Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH WAWASAN IPTEKS

LINTANG AMARIA (D051171701)

KASUS 1

1. Menurut pendapat saya, pada kasus ini sang Dokter melakukan hal yang benar. Karena
memang dalam prosedur sesungguhnya, Dokter harus mengetahui jenis penyakit pasien
terlebih dahulu lalu setelah itu boleh dilakukan penanganan lebih lanjut. Seorang Dokter tidak
boleh melakukan praduga terhadap penyakit pasien, apalagi pada kasus ini penyakit yang
diderita bayi bukanlah penyakit yang sering dijumpai namun ini adalah jenis penyakit langka.
Tidak menutup kemingkinan dokter boleh melakukan praduga, namun mungkin pada kasus
yang berbeda. Misalnya melakukan praduga pada kasus yang sering dijumpai dan memiliki
ciri-ciri penyakit yang sama dengan yang sering dijumpai serta penyakit ringan lainnya
seperti demam, batuk, sakit kepala, paru-paru, asma, dan lain-lain. Serta pada kasus ini pula,
bayi meninggal di dalam inkubator yang artinya tidak ada kesalahan dalam penanganan kasus
ini oleh Dokter yang bersangkutan.
2. Nilai karakter yang saya dapatkan setelah membaca kasus ini, saya bisa menyimpulkan bahwa
seorang Dokter harus bertanggung jawab terhadap pasiennya. Baik itu adalah karena
kesalahannya atau memang karena sudah kehendak ilahi, tapi yang pasti melakukan
penanganan sesuai prosedur yang ada adalah kode etik yang harus dilakukan seorang Dokter
agar kesalahan dalam penanganan dapat dihindari seperti halnya Dokter pada kasus ini yang
mengikuti prosedur yang berlaku.
3. Dari sudut pandang saya sendiri, tindakan sang Dokter memang sudah sepantasnya karena
memikirkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penanganan kesehatan.
4. Dari sudut pandang saya, Dokter bertindak benar dan media justru seolah menyalahkan
Dokter yang melakukan foto. Padahal bayi meninggal saat di inkubator.
5. Karakter terbaiknya yaitu seharusnya informasi dari media menjelaskan secara jelas kejadian
sebenarnya agar tidak timbul perspektif negatif dari masyarakat terhadap sang dokter yang
sebenarnya telah melakukan hal yang benar.

KASUS 2

1. Dari kasus ini, kita semua dapat mengambil faedah ketika terjadinya sebuah musibah besar
yang menimpa daerah Aceh dan Nias. Dimana setelah terjadinya bencana tersebut, kedua
daerah ini mendapatkan suatu keberkahan yang dilimpahkan oleh Allah yaitu jumlah bahan
bakar minyak yang meningkat bahkan melebihi Arab Saudi yang merupakan salah satu
negara penghasil minyak di dunia. Dalam kasus ini, yang menjadi pertanyaannya sebenarnya
apa yang dilakukan pemerintah dengan adanya fakta ini? Seperti yang kita ketahui Arab Saudi
menjadi negara yang besar salah satunya karena adanya sumber daya alamnya berupa minyak
bumi tersebut, seharusnya setelah melihat kasus ini pemerintah mampu menyelesaikan
permasalahan negara yang kurang dari segi perekonomian tanpa perlu bergantung dari
wisatawan asing. Seperti yang kita ketahui, saat ini Indonesia sedang mengupayakan
pertumbuhan ekonominya dengan menarik wisatawan dari mancanegara. Itu semua tidak
perlu dilakukan, jika saja pemerintah mau memperhatikan sumber daya alam yang ada di
kedua daerah tersebut.
2. Nilai karakter dari kasus ini yaitu pemerintah kurang tanggap dalam menghadapi masalah
perekonomian.
3. Dari sudut pandang saya, pemerintah tidak mampu melihat peluang besar yang ada dalam
negeri serta kurangnya perhatian pemerintah pada daerah-daerah yang ada di luar pulau jawa
misalnya Aceh dan Nias dengan BBM nya, Bau-Bau dengan aspalnya, Bombana dengan
tambang emasnya, dan masih banyak lagi daerah di luar pulau jawa yang memiliki sumber
daya alam yang tidak diperhatikan kepengurusannya hingga ada yang namanya korupsi
seperti yang terjadi pada aspal di Bau-Bau.
4. Pemerintah yang sulit melihat peluang yang ada dan sulitnya menyampaikan keinginan
masyarakat pada mereka karena dibatasi. Kemudian masyarakat sekitar yang tidak menyadari
dampak besar dari kekayaan alam yang dimilikinya sehingga hanya diam saja dan tidak mau
menyuarakan pendapatnya dalam membantu masalah perekonomian.
5. Seharusnya pemerintah jeli dalam melihat peluang dalam perkembangan perekonomian
Indonesia dengan memanfaatkan secara maksimal sumber daya alam yang ada dan harus
lebih memperhatikan daerah-daerah yang ada di luar pulau jawa seperti Aceh dan Nias.

