Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencegahan infeksi merupakan aspek ketiga dari Lima Benang Merah


yang terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman dan juga
merupakan salah satu usaha untuk meindungi ibu dan bayi baru lahir. Tindakan
pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan
kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat
menolong persalinan dan kelahiran, saat memberikan asuhan dasar selama
kunjungan antenatal, pasca persalinan, bayi baru lahir atau saat menatalaksana
penyulit. Pencegahan infeksi harus dilaksanakan oleh semua tenaga kesehatan
dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga,
penolong persalinan, dan tenaga keshatan lainnya, juga upaya-upaya
menurunkan resiko terjangkit atau terinfeksi mikroorganisme yang menimbulkan
penyakit-penyakit berbahaya. Mengingat bahwa infeksi dapat ditularkan melalui
darah, secret vagina, air mani, cairan amnion, dan cairan tubuh lainnya maka
setiap petugas yang bekerja di lingkungan yang mungkin terpapar hal-hal
tersebut mempunyai resiko untuk tertular bila tidak mengindahkan prosedur
pencegahan infeksi.
Masih ada petugas yang belum melaksanakan pencegahan infeksi sesuai
prosedur yang telah ditetapkan, padahal pelaksanaan pencegahan infeksi
sesuai prosedur dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada ibu bersalin
dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak saat proses persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat
pertolongan persalinan di Bidan Praktek Swasta Wilayah Kota Banda Aceh,
pelaksanaan pencegahan infeksi saat pertolongan persalianan dalam kategori
baik 8 orang (20 persen), cukup 30 orang (75 persen), kurang baik 2 orang atau
5 persen (Hastuty Henny , 2012).
World Healt Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu
pert tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita
mempunyai peluang meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan,
Negara Afrika 1:4 sedangkan di Amerika Utara 1:6. Menurut laporan WHO yang
telah dipublikasikan pada tahun 2014, Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia
mencapai angka 289.000 jiwa. Di Asia Tenggara 16.000 jiwa, Indonesia
menempati angka tertinggi mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2014).
Beberapa faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih
didomniasi oleh perdarahan 42 persen, eklampsia 13 persen, abortus 11 persen,
infeksi 10 persen, partus lama 9 persen dan penyebab lain 15 persen.
Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena factor terlambat
dan terlalu. Ini semua terkait dengan factor akses, social budaya, pendidikan
dan ekonomi , yang dimaksud factor terlambat adalah terlambat mengenali
tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk dan
terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Di Kabupaten Sikka pada tahun 2015 jumlah kematian ibu sebanyak 8
orang, dengan penyebabnya perdarahan 1 orang, infeksi 2 oarang, eklampsi 1
orang, penyebab lain 3 oran . Dengan adanya hal tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : Penatalaksanaan pencegahan infeksi pada
proses pertolongan persalinan di Puskesmas Waipare tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah :


Bagaimana penatalaksanaan pencegahan infeksi pada proses pertolongan
persalinan di Puskesmas Waipare tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus yaitu :

1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penatalaksanaan pencegahan infeksi pada proses
pertolongan persalinan di Puskesmas Waipare tahun 2016.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui penatalaksanaan prosedur cuci tangan oleh bidan di
Puskesmas Waipare tahun 2016.
b. Untuk mengetahui penatalaksanaan pemrosesan alat bekas pakai oleh
bidan di Puskesmas Waipare tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :


1. Bagi responden
Untuk digunakan sebagai masukan tentang penatalaksanaan pencegahan
infeksi pada proses pertolongan persalinan di Puskesmas Waipare.
2. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan tentang
penatalaksanaan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan.
3. Bagi profesi
Sebagai acuan untuk menerapkan prosedur pencegahan infeksi pada
proses pertolongan persalinan.
4. Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai informasi lebih lanjut mengenai materi yang
berhubungan dengan pencegahan infeksi pada proses pertolongan
persalinan.

Anda mungkin juga menyukai