E. Tujuan ASEAN
Di dalam Deklarasi Bangkok tercantum maksud dan tujuan organisasi ASEAN, antara
lain sebagai berikut :
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga
mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3) Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di
dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang.
Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi.
4) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5) Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.
6) Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional
dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara
lebih erat di antara mereka sendiri.
F. Keanggotaan ASEAN
Prosedur pengajuan dan penerimaan keanggotaan ASEAN wajib diatur oleh Dewan
Koordinasi ASEAN dengan kriteria letaknya secara geografis diakui berada di kawasan
Asia Tenggara; pengakuan oleh seluruh negara anggota ASEAN; kesepakatan untuk
terikat dan tunduk kepada Piagam ASEAN dan kesanggupan serta keinginan untuk
melaksanakan kewajiban keanggotaan. Di samping itu, penerimaan anggota baru wajib
diputuskan secara consensus oleh KTT ASEAN berdasarkan rekomendasi Dewan
Koordinasi ASEAN. Negara Pemohon wajib diterima ASEAN pada saat penandatanganan
aksesi Piagam ASEAN.
Hingga saat ini keanggotaan ASEAN terdiri dari sepuluh negara, yaitu :
Filipina (negara pendiri)
Indonesia (negara pendiri)
Malaysia (negara pendiri)
Singapura (negara pendiri)
Thailand (negara pendiri)
Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
Vietnam (28 Juli 1995)
Laos (23 Juli 1997)
Myanmar (23 Juli 1997)
Kamboja (16 Desember 1998)
Timor Leste (2012)
H. Sekretariat ASEAN
Dalam dasawarsa pertama sejak berdirinya ASEAN pada tahun 1967, peningkatan
program kerjasama telah mendorong didirikannya sebuah sekretariat bersama.
Sekretariat ini berfungsi untuk membantu negara-negara anggota ASEAN dalam
mengelola dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ASEAN serta melakukan kajian-
kajian yang dibutuhkan.
Pada KTT ke-1 ASEAN di Bali, tahun 1976, para Menteri Luar Negeri ASEAN
menandatangani Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat. Sekretariat
ASEAN berfungsi sejak tanggal 7 Juni 1976, dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal,
dan berkedudukan di Jakarta. Semula bertempat di Departemen luar Negeri Republik
Indonesia hingga diselesaikannya pembangunan gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta,
tahun 1981.
Pada awalnya, Sekretariat ASEAN berfungsi sebagai badan administratif yang
membantu koordinasi kegiatan ASEAN dan menyediakan jalur komunikasi antara negara-
negara anggota ASEAN dengan berbagai badan dan komite dalam ASEAN, serta antara
ASEAN dengan negara-negara (Mitra Wicara ASEAN) maupun organisasi lainnya.
Selanjutnya untuk memperkuat Sekretariat ASEAN, para Menteri Luar Negeri
ASEAN mengamandemen Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat
melalui sebuah protokol di Manila, tahun 1992. Protokol tersebut menaikkan status
Sekretariat Jenderal sebagai pejabat setingkat menteri dan memberikan mandat
tambahan untuk memprakarsai, memberikan nasihat, melakukan koordinasi, dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretaris Jenderal ASEAN ditunjuk untuk
jangka waktu 5 tahun dan bertangggung jawab kepada KTT ASEAN, AMM, dan
membantu ASC.
Sejak ditandatanganinya ASEAN Charter pada tahun 2007, Sekretariat ASEAN
lebih difungsikan sebagai tempat dilaksanakannya sidang-sidang ASEAN sehingga
lingkup tugas Sekretariat ASEAN akan semakin luas. Untuk itu, Sekretariat ASEAN
menambah jumlah pos jabatan Wakil Sekretariat Jenderal ASEAN yang semula 2 (dua)
menjadi 4 (empat) orang Wakil untuk membantu kerja Sekretaris Jenderal.
Selain itu, di tahun-tahun selanjutnya jumlah staf Sekretariat ASEAN juga
ditambah secara signifikan, dan dilakukan melalui perekrutan terbuka. Kebutuhan staf
sekretariat ASEAN untuk periode 2009-2018 diperkirakan berjumlah 470 orang terdiri dari
360 staf sekretariat dan 110 staf project. Selain itu diperkirakan terdapat sedikitnya 50-70
orang staf dari negara-negara anggota ASEAN yang akan bertugas untuk membantu
sekretariat dalam melayani Ministerial Community Councils, Coordinating Council dan
Committee of Permanent Representatives. Sesuai dengan hasil Special ASEAN Directors-
General Meeting on the Restructuring of the ASEAN Secretariat pada tanggal 18-19
September 2008 di Halong Bay, Viet Nam diperkirakan akan terdapat peningkatan
sebanyak 33% staf profesional sampai dengan tahun 2011.
