Anda di halaman 1dari 2

Di Balik Kisah Sukses Kampung Mitra Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan

Salah satu program kerja Departemen Sosial Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik
Lingkungan ITS adalah Kampung Mitra. Kampung Mitra sendiri adalah wujud program yang
dilakukan oleh himpunan mahasiswa sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Kampung Mitra sendiri mempunyai tujuan yaitu untuk menjawab kebutuhan
masyarakat. Pemilihan kampung untuk dijadikan mitra tidak serta merta sembarangan akan
tetapi didasarkan pada permasalahan kampung tersebut dan permasalahan tersebut sesuai
dengan koprofesian di jurusan. Lokasi kampung yang dijadikan mitra oleh HMTL adalah
Kampung Lebak Rejo di Kecamatan Tambak Sari. Latar belakang pemilihan kampung ini
adalah kurangnya penghijauan di sekitar kampung. Dari masalah itulah himpunan
merancangkan sedemikian rupa rencana yang disebut masterplan sebagai dasar pembangunan
kampung ke depannya. Masterplan tersebut berisi sebagai berikut yaitu tahun pertama fokus
terhadap penghijauan di sekitar kampung, tahun kedua fokus terhadap persampahan, dan tahun
ketiga fokus kepad air limbah, serta penambahan pemberdayaan masyarakat dan ekonomi.
Semua masterplan di atas di atur sedimikan rupa sehingga keluaran yang diharapkan kampung
tersebut dapat mandiri ketika ditinggal oleh himpunan.
Sosialisasi akan masterplan di atas yang meliputi pengetahuan dan cara membuat serta
pemberdayaan yang berkesinambungan terhadap masyarakat kampung yang selalu dilakukan
rutin. Sosialisisasi yang dilakukan seperti memberi info tentang penghijauan, persampahan,
dan air limbah serta memberi jalan keluar bagaimana cara mengatasinya seperti menanam
pohon, membuat komposter dan mendaur ulang air limbah secara sederhana. Pemberdayaan
sendiri di lakukan kepada anak-anak melalui (HMTL Mengajar), Karang Taruna (pendekatan
melalui ngopi bareng dan bermain futsal), ibu-ibu rumah tangga (mengajarkan cara mendaur
ulang sampah menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi) serta masyarakat luas melalui
lomba bersama antar RT. Dari hasil kegigihan himpunan dalam memberdayakan kampung ini
sehingga kampung ini mendapat penghargaan salah satu dari 125 kampung yang Merdeka dari
Sampah (MDS) dari Walikota Surabaya yaitu Ibu Tri Rismaharini dan di lingkup institusi
kampung mitra HMTL ini menjadi kampung mitra terbaik diantara kampung mitra dari jurusan
lain. Tak ayal memang jika kampung ini mendapat banyak pengahargaan. Perubahan drastis
kampung yang awalnya gersang ini sekarang sudah mulai hijau dan sejuk.
Mengulik kesuksesan kampung mitra HMTL ini bukan berarti tidak banyak masalah
dibaliknya. Masalah-masalah yang ada ini bahkan pernah menjadi penghambat masterplan
yang telah ditentukan oleh himpunan. Masalah tersebut antara lain warga yang masih awam
lebih memilih diberikan tanaman yang menghasilkan buah daripada tanaman toga padahal
lingkungan di sekitar kampung sempit dan kurang lahan luas, motivasi warga yang masih kea
rah material daripada kebermanfaatan, susah mengelompokkan warga karena dilatarbelakangi
subjektifitas antar satu warga dengan warga lainnya, dan komposter yang telah diajarkan dan
diterapkan oleh himpunan hanya dilakukan pada awalnya saja tetapi tidak diteruskan oleh
warga sekitar. Banyaknya permasalahan tersebut bukan berarti tidak ada penyelesaiannya.
Karena hampir permasalahan yang dihadapi mengarah ke subjektifitas, maka dari itu
diperlukan adanya pendekatan kepada warga sekitar untuk menjelaskan dan meluruskan
pandangan mereka sehingga mereka mau menerima pendapat mahasiswa. Pendekatan
dilakukan tidak hanya kepada bapak dan ibu warga sekitar tetapi kepada para karang taruna
dan anak-anak sekitar dengan harapan mereka dapat menjadi kader-kader lingkungan
kedepannya khususnya di kampung mereka.
Proses pendekatan terhadap warga sekitar tidak dilakukan serta merta sekaligus tetapi
bertahap seperti pendekatan terhadap ketua RT lalu mengunjungi rumah-rumah warga
sekaligus memberi sosialisasi kepada warga dan mengikuti acara-acara warga sekitar seperti
arisan. Pendekatan sosial inilah yang pada akhirnya banyak warga mau mengikuti jalannya
serangkaian program Kampung Mitra ini. Sehingga pada akhirnya kampung ini menjadi salah
satu kampung terbaik yang ada di Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai