Anda di halaman 1dari 5

Analisis E-Learning Sebagai Media Bantuan Pengajaran di Lingkungan

Kampus

Rachmat Aulia
Jurusan Teknik Informatika Sekolah tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. HM Joni No 70 A Medan 20152 Indonesia
Email : jackm4t@gmail.com1)

Abstrak Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan


Penerapan proses belajar mengajar dalam suatu semakin banyaknya data yang harus dikelola
kampus menggunakan metode konvensional semakin dalam suatu kampus untuk dapat menghasilkan
lama menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif. informasi yang bermanfaat, penerapan E-Lerning
Hal ini menimbulkan permasalah dalam lingkungan ini merupakan solusi utama untuk memecahkan
kampus bagaimana menciptakan suasana belajar yang masalah pengelolaan data menjadi informasi yang
interakatif sehingga tidak menimbulkan rasa bosan berguna serta dapat diakses tanpa pengaruh waktu
terhadap para mahasiswa. Konsep E-Learning (anytime and anywhere). Banyak manfaat yang
merupakan teknologi yang dapat memberikan solusi kita dapatkan dalam mengimplentasikan metode
untuk masalah pembelajaran. Penggunaan E-Learning E-Leaning ini di kampus. Salah satu manfaat yang
dapat diakses dengan memanfaatkan teknologi internet dapat dirasakan oleh mahasiswa adalah mereka
melalui komputer. Metode yang dibahas dalam konsep bisa mendapatkan materi ajar yang telah di-
E-Learning ini terdiri dari distance learning dan posting oleh para tenaga pengajar ke website
blended learning. Distance learning merupakan model kampus tanpa harus meng-copy setelah selesai
pembelajaran jarak jauh yang mana jarak dan waktu setiap pertemuan perkuliahan. Mahasiswa juga
tidak menjadi masalah dalam pengoperasiannya dapat berinteraksi langsung dengan para dosen
sedangkan blended learning merupakan model melalui aplikasi chatting yang telah dirancang dan
pembelajaran yang menggabungkan teknik belajar merupakan fasilitas yang wajib ada dalam E-
konvensional dengan pemanfaatan teknologi untuk Learning. Selain aplikasi chatting terdapat juga
pendistribusian pembelajaran seperti web. sebuah forum. Forum dalam E-Learning dapat
dijadikan ajang pertukaran pemikiran atau
kata kunci : analisis, E-learning, konvensional, informasi antar sesama dosen dan mahasiswa
bantuan pengajaran, jarak jauh sehingga dapat memberikan berbagai macam
solusi yang kemungkinan tidak sempat
1. Pendahuluan terpecahkan pada saat pertemuan kuliah
E-Learning merupakan suatu teknik metode berlangsung atau solusi yang timbul dari para
pembelajaran yang bersifat konvensional yang mahasiswa namun tidak berani
ditransformasikan ke dalam bentuk digital mengemukakannya langsung dalam kelas.
menggunakan teknologi jaringan internet. Definisi Penerapan E-Learning dalam suatu kampus
lain E-Learning adalah penerapan teknologi terkadang terhambat oleh infrastruktur dan
internet yang dimanfaatkan sebagai sarana untuk kebutuhan yang harus disesuaikan dengan
pembelajaran. E-Learnig juga dapat diartikan permasalahan yang timbul di kampus. Kita pasti
sebagai proses pembelajaran yang menggunakan paham bahwasanya untuk membangun E-
peralatan elektronik bertujuan untuk Learning dalam kampus harus membangun dulu
menginformasikan / menyampaikan informasi jaringan komputer yang dapat mensinkronisasikan
kepada para user (siswa/mahasiswa) untuk keseluruhan bagian-bagian dalam kampus seperti:
memudahkan proses belajar mengajar dengan biro akademik, fakultas, program studi,
menerapakan konsep interaktif tanpa pengaruh perpustakaan, keuangan serta bidang lain-lain
waktu. yang belum disebutkan. Setelah teknologi
Konsentrasi pengembangan sistem E-Learning jaringan terinstal dan dapat bekerja dengan benar,
ini tidak hanya menghadirkan materi ke dalam barulah E-Learning tersebut dapat dikembangkan.
bentuk digital yang ter-upload di web server Untuk mengembangkan sistem E-Learning
namun juga mengedepankan prinsip pembelajaran diharapkan pihak kampus telah mempunyai
serta memikirkan efek atau respon yang berasal sebuah server yang dapat mengelola data yang
dari para user (siswa/mahasiswa) apakah akan di-input dalam E-Learning tersebut. [7]
rancangan yang telah di desain dapat membuat
mereka tidak boring atau bosan dalam mengakses
sistem E-Learning tersebut. [3]
2. Metodologi E-learning untuk berdiskusi dalam mencari solusi dari
suatu permasalahan yang timbul behubungan
Metodologi adalah teknik atau model yang dengan pembelajaran.
diterapakan dalam suatu sistem agar dapat Hal yang paling penting dalam metode
mendeskripsikan proses-prosesnya secara distance learning ini adalah permasalahan
sistematis dan terarah. Metode penerapan E- yang berhubungan dengan tidak ditemukannya
Learing harus disesuaikan dengan kebutuhan interaksi antara mahasiswa dengan para tenaga
yang ada di lapangan. Berbagai macam metode pengajar. [7]
pembelajaran elektronik antara lain seperti
berikut: 2. Blanded Learning

