Anda di halaman 1dari 10

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENGAWASAN MINUM OBAT OLEH KELUARGA PADA KLIEN
GANGGUAN JIWA

Di susun oleh :
Kelompok III

Serli Mizan
Hartina Sarpin
Iin Aprilia Indah Yuliansari
Nurjayanti Sarifa
I Nyoman Sudarmawan Fitri Ananda
Takdir Marini Syamsu
Listariani Miswar

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PALU
PRODI PROFESI NERS
T.A 2018
STRUKTUR ORGANISASI

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


2

PELAKSANAAN PENYULUHAN

Pemateri : Listariani
Moderator : Sarpin
Fasilitator :
1. Serli
2. Hartina
3. Iin Aprilia
4. Nurjayanti
5. I Nyoman Sudarmawan
6. Takdir
7. Mizan
8. Indah Yuliansari
9. Sarifa
10. Fitri Ananda
11. Marini Syamsu
12. Miswar

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


3

Materi : Pengawasan Minum Obat oleh Keluarga pada Klien dengan Gangguan Jiwa
Tempat : Ruang Tunggu Poliklinik Jiwa RSUD MADANI PALU
Tgl/waktu : 02 Juni 2018
Durasi : 1 pertemuan (1x 45 menit)
Kel. Peserta : Keluarga klien dengan gangguan jiwa

1. LATAR BELAKANG
Menurut Siswono (2003) mengemukakan bahwa, sekitar 1-2% dari
seluruh penduduk dunia akan mengidap skizofrenia pada suatu waktu dalam hidupnya.
Ada beberapa hal yang bisa memicu kekambuhan skizofrenia antara lain: penderita
tidak minum obat dan tidak kontrol ke dokter secara teratur, menghentikan sendiri
obat tanpa persetujuan dari dokter, kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat,
serta adanya masalah kehidupan yang berat yang membuat stres, sehingga penderita
kambuh dan perlu dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu pengawasan minum obat
oleh keluarga dengan gangguan jiwa sangat penting demi kesembuhan
pasien gangguan jiwa.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Mengurangi resiko terjadinya kekambuhan pada klien dengan gangguan jiwa dengan
memberikan penjelasan tentang cara pengawasan minum obat.
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan keluarga lebih menyadari akan
pentingnya pengawasan minum obat pada klien dengan gangguan jiwa sehingga
dapat mengurangi resiko untuk mengalami kekambuhan penyakit.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu :
- Memahami obat-obat yang sering digunakan untuk pasien gangguan jiwa
- Memahami manfaat obat
- Memahami reaksi yang efektif setelah minum obat
- Memahami 5 benar pemberian obat
- Memahami tanda-tanda kekambuhan
c. Karakteristik Peserta
Keluarga klien dengan gangguan jiwa.

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


4

3. ANALISIS TUGAS
a. Know :
- Mengetahui obat-obat yang sering digunakan untuk pasien gangguan jiwa
- Mengetahui manfaat obat
- Mengetahui reaksi yang efektif setelah minum obat
- Mengetahui 5 benar pemberian obat
- Mengetahui tanda-tanda kekambuhan
b. Do :
- Menyebutkan obat-obat yang sering digunakan untuk pasien gangguan jiwa
- Menyebutkan manfaat obat
- Menyebutkan reaksi yang efektif setelah minum obat
- Menyebutkan 5 benar pemberian obat
- Menyebutkan tanda-tanda kekambuhan
c. Show :
- Memperlihatkan pemahaman tentang obat-obat yang sering digunakan untuk
pasien gangguan jiwa
- Memperlihatkan pemahaman tentang manfaat obat
- Memperlihatkan pemahaman tentang reaksi yang efektif setelah minum obat
- Memperlihatkan pemahaman tentang 5 benar pemberian obat
- Memperlihatkan pemahaman tentang tanda-tanda kekambuhan

4. POKOK BAHASAN
Pengawasan Minum Obat oleh Keluarga pada Klien dengan Gangguan Jiwa

5. SUB POKOK BAHASAN


- Obat-obat yang sering digunakan untuk pasien gangguan jiwa
- Manfaat obat
- Reaksi yang efektif setelah minum obat
- 5 benar pemberian obat
- Tanda-tanda kekambuhan

6. MATERI PENGAJARAN

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


5

Dilampirkan

7. ALOKASI WAKTU
 Setting/Apersepsi : 5 menit
 Uraian Materi : 25 menit
 Mini Clossure : 10 menit
 Clossure : 5 menit
 Total : 45 menit

8. STRATEGI INSTRUKSIONAL
- Menjelaskan materi-materi pengajaran
- Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta
- Memberikan kesempatan bertanya pada peserta jika ada yang kurang dimengerti
- Mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
- Memberikan penguatan tentang materi yang telah diberikan

9. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Kegiatan
Tahap Metode Media
Pendidik Peserta Didik
Kegiatan  Menyiapkan
Awal perlengkapan
- - -
 Menyiapkan
ruangan/ tempat
Kegiatan  Melakukan Menyimak -
Pembuka/ perkenalan
Apersepsi  Menjelaskan tujuan Menyimak Ceramah -
penyuluhan

Uraian  Menjelaskan obat-


Materi obat yang sering
digunakan untuk
pasien M C L
gangguan jiwa E E E
 Menjelaskan manfaat N R A

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


6

obat Y A F
 Menjelaskan reaksi I M L
yang efektif M A E
setelah minum obat A H T
 Menjelaskan 5 benar K
pemberian obat
 Menjelaskan tanda-
tanda kekambuhan
Mini  Memberikan Mengutarakan Tanya
Clossure kesempatan pada pertanyaan, jawab
peserta untuk pendapat dan ide
mengajukan
pertanyaan dan
komentar
 Menjawab Menyimak Tanya
pertanyaan dan jawab
komentar dari
peserta
 Mengajukan Mengutarakan Tanya
pertanyaan kepada pertanyaan jawab
peserta tentang
materi yang telah
diberikan (evaluasi)
 Menjelaskan Menyimak Tanya
kesimpulan dari jawab
pembahasan yang
telah diberikan
Clossure  Menutup rangkaian
penyuluhan dan Menyimak Ceramah
mengucapkan terima
kasih atas kesediaan
mengikuti
penyuluhan

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


7

10. METODE PENGAJARAN


1. Ceramah
2. Tanya Jawab
11. VARIASI MEDIA
Poster dan leaflet

Lampiran Materi
Pmo Atau Pengawas Minum Obat Oleh Keluarga Pada Klien Gangguan Jiwa
adalah orang yang ditunjuk untuk mengawasi dan mengingatkan pasien untuk minum
obat untuk menjamin seseorang menyelesaikan pengobatan. Sebaiknya PMO adalah
seseorang yang dekat dan di percaya oleh klien sehingga klien akan menuruti ketika
minum obat.
A. Obat-obatan yang sering digunakan pada pasien gangguan jiwa
1. Anti psikotik
Fungsi obat: sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi
insomnia, sangat efektif untuk mengatasi halusinasi, ilusi dan gangguan proses
berpikir.
2. Anti depresi
Fungsi obat: mengurangi gejala depresi, penenang. Efek samping yaitu mulut
kering, penglihatan kabur, susah buang air besar.
3. Anti maniak
Fungsi obat: mengurangi hiperaktivitas, mengontrol pola tidur dan perasaan mudah
tersinggung.
4. Anti cemas
5. Anti insomnia (sulit tidur)
6. Anti panik
B. Manfaat Obat
1. Membantu istirahat
2. Membantu mengendalikan emosi
3. Membantu mengendalikan perilaku
4. Membantu proses pikir (konsentrasi)
C. Reaksi obat efektif jika:
1. Emosional stabil
2. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat
3. Halusinasi, agresi, menarik diri menurun
4. Perilaku mudah diarahkan
5. Proses berpikir ke arah logika