KASUS 3

1. Menurut saya, cairan respyrocyte tidak perlu dikembangkan. Karena selain karena harganya
mahal, obat tersebut dapat memicu terjadinya kejahatan. Karena secara rasional, kita dapat
menarik kesimpulan bahwa cairan tersebut harganya pasti mahal dan sulit diakses oleh
kalangan menengah ke bawah. Sementara semua orang ingin tetap hidup, bisa dipastikan akan
ada tindakan yang menyeleweng dari norma terjadi akibat perebutan obat ini atau mungkin
saja pencurian obat, harta dan lain-lain atau juga bisa jadi pencurian cetak biru obat tersebut.
Selain itu, hidup dan mati seseorang telah ditentukan oleh Tuhan. Mungkin saja kita bisa
menambah waktu hidup di dunia, tapi untuk apa jika hanya untuk beberapa jam saja dan
menjadi ketergantungan. Tuhan maha adil, karena telah memberi kita waktu yang panjang
untuk hidup dan melakukan amal untuk kepentingan akhirat kelak. Waktu kita sudah cukup
banyak, namun karena keserakahan menjadikan adanya rasa tidak puas dengan hidup ini
secara terus-menerus. Oleh karenanya, dalam agama saya kita dianjurkan untuk selalu
bersyukur agar dijauhkan dari keserakahan yang dapat mengganggu ketentraman jiwa.
2. Nilai karakter yang terdapat dalam kasus ini adalah karena adanya rasa ketidakpuasan
terhadap masa hidup, mendorong para pencipta cairan respyrocyte untuk membuat cairan ini.
Selain itu, karena adanya keuntungan yang sangat besar dari terciptanya cairan ini misalnya
saja dari segi materi, penghargaan, gelar, dan lain-lain yang bisa didapatkan.
3. Dari sudut pandang saya, tindakan para peneliti ini bisa dibenarkan dalam konsep penelitian
namun dalam konsep pemasaran seharusnya tidak diperjual-belikan dan sebaiknya
diberhentikan produksinya namun penelitian dan cetak birunya dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dalam ilmu perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Menurut saya pencipta cairan ini termasuk orang-orang yang ingin hidup lama dan memiliki
rasa penasaran yang tinggi terhadap fenomena yang terjadi pada Nabi Isa as yang mampu
menghidupkan orang mati.
5. Seharusnya para peneliti menggunakan hasil penelitiannya hanya dalam lingkup
perkembangan ilmu pengetahuan saja, tanpa perlu diperdagangkan secara luas karena
banyaknya efek negatif yang akan timbul.
KASUS 4

1. Menurut saya, pemerintah seharusnya menyelidiki terlebih dahulu sekelompok orang yang
akan dipercayai dalam mengurus pembanguanan rumah ibadah tersebut. Seorang pemimpin
dituntut untuk mampu menganalisis dan kritis dalam menilai orang. Selanjutnya, ketika telah
diketahui adanya penyelewengan dalam pembangunan rumah ibadah ini seharusnya
pemerintah tingkat bawah jangan langsung menyerahkan urusan ini ke pemerintah tingkat
tinggi sebelum adanya upaya penyelesaian masalah. Jika memang pemerintah tingkat bawah
memang benar-benar tidak mampu barulah dibawa ke tingkat atas, dan masalah ini harus
segera diselesaikan dengan melaporkan sekelopok pelaku penyelewengan tersebut ke pihak
berwajib.
2. Nilai karakter yang terdapat dalam kasus ini adalah pemerintah yang tidak kritis dalam
menilai orang, masyarakat yang mudah percaya terhadap sekelompok orang dengan kedok
keagamaan dan saling lempar masalah yang menunjukkan ketidakmampuan dalam menangani
kasus ini.
3. Nilai karakteristik sesuai sudut pandang saya, yaitu pemerintah yang tidak kritis dalam
menilai orang, sekelompok orang yang serakah dan suka memanfaatkan kepercayaan
seseorang dan masyarakat yang mudah dikelabui dengan kedok rumah ibadah.
4. Nilai karakter untuk pemerintah adalah kurang kritis dan lambat dalam menangani masalah,
sekelompok orang yang mencari keuntungan pribadi dan suka mengelabui masyarakat dengan
kedok kepercayaan, dan masyarakat yang terlalu polos dan mudah dikelabui.
5. Seharusnya pemerintah sebelum melakuakan kerja sama harus melihat secara kritis dan
menyelidiki siapa yang diajak kerja sama, kemudian seharusnya sekelompok orang tersebut
tidak memanfaatkan kebaikan orang lain secara salah apalagi dengan membawa kepercayaan
dalam kebohohngannya, dan masyarakat zaman sekarang harusnya lebih kritis karena
semakin banyak orang yang sulit dipercaya sekarang.

TUGAS KE-5

1. Kegiatan 17 Agustus, yaitu saat adanya perlombaan yang diramaikan oleh warga setempat.
Dimana dalam kegiatan tersebut orang tua dan anak-anak banyak yang ikut berpartisipasi atau
sekedar menyaksikan keseruan yang terjadi bahkan tidak jarang pemerintahpun ikut andil
dalam kegiatan tersebut.
2. Dengan adanya kebiasaan tersebut, maka tumbuh rasa kebersamaan antar masyarakat dan
pemerintah serta otomatis akan meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
3. Manfaatnya bagi saya, saya dapat berbaur bersama masyarakat di daerah saya. Manfaat
kegiatan ini untuk masyarakat adalah akan tumbuh rasa kebersamaan dan gotong royong antar
masyarakat. Manfaatnya dalam kemajuan IPTEKS adalah rasa kebersamaan mampu
membawa sebuah keberhasilan, misalnya saja bersama-sama dalam melakukan penelitian
ilmiah, dll.
4. Kegiatan yang ada di daerah saya tidak bertentangan sama sekali dengan kemajuan IPTEKS,
seperti yang saya jelaskan pada uraian di atas kegiatan ini memiliki banyak keuntungan
bahkan bermanfaat juga dalam perkembangan IPTEKS.

Anda mungkin juga menyukai