Anda di halaman 1dari 26

ASEAN

A. ARTI KATA ASEAN


ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai PERBARA yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara. merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi sekarang negara-
negara di kawasan Asia Tenggara, didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi
Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat
regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan
November. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Indonesia.

B. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA ASEAN


Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia,
Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam,
Kampuchea, dan Laos.
Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Persamaan Letak Geografis
Seluruh negara-negara di Asia Tenggara terletak di antara dua benua, yakni Benua
Asia dan Benua Australia, dan di antara dua samudera yaitu Samudra Hindia dan
SamudraPasifik. Jadi, berdasarkan letak geografis, negara-negara tersebut merupakan
satu regionalatau satu kesatuan wilayah. Letak Asia Tenggara sangat strategis.
Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin
menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia
Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia
Tenggara tidak hanya ingin berdagang.
b. Persamaan Dasar Kebudayaan
Kawasan Asia Tenggara mempunyai dasar kebudayaan dan bahasa serta tata
kehidupan dan pergaulan yang hampir sama, karena mereka sebagai pewaris peradaban
rumpun Melayu Austronesia.
c. Persamaan Nasib
Negara-negara Asia Tenggara sama-sama dijajah oleh bangsa Barat, kecuali Thailand.
Itulah yang menumbuhkan rasa setia kawan antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
Penjajahan bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia;
Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa
Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan
Vietnam; serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata
betapa besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan.
Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan
tersebut menimbulkan perasaan setia kawan.
d. Persamaan Kepentingan
Negara-negara di Asia Tenggara membutuhkan daerah perairan laut, terutama Selat
Malaka dan Selat Sunda yang merupakan pintu gerbang di sebelah barat dan menjadi
jalan utama bagi lalu lintas serta perdagangan dunia. Di samping itu, adanya kepentingan
bersama baik di bidang ekonomi, sosial-budaya, maupun keamanan dan stabilitas politik
kawasan, merupakan latar belakang dibentuknya ASEAN.
Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk
sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia, malaysia, Thailand,
Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan
di tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima
orang yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai
berikut.
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi,
yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).

C. Makna dan arti lambang ASEAN


Lambang asean, yang memiliki arti dan makna. Lambang asean tidak lepas dari
tujuan dan sejarah yang melatar belakangi berdirinya organisasi Negara-negara di
kawasan Asia Tenggara ini.
Sejarah Lambang ASEAN
Sejarah dari lambang ASEAN tidak terlepas dari sejarah berdirinya ASEAN yang
diawali oleh 6 negara pertama. Pada awalnya lambang negara ASEAN berupa enam
batang padi yang diikat menjadi satu. Lambang pertama ini mewakili negara
anggotannya yang berjumlah lima, ditambah Brunei Darussalam yang masuk pada 8
Januari 1984.
Pada lambang ASEAN yang lama, warna batang padi berwarna coklat keemasan.
Di bawahnya terdapat tulisan "ASEAN" berwarna cyan dengan latar lingkaran kuning
terang yang dilingkari cincin berwarna cyan (biru muda). Warna latar lambang lama
adalah putih.
Lambang ASEAN menggunakan gambar utama padi. Di sebagian besar negara
anggota ASEAN padi merupakan makan pokok yang sangat penting keberadaannya.
Padi juga melambangkan kesuburan, kemakmuran. Dan kekayaan.
Kemudian negara Vietnam masuk menjadi anggota pada 28 Juli 1995, dan disusul
dengan masuknya Laos dan Birma pada tanggal 23 Juli 1997. Dan terakhir adalah
negara Kamboja yang bergabung pada 30 April 1999, setelah sebelumnya sempat
menunda bergabungnya pada tahun 1997.
Meskipun Kamboja baru bergabung di tahun 1999, namun lambang baru ASEAN
yang terdiri atas sepuluh batang padi tetap diresmikan pada bulan Juli 1997.

Lambang ASEAN mempunyai arti sebagai berikut :


1. Arti lambang Secara Umum
a. Melambangkan solidaritas, kesepakatan dan keterikatan kerja sama untuk
kemakmuran rakyat di negara-negara ASEAN.
b. Melambangkan kesetiaan ASEAN pada perdamaian, bersatu, dinamik dan stabilitas
kawasan pada khususnya, dan dunia pada umumnya.
2. Arti Bagian-Bagian Lambang
a. Batang padi tegak berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah negara anggota ASEAN
(pada awal berdirinya ASEAN jumlah batang padi ada lima). Dan juga melambangkan
cita-cita pelopor pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu bersatu dan bersahabat.
b. Batang padi berwarna coklat, melambangkan kekuatan dan stabilitas ASEAN.
c. Lingkaran keliling dan tulisan ASEAN berwarna biru, melambangkan persahabatan
dan kesatuan ASEAN.
d. Warna logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut merupakan
warna utama lambang negara-negara ASEAN. Warna biru melambangkan keamanan
dan kestabilan. Merah bermaksud semangat dan dinamisme sedangkan putih
menunjukkan ketulenan dan kuning melambangkan kemakmuran.

