KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
DHF (Dengue Haemorragic Fever) adalah merupakan penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes
aegipty betina.(Hidayat, A. Aziz, 2015).
Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi dan biasanya memburuk
setelah 2 hari pertama (Meilany, 2011).
Dengue Haemoragic Fever ( DHF ) merupakan suatu infeksi akut yg disebabkan
oleh adanya arbovirus (arthropodbom virus) & ditularkan melalui gigitan dari
nyamuk Aedes (Aedes albopictus & Aedes aegypti) (ngastiyah, 2015).
2. Etiologi
Penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorragic fever (DHF)
adalah virus dengue. Di Indonesia virus tersebut saat ini telah diisolasi menjadi 4
serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B. Dari arthopedi borne virus
(arbovirus) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3
merupakan serotipe yang menjadi penyebab terbanyak. Di Thailand dilaporkan bahwa
serotipe DEN-2 adalah dominan sementara di Indonesia yang terutama deominan
adalah DEN-3 tapi akhir-akhir ini adalah kecenderungan dominan DEN-2. Setelah
oleh nyamuk yang membawa virus, maka inkubasi akan berlangsung antara 3-15 hari
sampai gejala demam Dengue muncul. (Meilany, 2011)
Menurut (Warsidi,E.2013) Karakteristik nyamuk Aedes aegypti yang
menyebarkan penyakit demam berdarah antara lain:
a. Badannya kecil, warnanya hitam dengan bintik-bintik putih.
b. Hidup didalam dan disekitar rumah di tempat yang bersih dan sejuk seperti:
hinggap di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau ditempat
kaleng bekas yang menampung air hujan.
c. Biasanya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit tubuh manusia adalah betina,
sedangkan nyamuk jantan manyukai aroma manis pada tumbu-tumbuhan.
d. Nyamuk Aedes aegypti menggigit pada siang atau sore hari dengan peningkatan
aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam setelah
mataharit terbenam, sedangkan malamnya digunakan untuk bertelur.
3. Manifestasi Klinik
Bentuk ringan demam dengue menyerang semua golongan umur dan
bermanivestasi lebih berat pada orang dewasa. Demam dengue pada bayi dan anak
berupa demam ringan yang disertai dengan timbulnya ruam makulopapular. Pada
anak besar dan dewasa, penyakit ini dikenal dengan sindrom triase dengue yang
berupa demam tinggi dan mendadak yang dapat mencapai 40°C atau lebih dan
terkadang disertai dengan kejang demam, sakit kepala, anoreksia, muntah-muntah
(vomiting), epigastrik discomfort, nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut
dan perdarahan, terutama perdarahan kulit, walaupun hanya berupa uji tourniguet
positif. Selain itu, perdarahan kulit dapat berwujud memar atau juga berupa
perdarahan spontan mulai dari petechiae (muncul pada hari-hari pertama demam dan
berlangsung selama 3-6 hari) pada ekstremitas, tubuh, dan muka, sampai epistaksis
dan perdarahan gusi, sementara perdarahan gastrointestinal masih lebih jarang terjadi
dan biasanya terjadi pada kasus syok yang berkepanjangan. Pada masa konvalesens
seringkali ditemukan eritema pada telapak tangan dan kaki dan hepatomegali. Nyeri
tekan sering kali ditemukan tanpa ikterus maupun kegagalan peredaran darah.
Menurut World Health Organization (WHO, 2015) untuk menegaskan diagnosa
Dengue Haemorragic Fever (DHF) adalah sebagai berikut :
a. Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari.
b. Manifestasi perdarahan, termasuk paling tidak uji tourniguet positif dan bentuk
lain perdarahan/perdarahan spontan (Patechia,purpura,petekie,ekimosis,,epistaksis,
perdarahan gusi) dan hematemesis melena.
c. Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat disertai dengan tekanan nadi
yang menurun (20 mmHg atau kurang) tekanan darah yang menurun (tekanan
sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang) dan kulit yang teraba dingin dan
lembab, terutama pada ujung hidung, jari dan kaki penderita gelisah serta timbul
sianosis disekitar mulut.
d. Pembesaran hati
4. Komplikasi
Menurut (Warsidi, E, 2011) Komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya :
a. Ensepalopati : demam tinggi,gangguan kesadaran disertai atau tanpa kejang
b. Disorientasi dan penurunan kesadaran
c. Perdarahan luas.
d. Shock atau renjatan dan dapat terjadi Anoksia jaringan
5. Klasifikasi
a. Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi,
trombositopeni dan hemokonsentrasi.
b. Derajat II :
Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di
bawah kulit seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain tempat.
c. Derajat III :
Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi
kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan
kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.
d. Derajat IV :
Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan
manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak terukur dan nadi tak
teraba
(Warsidi, E. 2011).
7. Penatalaksanaan ( Medis dan Keperawatan )
Menurut (Meilany, 2010) penatalaksanaan untuk DBD sebagai berikut:
a. Tirah baring
b. Makanan lunak, dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5-2 liter dalam
24 jam (susu, air dengan gula) atau air tawar yang ditambah garam.
c. Medikamentosa yang bersifat simtomatis, seperti hiepertermia diberikan
asetamiofen, jangan diberikan asetosal karena bahaya perdarahan. Sedangkan
pada pasien tanda renjatan dilakukan:
d. Pemasangan infus dan dipertahankan 12-48 jam setelah renjatan teratasi.
e. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan tiap jam,
serta Hb dan Ht tiap 4-6 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam
f. Pada pasien DSS diberikan cairan intravena yang diberikan dengan diguyur,
seperti NaCl, ringer laktat, yang dipertahankan selama 12-24 jam setelah
renjatan teratasi. Bila tidak nampak perbaikan dapat diberikan plasma
sejumlah 15-29 ml/kg BB dan dipertahankan selama 12-24 jam. Setelah
renjatan teratasi bila kadar Hb dan Ht mengalami penurunan maka diberi
transfusi darah.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengumpulan Data
1) Biodata: Biodata terdiri dari identitas klien, orang tua dan saudara kandung.
Identitas klien meliputi : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, tanggal
masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor register dan diagnosa
medik. Identitas orang tua meliputi : alamat, usia, jenis kelamin, pendidikan
agama, pekerjaan, alamat. Sedangkan identitas saudara kandung meliputi nama
dan usia.
2) Keluhan utama: Keluhan utama meliputi alasan klien di bawah ke rumah sakit
seperti demam, nyeri otot, mual,muntah, nyeri kepala, perut dan sendi disertai
perdarahan.
3) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang: Klien menderita nyeri kepala, nyeri perut disertai
mual dan muntah.
b) Riwayat kesehatan masa lalu: Penyakit yang pernah dialami klien seperti
demam, tidak ada riwayat alergi, tidak ada ketergantungan terhadap makanan/
minuman dan obat-obatan.
c) Riwayat kesehatan keluarga: Apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama dengan klien.
4) Riwayat imunisasi: Riwayat imunisasi meliputi kelengkapan imunisasi seperti BCG,
DPT, Polio, Campak dan Hepatitis.
5) Riwayat tumbuh kembang meliputi :
a) Pertumbuhan fisik terdiri dari:
Usia (BB) Usia (TB)
BBL (2500 – 4000 gr) TBL (50 cm)
3 -12 bln (umur(bulan) + 9) 1 tahun (75 cm)
1-6 tahun (umur (tahun) x 2+8) >1 tahun (2x TB lahir)
6 tahun (1,5 x TB setahun)
9 tahun (2,1 x TBL)
a) Pemberian ASI pertama kali disusui, lama pemberian, waktu dan cara pemberian.
b) Pemberian susu formula terdiri dari alasan pemberian, jumlah pemberian.
c) Pemberian makanan tambahan terdiri atas usia pertama kali diberikan jenis dan cara
pemberian.
d) Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutris saat : usia 0 – 6 bulan, 6 – 12 bulan dan
saat ini.
7) Riwayat psikososial: Bagaimana kehidupan sosial dan lingkungannya, apakah keadaan tempat
tinggalnya memenuhi syarat kesehatan.
8) Riwayat spiritual: Apakah anggota keluarga rajin beribadah dan sering mengikuti kegiatan
keagamaan.
9) Aktivitas sehari-hari
a) Nutrisi terdiri dari frekuensi makan, waktu makan, makanan yang dikonsumsi, porsi makan,
makanan yang disukai, nafsu makan. Jumlah yang dapat dihabiskan dan cara makan klien
sebelum sakit dan saat sakit.
b) Istirahat, tidur terdiri dari waktu tidur malam dan siang, apakah mudah terbangun, kesulitan
tidur, bagaimana pola tidur, ada perubahan atau tidak sebelum sakit dan saat sakit.
c) Personal hygiene terdiri dari mandi, sikat gigi, kebersihan kuku, genetalia, dan penampilan
umum klien sebelum sakit dan saat sakit.