I. DAFTAR NAMA SEKJEN
NO. NAMA SEKJEN ASEAN ASAL NEGARA MASA JABATAN
1. Hartono Dharsono Indonesia 7 Juni 1976 – 18 Pebruari 1978
2. Umarjadi Notowijono Indonesia 19 Pebruari 1978 – 30 Juni 1978
3. Datuk Ali Bin Abdullah Malaysia 10 Juli 1978 – 30 Juni 1980
4. Narciso G. Reyes Filipina 1 Juli 1980 – 1 Juli 1982
5. Chan Kai Yau Singapura 18 Juli 1982 – 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee Thailand 16 Juli 1984 – 15 Juli 1986
7. Roderick Yong Brunei Darussalam 16 Juli 1986 – 16 Juli 1989
8. Rusli Noor Indonesia 17 Juli 1989 – 1 Januari 1993
9. Datuk Ajit Singh Malaysia 1 Januari 1993 – 31 Desember 1997
10. Rodolfo C. Severino Filipina 1 Januari 1998 – 31 Desember 2002
11. Ong Keng Yong Singapura 1 Januari 2003 – saat ini
J. Kerjasama ASEAN
Dasar kerja sama ASEAN adalah:
1. saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan, integritas teritorial, dan
identitas semua bangsa;
2. mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari ikut campur
tangan, subversi, dan konversi dari luar;
3. tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing;
4. menyelesaikan pertengkaran dan persengketaan secara damai;
5. tidak menggunakan ancaman dan penggunaan kekuatan;
6. menjalankan kerja sama secara efektif.
ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN
adalah sebagai berikut:
a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala
Negara/pemerintahan Negara anggota.
b. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para menteri
luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas ASEAN.
c. Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para menteri
yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.
d. Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral ministerial Bodies),
yaitu pertemuan para menteri membidangi masing-masing sector kerjasama ASEAN.
e. Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat tinggi
di bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-masing
sector kerjasama ASEAN.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/02/latar-belakang-berdirinya-asean.html
(diakses tanggal 14 mei 2014)
Bentuk dan Badan Badan Kerjasama Internasional - negara tidak dapat hidup sendiri,
melainkan memerlukan bantuan atau kerja sama dengan negara lain. Bentuk kerja sama
dengan negara lain dapat berupa kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya. Tujuannya pun berbeda-beda bagi setiap negara,
salah satu di antaranya adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi sehingga
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara tersebut berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nah, dari kenyataan itu menunjukkan
perlunya kerja sama dengan negara lain.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung ditujukan untuk
peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu
dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif maupun
keunggulan kompetitif. Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah satu
negara terbuka yang berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas di
berbagai kawasan.
Secara umum, kerja sama perdagangan internasional ditujukan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi masingmasing negara di kawasan tersebut.
Adapun secara spesifik, kerja sama perdagangan internasional tersebut antara lain
ditujukan sebagai berikut.
1. Memperkuat dan meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi di antara
para anggota.
2. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa, serta
menciptakan suatu system perdagangan yang transparan dan mempermudah investasi.
3. Menggali bidang-bidang kerja sama yang baru dan mengembangkan kebijakan yang tepat
dalam rangka kerja sama ekonomi di antara para anggota.
4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota dan menjembatani
kesenjangan pembangunan ekonomi di antara para anggota.
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk dan bidang kerja sama antarnegara
dapat kamu simak dalam pembahasan berikut.
Kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama yang menunjukkan hubungan
antarnegara dalam bidang ekonomi dengan dasar kepentingan tertentu untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur
kegiatan ekonomi nasional. Kerja sama tersebut berada di bawah pembinaan dan
pengawasan salah satu badan PBB yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC = Economic
and Social Council), karena ECOSOC merupakan badan PBB yang mengoordinasikan
pekerjaan-pekerjaan di bidang ekonomi dan sosial. Badan ini berada di bawah pengawasan
Majelis Umum (General Assembly) yang bertugas memberi rekomendasi dalam menangani
masalah pembangunan, perdagangan, kependudukan, industri, konservasi energi, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya.
Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi dalam 4 (empat) macam,
yaitu sebagai berikut.
a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua negara dan
bersifat saling membantu.
Contoh: kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Cina, dan
sebagainya.
b. Kerja Sama Ekonomi Regional
Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara beberapa negara yang
berada di kawasan tertentu.
Contoh: kerja sama ekonomi antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN),
antara negara-negara di kawasan Eropa (MEE), antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik
(APEC), dan sebagainya.
Badan kerja sama ekonomi regional antara lain kerja sama Negara kawasan Eropa (EEC) dan
negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
EEC atau MEE adalah suatu kerja sama antara negara-negara Eropa untuk menciptakan
keselarasan anggota-anggotanya dalam hal ekonomi, sosial, dan kestabilan politik di Eropa.
EEC didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 oleh Sembilan negara dengan tujuan untuk bekerja
ke arah pengembangan aktivitas ekonomi yang serasi, ekspansi berkesinambungan dan
seimbang, pemantapan stabilitas, memacu peningkatan standar kehidupan, dan ikatan lebih
erat di antara sesame anggotanya.
ASEAN atau persatuan negara-negara Asia Tenggara merupakan suatu kerja sama negara-
negara untuk kestabilan politik, ekonomi, dan sosial budaya. ASEAN didirikan pada tanggal 8
Agustus 1967 dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok.
Kerja sama ekonomi internasional antara lain terdiri atas badanbadan dunia dalam wadah
organisasi PBB. Badan-badan tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. IMF (International Monetary Fund) atau Dana Moneter Internasional
Badan ini lahir pada tanggal 27 Desember 1945 setelah diadakan Konferensi di Bretton
Woods, Amerika. Dengan maksud untuk melancarkan kembali moneter internasional
yang meliputi penetapan kurs devisa, pemeliharaan kurs devisa, membantu negara
anggota dalam menghadapi kesulitan neraca pembayaran, memberi saran pencegahan
inflasi, dan sebagainya.
Tujuan IMF antara lain:
- memajukan kerja sama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga
(IMF),
- memperluas perdagangan dan investasi dunia,
- memajukan stabilitas kurs valuta asing,
- mengurangi dan membatasi praktik-praktik pembatasan terhadap pembayaran
internasional,
- menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek
dan jangka menengah,
- memperpendek dan memperkecil besarnya defisit atau surplus neraca pembayaran.
b. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) atau Bank Dunia (World
Bank)
IBRD atau Bank Dunia didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 dengan tujuan untuk
membantu pembiayaan usahausaha pembangunan dan perkembangan negara-negara
anggotanya dengan memudahkan penanaman modal untuk tujuan yang produktif. Jadi,
IBRD bertugas untuk menangani masalah investasi internasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerja sama APEC dewasa ini mencakup 3 (tiga)
program kegiatan utama yang dapat diuraikan sebagai berikut.
- Program yang berkaitan dengan upaya liberalisasi perdagangan (Trade
Liberalization).
- Program yang memberikan perhatian terhadap upaya untuk memperlancar kegiatan
perdagangan dan investasi (Trade and Investment Facilitation Program).
- Program kerja sama pembangunan (Development Cooperation Program) di
antaranya termasuk program bantuan teknik.
r. AFTA (Asean Free Trade Area) atau Kawasan Perdagangan Bebas Asia Tenggara
AFTA merupakan organisasi pendagangan bebas ASEAN dengan maksud untuk
mengantisipasi dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia.
PENDIRIAN
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh 5 negara, dan dipelopori oleh
5 orang menteri luar negeri sebagai penanda tangan Deklarasi Bangkok yaitu:
CITA-CITA ASEAN
“ASEAN sebagai suatu satuan komunitas yang berpandangan maju ke depan, hidup dalam
lingkungan yang damai, stabil dan makmur, dipersatukan oleh hubungan kemitraan dalam
pembangunan yang dinamis dan masyarakat yang saling peduli.”
SEMBOYAN ASEAN
Semboyan ASEAN adalah “Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas (One Vision, One
Identity, One Community)”.
HYMNE ASEAN
“The ASEAN Way” adalah himne yang menjadi simbol Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (ASEAN). Penciptanya adalah Payom Valaiphatchra, dan aransemen dibuat oleh
Kittikhun Sodpraset. Lagu ini terpilih melalui proses seleksi 99 lagu dari seluruh negara
anggota ASEAN oleh tim juri beranggotakan 13 orang (sepuluh orang mewakili setiap negara
anggota plus tiga orang dari Cina, Jepang, dan Australia) yang ditunjuk oleh Sekretariat
Jenderal ASEAN.
TUJUAN ASEAN
Pertemuan tertinggi dalam ASEAN disebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT/Summit) yang
dihadiri oleh Kepala Negara/Kepala Pemerintahan anggota ASEAN. KTT ASEAN
diselenggarakan dua tahun sekali.
Untuk informasi KTT lengkap klik dibawah ini!
Sekretariat ASEAN berkedudukan di Jakarta dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal.
Gedung Sekretariat ASEAN berlokasi di Jl. Sisingamaraja 70A Jakarta Selatan, Indonesia
Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama, yang
akan memberikan policy-guidances. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun;
Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para Menteri
Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community Councils);
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-
Security Community Council/ APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN
Socio-Cultural Community Council/ASCC).
Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari Wakil
Tetap negara ASEAN, pada tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
Sekretaris Jenderal ASEAN, yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris
Jenderal dan Sekretariat ASEAN.
Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di
ASEAN.
Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.
Tentang ASEAN