1. Distance learning Blended learning merupakan metode


pembelajaran yang menggabungkan teknik
Metode pembelajaran E-Learning ini konvensional dengan pembelajaran secara E-
merupakan proses belajar mengajar yang Learning menggunakan website (online).
tidak memandang jarak dan waktu sebagai Defini metode blended learning ini
kendala. Saat ini banyak orang menginginkan sebenarnya dapat kita kajian dari dua kata
belajar di kampus - kampus ternama. yaitu: Blended dan Learning. Blended berarti
Terkadang mereka dihadapkan oleh tantangan- mencampurkan atau gabungan, sedangkan
tantangan lain seperti: jarak kampus yang Learning adalah belajar. Apabila kedua kata
terlalu jauh (tinggal di sumatera, letak kampus tersebut kita gabungkan maka menghasilkan
di pulau jawa) dan sudah bekerja di luar makna penggabungan teknik pembelajaran.
daerah, (dapat kerja di Medan tapi ingin kuliah Unsur yang digabungkan dalam metode ini
di Jawa atau luar negeri seperti Malaysia). adalah bagaimana melakukan pembelajaran di
Metode ini hadir untuk memberikan kelas (classroom lesson) dengan pembelajaran
kemudahan akses dalam pembelajaran jarak di luar kelas yaitu online learning.
jauh. Konsentrasi yang dihasilkan dari metode Berikut ini adalah beberapa definisi yang
ini adalah penerapan teknologi dan mendesain berhubungan dengan blended learning: [7]
sistem E-Learning untuk melakukan proses
pembelajaran kepada mahasiswa tidak secara 1) Kombinasi yang menggabungkan teknik
fisik melainkan interaktif [3]. Penerapan pembelajaran tradisional dengan
teknologi dengan membangun sistem E- pemanfaatan dokumen elektronik
Learning memungkinkan antara dosen dan menggunakan teknologi web dalam
mahasiswa dapat bertukar pikir secara real penyajiannya
time yang terhubung langsung ke jaringannya
(online). Implementasi yang dihadirkan dalam 2) Metode pembelajaran yang
metode distance learning terdiri dari dua jenis menggabungkan beberapa aspek seperti:
yaitu: synchronous dan asynchronous. Pada penggunaan teknologi web, penerapan
umumnya metode ini diterapkan dalam streaming video, komunikasi audio baik
beberapa kampus atau sekolah, seperti secara sinkronisasi maupun asinkronisasi
mendesain interface yang digunakan untuk
media pembelajaran jarak jauh dengan 3) Pengganbungan model belajar mengajar
menerapkan konsep interaktif untuk dengan cara mencampurkan antara teknik
menyajikan materi-materi yang akan pembelajaran tradisional (face-to-face)