D. Tokoh-tokoh pendiri ASEAN


1. Adam Malik ; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.
Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 –
meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah
mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah
menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden
Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan
Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor
107/TK/1998.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj (lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang,
Malaysia, 11 Maret 1922 – meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53
tahun) adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2, mulai tahun 1970 hingga 1976,
menggantikan Tunku Abdul Rahman.
Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas
Dasar Ekonomi Baru, suatu program kontroversial dan juga pendiri Barisan Nasional pada
tahun 1973. Ia memiliki darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19.
Salah seorang putranya, Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April
2009. Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada
tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.
3. Thanat Khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
Thanat Khoman lahir di Bangkok pada 9 Februari 1914. Thanat Khoman adalah mantan
Menter Luar Negeri Thailand. Ia salah satu menteri luar negeri (MenLu) yang ikut dalam
pembentukan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok di Thailand. Thanat Khoman sangat
berperan dalam pendirian ASEAN seperti halnya pendiri ASEAN yang lain, ia telah
menandatangani perjanjian antar negara untuk membentuk ASEA
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
Sinnathamby Rajaratnam (lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25 Februari 1915 – meninggal di
Singapura, 22 Februari 2006 pada umur 90 tahun), lebih dikenal sebagai S Rajaratnam,
adalah mantan politikus Singapura. Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era
1950-an. Ia menikah dengan Piroska Feher, guru asal Hongaria, yang dijumpainya di
London.
Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung dengan
Partai Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan (1959–1965),
Menteri Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana
Menteri (1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu
bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai menteri luar
negeri, ia merupakan salah satu dari lima "bapak pendiri" ASEAN pada 8 Agustus 1967.
Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar
Kebangsaan (National Pledge).
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3 Februari 1986) adalah seorang diplomat,
mantan politisi Filipina (pernah menjadi anggota legislatif selama 5 periode), mantan
pengacara dan wartawan. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos menjadi menteri luar negeri
dalam pemerintahan Ferdinand Marcos.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8 Agustus 1967 menghadiri
pertemuan di Bangkok. Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya
menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama
yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa
negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan
saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.

E. Tujuan ASEAN
Di dalam Deklarasi Bangkok tercantum maksud dan tujuan organisasi ASEAN, antara
lain sebagai berikut :
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga
mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3) Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di
dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang.
Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi.
4) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5) Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.
6) Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional
dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara
lebih erat di antara mereka sendiri.

F. Keanggotaan ASEAN
Prosedur pengajuan dan penerimaan keanggotaan ASEAN wajib diatur oleh Dewan
Koordinasi ASEAN dengan kriteria letaknya secara geografis diakui berada di kawasan
Asia Tenggara; pengakuan oleh seluruh negara anggota ASEAN; kesepakatan untuk
terikat dan tunduk kepada Piagam ASEAN dan kesanggupan serta keinginan untuk
melaksanakan kewajiban keanggotaan. Di samping itu, penerimaan anggota baru wajib
diputuskan secara consensus oleh KTT ASEAN berdasarkan rekomendasi Dewan
Koordinasi ASEAN. Negara Pemohon wajib diterima ASEAN pada saat penandatanganan
aksesi Piagam ASEAN.
Hingga saat ini keanggotaan ASEAN terdiri dari sepuluh negara, yaitu :
 Filipina (negara pendiri)
 Indonesia (negara pendiri)
 Malaysia (negara pendiri)
 Singapura (negara pendiri)
 Thailand (negara pendiri)
 Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
 Vietnam (28 Juli 1995)
 Laos (23 Juli 1997)
 Myanmar (23 Juli 1997)
 Kamboja (16 Desember 1998)
 Timor Leste (2012)

Negara-negara anggota ASEAN memiliki hak dan kewajiban yang sama


sebagaimana diatur dalam Piagam ASEAN. Dalam kaitan ini, negara-negara anggota
ASEAN wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk pembuatan legislasi
dalam negeri yang sesuai, guna melaksanakan ketentuan dalam Piagam ASEAN secara
efektif dan mematuhi kewajiban-kewajiban keanggotaan. Dalam hal terjadi suatu
pelanggaran serius atau ketidakpatuhan negara anggota ASEAN terhadap Piagam, hal
dimaksud dirujuk ke KTT untuk diputuskan sebagaimana tercantum dalam Pasal 20
Piagam ASEAN.

F. Struktur organisasi ASEAN


Struktur organisasi ASEAN yang selama ini berdasarkan Deklarasi Bangkok
mengalami perubahan paska penandatanganan Piagam ASEAN. Struktur sesuai Deklarasi
Bangkok selama ini terdiri dari : Konferensi Tingkat Tinggi (KTT); Pertemuan Para Menteri
Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM); Pertemuan Menteri-menteri
sektoral (Sectoral Bodies Ministerial Meeting); Sidang Panitia Tetap ASEAN (ASEAN
Standing Committee/ASC).
Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN terdiri dari:
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagai pengambil keputusan utama, yang akan
melakukan pertemuan minimal 2 kali setahun;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-
Security Community Council), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community Council), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural
Community Council).
4. Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5. Komite Wakil Tetap untuk ASEAN yang terdiri dari Wakil Tetap negara ASEAN, pada
tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris
Jenderal dan Sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Rights body yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di
ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation) yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN

