Cerebral Palsy Tipe Spastik Quadriplegia
Cerebral Palsy Tipe Spastik Quadriplegia
1. Kamaru, anak laki-laki, 12 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan
merangkak.
A. APA MAKNA PASIEN BELUM BISA DUDUK DAN MERANGKAK DI USIA 12
BULAN ?
Pada anak usia 12 bulan seharusnya sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan, tetapi
pada kasus belum bisa duduk, maka maknanya terjadi keterlambatan perkembangan
motorik kasar
Nilai/ Keadaan
No Deskripsi Pada Kasus Interpretasi
Normal
1 Berat badan (kg) 7,2 8,3-12,9 Kurang
2 Panjang badan (cm) 72 70-81 Kurang
3 Lingkar kepala (cm) 41 45-47 Mikrosefali
4 Gambaran dismorfik tidak ada tidak ada Normal
sadar, kontak mata
Attention anak
baik, mau melihat dan
baik, namun
tersenyum pada
5 Keadaan anak - terdapat tanda
pemeriksa, menoleh
adanya gangguan
ketika dipanggil
pendengaran
namanya dengan keras
Dapat berbentuk
atetosis,
khoreoatetosis,
tremor dengan
tonus yang dapat
Gerakan yang tidak
6 ada tidak ada bersifat flaksid,
terkontrol
rigiditas, atau
campuran yang
merupakan salah
satu manifestasi
klinis dari CP
Pada usia
Dapat mengangkat dan tersebut
Keterlambatan
Posisi tengkurap menahan kepala seharusnya anak
7 perkembangan
beberapa detik dapat
motorik
(usia 12 bulan) menstabilkan
kepala, berjalan
Menandakan
menghilang
ada adanya defek
8 Refleks moro pada usia 6
(usia 12 bulan) neurologis
bulan
(cerebral palsy)
Menandakan
menghilang
Refleks ada adanya defek
9 pada usia 5-6
menggenggam (usia 12 bulan) neurologis
bulan
(cerebral palsy)
Menandakan
Kekuatan lengan dan adanya defek
10 3 5
tungkai neurologis
(cerebral palsy)
Menandakan
Lengan dan tungkai
adanya defek
11 kaku dan susah ada tidak
neurologis
ditekuk
(cerebral palsy)
12 Refleks tendon meningkat - Defek neurologis
Kelainan anatomi
14 pada kedua tungkai tidak ada tidak ada Normal
dan kaki
Normal : 0 - 25 dB
Gangguan pendengaran ringan : 26 – 40 dB
Gangguan pendengaran sedang : 41 – 70 dB
Gangguan pendengaran berat : 71 – 90 dB
Gangguan pendengaran sangat berat > 90 dB
C. BAGAIMANA CARA MENILAI TUMBANG ANAK ?
Menggunakan instrumen skrinning
1. Tes Psikomotorik
a. Uzgiris – Hunt ordinal scale
b. Gesell infant scale dan catell infant scale
c. Bayley infant scale
d. Diagnosis perkembangan fungsi munchen tahun pertama
1. Anamnesis
a. Riwayat selama kehamilan
Kehamilan letak sungsang
Kehamilan kembar
Riwayat infeksi pada ibu
Riwayat penyakit pada ibu (seperti hipertensi, DM)
b. Riwayat selama melahirkan
Apakah ada trauma saat lahir
c. Riwayat setelah melahirkan
Apakah bayi lahir premature (kasus : 36 minggu)
Berapa berat bayi saat lahir (kasus : 2000 gr)
Apakah bayi mengalami asfiksia (kasus (+) APGAR skor menit pertama adalah 2
dan menit kelima adalah 5)
Apakah bayi mengalami kejang
Apakah bayi mengalami hiperbilirubinemia
d. Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
e. Riwayat obat-obatan
f. Riwayat pembedahan
g. Riwayat trauma
h. Bagaimana perkembangan anak sebelum mengalami keluhan
i. Sampai usia berapa ia terlihat normal
j. Apakah ada riwayat kejang? Bila ada, berapa kali?
