Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH DAN PENYAKIT

JANTUNG KORONER

1
Yoma Kristiani Tarukbua’
2
Lucia Panda
3
Ventje Kawengian

Bagian Interna Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


yomakristiani@yahoo.com

Abstract: Coronary heart disease (CHD) is a disease with a high mortality rate in both
developed and developing countries. Blood type is a particular feature of human in an
individual's blood, such as ABO and Rhesus groups. The purpose of this study to determine
the relate of blood type and CHD. Methods Cross sectional study using a study by the number
of respondents in this study were 42 patients CHD checks from November to December 2012
at poliklinik Jantung BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou, Manado. Based on Chi Square test
showed the value of Pearson Chi Square, which obtained significance value is 1.000
(significant value <0.05), so it was concluded that there is no significant relate between blood
type and CHD.
Keywords: CAD, Blood Group, Cross Sectional

Abstrak: Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit dengan angka mortalitas yang
tinggi baik di negara maju maupun berkembang. Golongan darah merupakan ciri khusus darah
dari suatu individu, seperti golongan ABO maupun Rhesus. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan golongan darah dan PJK. Metode penelitian menggunakan studi Cross
Sectional dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 42 pasien PJK yang
melakukan pemeriksaan mulai bulan November hingga Desember 2012 di poliklinik Jantung
BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou, Manado. Berdasarkan uji Chi Square menunjukkan nilai
Pearson Chi Square, yang didapatkan nilai signifikansinya adalah 1,000 (nilai signifikan
<0,05), sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara golongan
darah dan PJK.
Kata kunci: PJK, Golongan Darah, Cross Sectional

Penyakit jantung Koroner (PJK) adalah berperan meningkatkan kematian di


penyakit jantung yang disebabkan negara-negara berkembang seperti Indo-
penyempitan arteri koroner, mulai dari nesia yaitu hipertensi (5.0%), penggunaan
terjadinya aterosklerosis (kekakuan arteri) tembakau (4.0%), kolesterol tinggi (2.1%),
maupun yang sudah terjadi penimbunan alkohol (6.2%), obesitas (2.7%), rendahnya
lemak (plaguae) pada dinding arteri konsumsi buah dan sayuran (1.9%),
koroner, baik disertai gejala klinis atau underweight (3.1%), indoor smoke from
1 solid fuels (1.9%), defisiensi besi (1.8%),
tanpa gejala sekalipun. Di Indonesia, data
serta sanitasi dan higine air yang tidak
Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi 3
penyakit kardiovaskuler berkisar antara sehat (1.7%).
2,6% di Lampung hingga 12,6% di NAD Menurut Meian He dkk dalam
dan proporsi kematian akibat penyakit ini American Heart Association, tipe golongan
2 darah ABO menjadi salah satu faktor risiko
mencapai 4,6%. Faktor-faktor risiko yang

