Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI TEKNIK

BAB III

KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

Pada Bab III ini akan dijelaskan mengenai pengembalian modal dalam bentuk bunga uang (atau
laba) dan untuk menggambarkan bagaimana perhitungan-perhitungan dasar keekivalenan dibuat
dengan memperhatikan nilai waktu dari uang dalam studi ekonomi teknik.

1. Pengembalian modal :

Modal (capital) menyatakan kekayaaan dalam bentuk uang atau milik dapat digunakan untuk
menghasilkan lebih banyak kekayaan.

2. Bunga:

Menurut Kuiper (1971), ada 2 dasar pemikiran dalam hal keuangan yang lebih ditekankan pad
konsep alami atau logika pemikiran daripada perhitungan matermatis. Dasar pemikiran pertama, yaitu
bahwa bila seseorang meminjamkan uangnya pada orang lain maka ia berhak mendapatkan suatu
bentuk hadiah, dimana hal tersebut dikenal dengan istilah bunga (interest). Atau peminjam mempunyai
kewajiban untuk mengembalikan pinjamannya dengan ditambah bunga kepada orang yang
meminjamkannya yang sesuai dengan periode waktu pengembaliannya.

Dasar pemikiran kedua, yaitu bahwa sejumlah uang tertentu pada masa sekarang, dengan
mendapat bunga dari waktu ke waktu, akan berkembang menjadi jumlah yang lebih besar pada waktu
yang akan datang, tergantung dari tingkat suku bunga dan periode waktunya. Sebaliknya sejumlah uang
pada suatu waktu yang akan datang adalah ekuivalen denga sejumlah uang yang lebih kecil. Hal ini
tergantung pula pada tingkat suku bunga dan periode waktunya.

Bahasan mengenai bunga meliputi:

1. Bunga biasa (simple interest)

2. Bunga berlipat (compound interest)

3. Laju / tingkat nominal (nominal interest rates)

4. Laju / tingkat bunga efektif (effective interest rates)

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 1


EKONOMI TEKNIK

CONTOH BUNGA BIASA

Seseorang meminjam uang Rp. 1000 dg bunga (i) 20% per tahun. Jika 3 bulan kemudian uang
dikembalikan. Berapa besarnya pengembaliannya?

Jika dimundurkan jadi 6 bln. Berapa besarnya pengembaliannya?

Jika dimundurkan jadi 2 thn. Berapa besarnya pengembaliannya?

Solusi:

F = P*(1+i*n)

Tabel 1 Bunga biasa (Simple interest)

Jangka waktu pembayaran (bln) 3 6 24


P : Jumlah / nilai sekarang (Rp) 1000 1000 1000
i : Tingkat bunga pada suatu periode (%) 20% 20% 20%
n : Waktu (thn) 0.25 0.5 2
I : Bunga biasa (Rp) 50 100 400
F : Nilai yang akan datang (Rp) 1050 1100 1400

Nilai F pada bunga biasa bertambah secara konstan apabila waktu ditambahkan.

Fn = P*(1+i)^n

Tabel 2 Bunga berlipat (Compund interest)

Jangka waktu pembayaran (bln) 3 6 24


Pertambahan bunga setiap bulan ke- 3 3 6
P : jumlah / nilai sekarang 1000 1000 1000
i : tingkat bunga pada suatu periode 5% 5% 10%
n : Periode bunga 1 2 4
Fn : Pembayaran akhir periode ke-n 1050 1102.5 1464.1

Nilai Fn pada bunga berlipat bertambah semakin besar apabila waktu ditambahkan. Hal ini disebabkan
factor nilai “n” yang menjadi pangkat, sehingga apabila “pertambahan bunga” / periode bunga semakin
besar maka Nilai Fn akan semakin besar dan tidak konstan besarannya.

Penjelasan mengenai Bunga Biasa dan Bunga Berlipat dijelaskan melalui beberapa contoh soal sebagai
berikut.

