DO METER
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PEMBAHASAN
2.1 Spesifikasi dan Nama Alat
Accuracy ±0.4ppm
Compensation
Ag + Cl- → AgCl + e-
Kedua elektrode DO meter yang diselimuti larutan KCl tersebut, dibungkus oleh sebuah
wadah kedap yang pada bagian ujung adalah berupa komponen penting lainnya yaitu membran
teflon. Membran ini hanya bisa dilewati oleh gas terlarut yang ada di dalam cairan terukur. Ia tidak
akan bisa dilewati oleh material lain termasuk ion, senyawa lain, dan tentu saja padatan pengotor.
Prinsip kerja DO meter adalah berdasarkan fenomena polarografi yang terjadi di antara dua
elektrode katode dan anode. Tegangan listrik negatif diberikan kepada elektrode katode. Adanya
tegangan negatif ini akan mengakibatkan reaksi kimia terjadi secara cepat antara air dengan
oksigen terlarut pada permukaan katode. Berikut adalah reaksi kimia yang terjadi pada elektrode
katode: Prinsip kerja DO meter adalah berdasarkan fenomena polarografi yang terjadi di antara dua
elektrode katode dan anode. Tegangan listrik negatif diberikan kepada elektrode katode. Adanya
tegangan negatif ini akan mengakibatkan reaksi kimia terjadi secara cepat antara air dengan
oksigen terlarut pada permukaan katode. Berikut adalah reaksi kimia yang terjadi pada elektrode
katode: Prinsip kerja DO meter adalah berdasarkan fenomena polarografi yang terjadi di antara dua
elektrode katode dan anode. Tegangan listrik negatif diberikan kepada elektrode katode. Adanya
tegangan negatif ini akan mengakibatkan reaksi kimia terjadi secara cepat antara air dengan
oksigen terlarut pada permukaan katode. Berikut adalah reaksi kimia yang terjadi pada elektrode
katode:
Tegangan listrik akan terus naik sampai mencapai nilai jenuhnya, yang setara dengan sudah
bereaksinya seluruh oksigen terlarut pada permukaan elektrode katode. Tegangan listrik jenuh ini
ditandai dengan hampir naiknya pembacaan arus listrik, setelah beberapa saat diam di satu nilai
meskipun nilai tegangan dinaikkan. Setelah melewati nilai tegangan jenuh ini, arus listrik terus
naik jika tegangan terus ditambah. Naiknya nilai arus ini terjadi karena reaksi kimia lain telah
terjadi, terutama adalah reaksi pecahnya molekul air H2O menjadi ion H+ dan OH-.
Pembacaan nilai oksigen terlarut didapatkan dari nilai arus listrik pada saat semua oksigen
terdifusi pada permukaan elektrode katode. Dengan kata lain, arus listrik yang terbaca pada saat
sistem mencapai tegangan jenuh, setara dengan besaran oksigen terlarut. Dengan menggunakan
metode kalibrasi linier seperti kurva di atas, didapatkan nilai oksigen terlarut yang dicari.
Arus listrik yang kita bahas di atas tidak secara langsung merepresentasikan besarnya
kandungan oksigen terlarut yang kita ukur. Sebab, oksigen yang bereaksi pada permukaan
elektrode katode adalah oksigen yang telah menembus membran teflon pada ujung sensor DO
meter. Masuknya oksigen terlarut menembus membran ini adalah karena adanya tekanan parsial
yang dimiliki oksigen terlarut, didukung dengan tegangan listrik negatif pada elektrode katode.
Sehingga DO meter sebenarnya adalah mengukur tekanan oksigen yang mengalir ke dalam
membran. Semakin banyak kandungan oksigen di dalam larutan, akan semakin besar tegangan
parsial oksigen, sehingga akan semakin banyak jumlah oksigen yang akan menembus membran
teflon sensor DO meter. Semakin banyaknya oksigen yang masuk ke dalam membran, maka
pembacaan arus listrik pada rangkaian sistem DO meter menjadi semakin tinggi.