Anda di halaman 1dari 1

embaca buku puisi tidak hanya bisa menambah ide dan kreativitas, tapi

bisa membuat kamu lebih memahami emosi diri.

Berbeda dengan novel fiksi, buku puisi berisi kumpulan sajak pendek yang bisa
kamu baca berulang dan memaknainya sesuai dengan perasaan dan
pengalaman yang pernah atau sedang kamu alami. Puisi bisa mengekspresikan
berbagai perasaan, mulai dari perasaan yang berbunga-bunga ketika sedang
jatuh cinta, hingga kesedihan akibat patah hati.

Kamu bisa membaca buku puisi saat bersantai di rumah untuk lebih mendalami
perasaan yang kamu rasakan. Atau kamu juga bisa membaca buku puisi ketika
dalam perjalanan agar tidak bosan di jalan. Berikut ini Hitsss rekomendasikan 5
buku puisi yang menarik untuk kamu baca saat waktu luang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen4 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen3 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat
  • Milenial
    Milenial
    Dokumen1 halaman
    Milenial
    Fadli Fadel
    Belum ada peringkat