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 2


EKONOMI TEKNIK

Pada Tabel 3 dapat dilihat dengan Bunga 12% pertahun apabila terdapat 12 kali periode bunga (menjadi
1% perbulan) hasilnya akan lebih besar dibandingkan dengan 1 kali periode bunga (12% pertahun).
Selanjutnya terdapat Bunga 20% pertahun dengan variasi periode bunga sebagai berikut.

Tabel 3 Laju bunga nominal dg Bunga berlipat (Compund interest)

bunga (% per tahun) 12 12 20 20 20


bunga (desimal per tahun) 0.12 0.12 0.2 0.2 0.2
jangka (tahun) 1 1 0.25 0.5 1
jangka (bulan) 12 12 3 6 12
periode bunga (setiap ... bulan) 12 1 1 1 1
pertambahan bunga (… kali) 1 12 3 6 12
P 1000 1000 1000 1000 1000
i 12.000% 1.000% 1.667% 1.667% 1.667%
n 1 12 3 6 12
Fn 1120 1127 1050.84 1104 1219

Pada Tabel 3 kasus bunga 20% pertahun dengan jangka waktu yang bervariasi dan i-nya sama (1.667%)
terjadi pertambahan nilai Fn yang cukup besar seiring bertambahnya jangka waktunya.

Contoh Soal

Diketahui sebuah perusahaan Estimator Konsultan akan meminjam Modal kepada sebuah Bank untuk
sebuah Proyek Multi Years sebesar 1 M dengan Bunga 20% selama 10 tahun. Maka dengan analisis
perhitungan bunga dijelaskan Pada Tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4 Laju bunga nominal dg Bunga berlipat (Compund interest)

bunga (% per tahun) 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20


bunga (desimal per tahun) 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
jangka (tahun) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
jangka (bulan) 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120
periode bunga
(setiap ... bulan) 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Pertambahan bunga
( … kali) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
i 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Fn 1200 1440 1728 2074 2488 2986 3583 4300 5160 6192

Keterangan P dan Fn dalam Juta.

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 3


EKONOMI TEKNIK

Apabila dibuat menjadi Tabel Arus Kas Pinjaman sebagai berikut.

Tabel 5. Tabel Arus Kas Pinjaman dg Bunga berlipat (dalam juta)

Jumlah pinjaman di Bunga pinjaman untuk


Tahun Jumlah pinjaman pada akhir tahun
awal tahun setiap tahun
1 1000 200 1200
2 1200 240 1440
3 1440.000 288.000 1728.000
4 1728.000 345.600 2073.600
5 2073.600 414.720 2488.320
6 2488.320 497.664 2985.984
7 2985.984 597.197 3583.181
8 3583.181 716.636 4299.817
9 4299.817 859.963 5159.780
10 5159.780 1031.956 6191.736

Sehingga perusahaan Estimator Konsultan akan mengembalikan pinjaman kepada Bank sebesar
6191.736 juta pada Tahun ke 10.

Atau dengan Rumus Singkat perhitungan dapat dilakukan:

Fn = P*(1+i)^n

Fn = 1000000000*(1+0.2)^20

Fn = 6191736422

Contoh soal tersebut menggambarkan besarnya bunga berlipat yang harus dibayarkan dari peminjaman.
Besarnya bunga biasa dapat dilihat pada Tahun Pertama (1) saat belum ada penambahan bunga pada
“Jumlah pinjaman pada akhir tahun”. Bunga berlipat dapat dilihat setelah tahun pertama yaitu semakin
bertambahnya jumlah tahun peminjaman maka akan semakin bertambah pula pinjaman yang harus
dibayarkan pada akhir tahun (Fn).

Contoh lain yang menggambarkan Bunga Biasa dan Bunga Berlipat dapat dilihat pada contoh sebagai
berikut.

Contoh Berikan detail perhitungan:

Seorang Konsultan harus memperhitungkan besaran bunga Bank apabila meminjam uang sejumlaj 1 M
untuk sebuah Proyek. Bank menawarkan alternatif A dan B. Bunga dirincikan Pada Tabel 6 sebagai
berikut.

