ABSTRACT
Detergent contained of Linear Alkyl Sulfonate (LAS) is toxic material to human, animal and microorganism. Strain S1 isolated
from detergent contaminated soil was able to grow in media with LAS as a sole carbon source. LAS degradation took place under
aerobic condition, with µmax of 0.31-h, Ks = 7.75 mg/L, Vmax = 1.04 mg/L.hour-1and Km = 8.119 mg/L. Analyses of 16s rDNA revealed
that S1 is belonging to Pseudomonas aeruginosa.
Key words: Detergent, Linear Alkyl Sulfononate (LAS) and Pseudomonas aeruginosa
penambahan 20 ppm detergen. Penambahan detergen optical density (OD) dengan jumlah bakteri yang diketahui
dimaksudkan untuk menjaga kemampuan bakteri dalam dalam suspensi sel atau berat kering (Mixed Liquor
degradasi LAS. Suspended Solid) yang ditentukan mengikuti APHA, 1992.
Tabel 1. Pengukuran konsentrasi LAS hasil metabolisme Besarnya Ks dan m maks isolat S1 pada media LAS (Tabel
komunitas mikroba
2), adalah hasil perhitungan hubungan antara konsentrasi
No. Konsentrasi LAS Waktu Konsentrasi LAS hasil substrat dan pertumbuhan spesifik ( m ) seperti terlihat pada
teori di dalam kutur (Jam) analisis didalam kultur Gambar 2.
1 2 mg/L 0 2.1 mg/L
24 0 mg/L
Tabel 2. Kinetika pertumbuhan Strain 1 pada medium LAS
2 5 mg/L 0 5,9 mg/L
24 0 mg/L No. Parameter kinetika pertumbuhan Substrat LAS
3 10 mg/L 0 11.3 mg/L 1 μmaks (Jam-1) 0.31
24 0 mg/L 2 Ks (mgL-1) 7.75
4 20 mg/L 0 20.4 mg/L
24 0 mg/L
0.3
Jasad renik pendegradasi LAS
Kinetika pertumbuhan Isolat S1 pada media LAS Peningkatan konsentrasi LAS yang melampaui
S1 mampu tumbuh pada LAS sampai 50 mg/L kapasitas kemampuan sel (lisosom) akan menyebabkan
(Gambar 1), pada konsentrasi LAS 100 mg/L, terganggunya metabolisme sel. Hal tersebut akan
pertumbuhannya sangat terhambat (data tidak menyebabkan menurunnya degradasi LAS dan bahkan
diperlihatkan) dapat menyebabkan kematian sel.
0.35 0 mg/L
konsentrasi LAS dengan waktu, yang selanjutnya
0.3 3 mg/L
0.25 20 mg/L digunakan untuk menentukan orde reaksi. Ciri reaksi orde
0.2 40 mg/L satu adalah plot antara Ln (LAS) terhadap waktu akan
0.15 50 mg/L
menghasilkan garis lurus dan slopenya merupakan
0.1
0.05 konstanta (k). Kecepatan reaksi ditentukan dengan
0 menggunakan persamaan 1.
0 10 20 30 40
Waktu (Jam)
− d [LAS]
Gambar 1. Kurva pertumbuhan strain S1 V = = k [LAS] (1)
dt
Pertumbuhan spesifik (m)
Absorpsi LAS, yang mempunyai bobot molekul sekitar dengan: V adalah kecepatan biodegradasi, [LAS]
249 g/mol, ke dalam sel, seperti ditunjukkan oleh nilai Ks, konsentrasi LAS, dan k adalah konstanta kecepatan.
kemungkinan menyebabkan meningkatnya konsentrasi Persamaan 1 menunjukkan bahwa kecepatan reaksi
LAS di dalam sel. Peningkatan ini memacu sintesis energi orde satu berbanding lurus dengan konsentrasi LAS.
produksi sel metabolit yang digunakan untuk metabolisme
dan pertumbuhan sel sampai batas maksimum (mmaks).
30 Karakteristik Biodegradasi Alkil Sulfonat
5
(Gambar 5).
4
5 mg/L 11
3 y = 7.7889x + 0.9739
1 mg/L 9
R2 = 0.9765
2 7
1 5
1/V
1/V
0 3
Linear (1/V)
0 10 20 30 40 1
Waktu (jam)
-0.5 -1 0 0.5 1 1.5
Gambar 4. Kurva biodegradasi LAS pada konsentrasi 1 dan
-3
5 mg/L mengikuti orde satu
-5
1/S
Degradasi LAS pada konsentrasi yang lebih tinggi dari
5 mg/L mengikuti orde nol. Seperti ditunjukkan oleh plot Gambar 6. Kurva Lineweaver-Burk merupakan transformasi
persamaan Michaelis-Menten pada penentuan Vmaks dan Km
antara konsentrasi LAS terhadap waktu, menghasilkan garis
lurus dan slopenya merupakan konstanta dan sekaligus nilai
Kecepatan maksimum V maks ditentukan dengan
kecepatannya. Kecepatan reaksi ditentukan dengan
menggunakan persamaan Lineweaver- Burk atau pemetaan
menggunakan persamaan 2.
kelipatan ganda (Gambar 6). Konstanta orde pertama
biodegradasi LAS cukup tinggi, dengan afinitas substrat
− d [LAS]
V = = k (2) yang juga tinggi (Tabel 3). Hal tersebut menunjukkan
dt bahwa LAS dapat dengan mudah diabsorpsi ke dalam sel
dan kemudian didegradasi menjadi monomer yang dapat
dengan: V adalah kecepatan biodegradasi, [LAS] digunakan sebagai sumber karbon untuk pembentukan
konsentrasi LAS, dan k adalah konstanta kecepatan. metabolit sel dan biomassa sel.
12
1. V maks (mgL 1.04
10
2. Km (mg.L 8.19
8 10 mg/L 3. k1 (Jam 1) 0.12
6 15 mg/L
4
2 PEMBAHASAN
0 LAS merupakan salah satu komponen detergen yang
-2 0 5 10 15 20 25 30 35
keberadaannya di dalam ekosistem dalam konsentrasi tinggi
Waktu (jam)
dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Pada organisma
Gambar 5. Kurva biodegradasi LAS pada konsentrasi 10 dan 15 tingkat tinggi, degradasi LAS melibatkan beberapa enzim
mg/L mengikuti orde nol yang terdapat pada lisosom. Proses degradasi melibatkan
beta-oksidasi rantai hidrokarbon paling ujung, yang akan
Kecepatan biodegradasi ditentukan pada berbagai menghasilkan asam karboksilat. Hasil antara proses
konsentrasi LAS, yang diukur pada suhu 30º C, kecepatan degradasi tersebut dapat berupa alkohol dan aldehida.
penggojokan 130 rpm dengan pH awal 4. Kecepatan Kedua senyawa tersebut merupakan metabolit yang tidak
degradasi maksimum LAS oleh biak S1 adalah 1.04 mgL–1 mudah larut (Bailey, 1989). Proses degradasi selanjutnya
Jam–1. Kecepatan degradasi rendah pada saat konsentrasi melibatkan oksidasi oleh molekul oksigen yang diaktifkan
LAS rendah seperti ditunjukkan pada saat konsentrasi 1 dan oleh enzim sitokrom 450 dengan Fe sebagai kofaktor
5 mg/L. Kecepatan degradasi meningkat pada saat (Parker, 1993). Residu asam sulfonat selanjutnya
konsentrasi LAS ditingkatkan. Pengaturan kecepatan reaksi dihidrolisis oleh bakteri akuatik. Proses oksidasi dan
enzim di dalam sel sebagian disebabkan oleh perubahan hidrolisis juga melibatkan lisosom yang memiliki berbagai
Sudiana 31
jenis enzim penghidrolisis dan pengoksidasi. Hasil Bailey RA, 1989. Chemistry of The Environment, Academic Press,
degradasi selanjutnya dikeluarkan dari sel melalui lisosom New York.
yang bergerak menuju dinding plasmolema, yang Beaubian A, and Jollicouer C, 1984. A flow microcolorimetery
investigation, in toxicity screening procedure using
selanjutnya vesikula akan bersatu dengan plasmolema.
bacterial system. Liu D & BJ Dutka (eds). The toxicity of
Proses selanjutnya metabolit hasil degradasi dikeluarkan
variuos heavy metal salts, alcohol and surfactants to
dari sel (Davis et al., 1990). Bakteri Pseudomonas microorganism in a biodegradation procesess. Marcel
aeruginosa S1 yang diisolasi dari campuran lumpur aktif Dekker New York. h. 261.
dan tanah tercemar detergen mampu melakukan degradasi Davis BD, Dubelco R, and Ginsberg HS, 1990. Microbiology, 4th
LAS seperti ditunjukkan oleh meningkatnya biomassa sel Ed. Philadelphia.
dan menurunnya konsentrasi LAS di dalam kultur. Bakteri Dunn GM, and Bull AT, 1982. Bioaccumulation of copper by a
tanah juga dilaporkan mampu mendegradasi LAS. defined community of activated sludge bacteria. Eur.
