Anda di halaman 1dari 3

THEMA : BERHARAP HANYA KEPADA TUHAN

Pendahuluan

Kapan waktu yang tepat memuji Tuhan? Saat lagi happy, tidak ada masalah, sehat, menerima berkat?
Tidak. Memuji Tuhan itu di segala keadaan dan setiap waktu, terutama waktu dalam kesesakan dan
pergumulan berat. Mengapa? Karena dengan memuji-muji Tuhan iman kita kembali dibangkitkan;
segala kekuatiran dan ketakutan sirna oleh karena hati dan pikiran kita tertuju kepada Tuhan.

Selama kita hidup di dunia ini, kita takkan terlepas dari pergumulan dan kesulitan. Demikian juga dengan
Raja Daud, sekalipun ia seorang raja, ia tidak luput dari berbegai persoalan dan pergumulan hidup.
Kedudukannya sebagai raja tidak menjamin bahwa hidupnya akan berjalan mulus-mulus saja. Hal ini
menjadi contoh bahwa pergumulan dan kesulitan itu dapat datang pada siapa saja tanpa memandang
kedudukan dan jabatan seseorang.

Saudara yang dikasihi Tuhan, waktu Tuhan telah menempatkan Daud pada kedudukan yang tinggi
sebagai seorang raja, ia merasa aman didalam kemakmurannya dan beranggapan bahwa
keberhasilannya membuat ia demikian kuat dan kokoh, sehingga tidak ada yang dapat menghancurkan
kesenangannya. Ia berubah menjadi sombong dan jatuh dalam dosa.

Tentu saja Allah murka dan menghukum dia. Untunglah Daud sadar bahwa ia sudah berbuat dosa besar,
dan dengan rendah hati ia memohon Tuhan menghapuskan segala kesalahan dan dosanya dan
melepaskan dia dari hutang darah, sehingga ia diselamatkan dan bersoraksorai penuh sukacita. TUHAN
menjawab permohonannya, lalu hidup Daud dipulihkan. Atas pertolongan TUHAN itu, ia memanjatkan
nyanyian syukur, memuji dan memuliakan nama TUHAN. Pemulihan dari TUHAN itu mangubah ratapan
Daud menjadi tarian penuh sukacita.

Penjelasan

Ayat 1-6: Kesaksian Iman

Mazmur ini adalah mazmur puji-pujian (nyanyian syukur) perseorangan (Daud). Dalam perkembangan
selanjutnya, mazmur ini dipakai dan dinyanyikan ketika diadakannya pentahbisan Bait Suci. Dan sejak
tahun 165 SM, bangsa Yahudi mengadakan perayaan pentabisan Bait suci setiap tahun, di saat-saat
itulah biasanya mazmur ini dinyanyikan (band. Yoh 10:22).

Sebuah kesaksian dari Daud atas besarnya kasih karunia TUHAN bagi setiap orang yang percaya
kepadaNya. Tuhan tetap berkarya, memperbaiki, menyelamatkan orang-orang yang mau datang
bermohon kepadaNya. Tidak seorang pun yang ditolak oleh Tuhan (ay 3; band Ratapan 3:22).
Daud memberitahukan dan mengajak semua orang agar bernyanyi dan memulikan nama TUHAN atas
segala kebaikanNya. sebab Tuhan mau mendengar doa permohonannya dan ia menerima kesembuhan
dari penyakit yang menjadi beban yang begitu berat baginya. Daud merasa seolah ia telah diangkat dari
dunia orang mati, dan dihidupkan kembali.

Kasih karunia TUHAN, mengangkat hidup seseorang menjadi terhormat, disegani, Tidak pernah
dipermalukan, sebaliknya musuhnyalah yang mendapat malu (ay 2, 4; band 25:3). Memang TUHAN akan
marah melihat tingkah laku kita yang tidak berkenan kepadaNya, namun bila kita segera meyesali dan
mau bertobat, maka kemarahan dan murka TUHAN itu tidak berlaku selamanya. Kasih sayang TUHAN
akan lebih dikedepankan bagi mereka yang bertobat. Dengan segera TUHAN akan mengubah derita
menjadi kebahagiaan (ay 6).

