Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat–Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini, yang berjudul
“latihan keseimbangan tubuh meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko
jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lanjut usia“. Penelitian ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala hormat dan
ketulusan hati, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam rangka menyusun
penelitian ini, yaitu kepada Prof. dr. D. N. Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. Pande
Putu Januraga, M.Kes, DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. Desak Putu Yuli
Kurniati, MKM selaku Ketua Koordinator Konsentrasi KIA-Kespro, Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. dr. RA.
Tuty Kuswardhani, Sp,PD, K-Ger, Finasim, MARS selaku Pembimbing I penyusunan
penelitian ini yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran,
bimbingan dan petunjuk sehingga penelitian ini dapat diselesaikan, Dr. I Wayan Gede
Artawan Eka Putra, M.Epid selaku Pembimbing II penyusunan penelitian yang
senantiasa memberikan saran, bimbingan dan petunjuk sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
maka peneliti mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini.
1
Semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar melakukan penelitian dan
hasilnya dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Peneliti
2
ABSTRAK
LATIHAN KESEIMBANGAN MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH,
MENURUNKAN RISIKO JATUH DAN MENINGKATKAN KUALITAS
HIDUP LANSIA DI PUSKESMAS 3 DENPASAR UTARA
Lansia adalah seseorang yang berusia ≥ 60 tahun, pada lansia terjadi penurunan
fungsi organ tubuh seperti sistem muskuluskeletal, penglihatan, vestibular yang
mengatur keseimbangan tubuh lansia sehingga akan mempengaruhi risiko jatuh dan
kualitas hidup. Untuk meningkatkan keseimbangan tubuh lansia dilakukan latihan
keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan
keseimbangan terhadap peningkatan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh
dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design quasy
ekperimental, sampel dalam penelitian ini 234 lansia, 117 untuk kelompok yang
diberikan intervensi dan 117 kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas 3 Denpasar Utara Kelurahan Peguyangan Kaja. Pengumpulan data
dilakukan mulai dari awal Juni – Agustus 2016.
Variabel perancu yang mempengaruhi penelitian ini usia, jenis kelamin,
pendidikan, penggunaan obat. Setelah melakukan analisis multivariat diperoleh hasil
latihan keseimbangan terhadap peningkatan keseimbangan tubuh (rerata 3,7; CI 95%:
2,7-4,6) untuk risiko jatuh diperoleh hasil (RR=0,19; 95%CI: 0,105-0,346). Kualitas
hidup tidak terbukti meningkat dengan (RR=1,75; 95%CI: 0,816-3,753), dengan
kesimpulan latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan
risiko jatuh.
Latihan keseimbangan perlu di laksanakan secara berkesinambungan oleh tenaga
kesehatan dan kader. latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh,
menurunkan risiko jatuh dan akan berdampak terhadap kualitas hidup lansia,latihan
keseimbangan sangat efektif dan efisisen untuk dilakukan. Dengan keseimbangan
tubuh yang optimal lansia akan bebas beraktifitas tanpa merasa takut jatuh. Selain itu
dengan peningkatan latihan keseimbangan terjadi peningkatan kualitas hidup lansia,
tetapi untuk kualitas hidup harus dilakukan evaluasi atau pemantauan dalam kurun
waktu tertentu.
Kata kunci: latihan keseimbangan, keseimbangan tubuh, risiko jatuh, kualitas hidup,
lansia
3
ABSTRACT
Keywords: balance exercise, body balance, fall risk, quality of life, elderly.
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DALAM.................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ iii
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH............................. iv
ABSTRAK…………………………………………………………………. v
ABSTRACT………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 8
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................ 8
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................... 9
5
2.4.4 Instrumen Penilaian Kualitas Hidup…………………………… 24
6
5.3.3 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan
Tubuh, Menurunkan Risiko Jatuh Dan Meningkatkan
Kualitas Hidup…………………………………… 54
5.3.4 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan
Tubuh………………………………………………………...