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


8

6. TTV (tekanan darah, nadi dan nafas) dalam keadaan normal.


D. Prinsip 5 Benar Pemberian Obat
1. Benar Pasien
Keluarga harus memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obat.
2. Benar Obat
Sebelum memberi obat kepada pasien, keluarga harus memeriksa nama dan
label obat pada kemasannya. Keluarga juga harus mengingat fungsi obat dan efek
samping.
3. Benar Dosis
Sebelum memberi obat, keluarga harus memeriksa dosisnya. Ada beberapa obat
memiliki dosis yang berbeda setiap pemberiannya.
4. Benar Cara
Obat dapat di berikan melalui beberapa rute:
- Oral: diberikan melalui mulut
- Parenteral: diberikan melalui infuse
- Topikal: diberikan melalui kulit seperti salep
- Rektal: diberikan melalui rektal/anus
- Inhalasi : diberikan melalui saluran pernafasan
5. Benar Waktu
Obat yang diberikan harus sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya, misalnya apakah obat tersebut diberikan sebelumatau sesudah makan.
E. Tanda-Tanda Kekambuhan
1. Menolak minum obat
2. Sulit tidur dan mondar-mandir
3. Malas berbicara dengan orang lain
4. Banyak menyendiri dan melamun
5. Malas melakukan aktivitas harian
6. Malas perawatan diri
7. Cemas dan khawatir belebihan
8. Cepat marah dan mudah tersinggung
9. Keluyuran/pergi tanpa tujuan
10. Merusak tanaman dan mengganggu lingkungan
11. Merusak alat-alat rumah tangga
12. Memukul atau melukai orang lain
13. Melukai diri sendiri (mencoba bunuh diri)
14. Mengatakan keinginan untuk mati/bunuh diri
15. Mengancam orang lain
16. Teriak-teriak

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


9

17. Bicara dan tertawa sendiri


F. Dampak Tidak Minum Obat
Bagi pasien jiwa teratur minum obat adalah hal yang sangat penting, jika pasien tidak
minum obat akan terjadi kekambuhan dengan prognosis yang lebih jelek

EVALUASI
Evaluasi diberikan untuk mengetahui sejauh mana peserta menangkap,
memahami dan mempraktekkan tentang materi yang telah dikemukakan oleh pendidik
dalam penyuluhan yang telah diberikan, dengan memberikan pertanyaan:
1. Apakah PMO atau Pengawas Minum Obat itu ?
2. Sebutkan jenis obat yang sering digunakan pada klien gangguan jiwa ?
3. Sebutkan 5 prinsip minum obat ?
4. Sebutkan minimal 3 tanda-tanda kekambuhan?
Jawaban :
1. PMO adalah orang yang ditunjuk untuk mengawasi dan mengingatkan pasien untuk
minum obat untuk menjamin seseorang menyelesaikan pengobatan. Sebaiknya PMO
adalah seseorang yang dekat dan di percaya oleh klien sehingga klien akan menuruti
ketika minum obat.
2. Obat-obatan yang sering digunakan pada pasien gangguan jiwa
- Anti psikotik
- Anti depresi
- Anti maniak
- Anti cemas
- Anti insomnia (sulit tidur)
- Anti panik
3. Prinsip 5 Benar minum obat:
- Benar Pasien
- Benar Obat
- Benar Dosis
- Benar Cara
- Benar Waktu

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)


10

4. Tanda kekambuhan:
- Menolak minum obat
- Sulit tidur dan mondar-mandir
- Malas berbicara dengan orang lain

DAFTAR PUSTAKA
Siswono. 2003. Dinamika keluarga dengan skizoprenia. Diakses pada 12 Agustus2010 dari
http://onlineassociate.net/pdf/angka-kejadian-skizofrenia-di-indonesia/ -
http://nursingbegin.com/prinsip-enam-benar-dalam-pemberian-obat/

Kelompok III (satuan Acara Penyuluhuan)

Anda mungkin juga menyukai