Ayat 7-10: Keberadaan Hidup Daud Sebelumnya

Daud telah merasakan berkat TUHAN yang berkelimpahan dalam hidupnya. Harta, jabatan, keturunan
dan kekuasaan telah ia peroleh. Hidupnya mapan, sejahtera dan bahagia. Namun berkat TUHAN yang
berkelimpahan itu telah menjadikannya sombong, sehingga ia merasa tidak ada seorang pun yang bisa
menggesernya dari kedudukannya yang kokoh itu. Ia menjadi lupa diri, merasa bahwa kekuasaannya
akan berlangsung selama-lamanya.

Namun tanpa disangka, penderitaan menyentuh hidupnya; pemazmur dihinggapi suatu penyakit yang
sangat parah sekali. Begitu beratnya beban yang ia pikul, ia sangat merasa kesepian dan penuh dengan
ketakutan menghadapi kematian. Pada saat-saat itulah Daud menyadari bahwa tidak ada artinya semua
kuasa, harta dan jabatannya apabila ia mati, apabila TUHAN meninggalkannya. Pada saat kritis itulah
Daud mengingat TUHAN dan menyesali kesombongannya lalu berseru memohon pertolongan TUHAN
agar diselamatkan.

Ayat 11-13: Kasih Karunia TUHAN

Daud sadar dan mengenali siapa dirinya sesungguhnya di hadapan Tuhan, dia menyesal akan
kesombongannya selama ini, lalu ia memposisikan dirinya selaku orang yang memohon dikasihani.
Dalam kelemahannya dan kerendahan hatinya, ia bermohon dan minta tolong kepada TUHAN. Ia
menyatakan bahwa hanya TUHAN penolongnya, pemazmur tidak lagi sombong dan bermegah atas
dirinya sendiri, dia pasrah hanya kepada TUHAN. Saat ini ia hanya mengharapkan kasih karunia Tuhan
untuk menolongnya dari keterpurukannya itu.

Daud menyadari bahwa hidupnya adalah hanya karena pengasihan dari TUHAN saja. Ia mengaku dan
membuat suatu komitmen dalam dirinya, TUHAN adalah satu-satunya penyelamatNya, yang pantas
menerima puji-pujian dan syukur untuk selama-lamanya.
Refleksi

Kita harus bersyukur atas pertolongan Tuhan dalam hidup kita secara pribadi. Ingatlah perbuatan Tuhan
dalam hidup kita. Bersyukurlah atas pertolongan Tuhan saat menghadapi bahaya (30:2) atau saat
mengalami kesembuhan (30:3). Bersyukurlah atas keselamatan yang kita miliki (30:4) dan juga atas
kemurahan hati Allah (30:5-6). Bersyukurlah untuk sukacita yang Tuhan berikan (30:12-13), bahkan untuk
apa pun yang kita alami atau kita terima dari Tuhan. Agar kita bisa berdisiplin untuk senantiasa
bersyukur, kita harus membuka mata untuk memperhatikan bagaimana Tuhan bertindak dalam hidup
kita dan bagaimana Tuhan menjawab doa-doa kita.

1 Tesalonika 5:18

Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.

Semua yang kita miliki adalah kepunyaan Allah, yang diberikan kepada kita untuk dipakai demi kebaikan
dan kepentingan hidup kita dan hidup orang lain. Baiklah kita pakai apa yang ada pada kita dalam rangka
memuji dan memulikan namaNya. Perlu ada refleksi diri, agar jangan tumbuh sifat egois dan
kesombongan dalam hidup kita. Sebab keselamatan bagi kita tidak ditentukan oleh harta, kedudukan
dan kuasa yang ada pada kita, tetapi hanya oleh kasih karunia Tuhan Allah semata.

Yeremia 9:23-24 berkata, "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah
orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi
siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal
Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh,
semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

TUHAN akan marah melihat tingkah laku kita yang melenceng jauh dari jalanNya lalu menghukum kita,
tetapi jangan takut! TUHAN tetap mengasihi dan mau menolong hidup kita dari segala beban yang kita
pikul, TUHAN sanggup mengubah hidup kita menuju hidup yang penuh dengan sukacita jika kita mau
berbalik kepadaNya (Mat. 11:28).

TUHAN adalah sumber kesembuhan! Kesembuhan dari segala macam penyakit. Berharaplah hanya pada
TUHAN, jangan pada yang lain apalagi pada diri sendiri. Amin.

Anda mungkin juga menyukai