Ketika terjadi kontak antara lumpur pemboran dengan batuan porous, batuan tersebut akan bertindak sebagai
saringan yang memungkinkan fluida dan partikel-partikel kecil melewatinya.
• Mud cake :
Padatan dari lumpur yang tertinggal di lubang bor karena tertahan oleh batuan-batuan. Berguna sebagai bantalan
antara drillstring dan casing dan menjadi sealing agent yang mencegak filtrate masuk kedalam formasi.
• Filtrasi :
Fluida yang hilang dan terserap kedalam batuan yang bersifat porous dan permeable sebelum tertutup mud cake
Fungsi Praktikum :
• Mempelajari pengaruh komposisi lumpur bor terhadap filtration loss dan mud cake.
Alat Bahan
• Filter Press • Air (Aquades)
• Mud Mixer • Bentonite
• Gelas Ukur 50 cc • KOH
• Jangka Sorong Aditif :
• Fiilter Paper • PAC-R
• Stopwatch • X CD
• PAC-L
Prinsip Kerja :
Penentuan nilai filtration loss dan Mudcake dilakukan menggunakan filter press. Prinsip kerjanya yaitu dengan
memberikan tekanan sebesar 100 Psi dalam 30 menit kepada lumpur dalam cell. Air yang keluar adalah filtrate dan
endapan lumpur yang terendapkan pada filtrate paper adalah mudcake.
Aplikasi Lapangan :
Mud Cake :
Jika dinding tipis dapat menjadi bantalan yang baik, namun jika terlallu tebal dapat mengakibatkan pipa terjepit
sehingga well completion kurang baik.
Penananggulangan dengan membersihkan mudcake dengan scratcher.
Filtrate Loss :
Jika filtrate yang terserap banyak dapat mengakibatkan penurunan efektivitas pembacaan log dan
Menyebabkan swelling pada batuan clay.
Penanggulangan dengan membuat mudcake secepat mungkin, juga menggunakan produk seperti lignusupfhonat
dan starch.
TAMBAHAN
1. Pipe Sticking
Pada kegiatan pemboran, pipa dianggap terjepit apabila ia tidak dapat keluar dari sumur tanpa mengalami kerusakan
pada pipa, juga tanpa melewati batas berat maksimal dari hook pada rig. Pipe sticking dapat diklasifiskasi menjadi
dua, yaitu :
Differential Pressure Pipe Sticking
Mechanical Pipe Sticking
Melakukan hentakan
Rimming menggunakan gerigi.
2. Penggunaan Waktu 7’30” pada penentuan nilai filtrate adalah untuk menentukan Spurt Loss (keadaan dimana masih
ada pasir yang masuk kedalam formasi).
Karena Diasumsikan bahwa pada waktu tersebut telah terbentuk mudcake.
3. Marsh Funnel digunakan untuk menentukan viskositas lumpur secara langsung di lapangan. Volume yg digunakan
946 cc 1 quartz. Kalibrasi Air 26,5 detik.
4. Apabila filtration loss dan pembentukan mud cake, tidak dikontrol, maka ia akan menimbulkan berbagai masalah,
baik selama operasi pemboran maupun dalam evaluasi formasi dan tahap produksi. Mud cake yang tipis akan
merupakan bantalan yang baik antara pipa pemboran dan permukaan lubang bor. Mud cake yang tebal akan terjepit
pipa pemboran sehingga sulit diangkat dan diputar, sedangkan filtratnya akan menyusup ke formasi dan dapat
menimbulkan damage pada formasi.
5. Volume filtrate max = 15 ml/ 30 mnt
Tebal Mudcake = 0,08 – 0,2 mm
6.
7.