Baik (B)
3 > 39 – 51 Kurang Baik (KB)
39

4 > 27 – 39 Tidak Baik (TB)


5 15 – 27 Sangat Tidak Baik (STB)

3. Analisis Angket Validasi Ahli Materi

Pada angket validasi ahlimedia berisikan 15 deskriptor. Data yang akan

diperoleh berupa tanggapan, saran, atau masukan yang diperoleh dari ahli materi

digunakan untuk perbaikan produk . untuk data kuantitatif, penentuan klasifikasi

validasi oleh ahli materi juga didasarkan pada rerata skor jawaban. Dengan acuan

kriteria yang dapat dilihat pada tabel 3.7.

Table 3.7 Kategori Tingkat Validasi Materi


No Jumlah skor jawaban Klasifikasi validasi
1 > 63- 75 Sangat Baik (SB)
2 > 51 – 63 Baik (B)
3 > 39 – 51 Kurang Baik (KB)
4 > 27 – 39 Tidak Baik (TB)
5 15 – 27 Sangat Tidak Baik (STB)
(Widoyoko, 2012)

4. Analisis Angket Penilaian Guru

Setelah produk divalidasi kemudian produk dinilai oeh guru sebelum diuji

coba. Penilaian oleh guru terdiri dari descriptor, responden akan menjawab salah

satu jawaban kuantitatif yang telah disediankan . perhitungan skor angket

penilaian guru berdasarkan jumlah penilaian. Dengan acuan kriterian pada tabel

3.8.

Table 3.8 Kategori Tingkat Penilaian Guru


No Jumlah skor jawaban Klasifikasi validasi
1 > 63- 75 Sangat Baik (SB)
2 > 51 – 63 Baik (B)
40

3 > 39 – 51 Kurang Baik (KB)


4 > 27 – 39 Tidak Baik (TB)
5 15 – 27 Sangat Tidak Baik (STB)
(Widoyoko, 2012)

5. Analisis Agket Respon Siswa

Menurut Riduwan (2013) untuk menentukan klasifikasi respon siswa

menggunakan persentase kelayakan dengan rumus:

F
K= x 100%
N ×I ×R

Keterangan:
K = persentasi kelayakan
F = jumlah keseluruhan jawaban responden
N = skor tertinggi dalam angket
I = jumlah pertanyaan dalam angket
R = jumlah responden

Dengan interpretasi skor seperti pada table 3.9.

Table 3.9 Kriteria Persentase Respon Siswa


No Persentase Klasifikasi validasi
1 0 – 20 Sangat Baik
2 21 – 40 Baik
3 41 – 60 Kurang Baik
4 61 – 80 Tidak Baik
5 81 – 100 Sangat Tidak Baik

Anda mungkin juga menyukai