H. Sekretariat ASEAN
Dalam dasawarsa pertama sejak berdirinya ASEAN pada tahun 1967, peningkatan
program kerjasama telah mendorong didirikannya sebuah sekretariat bersama.
Sekretariat ini berfungsi untuk membantu negara-negara anggota ASEAN dalam
mengelola dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ASEAN serta melakukan kajian-
kajian yang dibutuhkan.
Pada KTT ke-1 ASEAN di Bali, tahun 1976, para Menteri Luar Negeri ASEAN
menandatangani Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat. Sekretariat
ASEAN berfungsi sejak tanggal 7 Juni 1976, dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal,
dan berkedudukan di Jakarta. Semula bertempat di Departemen luar Negeri Republik
Indonesia hingga diselesaikannya pembangunan gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta,
tahun 1981.
Pada awalnya, Sekretariat ASEAN berfungsi sebagai badan administratif yang
membantu koordinasi kegiatan ASEAN dan menyediakan jalur komunikasi antara negara-
negara anggota ASEAN dengan berbagai badan dan komite dalam ASEAN, serta antara
ASEAN dengan negara-negara (Mitra Wicara ASEAN) maupun organisasi lainnya.
Selanjutnya untuk memperkuat Sekretariat ASEAN, para Menteri Luar Negeri
ASEAN mengamandemen Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat
melalui sebuah protokol di Manila, tahun 1992. Protokol tersebut menaikkan status
Sekretariat Jenderal sebagai pejabat setingkat menteri dan memberikan mandat
tambahan untuk memprakarsai, memberikan nasihat, melakukan koordinasi, dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretaris Jenderal ASEAN ditunjuk untuk
jangka waktu 5 tahun dan bertangggung jawab kepada KTT ASEAN, AMM, dan
membantu ASC.
Sejak ditandatanganinya ASEAN Charter pada tahun 2007, Sekretariat ASEAN
lebih difungsikan sebagai tempat dilaksanakannya sidang-sidang ASEAN sehingga
lingkup tugas Sekretariat ASEAN akan semakin luas. Untuk itu, Sekretariat ASEAN
menambah jumlah pos jabatan Wakil Sekretariat Jenderal ASEAN yang semula 2 (dua)
menjadi 4 (empat) orang Wakil untuk membantu kerja Sekretaris Jenderal.
Selain itu, di tahun-tahun selanjutnya jumlah staf Sekretariat ASEAN juga
ditambah secara signifikan, dan dilakukan melalui perekrutan terbuka. Kebutuhan staf
sekretariat ASEAN untuk periode 2009-2018 diperkirakan berjumlah 470 orang terdiri dari
360 staf sekretariat dan 110 staf project. Selain itu diperkirakan terdapat sedikitnya 50-70
orang staf dari negara-negara anggota ASEAN yang akan bertugas untuk membantu
sekretariat dalam melayani Ministerial Community Councils, Coordinating Council dan
Committee of Permanent Representatives. Sesuai dengan hasil Special ASEAN Directors-
General Meeting on the Restructuring of the ASEAN Secretariat pada tanggal 18-19
September 2008 di Halong Bay, Viet Nam diperkirakan akan terdapat peningkatan
sebanyak 33% staf profesional sampai dengan tahun 2011.
I. DAFTAR NAMA SEKJEN
NO. NAMA SEKJEN ASEAN ASAL NEGARA MASA JABATAN
1. Hartono Dharsono Indonesia 7 Juni 1976 – 18 Pebruari 1978
2. Umarjadi Notowijono Indonesia 19 Pebruari 1978 – 30 Juni 1978
3. Datuk Ali Bin Abdullah Malaysia 10 Juli 1978 – 30 Juni 1980
4. Narciso G. Reyes Filipina 1 Juli 1980 – 1 Juli 1982
5. Chan Kai Yau Singapura 18 Juli 1982 – 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee Thailand 16 Juli 1984 – 15 Juli 1986
7. Roderick Yong Brunei Darussalam 16 Juli 1986 – 16 Juli 1989
8. Rusli Noor Indonesia 17 Juli 1989 – 1 Januari 1993
9. Datuk Ajit Singh Malaysia 1 Januari 1993 – 31 Desember 1997
10. Rodolfo C. Severino Filipina 1 Januari 1998 – 31 Desember 2002
11. Ong Keng Yong Singapura 1 Januari 2003 – saat ini

Selama 40 tahun pendiriannya, ASEAN telah berhasil mengembangkan dan


mempertahankan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, serta
menumbuhkan saling percaya di antara sesama anggotanya dan para Mitra Wicara
ASEAN. ASEAN juga telah berkontribusi kepada keamanan dan kestabilan kawasan
secara lebih luas di Asia Pasifik melalui Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional
Forum/ARF) sejak 1994. ARF mewadahi dialog dan pertukaran informasi mengenai
masalah-masalah keamanan di Asia Pasifik. Walaupun terdapat keberagaman kondisi
politik, ekonomi, dan kultural di antara negara-negara anggotanya, ASEAN telah
menumbuhkan tujuan dan arah kerjasama, khususnya dalam mempercepat integrasi
kawasan. Hal ini terlihat semakin jelas dengan disepakatinya Visi ASEAN 2020 di Kuala
Lumpur, tahun 1997, dan Deklarasi Bali Concord II di Bali, tahun 2003 mengenai upaya
perwujudan Komunitas ASEAN dengan ketiga pilarnya (politikkeamanan, ekonomi, dan
sosial budaya).

J. Kerjasama ASEAN
Dasar kerja sama ASEAN adalah:
1. saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan, integritas teritorial, dan
identitas semua bangsa;
2. mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari ikut campur
tangan, subversi, dan konversi dari luar;
3. tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing;
4. menyelesaikan pertengkaran dan persengketaan secara damai;
5. tidak menggunakan ancaman dan penggunaan kekuatan;
6. menjalankan kerja sama secara efektif.
ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN
adalah sebagai berikut:
a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala
Negara/pemerintahan Negara anggota.
b. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para menteri
luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas ASEAN.
c. Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para menteri
yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.
d. Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral ministerial Bodies),
yaitu pertemuan para menteri membidangi masing-masing sector kerjasama ASEAN.
e. Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat tinggi
di bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-masing
sector kerjasama ASEAN.

K. Pembentukan Komunitas ASEAN tahun 2015


Percepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari 2020 menjadi 2015, disepakati
oleh para Kepala Negara ASEAN pada KTT ke- 12 ASEAN. Komunitas ASEAN 2015 terbagi
dalam 3 pilar, yaitu: Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN.

1. Komunitas Keamanan ASEAN


Sejak berdirinya ASEAN, organisasi ini telah memutuskan untuk bekerjasama
secara komprehensif di bidang keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam
perkembangannya, kerjasama ASEAN lebih banyak dilakukan di bidang ekonomi,
sementara kerjasama di bidang politik- keamanan masih belum maksimal akibat adanya
persepsi ancaman yang berbeda-beda dan penerapan prinsip- prinsip non- interference
serta sovereign equality oleh negara- negara anggota ASEAN.
Komunitas Keamanan ASEAN merupakan sebuah pilar yang fundamental dari
komitmen ASEAN dalam mewujudkan Komunitas ASEAN. Pembentukan Komunitas
Keamanan ASEAN akan memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian
konflik secara damai. Terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan akan menjadi
modal bagi proses pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat ASEAN.
Komunitas Keamanan ASEAN menganut prinsip keamanan komprehensif yang
mengakui saling keterkaitan antar aspek-aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Komunitas Keamanan ASEAN memberikan mekanisme pencegahan dan penanganan
konflik secara damai. Hal ini dilakukan antara lain melalui konsultasi bersama untuk
membahas masalah- masalah politik-keamanan kawasan seperti keamanan maritim,
perluasan kerjasama pertahanan, serta masalah- masalah keamanan non- tradisional
(kejahatan lintas negara, kerusakan lingkungan hidup dan lain-lain). Dengan derajat
kematangan yang ada, ASEAN diharapkan tidak lagi menyembunyikan masalah-masalah
dalam negeri yang berdampak pada stabilitas kawasan dengan berlindung pada prinsip-
prinsip non- interference.
2. Komunitas Ekonomi ASEAN
Kerjasama ekonomi ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok tahun
1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
pengembangan budaya. Dalam perkembangannya, kerjasama ekonomi ASEAN
mengarah kepada pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN yang pelaksanaannya
berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik-keamanan
dan sosial budaya. KTT ke- 9 ASEAN di Bali tahun 2003 menghasilkan Bali Concord II yang
menegaskan bahwa Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC – Asean Economic Community)
akan diarahkan kepada pembentukan sebuah integrasi ekonomi kawasan. Pembentukan
biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta
meningkatkan daya saing sektor UKM. Disamping itu, pembentukan AEC juga akan
memberikankemudahan dan peningkatan akses pasar intra- ASEAN serta meningkatkan
transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan dan standardisasi
domestik.
Pembentukan Komunitas Ekonomi Asean akan memberikan peluang bagi negara
– negara anggota ASEAN untuk memperluas cakupan skala ekonomi, mengurangi
kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi, meningkatkan daya tarik sebagai tujuan
bagi investor dan wisatawan, mengurangi biaya transaksi perdagangan dan memperbaiki
fasilitas perdagangan dan bisnis. Disamping itu, pembentukan Komunitas Ekonomi Asean
juga akan memberikan kemudahan dan peningkatan akses pasar intra-ASEAN serta
meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan dan
standardisasi domestik.
3. Komunitas Sosial Budaya ASEAN
Kerjasama di bidang sosial- budaya menjadi salah satu titik tolak utama untuk
meningkatkan integrasi ASEAN melalui terciptanya “a caring and sharing community”,
yaitu sebuah masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. Kerjasama sosial-budaya
mencakup kerjasama di bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan,
kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup,
penanggulangan bencana alam, kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan
kemiskinan, dan ketenagakerjaan serta Yayasan ASEAN.

DAFTAR PUSTAKA

Adelina Kurnia Sari. 2013. Makalah-asean.


http://adelinakurniasari.blogspot.com/2013/03/makalah-asean.html (diakses tanggal 14
mei 2014)

Cahyo Romadhoni. 2013. Asean dan tujuan didirikannya.


http://cahyo-cyber.blogspot.com/2013/02/asean-dan-tujuan-didirikannya.html (diakses 14
mei 2013)

Rena Astry. 2013. Makalah PKN tentang asean lengkap.


http://blogkuapadanya.blogspot.com/2013/04/makalah-pkn-tentang-asean-lengkap.html
(diakses tanggal 14 mei 2014)

http://pengertianx.blogspot.com/2014/02/arti-lambang-ASEAN. html/ (diakses tanggal 15


mei 2014)

Aisyah Nurul Lathifah. 2012. Sejarah terbentuknya asean.


http://aishrhiorise.blogspot.com/2012/01/sejarah-terbentuknya-asean.html (diakses
tanggal 14 mei 2014)

http://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/02/latar-belakang-berdirinya-asean.html
(diakses tanggal 14 mei 2014)

Cahyo Romadhoni. 2012. Keanggotaan asean dan struktur.


http://wirasaktiranggi.blogspot.com/2012/01/keanggotaan-asean-dan-struktur.html
(diakses tanggal 15 mei 2014)

http://newssecond.wordpress.com/struktur-organisasi/ (diakses tanggal 15 mei 2014)


BENTUK DAN BADAN BADAN KERJASAMA
INTERNASIONAL

Versi materi oleh Ismawanto

Bentuk dan Badan Badan Kerjasama Internasional - negara tidak dapat hidup sendiri,
melainkan memerlukan bantuan atau kerja sama dengan negara lain. Bentuk kerja sama
dengan negara lain dapat berupa kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya. Tujuannya pun berbeda-beda bagi setiap negara,
salah satu di antaranya adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi sehingga
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara tersebut berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nah, dari kenyataan itu menunjukkan
perlunya kerja sama dengan negara lain.