Pseudomonas aeruginosa S1 mampu tumbuh dengan J.Appl. Microbiol. Biotechnoll. 17 : 30.
Gledhil WE, 1974. Linear Alkylbenzene Sulfonate:
cepat pada media LAS. Ada hubungan antara pertumbuhan
Biodegradation and Interaction. Appl. Microbiol. 17:
spesifik (μ) dengan konsentrasi substrat. μ yang diukur pada
265-293.
suhu 30º C dan pH awal 4, menunjukkan bahwa pada Grayson M, 1983. Kirk-Othmer encyclopedia of chemical
konsentrasi substrat rendah, μ juga rendah. Peningkatan technology. 3 rd. Wiley-Interscience, New York.
konsentrasi substrat meningkatkan μ. Hal tersebut Jackson S, and Brown VM, 1970. Effect of toxic wastes on
menunjukkan bahwa LAS dapat diubah menjadi biomassa, treatment processes and watercourse. Water Pollut. Contr.
atau S1 menggunakan LAS sebagai sumber karbon utama. 99: 292.
Dengan kecepatan pembelahan sel pada konsentrasi LAS Kirk RE, and Othmer D, 1979. Encyclopedia of chemical
20 mg/L adalah 4.82 jam, dengan μ sekitar 0,21 jam–1. technology. Vol. 3. The Interscience Encyclopedia, New
York.
Kecepatan absorpsi substrat berpengaruh terhadap μ. Salah
Longman L, and Frederick G, 1987. The analyses of detergent
satu faktor penentu kecepatan absorpsi substrat adalah berat
and detergent product. John Wiley and Sons, New York.
molekul senyawa yang diserap. Bobot molekul LAS sekitar Malloy SR, Cronan JE, and Freifelder D, 1994. Microbial genetic
249 g/mol. Berat tersebut lebih rendah dari berat molekul 2nd. Jones and Barlett Publishers. Boston, London.
senyawa yang dapat diserap oleh dinding sel yaitu sekitar Metelev VV, Kanaev AI and Dzasokokhova NG, 1983. Water
600 g/mol. Melihat parameter kinetika degradasi dan Toxicology. A Merind, New Delhi.
pertumbuhan S1, bakteri tersebut dapat digunakan untuk Nakase T, Matofumi S, Masako T, Makiko H, Takushi H &
inokulan pengolahan limbah detergen dengan LAS sebagai Sakuzo F, 1994. A taxonomic study on cellulolytic yeasts
beban organik utama. Kemampuan isolat 1 tumbuh pada and yeast-like microorganisms isolated in Japan I.
Ascomycetous yeasts genera Candida and Williopsis, and
pH 4 menguntungkan, karena apabila pH limbah turun
a yeast-like genus Prototheca. J. Gen. Appl. Microbiol 40:
menjadi asam, isolat tersebut masih mampu tumbuh dan
519-531.
aktif merombak LAS secara efisien. Karena Niven GW, Rowell KNW, Foster CA & Steward WPD, 1988. The
kemampuannya tumbuh pada suasana asam maka effect of detergent on aminoacids liberation by the N2-fixing
Pseudomonas aeruginosa S1 potensial dapat digunakan Cyanobacterium, Anabaena variabilis and
pada UPL yang mempunyai influen LAS sebagai beban 6-Fluorotrytophan-resistant mutant strains. J.Gen.
organik utama. Keberadaan bakteri tersebut di perairan Microbiol. 134: 689-695.
dapat membantu degradasi LAS secara alami. Parker SP, 1993. McGraw-Hill Encyclopedia of Chemistry. 2nd
edition, McGraw-Hill, New York.
Ritz HL, Evans BLB, Bruce RD, Fletcher ER, Fischer GL & Sarlo
KEPUSTAKAAN
K, 1993. Respiratory and immunological responses of
Anderson GK, Donnelly T, and MCKeown KJ, 1982. Guinea Pig to enzyme containing detegent: A comparisson
Identification and control of inhibition in the anaerobic of intra-trachea and inhalation modes of expose. Fundamen.
treatment of industrial wastewater. Process. Biochem., 17 App. Toxicol. 21: 31-37.
(7-8): 28. Tchnolobagus G, 1990. Wastewater Enginering Treatment,
APHA, 1992. Standard Methods for The Examination of Water Disposal, Resuse. McGraw-Hill, New York.
and Wastewater, 18 th Ed., American Public Health Editor: Rosmanida
Association, Washington DC. Reviewer: Dr. Ni'matuzahroh