Tentang Kami
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah
leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Berawal dari leher
rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di
seluruh tubuh.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati
peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada
perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker
serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut
WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di
dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh
dalam selimut. Seringkali baru diketahui hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
Di Kabupaten Kebumen, penderita kanker serviks semakin tahun semakin meningkat. Pada
tahun 2009 penderita kanker serviks di Kabupaten Kebumen sebanyak 36 kasus dan pada
tahun 2010 sebanyak 74 kasus.
Pada awal stadium kanker hampir tidak ada gejala, kecurigaan timbul bila ada keluhan
keputihan atau mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual.
Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode pap smear namun
biayanya mahal, lalu pilihan kedua adalah dengan metode IVA , biayanya lebih murah.
Pemeriksaan IVA (Ispeksi Visual dengan Asam Asetat) dilakukan dengan cara mengoleskan
asam cuka 3 % sampai dengan 5 % . Bila terlihat warna putih berarti ada keganasan sel dan
bisa berubah menjadi kanker. Pemeriksaan IVA hanya sebentar dan tidak sakit. Dapat
dilakukan di praktek bidan atau puskesmas oleh dokter.
Pengobatan kanker yang memerlukan biaya besar, proses terapi yang tidak mudah,
menimbulkan dampak psikologis bagi penderita dan mempengaruhi terhadap seluruh
anggota keluarga. Oleh karena itu sebaiknya sebagai seorang perempuan yang
memperhatikan kesehatan diri dan mencintai keluarga berkeinginan untuk melakukan deteksi
dini kanker serviks.
Perempuan yang sudah menikah dan berumur 30 tahun – 50 tahun. Pemeriksaan di ulang
secara berkala setiap satu tahun.
Pemeriksaan IVA sebaiknya dilakukan ketika tidak sedang haid, atas sepengetahuan dan
dukungan suami.