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung ditujukan untuk
peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu
dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif maupun
keunggulan kompetitif. Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah satu
negara terbuka yang berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas di
berbagai kawasan.
Secara umum, kerja sama perdagangan internasional ditujukan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi masingmasing negara di kawasan tersebut.

Adapun secara spesifik, kerja sama perdagangan internasional tersebut antara lain
ditujukan sebagai berikut.

1. Memperkuat dan meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi di antara
para anggota.
2. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa, serta
menciptakan suatu system perdagangan yang transparan dan mempermudah investasi.
3. Menggali bidang-bidang kerja sama yang baru dan mengembangkan kebijakan yang tepat
dalam rangka kerja sama ekonomi di antara para anggota.
4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota dan menjembatani
kesenjangan pembangunan ekonomi di antara para anggota.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk dan bidang kerja sama antarnegara
dapat kamu simak dalam pembahasan berikut.

Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama yang menunjukkan hubungan
antarnegara dalam bidang ekonomi dengan dasar kepentingan tertentu untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur
kegiatan ekonomi nasional. Kerja sama tersebut berada di bawah pembinaan dan
pengawasan salah satu badan PBB yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC = Economic
and Social Council), karena ECOSOC merupakan badan PBB yang mengoordinasikan
pekerjaan-pekerjaan di bidang ekonomi dan sosial. Badan ini berada di bawah pengawasan
Majelis Umum (General Assembly) yang bertugas memberi rekomendasi dalam menangani
masalah pembangunan, perdagangan, kependudukan, industri, konservasi energi, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi dalam 4 (empat) macam,
yaitu sebagai berikut.
a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua negara dan
bersifat saling membantu.
Contoh: kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Cina, dan
sebagainya.
b. Kerja Sama Ekonomi Regional
Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara beberapa negara yang
berada di kawasan tertentu.
Contoh: kerja sama ekonomi antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN),
antara negara-negara di kawasan Eropa (MEE), antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik
(APEC), dan sebagainya.

c. Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Internasional


Kerja sama ekonomi multilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan banyak negara
dan tidak terikat oleh wilayah atau kawasan negara tertentu. Kerja sama ini bisa dalam satu
kawasan seperti ASEAN, MEE tetapi dapat pula kerja sama antarnegara yang berbeda
kawasan seperti OPEC, WTO, dan IMF.

d. Kerja Sama Ekonomi Antarregional


Kerja sama ekonomi antarregional yaitu kerja sama ekonomi di antara dua kelompok kerja
sama ekonomi regional.
Contoh: kerja sama antara MEE dengan ASEAN.

Badan-Badan Kerja Sama Ekonomi Regional

Badan kerja sama ekonomi regional antara lain kerja sama Negara kawasan Eropa (EEC) dan
negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

a. EEC (European Economic Community) atau MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

EEC atau MEE adalah suatu kerja sama antara negara-negara Eropa untuk menciptakan
keselarasan anggota-anggotanya dalam hal ekonomi, sosial, dan kestabilan politik di Eropa.
EEC didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 oleh Sembilan negara dengan tujuan untuk bekerja
ke arah pengembangan aktivitas ekonomi yang serasi, ekspansi berkesinambungan dan
seimbang, pemantapan stabilitas, memacu peningkatan standar kehidupan, dan ikatan lebih
erat di antara sesame anggotanya.

Selain EEC, masyarakat Eropa juga membentuk organisasi lainnya, yaitu:


- ECSC (European Coal and Steel Community) atau Masyarakat Batu bara dan Baja Eropa,
- EAEC (European Atomic Energy Community) atau Masyarakat Tenaga Atom Eropa.

b. ASEAN (Association of South East Asian Nations)

ASEAN atau persatuan negara-negara Asia Tenggara merupakan suatu kerja sama negara-
negara untuk kestabilan politik, ekonomi, dan sosial budaya. ASEAN didirikan pada tanggal 8
Agustus 1967 dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok.

Tujuan ASEAN adalah:


- mempercepat proses pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan Asia Tenggara
umumnya dan anggota pada khususnya,
- mewujudkan terciptanya perdamaian dan kestabilan di kawasan Asia Tenggara,
- menciptakan kerja sama yang aktif dalam bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Badan-Badan Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi internasional antara lain terdiri atas badanbadan dunia dalam wadah
organisasi PBB. Badan-badan tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. IMF (International Monetary Fund) atau Dana Moneter Internasional
Badan ini lahir pada tanggal 27 Desember 1945 setelah diadakan Konferensi di Bretton
Woods, Amerika. Dengan maksud untuk melancarkan kembali moneter internasional
yang meliputi penetapan kurs devisa, pemeliharaan kurs devisa, membantu negara
anggota dalam menghadapi kesulitan neraca pembayaran, memberi saran pencegahan
inflasi, dan sebagainya.
Tujuan IMF antara lain:
- memajukan kerja sama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga
(IMF),
- memperluas perdagangan dan investasi dunia,
- memajukan stabilitas kurs valuta asing,
- mengurangi dan membatasi praktik-praktik pembatasan terhadap pembayaran
internasional,
- menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek
dan jangka menengah,
- memperpendek dan memperkecil besarnya defisit atau surplus neraca pembayaran.

b. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) atau Bank Dunia (World
Bank)
IBRD atau Bank Dunia didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 dengan tujuan untuk
membantu pembiayaan usahausaha pembangunan dan perkembangan negara-negara
anggotanya dengan memudahkan penanaman modal untuk tujuan yang produktif. Jadi,
IBRD bertugas untuk menangani masalah investasi internasional.

c. ITO (International Trade Organization) atau WTO (World Trade Organization)


WTO atau organisasi perdagangan dunia merupakan organisasi perdagangan yang
bertujuan untuk memajukan perdagangan internasional dengan cara membatasi atau
mengadakan peraturan yang bersifat menghambat kelancaran pertukaran barang-
barang internasional, dan berusaha untuk meningkatkan volume perdagangan dunia
dengan cara meliberalisasikan perdagangan internasional.

d. GATT (General Egreement on Tariff and Trade)


GATT atau persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan didirikan atas dasar
perjanjian di Jenewa, Swiss dengan maksud untuk mengurangi atau menghilangkan
rintangan-rintangan perdagangan internasional, khususnya tarif dan bea cukai tinggi
yang menghambat ekspor impor antarnegara.

Prinsip yang mendasari terbentuknya GATT adalah:


- asas The Most Favourite Nation atau nondiskriminasi, artinya setiap fasilitas
(terutama keringanan bea masuk bagi barang tertentu) yang diberikan kepada suatu
Negara anggota harus diberikan pula kepada semua Negara anggota GATT lainnya,
dan
- asas resiprositas (saling menguntungkan), artinya apabila suatu negara mendapat
keringanan dari negara anggota lain, sebagai imbalannya negara tersebut juga harus
memberikan keringanan kepada negara anggota lainnya.

e. ILO (International Labour Organization)


ILO atau organisasi buruh sedunia yang didirikan 11 April 1919 dengan tujuan untuk
menciptakan perdamaian melalui keadilan sosial, perbaikan nasib buruh, stabilitas
ekonomi, sosial dan menyusun hukum perburuhan.

f. IFC (International Finance Corporation)


IFC atau Badan Keuangan Internasional didirikan pada tanggal 24 Juli 1956. Badan ini
memberikan pinjaman kepada pengusaha swasta dan membantu mengalihkan investasi
luar negeri ke negara-negara sedang berkembang. Jadi, IFC bertugas memupuk
perkembangan ekonomi di negara-negara anggota, melalui pemberian kredit jangka
panjang kepada pengusaha swasta dan pemerintah tanpa jaminan.

g. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)


UNCTAD atau konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan didirikan dengan
maksud mengusahakan kemajuan perdagangan dunia dan mengatur komoditi, hasil
industri, pengalihan teknologi, perkapalan, dan lain-lain. Selain itu juga menyalurkan
serta melancarkan perundingan internasional mengenai ekspor impor antara negara
industry dengan negara yang sedang berkembang, atau sering disebut ‘Dialog Utara
Selatan’.

h. IDA (International Development Association)


IDA atau Perhimpunan Pembangunan Internasional didirikan tahun 1960 di Washington
DC, Amerika Serikat. IDA bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi negaranegara
yang sedang berkembang dan memberi pinjaman dengan syarat yang ringan.

i. FAO (Food and Agricultural Organization)


FAO atau organisasi pangan dan pertanian ini didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dengan
tujuan untuk memajukan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pengairan,
sistem bercocok tanam, dan lain-lain.

j. UNDP (United Nations Development Program)


UNDP atau program pengembangan PBB merupakan suatu badan yang memberikan
sumbangan untuk membiayai survei jalan di Indonesia, dan menangani program
pengalihan teknologi.

k. UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)


UNIDO atau organisasi pengembangan industri PBB didirikan dengan tujuan untuk
pengembangan industry seperti pembukaan lapangan baru di bidang industri, perbaikan
sistem industri yang masih ada, dan lain-lain.

l. APO (Asian Productivity Organization)


Didirikan pada tahun 1961 dengan maksud:
- untuk meningkatkan peranan produktivitas dan pengembangan ekonomi,
- untuk meningkatkan usaha-usaha di bidang kegiatan tertentu khususnya pertanian
dan perindustrian.

m. ADB (Asian Development Bank)


ADB atau Bank Pembangunan Asia didirikan dengan tujuan meminjamkan dana dan
memberikan bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang berkembang.

n. CGI (Consulative Group on Indonesia)


CGI didirikan pada bulan Maret tahun 1992. CGI merupakan kelompok beberapa negara
yang memberi bantuan kepada Indonesia sebagai pengganti IGGI tanpa Belanda di
dalamnya.

o. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)


APEC didirikan pada bulan November 1989, merupakan gabungan negara-negara Asia
Pasifik Selatan (negara sedang berkembang) dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan keadaan ekonomi negara anggotanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerja sama APEC dewasa ini mencakup 3 (tiga)
program kegiatan utama yang dapat diuraikan sebagai berikut.
- Program yang berkaitan dengan upaya liberalisasi perdagangan (Trade
Liberalization).
- Program yang memberikan perhatian terhadap upaya untuk memperlancar kegiatan
perdagangan dan investasi (Trade and Investment Facilitation Program).
- Program kerja sama pembangunan (Development Cooperation Program) di
antaranya termasuk program bantuan teknik.

p. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)