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 4


EKONOMI TEKNIK

Tabel 6 Rincian Bunga yang ditawakan Bank

NO. JANGKA (BULAN) BUNGA


1 12 0.12
2 6 0.06
3 3 0.03
4 1 0.01

ALTERNATIF A: PEMBAYARAN PINJAMAN LANGSUNG LUNAS DI AKHIR JANGKA WAKTU PEMINJAMAN

ALTERNATIF B: PEMBAYARAN PINJAMAN DENGAN BUNGA PER BULAN

Konsultan tersebut harus memperhitungkan agar pengembalian sekecil mungkin, Hitung masing-masing
alternatif dalam pinjaman tersebut dan berikan ANALISISnya!

maka perhitungan sebagai berikut:

Laju bunga nominal untuk PEMBAYARAN LANGSUNG LUNAS DI AKHIR JANGKA WAKTU PEMINJAMAN
terdapat pada Tabel 7 sbb.

Tabel 7 Pembayaran pinjaman dengan bunga biasa

bunga (% per tahun) 12 12 12 12


bunga (desimal per tahun) 0.12 0.12 0.12 0.12
jangka (bulan) 12 6 3 1
jangka (tahun) 1 0.5 0.25 0.083
periode bunga (setiap ... bulan) 12 6 3 1
BUNGA BIASA
pertambahan bunga (… kali) 1 1 1 1
P 1000 1000 1000 1000
i 0.12 0.06 0.03 0.01
n 1 1 1 1
Fn 1120 1060 1030 1010

Laju bunga nominal untuk PEMBAYARAN DENGAN BUNGA PER BULAN terdapat pada Tabel 8 sbb.

Tabel 7 Pembayaran pinjaman dengan bunga berlipat (BUNGA PER 1 BULAN dari 12% pertahun)

bunga (% per tahun) 12 12 12


bunga (desimal per tahun) 0.12 0.12 0.12
jangka (bulan) 12 6 3
jangka (tahun) 1 0.5 0.25
periode bunga (setiap ... bulan) 1 1 1
BUNGA BERLIPAT
pertambahan bunga (… kali) 12 6 3

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 5


EKONOMI TEKNIK

Lanjutan Tabel 7 Pembayaran pinjaman dengan bunga berlipat

P 1000 1000 1000


i 0.01 0.01 0.01
n 12 6 3
Fn 1126.825 1061.5 1030.301
Keterangan: P dan Fn dalam juta

Pada Tabel 8, 9, 10 menunjukkan Hasil Analisa perhitungan setiap variasi sebagai berikut.

Tabel 8 ANALISIS UNTUK JANGKA PINJAMAN 12 BULAN

ALTERNATIF PINJAMAN BUNGA PER n PENGEMBALIAN


A 1000000000 0.12 TAHUN 1 1120000000
B 1000000000 0.01 BULAN 12 1126825030

BUNGA SEBESAR 1 % PERBULAN AKAN MENGHASILKAN PENGEMBALIAN LEBIH BESAR DARIPADA


BUNGA 12 % PERTAHUN

Tabel 9 ANALISIS UNTUK JANGKA PINJAMAN 6 BULAN

ALTERNATIF PINJAMAN BUNGA PER n PENGEMBALIAN


A 1000000000 0.06 TAHUN 1 1060000000
B 1000000000 0.01 BULAN 6 1061520151

BUNGA SEBESAR 1 % PERBULAN AKAN MENGHASILKAN PENGEMBALIAN LEBIH BESAR DARIPADA


BUNGA 6 % PERSEMESTER

Tabel 10 ANALISIS UNTUK JANGKA PINJAMAN 3 BULAN

ALTERNATIF PINJAMAN BUNGA PER n PENGEMBALIAN


A 1000000000 0.03 TAHUN 1 1030000000
B 1000000000 0.01 BULAN 3 1030301000

BUNGA SEBESAR 1 % PERBULAN AKAN MENGHASILKAN PENGEMBALIAN LEBIH BESAR DARIPADA


BUNGA 3 % PERTRIWULAN

Jadi Konsultan tersebut sebaiknya memilih Pengembalian dengan jangka waktu peminjaman Hanya 1
bulan. Namun apabila Hal tersebut tidak memungkinkan, maka sebaiknya konsultan memilih
pengembalian dengan waktu pinjam sesingkat mungkin dan memilih Bunga yang tidak bertambah
selama waktu peminjaman.