dipelajari, membuat video tutorial yang dalam kelas dengan model pembelajaran
berhubungan dengan materi yang akan yang terdistribusi dari pusat (server) yang
dipresentasikan, membuat interface quiz keseluruhan data dikumpulkan dari para
pembelajaran untuk mengukur seberapa dalam tenaga pengajar unutk diberikan ke
pemahaman terhadap materi yang telah mahasiswa (client) sebagai end user-nya.
diberikan sebelumnya, merancang interface
yang berhubungan dengan penilaian Berdasarkan definisi di atas maka dapat
mahasiswa yang dapat mereka akses secara disimpulkan bahwa metode blended learning
online, desain form untuk mengirimkan tugas lebih menekankan kepada penggabungan /
yang diberikan oleh tenaga pengajar dan penyatuan metode pembelajaran secara
pengajar dapat mengakses ke akun masing- konvensional (face-to-face) dengan metode e-
masing untuk dapat mendownload tugas-tugas learning. Seperti terlihat pada Gambar 1
dari para mahasiswanya, fasilitas chatroom dibawah ini :
yang ditunjang dengan konsep real audio dan
video atau bisa dikatakan sebagai online
meeting, penerapan mailing list atau forum
diadaptasikan dari sistem yang ada di lembaga
pendidikan konvensional ke dalam sebuah sistem
digital melalui Internet. Sebagai sebuah hasil
pencangkokan dari benih sistem pendidikan induk
yang sama, juga mewarisi sifat-sifat dan sistem
yang dilakukan oleh induknya. Salah satu contoh
yang paling nyata adalah proses belajar-mengajar.
Seorang pengajar akan memberikan materinya
kepada para siswa yang ada di berbagai tempat
dengan dihubungkan oleh Internet. Metode ini
Gambar 1: Posisi Irisan Blanded Learning
kurang lebih sama dengan proses belajar-
[1] [7]
mengajar yang ada di sekolah konvensional. Dari
Dalam penerapannya blanded learning sifat tersebut, jelaslah bahwa pengembangan
menggabungkan berbagai sumber secara fisik teknologi e-learning harus didasarkan pada sifat
dan maya (virtual) dengan pendekatan seperti dan karakter asli dari sistem pendidikan yang
disajikan pada Tabel 1 berikut: telah ada [8].
Dari sisi teknologi, sistem yang paling disukai
Tabel 1.Blanded Learning adalah sistem yang sederhana, menarik, dan
mudah untuk digunakan. Dalam hal ini,
perencanaan sistem e-learning yang baik haruslah
dapat menarik pengguna dengan menampilkan
desain antarmuka yang interaktif, sehingga
membantu pengguna untuk betah berada dalam
kelas virtual tersebut. Berikut ini adalah context
diagram dari sistem e-learning.