56
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Lansia…………………………………………………… 57
6.2 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan
Tubuh Lansia…………………………………………………………. 59
6.3 Latihan Keseimbangan Menurunkan Risiko
Jatuh Pada Lansia……………………………………………………. 63
6.4 Latihan Keseimbangan Terhadap Kualitas Hidup Lansia …………… 68
6.5 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan Tubuh
Menurunkan Risiko Jatuh…………………………………………… 73
7
DAFTAR TABEL
Halaman
8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Konsep....................................................................................... 30
Gambar 4.1 Rancangan penelitian………………………………………….. 32
9
DAFTAR LAMPIRAN
10
DAFTAR SINGKATAN
11
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi transisi epidemiologi seperti penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan
angka kematian. Peningkatan usia harapan hidup penduduk. Usia harapan hidup
dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk usia lanjut ≥ 60 tahun. Usia
harapan hidup (UHH) di Indonesia diperkirakan pada tahun 2010-2015 yaitu 72.5-75
tahun (CIA, 2008) dengan kriteria pada perempuan 74 tahun dan pada laki-laki 71
tahun (Badan Pusat Statistik, 2013). Populasi lansia berdasarkan World Health
Organization (WHO) pada tahun 2010 diperkirakan 24 juta jiwa, tahun 2013 7,69 %,
tahun 2015 8,1% dari total populasi, mengalami peningkatan pada tahun 2025 yang
mencapai 1,2 milyar. Tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia hampir sama dengan
2013 dengan jumlah penduduk 242 juta jiwa. Pada tahun 2015 proporsi penduduk
usia 60 tahun keatas sebesar 21.685.400 jiwa, dan diperkirakan pada tahun 2025
menjadi 36 juta jiwa. Jumlah penduduk lansia di provinsi Bali pada tahun 2015 yaitu
4.618.990 jiwa (10.3%) (BPS, 2013). Di kota Denpasar jumlah penduduk lansia
102.000 jiwa, dan Denpasar Utara jumlah lanjut usia 25.270 jiwa (Badan Pusat
1
Secara global dan nasional diprediksi populasi lansia mengalami peningkatan
jumlah penduduk lanjut usia menjadi salah satu indikator pembangunan dan sekaligus
Indonesia. Masalah kesehatan yang muncul pada lansia merupakan kelompok atau
lebih buruk karena adanya faktor-faktor risiko yang mempengaruhi (Stanley and
Beare, 2006).
Lansia sebagai populasi berisiko ini memiliki dua karakteristik risiko kesehatan
yaitu: risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko psikososial. Stanley dan Beare
(2006) bahwa risiko biologi terkait usia pada lanjut usia yaitu terjadinya berbagai
penurunan fungsi biologi akibat proses menua. Perubahan fungsi fisiologis seperti
penurunan keseimbangan tubuh, risiko jatuh dan terjadi penurunan kualitas hidup
karena penurunan status kesehatan lansia. Kualitas hidup adalah sebagai persepsi
individu tentang posisi mereka dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai
dimana mereka hidup berhubungan dengan tujuan, harapan, standar dan target mereka.
Lansia yang mengalami gangguan keseimbangan tubuh dan berisiko untuk jatuh
memiliki kualitas hidup yang rendah, kualitas hidup adalah persepsi individu tentang
posisi mereka dalam konteks nilai budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup yang
2
berhubungan dengan tujuan, harapan, standar dan target mereka kualitas hidup
keseimbangan tubuh dan risiko jatuh pada lansia berkaitan dengan status kesehatan,
karena kualitas hidup erat kaitanya dengan kesehatan. Lansia mengalami berbagai
perubahan kondisi hidup yang pada umumnya menurun. Kesehatan sebagai bagian
dari kondsi lansia juga mengalami penurunan. Menurut Mollenkopf dan Walker
(2007) penelitian dari beberapa dekade terakhir telah mengumpulkan bukti bahwa
kesehatan adalah salah satu penentu kualitas hidup. Efek menguntungkan dari gaya
hidup sehat dan aktivitas fisik terhadap status kesehatan dirasakan dan diakui oleh
masyarakat dan tenaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup. Latihan fisik
merupakan aspek penting dari pencegahan dan terapi beberapa artikel review telah
menunjukan bahwa manfaat olah raga tidak terbatas pada penyakit somatik, tetapi juga
sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan atau Health Related Quality Of Life
perhatian dari semua pihak untuk mangantisipasi berbagai permasalahan pada lanjut
usia. Terjadinya perubahan struktur pada lanjut usia salah satunya yaitu dengan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lanjut usia yaitu dilakukan secara terpadu
dan lintas sektor. Penanganan yang dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
3
status kesehatan pada lanjut usia seperti posyandu lansia, senam lansia, dan program