OPEC atau organisasi negara-negara pengekspor minyak didirikan pada tahun 1960,
dengan tujuan:
- menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak,
- menjaga kestabilan harga minyak,
- menghindarkan persaingan antara negara penghasil minyak,
- berusaha untuk memenuhi kebutuhan minyak di seluruh dunia.

q. OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)


OECD atau kerja sama ekonomi antarnegara berkembang, didirikan dengan maksud untuk
memperjuangkan kestabilan ekonomi anggota-anggotanya dan membantu negara-negara
berkembang.

r. AFTA (Asean Free Trade Area) atau Kawasan Perdagangan Bebas Asia Tenggara
AFTA merupakan organisasi pendagangan bebas ASEAN dengan maksud untuk
mengantisipasi dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia.

s. EFTA (European Free Trade Association)


Badan atau asosiasi perdagangan bebas Eropa ini bertujuan untuk bekerja sama dalam
perdagangan dan pajak untuk barang-barang industri.

t. NAFTA (North American Free Trade Agreement)


NAFTA atau persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara ini didirikan untuk memajukan
dan meningkatkan perdagangan di kawasan Amerika Utara. Perjanjian perdagangan bebas
tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan di
bidang perdagangan, baik dalam bentuk hambatan tariff maupun nontarif.

u. IDB (Islamic Development Bank)


IDB atau Bank Pembangunan Islam ini didirikan pada tanggal 23 April 1975, dengan tugas
utama untuk membantu negaranegara anggota, yaitu negara-negara Islam dalam
meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi dan sosial. Iuran dan setonan anggota IDB
dinyatakan dalam satuah ID (Islamic Dinar).

v. ASEM (Asia Europe Meeting)


Kerja sama ASEM ini berdiri tahun 1996, oleh 25 negara. ASEM merupakan forum kerja sama
negara Asia dan Eropa untuk memelihara perdamaian secara global, stabilitas, dan
kemakmuran yang bertujuan untuk memajukan kegiatan perdagangan dan investasi lebih
besar antara dua kawasan dengan melihat liberalisasi perdagangan dan investasi serta
fasilitasi di antara negara anggota.
Mengenal ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Asosiasi negara-negara Asia Tenggara
dan merupakan organisasi regional yang mewadahi kerjasama antar negara-negara di Asia
Tenggara.

PENDIRIAN

ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh 5 negara, dan dipelopori oleh
5 orang menteri luar negeri sebagai penanda tangan Deklarasi Bangkok yaitu:

1. Indonesia (Adam Malik)


2. Malaysia (Tun Abdul Razak)
3. Filipina (Narcisco ramos)
4. Singapura (S. Rajaratnam)
5. Thailand (Thanat Koman)

dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Tanggal berdirinya ASEAN diperingati setiap


tahun sebagai hari ASEAN.

NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN

ASEAN terdiri dari 10 negara, yaitu:

1. Indonesia (8 Agustus 1967).


2. Malaysia (8 Agustus 1967).
3. Singapura (8 Agustus 1967).
4. Thailand (8 Agustus 1967).
5. Filipina (8 Agustus 1967).
6. Brunei Darussalam (8 Januari 1984).
7. Vietnam (28 Juli 1995).
8. Laos (23 Juli 1997).
9. Myanmar ( 23 Juli 1997).
10. Kamboja (30 April 1999).

CITA-CITA ASEAN

“ASEAN sebagai suatu satuan komunitas yang berpandangan maju ke depan, hidup dalam
lingkungan yang damai, stabil dan makmur, dipersatukan oleh hubungan kemitraan dalam
pembangunan yang dinamis dan masyarakat yang saling peduli.”

SEMBOYAN ASEAN

Semboyan ASEAN adalah “Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas (One Vision, One
Identity, One Community)”.

MAKNA LOGO ASEAN

Logo ASEAN berada di tengah Bendera ASEAN. Bendera ASEAN


merepresentasikan ASEAN yang stabil, penuh kedamaian, bersatu dan dinamis. Warna
bendera dan logo, yaitu biru, merah, putih dan kuning, masing-masing mewakili warna dasar
masing-masing bendera negara anggota ASEAN.

MAKNA BENDERA ASEAN


Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas, merah
melambangkan semangat dan kedinamisan, putih menunjukkan keaslian, sedangkan kuning
merupakan simbol kemakmuran. Sepuluh batang padi yang terdapat pada logo
merepresentasikan impian para pendiri ASEAN untuk mendirikan satu ASEAN yang terdiri
dari sepuluh negara di Asia Tenggara yang terikat dalam semangat persaudaraan dan
solidaritas. Lingkaran di luarnya melambangkan kesatuan ASEAN.

HYMNE ASEAN

“The ASEAN Way” adalah himne yang menjadi simbol Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (ASEAN). Penciptanya adalah Payom Valaiphatchra, dan aransemen dibuat oleh
Kittikhun Sodpraset. Lagu ini terpilih melalui proses seleksi 99 lagu dari seluruh negara
anggota ASEAN oleh tim juri beranggotakan 13 orang (sepuluh orang mewakili setiap negara
anggota plus tiga orang dari Cina, Jepang, dan Australia) yang ditunjuk oleh Sekretariat
Jenderal ASEAN.