Gambar 2: Context Diagram Sistem E-


Sumber: [Strategies for building blended Learning [2]
learning By Allison Rosset, Felicia Douglis,
and Rebecca V. Frazee] Di dalam proses ini yang terjadi antara lain:
login dosen, mahasiswa,admin dan pertukaran
3. Analisis Pembahasan informasi mengenai modul, materi, dan
Berdasarkan variable dari konsep e-learning yang evaluasi dari kuliah yang diberikan. Kemudian
dianalisis adalah penyediaan kelas-kelas baru analisis isi yang meliputi analisis untuk
setara dengan kelas konvensional di lembaga mengetahui deskripsi matakuliah secara online
pendidikan. Oleh karena itu, pembangunan bagi siapa saja yang telah mengakses sistem e-
learning, fasilitas upload modul dan evaluasi
sebuah lembaga pendidikan virtual seperti e-
perkuliahan bagi dosen serta fasilitas
learning ini haruslah memberikan hasil yang download bagi mahasiswa yang telah
kurang lebih sama dengan cita-cita untuk mendaftarkan diri ke dalam sistem ini dan
mendirikan sebuah lembaga pendidikan laporan statistik kepada pengelola situs
konvensional. Intinya, sistem e-learning ini mengenai pemanfaatan situs, fasilitas forum
tukar informasi dan artikel mengenai proses
perkuliahan, fasilitas untuk mendapatkan atau pelajar mengerti dalam arti paham dan
hubungan/link dengan sistem informasi menguasai penuh materi yang diberikan oleh
akademik lainnya yang terintegrasi dengan pengajar. Kebanyakan dari mereka apabila setelah
web. Tahapan selanjutnya adalah analisis selesai melakukan kegiatan belajar-mengajar di
interaksi (Interaction Analysis) yaitu analisis dalam kelas maka apa yang telah diajarkan
tentang pemakai yang akan berinteraksi sebelumnya mereka tidak kuasai atau bahkan
dengan aplikasi web dengan cara login dan tidak tahu alias lupa apa yang telah diberikan oleh
terjadi otentikasi, dimana username dan dosen. Melalui penelitian ini penulis
password yang sesuai dengan sistem basis menghadirkan solusi dari permasalahan nyata
data yang dapat masuk ke aplikasi. Pelajar yang umumnya terjadi dalam kegiatan belajar
dapat secara langsung menggunakan semua mengajar menggunakan metode tatap muka
fasilitas-faslitas yang diberikan oleh sistem (meeting in classroom) di lingkungan kampus
setelah proses login berhasil. Setelah hal atau perguruan tinggi.
tersebut selesai proses selanjutnya adalah Metode yang dibahas pada penelitian ini adalah
analisis fungsi (functional analysis) yang akan distance learning dan blanded learning. Kedua
membahas fungsi-fungsi yang ada pada metode ini penulis gunakan karena
aplikasi web yang akan dibuat antara lain: menggabungkan sistem pengajaran jarak jauh
administrasi user oleh admin, upload dan dengan sitem pengajaran konvensional di
download materi kuliah dan evaluasinya, lingkungan kampus atau perguruan tinggi.
forum tukar informasi antara dosen dan Pengajaran di luar kampus dapat
mahasiswa, Layanan berupa mail system diimplementasikan dengan merancang suatu
kepada pengguna situs, memberikan laporan sistem berbasis web dimana para pelajar atau
perkembangan Desain dari sistem yang dibuat mahasiswa dapat mengakses sistem e-learning
juga dapat diwakili dengan ERD (Entity memakai media internet. Pada umumnya layanan
Realitionship Diagram) berikut merupakan yang harus disediakan dalam membangun sebuah
desain dari ERD sistem e-learning dapat digambarkan ke dalam
use case diagram seperti yang tampak di bawah
ini:

Gambar 3: ERD E-Learning [4]