2. Pemeriksaan Fisik
Growth Chart
Meliputi pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala ( kasus : BB, PB, LK
dibawah persentil rata-rata anak normal)
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
Pemeriksaan refleks tendon (kasus : meningkat)
Pemeriksaan refleks primitif menetap
Meliputi pemeriksaan refleks moro, refleks genggam, refleks babinski, asimetric tonic
neck reflex. (kasus : reflex moro, menggenggam menetap)
Kontraktur pada persendian
- Lengan dalam aduksi, fleksi sendi siku, pergelangan tangan dalam pronasi, jari-jari
dalam fleksi, posisi jari melintang di telapak tangan.
- Tungkai dalam sikap aduksi, fleksi sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi plantar,
telapak kaki berputar ke dalam.
Gangguan postural
Growth delay
Pemeriksaan mata dan telinga
Pada anak penderita cerebral palsy juga sering terdapat gangguan penglihatan berupa
strabismus konvergen, kelainan refraksi, dan katarak serta gangguan pendengaran.
(kasus : tes BERA Tka=Tki=30 Db tuli ringan)
3. Pemeriksaan Tambahan
Pungsi lumbal untuk menyingkirkan penyebab suatu proses degenerative dan meningitis
(pada CP : CSS normal)
MRI kepala : menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan
CT scan : untuk identifikasi adanya perdarahan, kelainan struktur, maupun kelainan
bawaan
EEG berguna untuk mengevaluasi severe hypoxic-ischemic injury. EEG merupakan alat
penting pada diagnosis seizure disorder. Jika CP tidak disertai kejang (epilepsy atau
epileptic syndrome), EEG tidak diindikasikan (AAN, 2004)
Tes genetik untuk mengetahui adakah kecenderungan CP diturunkan
6. DD
Cerebral
Muscular Down Palsy
No Deskripsi Spina Bifida
Atrophy Syndrome (Spastic
quadriplegic)
1 Kelahiran Preterm +/- +/- + +/-
2 APGAR score
- 1 (menit 2) - - + -
- 5 (menit 5)
(Apgar score rendah)
3 Asphyxia saat - + + -
kelahiran
4 Berat bayi kurang - +/- -
dari 2000g.
5 Bayi laki-laki + - + -
6 Gangguan Gangguan
perkembangan tidak
motorik. tampak
sehingga + + Abnormalitas
anak CNS
tersebut
bisa
berjalan.
7 Masalah dalam
pemakanan(susah + + + -
menelan)
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
8. WD
Cerebral Palsy Tipe Spastik Kuadriplegia
9. TATALAKSANA
Nutrisi diberikan per oral dalam bentuk yang tidak perlu diproses mekanik.
Untuk rentang usia 1-3 tahun, Kebutuhan energy 100 kkal/kgBB/hari,
kebutuhan protein 2 gr/hari.
Terapi dengan obat-obatan
o Botolinum toxin (Botox) intramuskuler bisa mengurangi spastisitas
untuk 3-6 bulan
Terapi melalui pembedahan ortopedi
Terapi rehabilitasi meliputi:
Fisioterapi
o Teknik tradisional : latihan luas gerak sendi, “stretching”, latihan
penguatan dan peningkatan daya tahan otot
o Motor function training” dengan menggunakan system khusus, yang
umumnya dikelompokkan sebagai “neuromuscular facilitation exercise
Fungsi pendengaran : rehabilitasi fungsi pendengaran dengan pemasangan alat
bantu dengar. Adakalanya cara ini dikombinasikan dengan latihan membaca
ujaran (speech reading), dan latihan mendengar (auditory training), dilakukan
bersama dengan ahli terapi wicara (speech therapist).
10. KOMPLIKASI
Infeksi
Retardasi mental
Malnutrisi Gangguan pertumbuhan
Isolasi social
11. PROGNOSIS
DUBIA
12. KDU
2
13. PI