masyarakat lanjut usia yang sehat, mandiri, dan produktif, baik lanjut usia yang sehat
kemampuan jaringan tubuh dan sel untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur
dan fungsi tubuh secara normal. Perubahan-perubahan yang terjadi diantaranya seperti
yang berhubungan dengan mobilitas dan aktifitas, ketika lansia mengalami penurunan
fungsi muskuluskeletal seperti penurunan masa otot dan tulang secara otomatis akan
keseimbangan yang sering terjadi pada lanjut usia. Berdasarkan survey di masyarakat
Amerika Serikat, Tinetti (1992) bahwa gangguan keseimbangan meningkat yaitu usia
> 65 tahun sebesar 30% dan usia > 80 tahun mencapai 40% bahkan dapat mencapai 50
RI dalam Achmanegara (2012) memaparkan lanjut usia yang berusia 55-64 tahun yang
4
mengalami gangguan keseimbangan sebesar 63,8% dan usia 65-74 tahun sebesar
68.7%. Prevalensi keseimbangan tubuh lanjut usia sebesar 30-50% (Hesti, 2008),
pada lansia apabila diasumsikan sekitar 30% - 50%. Jika terjadi gangguan
Lanjut usia menganggap jatuh sebagai konsekuensi yang alami, jatuh merupakan
bagian yang abnormal dari proses penuaan. Lanjut usia memiliki ketakutan yang
realistis untuk mengalami jatuh. Sekitar 5% sampai 6% dampak yang diakibatkan dari
jatuh yaitu cidera serius, tetapi konsekuensi dari jatuh lebih dari cidera serius yaitu
dari jatuh termasuk kerusakan jaringan lunak dan terbaring lama. Berbaring lama
Kejadian jatuh di Indonesia pada lanjut usia dan permasalahanya belum menjadi
masalah yang prioritas dikarenakan jatuh dianggap sebagai hal yang normal. Hal ini
prioritas kesehatan di masyarakat. Insiden jatuh setiap tahunya lansia yang tinggal
dikomunitas meningkat dari 25% pada usia 70 tahun menjadi 35% setelah berusia
lebih dari 75 tahun. Faktor yang mempengaruhi jatuh dibagi menjadi faktor internal
dan faktor eksternal, faktor internal yang mempengaruhi adalah penurunan fungsi fisik
5
eksternal adalah lingkungan, faktor risiko lingkungan seperti penerangan lingkungan,
tipe dan jenis bangunan, sandal yang tidak sesuai (Center Disease control and
prevention, 2008). Studi pendahuluan yang dilakukan di Banjar Kumara Buana dari 10
lanjut usia 7 lansia (70%) pernah mengalami jatuh, dan 30 lansia (30%) tidak pernah
mengalami jatuh.
Aktivitas yang menurunkan risiko jatuh pada lanjut usia seperti program latihan,
latihan yang dapat meningkatkan tonus otot, kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, dan
latihan sangat bermanfaat baik untuk lansia yang sehat maupun untuk lansia yang
mengalami masalah fisik yang kronis. Aktifitas dan latihan dapat mempertahankan
Latihan yang bisa dilakukan untuk keseimbangan dan kekuatan otot untuk
kekuatan otot, mengatur posisi, dan latihan rentang gerak dan latihan keseimbangan
(Stanley, 2007). Besarnya pengaruh keseimbangan terhadap kejadian jatuh pada lanjut
terhadap risiko intrinsik dilakukan melalui latihan kekuatan otot, latihan keseimbangan
dan latihan Tai-Chi (Hiyamizu, 2011). Center Disease Control and Prevention (2010)
merekomendasikan beberapa latihan yaitu dan Tai-Chi, Stay Safe-Stay Active dan
Otago Exercise.
6
Latihan-latihan diatas belum maksimal menurunkan risiko jatuh pada lanjut usia,
beberapa latihan belum spesifik untuk dilakukan lanjut usia. Waktu yang lama
merupakan salah satu faktor yang memiliki efek samping seperti kelemahan pada
lanjut usia. Jenis latihan keseimbangan yang akan diberikan adalah latihan
diberi nama latihan keseimbangan lansia (LKS lansia). Latihan ini berdurasi 30-45
menit, dilakukan tiga kali seminggu selama 8 minggu latihan. Selama ini latihan yang
lansia yang cukup tinggi. LKS lansia merupakan latihan yang belum pernah dilakukan
dan meningkatkan kualitas hidup dilakukan senam lansia rutin. Berdasarkan fenomena
(LKS) Terhadap Keseimbangan Tubuh, Risiko Jatuh, Dan Kualitas Hidup Lansia”.
peningkatan risiko jatuh dan penurunan kualitas hidup lanjut usia, dari peningkatan
permasalahan diatas, setelah adanya latihan keseimbangan (LKS) pada lansia yang
7
diterapkan di populasi lanjut usia. Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dibuat
pertanyaan.
lansia?
1.4.1 Teoritis
a. Ilmu pengetahuan
8
b. Peneliti selanjutnya
dalam meneliti lebih jauh tentang faktor lain yang berkaitan dengan
keseimbangan tubuh, risiko jatuh dan kualitas hidup lansia seperti aktifitas
lansia, psikososial.
1.4.2 Praktis
a. Penelitian LKS selain senam lansia dapat dijadikan sebagai dasar untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia, sehingga lansia dapat menikmati masa tua
secara bermartabat, dan keluarga yang merawat lansia juga akan terbantu
karena lansia yang dirawat lebih sehat dan memiliki hidup yang berkualitas.