656
Tarukbua’, Panda, Kawengian; Hubungan antara Golongan Darah dan Penyakit... 657

2
PJK. Terdapat dua hasil riset berskala besar Z 1-α /2 p (1-p) N
berdasarkan Nurses’ Health Study (NHS) n = --------------------------------
yang melibatkan 62.073 perempuan dan 2 2
d (N-1) + Z 1- α/2 p (1-p)
Health Professionals Follow-up Study
(HPFS) yang melibatkan 27.428 laki-laki Dengan jumlah populasi (N) yang
dilakukan penelitian kohort prospektif diketahui, maka peneliti bisa melakukan
dengan masa follow up > 20 tahun (26 pengambilan sampel secara acak). Namun
tahun pada NHS dan 24 tahun pada HPFS). apabila besar populasi (N) tidak diketahui
Golongan darah ABO secara bermakna
atau (N-n)/(N-1)=1 maka besar sampel
dikaitkan dengan meningkatnya risiko PJK
4 dihitung dengan rumus sebagai berikut:
baik pada perempuan maupun laki-laki.
2
Golongan darah sebagai risiko PJK Z αpq
didapatkan perbandingan bahwa sampel n = ---------------
2
dengan golongan darah O lebih kurang d
untuk terkena PJK dibandingkan golongan Keterangan:
darah A, B, dan AB. Menurut AHA n: jumlah sampel minimal yang diperlukan
α: derajat kepercayaan, α = 0,05
(American Heart Association) peneliti dari p: menentukan nilai p yaitu dengan melihat nilai
Harvard Study menyimpulkan bahwa proporsi penelitian yang telah ada, dilakukan
pemilik golongan darah AB berisiko 23 maximal estimation, p = 0,5
persen lebih besar atau paling rentan q: 1-p
terserang penyakit jantung bila d: kesalahan yang dapat diolerir, d: 0,05
Ditetapkan α =0,05 atau Z1- α/2 = 1,96 atau Z21- α/2
dibandingkan dengan orang-orang yang 2
4,5 = 1,96
bergolongan darah B, A, O. Golongan
darah B memiliki peningkatan 11 persen
terkena PJK, golongan darah 5 persen, dan Cara penghitungan sampel
5
yang paling kecil PJK adalah golongan O. Perhitungan sampel dengan metode
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Cross Secsional dengan menggunakan
apakah golongan darah bisa meningkakan 6
risiko PJK. persamaan:
2
Z αpq
n = -----------
METODOLOGI PENELITIAN 2
d
Jenis penelitian yang digunakan atau
merupakan studi cross-secsional dengan 2
metode observasional-analitik untuk Z α p (1-p)
mengetahui hubungan antara golongan n =--------------------
2
darah dan penyakit jantung koroner (PJK) d
jadi,
yang dilaksanakan mulai dari bulan 2
1,96 .0,05.0,5.0,5
November 2012 hingga bulan Desember
n = ----------------------------- =
2012 di poliklinik Jantung BLU RSUP 19,208
Prof. Dr. R. D Kandou, Manado. Dengan 2
populasi yaitu penderita PJK dan populasi 0,05
terjangkau yaitu penderita PJK di rumah atau 20 orang sampel (angka minimal)
sakit tersebut.
Sampel merupakan penderita PJK yang Sesuai dengan rumus di atas, dapat
didapatkan dengan teknik systematic diketahui jumlah responden yang akan
random sampling dengan menggunakan dijadikan sampel adalah sebanyak 20
rumus untuk penelitian cross secsional responden yang memenuhi kriteria inklusi
menggunakan rumus berikut: yaitu:
658 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 656-661

1. Penderita penyakit jantung koroner HASIL PENELITIAN


2. Penderita penyakit jantung koroner Jumlah subjek pada penelitian ini
yang di diagnosis dokter di poliklinik
adalah 42 orang, sedangkan jumlah
Jantung BLU RSUP Prof. Dr. R. D
minimal yang dibutuhkan berdasarkan cara
Kandou, Manado.
pengambilan sampel adalah 20 orang.
3. Penderita penyakit jantung koroner
Subjek penelitian adalah penderita penyakit
yang bersedia dijadikan sebagai subjek
jantung koroner (PJK) yang memenuhi
penelitian.
kriteria inklusi dari penelitian ini.
4. Penderita penyakit jantung koroner
dengan rentang umur 40-80 tahun Karakteristik responden
Karkteristik dari segi umur
Ditentukan juga kriteria eksklusi untuk memperlihatkan, pada kelompok umur 41-
menghindari bias dari penelitian untuk 50 tahun jumlah responden yaitu 10
mengetahui hubungan antara dua variabel responden, kelompok umur 51-60 tahun
yang tidak dipengaruhi dengan variabel yaitu 14 responden, kelompok umur 61-70
perantu yaitu: tahun yaitu 8 responden, dan kelompok
umur >70 tahun sebanyak 10 responden
1. Pasien PJK dengan DM (Gambar 1).
2. Pasien PJK dengan penyakit paru Dari segi jenis kelamin memper-
lihatkan, jumlah responden berjenis
kelamin perempuan yaitu 15 responden
Variabel bebas yaitu golongan darah sedangkan responden laki-laki berjumlah
dan variabel terikat yaitu PJK. Batasan 27 responden (Gambar 2).
Operasional yaitu golongan darah pasien
penderita PJK serta penyakit jantung Analisis Univariat
koroner yaitu penderita yang dinyatakan
Pada analisis golongan darah memper-
menderita PJK berdasarkan diagnosis yang
lihatkan jumlah penderita bergolongan da-
diberikan dokter di poliklinik Jantung BLU
rah O yaitu 27 responden, golongan darah
RSUP Prof. Dr. R. D Kandou, Manado.
A sebanyak 5 responden, golongan darah B
Instrumen yang digunakan untuk penelitian
sebanyak 7 responden, dan golongan darah
ini yaitu jarum, kartu golongan darah, kapas AB yaitu 3 responden (Gambar 3).
steril, alkohol 70%, hand skun, dan alat Analisis PJK memperlihatkan jumlah
tulis menulis. responden PJK tanpa CHF (Cardiac Heart
Pengambilan data dilakukan dengan Failure ) yaitu 28 responden, sedangkan
menggunakan jarum dan kartu golongan jumlah responden PJK dengan CHF yaitu
darah untuk mengetahui golongan darah 14 responden (Gambar 4).
subjek dan wawancara mengenai riwayat
penyakit jantung koroner. Data kemudian Analisis Bivariat
akan diolah dengan menggunakan pola
Analisis bivariat golongan darah dan
SPSS dengan menggunakan uji statistik
PJK dijelaskan pada tabel silang (Tabel 1).
untuk melihat apakah hasilnya bermakna
Kemudian dilakukan penggabungan sel
atau tidak dengan analisis uji Chi Square
yang berguna untuk memenuhi kelayakan
yang dilakukan untuk melihat hubungan penggunaan Chi Square, dan didapatkan
antara variabel bebas dan variabel kelayakan uji Chi Square adalah layak
tergantung dengan melihat tidak ada sel karena tidak ada sel yang nilai expectednya
yang nilai observednya bernilai nol dan sel <5 dan tidak ada sel yang nilai observednya
yang mempunyai nlai expected kurang dari nol (Tabel 2).
5, maksimal 20% dari jumlah sel, yang Hasil uji Chi Square, nilai yang
merupakan syarat uji Chi Square. dipakai adalah pada nilai Pearson Chi
Tarukbua’, Panda, Kawengian; Hubungan antara Golongan Darah dan Penyakit... 659