The ASEAN Way

Raise our flag high, sky high


Embrace the pride in our heart
ASEAN we are bonded as one
Look’in out to the world
For peace, our goal from the very start
And prosperity to last

We dare to dream we care to share


Together for ASEAN
we dare to dream
we care to share for it’s the way of ASEAN

Musik oleh Kittikhun Sodprasert and Sampow Triudom


Lirik oleh Payom Valaiphatchra

TUJUAN ASEAN

Tujuan ASEAN tertuang sebagai tertuang dalam Piagam ASEAN, yaitu:

1. Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih


memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2. Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas
dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan
dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;
5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat
kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk
perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-
jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja
profesional, pekerja berbakat dan buruh; dan arus modal yang lebih bebas;
6. Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN
melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan
hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-
kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
dari Negara-Negara Anggota ASEAN;
8. Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala
bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas-batas;
9. Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan
hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya,
dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang
pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui
penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya
manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12. Memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin
bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13. Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisan
masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari,
proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;
14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan
keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15. Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan penggerak
utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam
arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.
PRINSIP-PRINSIP ASEAN

Dalam menjalin hubungan satu sama lain, ASEAN memiliki prinsip-prinsip:

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas


nasional seluruh Negara-Negara Anggota ASEAN;
2. Komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian,
keamanan dan kemakmuran di kawasan;
3. Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan-tindakan
lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional;
4. Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai;
5. Tidak campur tangan urusan dalam negeri Negara-Negara Anggota ASEAN;
6. Penghormatan terhadap hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi
nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
7. Ditingkatkannya konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius mempengaruhi
kepentingan bersama ASEAN;
8. Berpegang teguh pada aturan hukum, tata kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip
demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
9. Menghormati kebebasan fundamental, pemajuan dan perlindungan hak asasi
manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
10. Menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,
termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh Negara-Negara
Anggota ASEAN;
11. Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun, termasuk penggunaan
wilayahnya, yang dilakukan oleh Negara Anggota ASEAN atau Negara non-ASEAN
atau subjek non-negara mana pun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah
atau stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN;
12. Menghormati perbedaan budaya, bahasa, dan agama yang dianut oleh rakyat ASEAN,
dengan menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam
keanekaragaman;
13. Sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal di bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya, dengan tetap berperan aktif, berpandangan ke luar, inklusif dan non-
diskriminatif; dan
14. Berpegang teguh pada aturan-aturan perdagangan multilateral dan rezim-rezim yang
didasarkan pada aturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen-komitmen ekonomi
secara efektif dan mengurangi secara progresif ke arah penghapusan semua jenis
hambatan menuju integrasi ekonomi kawasan, dalam ekonomi yang digerakkan oleh
pasar.

PERTEMUAN TERTINGGI DALAM ASEAN

Pertemuan tertinggi dalam ASEAN disebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT/Summit) yang
dihadiri oleh Kepala Negara/Kepala Pemerintahan anggota ASEAN. KTT ASEAN
diselenggarakan dua tahun sekali.
Untuk informasi KTT lengkap klik dibawah ini!

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN

KEDUDUKAN SEKRETARIAT DAN FUNGSINYA

Sekretariat ASEAN berkedudukan di Jakarta dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal.

Sebagai badan administratif dalam ASEAN, Sekretariat ASEAN berfungsi untuk:

 Membantu koordinasi dan komunikasi formal antara badan-badan dan komite-komite


di ASEAN dan dengan negara-negara dan organisasi internasional lainnya;
 Membantu pelaksanaan seluruh proyek dan aktifitas ASEAN secara lebih efektif.

Gedung Sekretariat ASEAN berlokasi di Jl. Sisingamaraja 70A Jakarta Selatan, Indonesia

BADAN-BADAN YANG ADA DI ASEAN DAN TUGASNYA


Struktur Badan dan mekanisme di ASEAN, antara lain:

 Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama, yang
akan memberikan policy-guidances. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun;
 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para Menteri
Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community Councils);
 Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-
Security Community Council/ APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN
Socio-Cultural Community Council/ASCC).
 Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
 Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari Wakil
Tetap negara ASEAN, pada tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
 Sekretaris Jenderal ASEAN, yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris
Jenderal dan Sekretariat ASEAN.
 Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
 ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di
ASEAN.
 Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN

Tentang ASEAN

Badan-Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Daftar Komisi-Komisi DPR RI 2009-2014


Daftar Sekretaris Jenderal ASEAN
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Narciso G. Reyes pada tahun 1972

Berikut adalah daftar Sekretaris jenderal ASEAN.

Sekretaris Jenderal ASEAN[1][2]


Nama Masa jabatan Negara
Hartono Rekso Dharsono 7 Juni 1976 – 18 Februari 1978 Indonesia
Umarjadi Notowijono 19 Februari 1978 – 30 Juni 1978 Indonesia
Datuk Ali Bin Abdullah 10 Juli 1978 – 30 Juni 1980 Malaysia
Narciso G. Reyes 1 Juli 1980 – 1 Juli 1982 Filipina
Chan Kai Yau 18 Juli 1982 – 15 Juli 1984 Singapura
Phan Wannamethee 16 Juli 1984 – 15 Juli 1986 Thailand
Roderick Yong 16 Juli 1986 – 16 Juli 1989 Brunei
Rusli Noor 17 Juli 1989 – 1 Januari 1993 Indonesia
Ajit Singh 1 Januari 1993 – 31 Desember 1997 Malaysia
Rodolfo Severino Jr. 1 Januari 1998 – 31 Desember 2002 Filipina
Ong Keng Yong 1 Januari 2003 – 31 Desember 2007 Singapura
Surin Pitsuwan 1 Januari 2008 – 31 Desember 2012 Thailand
Lê Lương Minh 1 Januari 2013 – 31 Desember 2017 Vietnam

Anda mungkin juga menyukai