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 6


EKONOMI TEKNIK

NILAI P, A, F, Dan Diagram Arus Kas

Contoh Mencari Fn

Seorang Kontraktor berhutang sejumlah Rp 1.000.000 untuk sebuah proyek pada 1-1-1994 dengan suku
bunga 15 % per tahun, berapa nilai hutang itu pada 1-1-2004?

P = 1.000.000

10
0 1 2 3

F = ?
Analisis:

Nilai n pada 1-1-2004 adalah sama dengan Akhir tahun 2013. Sehingga nilai n dapat diurutkan seperti
pada Tabel 11 sbb.

Tabel 11 Analisis Nilai n ditinjau dari akhir tahun

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pada Akhir Th… 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

Perhitungan menggunakan Rumus Bunga berlipat. Diketahui: i = 15 %, P = 1.000.000, n = 10.

Fn = P*(1+i)^n

Fn = 1000000 * (1+0.15)^10 = 4045557.736

Apabila menggunakan Tabel (pada buku literatur), digunakan Fn = P (F/P ; 15 % ; 10) = 4.045.600

Jadi, nilai hutang itu pada 1-1-2004 adalah Rp 4.045.xyz (nilai ratusan hanya karena perbedaan
pembulatan).

Contoh Mencari F

Diketahui besaran investasi Rp 1.000.000 pertahun dimulai pada 1-1-2009, Berapakah Nilai akhir
investasi pada 1-1-2016 apabila bunga besar 12% per tahun?

A = 1.000.000

7
0 1 2

F = ?

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 7


EKONOMI TEKNIK

Seperti pada Tabel 11 diatas analisa Nilai n dapat dilakukan, sehingga didapatkan n = 7. Nilai lain adalah
sebagai berikut.

A = 1000000

i = 0.12

Dilakukan perhitungan dengan rumus.

F = (A*[((1+i)^n)-1])/i

F = (1000000*[((1+0.12)^7)-1])/0.12 = 10089011,728

Jadi, nilai investasi itu pada 1-1-2016 adalah Rp 10089011,728.

Contoh Mencari A

Diketahui nilai akhir tabungan di tanggal 1-1-2001 adalah Rp 10.000.000. Berapakah nilai tabungan
pertahunnya apabila mulai menabung pada 1-1-1992 dan diketahui nilai suku bunga 15% per tahun?

9
0 1 2

F = 10.000.000

Penyelesaiannya adalah sebagai berikut.

F = 10000000

n=9

i = 0.15

Dilakukan perhitungan dengan rumus.

A = (F*i)/ (((1+i)^n)-1)

A = (10000000*0.15)/ (((1+0.15)^9)-1) = 595740,150

Jadi, nilai setoran tabungan tiap tahun adalah Rp 595740,150.

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 8


EKONOMI TEKNIK

Kisi-kisi UTS Ekonomi Teknik:

Pengertian ekonomi teknik. Menurut sumber yang dibukukan (2 pengertian serta sumber penulisnya).
Alasan analisis ekonomi pada proyek oleh seorang Engineer.
Alasan solusi alternatif pada setiap permasalahan proyek oleh seorang EngineerBeserta contohnya.
Pengertian biaya-biaya dan kegunaannya pada bidang Teknik Sipil. Beserta contohnya.
Penjelasan konsep nilai uang terhadap waktu, Modal, Bunga dan kaitannya pada bidang Teknik Sipil.
Semua Perhitungan pada Bab “konsep nilai uang terhadap waktu”.

Persiapkan dengan sebaik-baiknya, semoga sukses

Hanya Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Disebarluaskan III/ 9

Anda mungkin juga menyukai