Square yang didapatkan nilai signi-


fikansinya adalah 1,000 (nilai signifikan
<0,05), artinya tidak terdapat hubungan
bermakna antara golongan darah dan PJK 64,3%
(Tabel 3).

33,3%

16,7%

11,9% 7,1%
23,8% 23,8%

19,0%
Gambar 3. Grafik skala golongan darah
responden

Gambar 1. Grafik skala umur responden

66,7 %
64,3 %

33,3 %
35,7 %

Gambar 2. Grafik skala jenis kelamin Gambar 4. Grafik skala PJK responden
responden

Tabel 1. Tabel Silang Golongan Darah dan PJK


Penyakit Jantung Koroner Total
Golongan Darah Responden Responden
PJK PJK + CHF
O 18 9 27
A 2 3 5
B 6 1 7
AB 2 1 3

Total 28 14 42
660 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 656-661

Tabel 2. Interpretasi uji Chi Square (Penggabungan Sel)


Penyakit Jantung Koroner Total
Responden
PJK PJK + CHF
Count 18 9 27
O
Expected Count 18.0 9.0 27.0
GolonganDarah
A, B, dan Count 10 5 15
AB Expected Count 10.0 5.0 15.0
Count 28 14 42
Total
Expected Count 28.0 14.0 42.0

Tabel 3. Interpretasi Uji Chi Square


Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .000 1 1.000
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .000 1 1.000
Fisher's Exact Test 1.000 .637
Linear-by-Linear Association .000 1 1.000
N of Valid Cases 42
.

BAHASAN
Tinjauan analisis hubungan golongan
Untuk menganalisa penelitian hubung-
an antara Golongan Darah dengan Penyakit darah dengan PJK
Jantung Koroner digunakan uji Chi Square. Penelitian kali ini terdapat perbedaan
Alasan penggunanaan uji ini adalah uji ini dibandingkan dengan penelitian
berguna untuk menilai/menguji hubungan sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya
atau pengaruh dua buah variabel nominal menggunakan sampel yang diambil tanpa
dan mengukur kuatnya hubungan antara memperhitungkan kemungkinan adanya
variabel yang satu dengan variabel nominal PJK sebelumya. Sedangkan penelitian kali
yang lainnya. ini yaitu menggunakan pasien yang sudah
terdiagnosis PJK.
Tinjauan analisis karakteristik Penelitian ini tidak menunjukkan
responden adanya hubungan bermakna atau korelasi
Umur subjek penelitian berkisar antara antara golongan darah dengan PJK. Adanya
42-80 tahun, hal ini menunjukkan bahwa perbedaan hasil penelitian ini dengan
subjek penelitian masih dalam ruang penelitian sebelumnya dimungkinkan
lingkup kriteria inklusi penelitian ini yaitu karena adanya perbedaan jumlah sampel
40-80 tahun. Nilai mean umur subjek yang signifikan dan pada penelitian ini
penelitian adalah 60,21 dengan standar responden yang diambil adalah yang sudah
deviasi 10,882. Karena standar deviasi menderita PJK.
tidak melebihi dua kali nilai mean, maka Namun dengan memperhitungkan
sebaran data sudah baik. perbandingan golongan darah pada
Jenis kelamin subjek penelitian umumnya, yang dikutip dari NCBI
menunjukkan nilai mode (paling sering golongan darah O di dunia hampir
muncul) adalah subjek yang berjenis mencapai 100 %, golongan darah A 45-
kelamin laki-laki. 50%, golongan darah B yaitu 25%, dan AB
Tarukbua’, Panda, Kawengian; Hubungan antara Golongan Darah dan Penyakit... 661