4. Hasil Analisis
Berdasarkan analisis yang penulis telah jabarkan
seperti di atas maka dapat disimpulkan
penggunaan konsep e-learning memang sangat
bearti dalam membantu kegiatan belajar mengajar
di lingkungan kampus atau perguruan tinggi.
Ketika sebuah kampus berniat melakukan
perancangan sebuah tools dalam menunjang
kegiatan belajar mengajar yaitu e-learning maka
secara tidak langsung baik mahasiswa maupun
kampus akan mendapatkan nilai tambah yang Gambar 4: Ilustrasi Proses E-Learning
berarti kualitas pelajar atau kampusnya akan Menggunakan Use Case Diagram [5]
menjadi lebih baik. Hal ini kita dapat buktikan
bahwasannya metode pengajaran yang umum
dilakukan kebanyakan kampus atau perguruan Penjelasan dari ilustrasi use case diagram di atas
tinggi adalah pengajara di dalam kelas (face-to- merupakan contoh sistem e-learning yang pada
face) yang seperti kita ketahui jarang mahasiswa umumnya dapat diterapkan di lingkungan kampus
atau perguruan tinggi. Hal lain yang dapat International Journal of Cyber Society and
dijelaskan adalah perbedaan antara sistem belajar Education, Vol. 1, No. 1, 17-32.
konvensional dengan sistem belajar digital (e-
learning). Perbedaan tersebut dapat dilihat seperti [2] Susanti, E. & Sholeh, M. 2008, Rancang
Tabel 2 berikut: Bangun Aplikasi E-Learning, Jurnal
Teknologi, Vol. 1, No. 1, 53-57
Tabel 2. Perbedaan Metode Pembelajaran
Konvensional dengan E-Learning [6] [3] Hadiyanti, N. 2010, Sistem E-Learning
Untuk Meningkatkan Proses Belajar
Mengajar: Studi Kasus Pada SMA Negeri 10
Bandar Lampung, Jurnal Telematika
MKOM, Vol. 2, No. 2

[4] Haditian, J., Kristalina, P. & Assidiqi, H. M.


2006, Pembuatan Sistem E-Learning
Berbasis Content Management System,
Kampus ITS, Surabaya.

[5] Maimunah & Andrian, R. 2011, Rancang


Bangun Aplikasi Media E-Learning
Artificial Informatics Berbasis Web, Jurnal
Digital, Vol. 1, No. 2
Dapat disimpulkan dari tabel di atas, bahwasanya [6] Darmayanti, T., Setiani, Y. M. & Oetojo, B.
pembelajaran dengan metode digital jauh lebih 2007, E-Learning Pada Pendidikan Jarak
efektif dan membuat para pelajar / mahsiswa lebih Jauh: Konsep Yang Mengubah Metode
mandiri dalam menguasai materi dan mencari Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Di
solusi dari permasalahan yang diberikan oleh Indonesia, Jurnal Pendidikan Terbuka dan
pengajar. Jarak Jauh, Vol. 8, No. 2, 99-113

5. Kesimpulan [7] Wijaya, M. 2012, Pengembangan Model


Pembelajaran e-Learning Berbasis Web
Sistem E-Learning merupakan aplikasi yang dengan Prinsip e-Pedagogy dalam
diharapkan mampu mendukung proses kegiatan Meningkatkan Hasil Belajar, Jurnal
belajar-mengajar. Sehingga melalui e-learning, Pendidikan Penabur, Vol. 11, No. 19
proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah serta dapat meningkatkan [8] Yazdi, M. 2012, E-Learning Sebagai Media
efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya.E- Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi
learning yang sekarang mampu mengatasi Informasi, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 2,
masalah pendidikan dan membuka cakrawala baru No. 1
dalam proses belajar mengajar sehingga menjadi
alternatif yang harus diterapkan dalam rangka
pemahaman suatu materi pelajaran. Kendala yang
masih dirasakan adalah permasalahan kesiapan
sumber daya manusia (SDM) baik dari sisi
pengajar maupun mahasiswa. E-learning juga
memiliki keterbatasan diantaranya menuntut
budaya self-learning yang mana seseorang
memotivasi diri sendiri agar mau belajar dan tidak
bergantug pada pengajar. Kendala yang masih
dirasakan adalah permasalahan kesiapan sumber
dayamanusia (SDM) baik dari sisi pengajar
maupun mahasiswa.

Daftar Pustaka

[1] Al-Hunaiyyan, A., Al-Huwail, N. & Al-


Sharhan, S. 2008, Blended E-Learning
Design: Disccussion of Cultural Issues,

Anda mungkin juga menyukai