10) Pemeriksaan fisik Head To to
a) Keadaan umum : klien baik atau tidak.
b) Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah menurun > 80 mmHg
2) Nadi cepat dan lemah > 100x/menit
3) Suhu meningkat sampai 38°C
4) Pernafasan meningkat > 40x/menit
c) Antropometri :
1) LLA : 19 cm
2) LK : 62 cm
3) TB : 134 cm
d) Sistem pernafasan: Tidak terdapat batuk, pernafasan cuping hidung, batuk dada normal
(Normal Chest), tidak ada retraksi, dan tidak ada suara nafas tambahan.
e) Sistem kardiovaskuler: Konjungtiva tidak anemis, bibir pucat dan kering, arteri karotis tidak
teraba, vena jugularis tidak tampak, tidak ada pembesaran jantung, suara jantung S1, S2 kesan
murni.
g) Sistem pencernaan: Bibir kering sering merasa mual dan muntah terdapat nyeri tekan pada
daerah epigastrium
h) Sistem indera
1) Mata : kelopak mata, lapang pandang dan visus baik.
2) Hidung : penciuman baik, tidak ada secret dan tidak terdapat perdarahan pada hidung.
3) Telinga : membran timpani baik fungsi pendengaran baik.
i) Sistem neurosensorik: Berdasarkan tingkat grade Dengue Haemorragic Fever (DHF) I,II:
kesadaran kompos mentis, Dengue Haemorragic Fever (DHF) III :kesedaran apatis, samnolen,
Dengue Haemorragic Fever (DHF) IV :kesadaran koma.
j) Sistem moskuloskeletal: Akral dingin,serta terjadi nyeri otot,serta tulang.
k) Sistem integumen
1) Adanya petechia pada kulit, turgir kulit menurun, dan muncul keringat dingin, dan
lembab.
2) Kuku sianosis/tidak
3) Kepala dan leher: Kepala terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam, mata
anemia, hidung kadang mengalami perdarahan (epistaksis), pada grade II, III, IV
mulut di dapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi,dan nyeri
tekan. Sementara tenggorokan mengalamin hiperemi pharing dan terjadi perdarahan
telinga.
l) Sistem endokrin: Pembesaran kelenjar tiroid dan limpa tidak ada.
m) Sistem perkemihan: Odema palpebra tidak ada, distensi kandung kemih tidak ada.
n) Sistem reproduksi: Keadaan labia minora dan mayora bersih dan tidak ada bau serta
pertumbuhan dada belum ada dan perubahan suara.
o) Sistem immune: Tidak ada alergi terhadap cuaca, bulu binatang dan zat kimia.
p) Pemeriksaan tingkat perkembangan: Dengan menggunakan DDST 0-6 tahun meliputi :
1) Motorik kasar, aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
2) Motorik halus, aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
dilakukan otot-otot kecil, tetapi memiliki koordinasi yang cermat.
3) Bahasa, kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan
4) Personal sosial, aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungannya
b. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang sering dijumpai pada pasien dengan Dengue Hemorhagic
Fever :
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan infeksi virus dengue.
2. Deficit volume cairan tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan input dan
output cairan.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
5. Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan trombositopenia.
6. Kecemasan orang tua/keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, dan
kurang informasi.
7. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan, malaise sekunder
akibat DHF.
8. Mual berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
c. Intervensi / Tindakan Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan infeksi virus dengue.
2. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan (defisit volume cairan) tubuh
berhubungan dengan ketidakseimbangan input dan output cairan.
No Hari/Tgl Dx Keperawatan NOC NIC
Fluid Balance ( 0601) Fluid Management
Tujuan dan Kriteria 4120
Hasil
2. Senin, Defisit Volume Setelah di lakukan 1. Monitor vital sign
20/8/18 cairan dan tindakan keperawatan 2. Monitor masu
elektrolit selama 3 x 24 jam kan makanan /
ketidakseimbangan diharapakan volume cairan dan hitung
input dan output cairan tubuh seimbang intake kalori
cairan dengan Kriteria Hasil : harian
1.Volume cairan tubuh 3. Pertahankan
seimbang catatan intake dan
2.Turgor kulit baik output yang akurat
3.Tanda-tanda vital 4. Dorong masukan
dalam batas normal oral
5. Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
6. Kolaborasikan
pemberian cairan
IV
7. Kolaborasi dengan
dokter
A.Azis Alimul Hidayat. ( 2007 ). Pengantar konsep dasar manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba
medika.