adalah 10% pada penduduk dunia. karena uji ini berguna untuk menilai/
Pada data penelitian didapatkan menguji hubungan atau pengaruh dua buah
perbandingan jumlah penderita PJK yang variabel nominal dan mengukur kuatnya
bergolongan darah O yaitu 64,3% yang hubungan antara variabel yang satu dengan
dibandingkan kasar dengan keseluruhan variabel nominal yang lainnya.
perbandingan golongan darah di dunia Namun masih bisa diperhitungkan
berarti adalah 0,6. Sedangkan untuk mengenai hubungan Golongan Darah dan
golongan darah AB 7,1 % dibandingkan PJK melalui perbandingan persentase
secara kasar dengan keseluruhan perban- masing-masing golongan darah penderita
dingan golongan darah di dunia adalah 0,7. PJK dengan persentase keseluruhan per-
Yang menunjukkan penderita PJK untuk bandingan golongan darah di dunia.
golongan darah AB lebih tinggi diban-
dingkan golongan darah O. UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada dr. Lucia Panda, SpPD, SpJP &
Keterbatasan penelitian
dr. Ventje Kawengian, SpPD dan kepada
Studi yang digunakan dalam penelitian semua pihak yang secara langsung maupun
adalah studi Cross Sectional atau potong tidak langsung telah menumbuhkan ide atau
lintang yang memberikan keterbatasan gagasan pada penulis sehingga penulis
dalam penelitian yaitu subjek peneltian dapat menyelesaikan jurnal ini.
hanya diobservasi sekali saja sehingga ha-
nya memperoleh gambararan sesaat sehing-
ga tidak dapat menjelaskan hubungan sebab DAFTAR PUSTAKA
akibat antara variabel independen dan 1. Kabo P. Penyakit Jantung Koroner.
dependen. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung
Penelitian ini menggunakan data Koroner. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
primer dan sekunder yaitu data yang Pustaka Utama; 2008.h.29.
diambil bersumber dari responden secara 2. Wahdania F, Pramono A. Pengaruh
Pemberian Kefir Susu Sapi terhadap Kadar
langsung maupun melalui data Rekam Kolesterol Total Tikus Jantan Sprague
Medis periode November hingga Dawley. Journal of Nutrition College,
Desember. Kendala dari data primer adalah Volime 1, Nomor 1, Tahun 2012.h.313-22.
responden yang menolak untuk diperiksa avaiable from: http://ejournal.s1.undip.ac.
golongan darahnya atau memberikan id/index.php/jnc/article/view/513/515
informasi mengenai golongan darahnya. 3. WHO. The Atlas of Heart Disease and
Sedangkan penelitian dalam menggunakan stroke: Risk Factors. WHO; 2012. Avaiable
data sekunder terkadang kurang akurat, dan from:http://www.who.int/cardiovascular_di
dalam pengambilan data pada Rekam seases/en/cvd_atlas_03_risk_factors.pdf
Medis tersebut terkadang memiliki data 4. He M, Wolpin B, Rexrode K, Manson
yang kurang lengkap, sehingga data JAE, Rimm E, Hu FB, et al. ABO Blood
Group and Risk of Corobary Heart Disease
tersebut dianggap sebagai “missing cases” in Two Prospective Cohort Studies.
dan tidak bisa diikutsertakan dalam American Heart Association, Inc; 2012.
penelitian. Avaiable from: http://atvb.ahajournals.org/
content/early/2012/08/14/ATVBAHA.112.
PENUTUP 248757.abstract
5. AHA. Blood Type may Influence Heart
Dari hasil analisis dan pembahasan Disease Risk. AHA; 2012. Avaiable from:
yang didapatkan dari hasil penelitian yang http://newsroom.heart.org/news/blood-
diperoleh dapat ditarik simpulan yaitu tidak type-may-influence-heart-237373
terdapat hubungan bermakna antara 6. Suyatno. Menghitung Besar Sampel
golongan darah dan penyakit jantung Penelitian Kesehatan Masyarakat.
koroner (PJK) dengan menggunakan studi Semarang: Fakultas Kesehatan Masya-
Cross Sectional dengan uji Chi Square rakat-UNDIP.PDF.h.1-2

Anda mungkin juga menyukai